Oleh
Yesica Bella Safitri
1614111057
Kelompok 12
Asisten
Andree Firmansyah
NPM.1414111007
Kelompok : 12
NPM : 1614111057
Fakultas : Pertanian
Andree Firmansyah
NPM.1414111007
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan suatu makhluk hidup, jantung merupakan salah satu organ tubuh
yang pembesaran massa ototspesifik dari pembuluh darah bentuknya seperti piramida
serta diselimuti oleh kantung perikardial. Jantung pada ikan memiliki dua kamar,
yaitu satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel).Sistem jantung pada ikan
merupakan organ sirkulasi darah dalam tubuh.Kontraksi otot jantung ikan yang
ditimbulkan merupakan sarana untuk mengkonversi energi kimiawi menjadi mekanik
dalam bentuk tekanan dan aliran darah.
Oleh karena pentingnya organ jantung terhadap kelangsungan hidup ikan, penting
bagi kita untuk mengetahui bagaimana kerja otot jantung pada ikan dan juga
mengetahui ketahanan jantung ikan di luar tubuhnya.
Ikan nila mempunyai ciri yang khas, yaitu adanya garis vertikal yang berwarna
gelap disirip ekor sebanyak enam buah dan garis seperti ini juga terdapat pada
sirip punggung dan sirip duburnya.Bentuk tubuh ikan nila pipih meruncing, posisi
mulut superior dan dapat disembulkan, sisik ktenoid dan memiliki sirip yang
lengkap, terdiri atas sirip dorsal, ventral, pektoral, anal, dan caudal.Posisi sirip
ventral terhadap pektoralnya adalah abdominal.Ikan nila mempunyai linea
lateralisyang lengkap dan terputus.Ada beberapa ciri yang dapat membedakan
ikan nila jantan dan betina.Pada rahang terdapat bercak kehitaman.Sisik ikan nila
adalah tipescenoid.Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras,
begitupun bagian awalnya.Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip
dada (abdormal) (Tariga, 2012).
Perbedaannya terdapat pada sisiknya. Sisik ikan nila jantan lebih besar daripada
ikan nila betina, sisik bawah dagu dan perut ikan nila jantan berwarna gelap, dan
alat kelamin jantan berupa tonjolan yang disebut papilla sedangkan kelamin betina
berupa tonjolan dibelakang anus (Suyanto,2007).
Adapun klasfikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
kingdom : Animalia
filum : Chordata
kelas : Osteichthyes
ordo : Percomorphi
sub-ordo : Percoidea
famili : Cichlidae
genus : Oreochromis
spesies : Oreochromis niloticus (Suyanto,2007).
Ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam yang
sempit dan dangkal.Nila juga dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras
alirannya, di waduk, danau, rawa, tambak air payau, atau di dalam jaring terapung
di laut. Ikan nila air tawar dapat dipindahkan ke air asin dengan proses adaptasi
yang bertahap. Kadar garam dinaikkan sdikit demi sedikit. Pemindahan ikan nila
secara mendadak ke dalam air yang berkadar garamnya sangat berbeda dapat
mengakibatkan stress dan kematian ikan (Leugeu, 2009).
Jantung merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembuluh darah atau
suatu struktur muskular berongga yang bentuknya menyerupai kerucut dan
dilingkupi atau diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium). Pada ikan
terdapat dibagian restral dari hati dan bagian ventral dari rongga mulut (Afandi
dan Tang, 2002). Peranan jantung sangat penting dalam hubunganya dengan
pemompaan darah keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah, sirkulasi darah
adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat
nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi dan senyawa N, dari
tempat asal keseluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup
untuk menjamin aliraqn darah sampai ke bagain-bagian jaringan jaringan tubuh
(Groman dalam Afandi dan Tang, 2006).
Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu
jalur sirkulasi peredaran darah, yakni dari jantung darah dipompa ke insang untuk
melakukan pertukaran ke gas kemudian keberbagai organ tubuh, setelah itu darah
kembali lagi kejantung. untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka
daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. tekanan jantung lebih besar dari
tekanan arteri, dan tekanan arteri lebih besar dari tekanan arterionale, akibat
adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi. Ada dua jenis energi
yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung yaitu energi kinetik yang
menyebabkan darah mengalir dan energi yang tersimpan dalam pembuluh darah
dan menimbulkan tekanan darah. (Fujaya ,2004).
Natrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,5
0C.Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan
terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras
dengan air, membentuk Natrium Hidroksida dan Hidrogen. Dalam garam-
garamnya natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini
membentuk larutan tak berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air
(Vogel, 2009).
2.3.2 Larutan Aquades
Aquades adalah air hasil destilasi atau penyulingan, sama dengan air murni dan
tidak ada mineral-mineral lain. Air destilasi ini memiliki rumus kimia pada air
umumnya yaitu H2O, yang berarti dalam 1 molekul terdapat 2 atom hidrogen
kovalen dan atom oksigen tunggal. Molekul pada H2O berbentuk asimetris
sehingga memiliki elektronegativitas lebih tinggi dari atom hidrogen. Aquades ini
bentuknya cair dan seperti air pada umumnya dan merupakan bahan kimia yang
tidak berbahaya bagi tubuh manusia karena memiliki pH netral sehingga tidak
menimbulkan efek samping. Aquades ini biasanya berfungsi sebagai pelarut (Hart,
2008).
Praktikum fisiologi hewan air dilaksanakan pada tanggal 05 April 2017 pukul
17.00-19.00 WIB di Laboratorium Perikanan dan Kelautan .Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat bedah, cawan petri,
stopwatch, baki, timbangan, lap/tissue dan alat tulis,sedangkan bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan nila, NaCl fisiologis, aquades,
dan deterjen.
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Meny iapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. mengambil 3 ekor ikan nila lalu timbang.
3. Ikan yang masih hidup tersebut dipingsankan dengan cara menusuk
bagian otak.
4. Membedah mulai dari arah anus kearah depan hingga ingsan, lalu
pisahkan organ jantung.
5. Meletakan jantung tersebut pada 3 cawan petri berbeda.
6. Cawan petri pertama ditetesi dengan larutan NaCl fisiologis, cawan petri
kedua ditetesi dengan akuades, dan cawan petri ketiga ditetesi dengan
larutan deterjen.
7. Pengamatan dilakukan dengan menghitung detak jantung tiap menit.
8. Pengamatan selesai dilakukan setelah jantung tidak berdetak lagi..
4.2 Pembahasan
Pada perlakuan Nacl kelompok 10 detak jantung 456 dalam waktu 14
menit,kelompok 11 detak jantung 31 detak jantung dalam waktu 3 menit dan
kelompok 12 557 detak jantung. Pada perlakuan surfaktan(detergen) pada
Perlakuan detergen dilakukan kelompok 13,14,dan 15 masing-masih mendapat
74,403,dan 15 detak jantung dalam waktu 26,8,dan 1 menit,pada perlakuan
aquades dilakukan kelompok 1617 dan 18 dan menghasilkan detak jantung
583,104,dan 291 dalam waktu 10,25,da 16 menit. Hal ini diakibatkan karena
perbedaan waktu pembedahan dan berapa cepat mengambil jantung ikan maka
walaupun perlakuannya sama namun hasil yang didapat berbeda-beda.
Denyut jantung ikan mas termasuk ke dalam denyut jantung miogenik yang tetap
berdetak walaupun sudah dilepas dari tubuhnya saat diletakkan di larutan
fisiologis. Hal ini sesuai literatur yang menyatakan bahwa denyut jantung dibagi
menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan jantung meogenik. Jantung neurogenik
adalah jantung pada hewan tingkatan rendah (invertebrata), yang aktivitasnya
diatur oleh sistem syaraf sehingga jika hubungan syaraf dengan jantung
diputuskan maka jantung akan berhenti berdenyut. Jantung miogenik denyutnya
akan tetap ritmis meskipun hubungan dengan syaraf diputuskan. Bahkan bila
jantung katak diambil selagi masih hidup dan ditaruh dalam larutan fisiologis
yang sesuai akan tetap berdenyut.
Pengaruh larutan fisiologis pada larutan Nacl adalah membuat jantung ikan dapat
bertahan lama dan dalam jangka waktu yang lama,sedangkan pada larutan
aquades jantung ikan dapat bertahan lama namun tidak selama pada larutan Nacl
dan yang terakhir larutan surfaktan. Pada larutan ini membuat jantung ikan
melemah karena kandungan dalam larutan surfaktan berbeda dengan kondisi
alami pada tubuh ikan maka jantung ikan.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Otot jantung ikan tetap berdetak meskipun jantung telah dikeluarkan dari
tubuh ikan karena ikan memiliki tipe jantung meogenik.
2. Otot jantung ikan adalah otot lurik yang bekerja seperti otot polos.
Ketahanan jantung ikan di luar tubuh lebih tahan pada larutan Nacl dan
aquades di bandingkan dengan larutan surfaktan
5.2 Saran
Dina Lesdantina. 2010. Fisiologi Hewan Air JILID II. Bali. CV blitar indah