Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya setiap pekerjaan merupakan beban bagi seseorang yang melakukannya.
Untuk itu setiap kegiatan dan kondisi lingkungan harus didesain sedemikian rupa agar tidak
menjadi beban tambahan bagi pekerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Upaya untuk
menciptakan suatu kenyamanan dan kesehatan dalam bekerja selain aspek antropologi fisik juga
perlu diperhatikan mengenai aspek ergonomic lainnya yang berupa efesiensi ekonomi gerakan
dan pengaturan fasilitas kerja. Pengaturan ini bertujuan meningkatkan performa kerja seperti
menambah kecepatan kerja, akurasi, keselamatan kerja, mengurangi lokasi penempatan material
(bahan baku, produk akhir, atau limbah), spare part, peralatan kerja, maknisme control dan lain-
lain yang dibutuhkan tanpa harus mencari-cari.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menciptakan area kerja yang nyaman di
suatu perusahaan yaitu dengan menggunakan meted 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Metode ini berasal dari Jepang yang dikenal dengan sebutan 5S yaitu Seiri (Ringkas) Seiton
(Rapi), Seiso (REsik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Jika dalam bahasa inggris disebut
juga dengan 5S yaitu Sort berarti Ringkas, Set In Order yang berarti Rapi, Shine yang berarti
Resik, Standardise yang berarti Rawat dan Sustain yang dalam metode ini diartikan sama dengan
kata Rajin.

Penerapan metode 5R dimulai dengan memisahkan barang yang tidak diperlukan


kemudian menyingkirkan (Ringkas). Kemudian setiap benda yang memang diperlukan di area
tersebut harus disusun dan disimpan sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan diletakkan
kembali (Rapi). Proses Resik dilingkungan kerja dansemua barang fisik yang ada di areanya.
Selanjutkan proses Rawat dilakukan untuk menjaga tiga pilar Ringkas-Rapi-Resik dapat
terlaksana dengan baik untuk memastikan bahwa pekerja berkesadaran menjalankan metode 5R.
menjelaskan bahwa implementasi metode 5R dapat meminimalisasi pemborosan seperti
meminimalisasi waktu.

Seiring perkembangan dunia pasar bebas maka semua lini bisnis harus merekapitulasi
lagi semua komponen operasional disegala bidang agar senantiasa tidak hanya eksis tapi mampu
bersaing dan juga meningkatkan efesiensi yang setinggi-tingginya. Salah satu sisi yang juga
berperanpenting dalam upaya peningkatan produktifitas adalh peningkatan kemampuan
pengolahan teknologi baik yang sekarang maupun perkembangannya kedepan dengan tujuan
agar performa perusahaan dapat ditingkatkan baik berupa perbaikan output, meningkatkan
efesiensi proses, maupun mendapatkan atau memilih input yang yang berkualitas. Teknologi
adalah salah satu factor yang bisa dikontrol terkait untuk mendapatkan proses transformasi dan
value added dalam suatu proses produksi sehingga bisa meningkatkan produktifitas secara
keseluruhan.

Dengan demikian hal itu akan menghasilkan suatu output performa perusahaan yang
tinggi, menggindari over maintenance dan meminimalkan downtime. Manajemen perawatan
sangatlah diperlukan dam mempunyai peran yang sangat vital bagi sebuah perusahaan,
mengingat dalam dunia industry kegiatan produksi tidak lepas dari penggunaan alat-alat atau
mesin-mesin sebagai pendukung operasionalnya. Mesin-mesin tersebut akan beroperasi sesuai
dengan semestinya bila didukung oleh standar operasional dan perawatan yang benar.

Downtime didefenisikan sebagai waktu suatu system tidak dapat digunakan (tidak berada
dalam kondisi yang baik), sehingga membuat fungsi system tidak berjalan. Berdasarkan
kenyataannya bahwa pada dasarnya prinsip utama dalam manajemen system perawatan adalah
untuk menekan periode kerusakan (breakdown period) sampai batas minimum, maka keputusan
penggantian komponen system berdasarkan downtime minimum menjadi sangat penting.

Berdasarkan uraina tersebut, maka saya menganmbil judul ANALISA DOWNTIME


MESIN YENCHEN SUPER MIXER DENGAN METODE 5R di PABRIK FARMASI
TANGERANG.

1.2 Rumusan Masalah


Adakah perbedaan waktu tunggu (downtime) sebelum dan sesudah diterapkan metode 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) pada mesin Yenchen Super Mixer?

1.3 Tujuan Penelitian


Bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu tunggu (Downtime) sebelum dan sesudah
diterapkan metode 5R (Ringkas, Rajin, Resik, Rawat, Rajin) pada mesin Yenchen Super Mixer.
1.4 Batasan Masalah
Dalam membahas masalah yang diuraikan diatas, penyusun memberikan beberapa batan,
yaitu :
1. Penelitian ini dibahas mengenai penyebab terjadinya downtime mesin Yenchen Super Mixer
sebelum dan sesudah diterapkan metode 5R (Ringka, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
2. Penelitian dilakukan pada Depaetemen Produksi pada mesin Yenchen Super Mixer.

1.5 Sistematika Penulisan


Pembahasan tugas akhir ini akan disusun dalam 6 bab dengan pembagian sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang Metode 5R, penjelasan 5R, tujuan 5R, Manfaat
5R, langkah penerapan 5R, kendala 5R, waktu kerja, pengertian dan tujuan maintenance,
tugas dan pelaksanaan maintenance.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam
memecahkan masalah yang berisikan tentang gambaran pola berfikir, metode
pengumpulan data, dan pengolahan data.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini berisi proses produksi , metode pngumpulan data, dan pengolahan data yang
diperoleh dari data produksi dan pengamatan yang akan digunakan untuk membantu
pengukuran produktifitas tenaga kerja memecahkan masalah. Data yang diperoleh ini
akan diolah, dan dari hasil kerja pengolahan data tersebut dianalisa.
BAB V : HASIL DAN ANALISIS
Pada bab ini membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh
dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metoda
yang diajukan dan menganalisis proses dan hasil penyelesaian masalah.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran. Kesimpulan berisi
jawaban dari perumusan masalah dan tujuan penelitian. Saran berisi tentang perbaikan
penelitian dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai