TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Definisi Serbuk
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Serbuk
obat yang mengandung bagian yang mudah menguap dikeringkan dengan
pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok, setelah itu
diserbuk dengan jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh serbuk
yang mempunyai derajat halus sesuai yang tertera pada pengajak dan derajat
halus serbuk (Syamsuni, 2006; Anief, 2012).
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk pengunaan topikal, dapat
dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahkan penggunaan pada kulit. Pada umumnya serbuk tabur harus
melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan
iritasi pada bagian peka (Dirjen POM, 1995).
Talk, Kaolin dan bahan mineral lainnya yang digunakan untuk serbuk
tabur harus memenuhi syarat bebas dari bakteri Clostridium tetami,
Clostridium welchii, dan Bacillus anthracis. Cara sterilisasinya ialah dengan
cara pemanasan kering pada suhu 150o selama 1 jam. Serbuk tabur tidak boleh
digunakan untuk luka terbuka. Serbuk yang mengandung lemak harus diayak
dengan pengayak nomor 44 (Anief, 2006).
II.1.2 Syarat Umum Serbuk
Syarat Umum Serbuk (Syamsuni, 2006) :
1. Kering, tidak boleh menggumpal atau mengandung air.
2. Halus, harus bebas dari butiran-butiran kasar.
3. Homogen, setiap bagian campuran serbuk harus mengandung bahan-
bahan yang sama dan dalam perbandingan yang sama pula.
4. Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot) atau
keseragaman kandungan (seragam dalam zat yang terkandung) yang
berlaku untuk serbuk terbagi/pulveres yang mengandung obat keras,
narkotik dan psikotropik.
II.1.3 Cara Membuat Serbuk Tabur
Cara membuat serbuk tabur yang mengandung (Anief, 2012):
1. Adeps lanae, vaselin, emplastrum oxydipumblici dengan cara dilarutkan
dalam eter atau aseton kemudian dikeringkan dengan baik.
2. Ichytyol dengan cara diencerkan dengan eter cum spiritus atau etanol 96
% kemudian dikeringkan dengan talk.
3. Parafin cair, minyak jarak, dibuat dengan cara dicampur dengan talk sama
banyak kemudian sisa talk ditambahkan sedikit demi sedikit.
4. Kamfer, menthol, timol, asam salisilat, balsam peru, dibuat dengan cara
dilarutkan dengan eter atau etanol 96 %
5. Larutan formaldehid, dibuat dengan cara jika dalam jumlah kecil
dicampur terakhir dan jika jumlah banyak dibuat dengan mengganti
dengan para formaldehid padat 1/3 x bobotnya.
6. Minyak atsiri dibuat dengan cara campur terakhir ke dalam campuran
serbuk yang telah diayak.
Adapun aturan pembuatan serbuk tabur (Ansel, 2008):
1. Serbuk tabur tanpa mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan no.
100
2. Serbuk tabur yang mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan
no.44
3. Seluruh serbuk harus terayak semuanya, yang tertinggal diayakan
dihaluskan kembali sampai seluruhnya terayak
H C C OH
H H
Zn-O
Berat Molekul : 81,38
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih
kekuningan, tidak berbau, lambat laun menyerap
karbondioksida dari udara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)
P; larut dalam asam mineral encer dandalam larutan
alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Antiseptikum lokal