Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR


DI RSUD dr. SOEDOMO TRENGGALEK

Disusun Oleh :

IIN OKTAVIANI 1612B0030


INDI ANGGARWATI 1612B0032
KANISIUS DEDO 1612B0069
LORENCIA DIKA Y. 1612B0038
HELMITA ANINDIKA 1612B0027

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR
Pokok bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir
Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya pada Bayi baru lahir
Sasaran : Keluarga Bayi Baru Lahir
Waktu : 35 menit
Tempat : Ruang Matahari RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Hari / Tanggal : Sabtu, 08 April 2017
Jumlah Sasaran :10-15 Orang

A. Latar Belakang
Seorang bayi sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit, maka dari itu peran
tenaga kesehatan pada bayi sehat cukup besar, temasuk peran seorang bidan. Seorang
bidan diharapkan mampu mengupayakan menekan peningkatan angka mortalitas dan
morbiditas bayi di Indonesia.
Angka kematian bayi di Indonesia tertinggi di Negara ASEAN yaitu 35 bayi per 1000
kelahiran. Bila dirincikan 157.000 bayi meninggal dunia per hari. Beberapa penyebab
kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan
dan penyulit pada masa neonatus seperti berat bayi lahir rendah, asfiksia neonatorum,
syndrome gawat nafas, hiperbilirubenemia, sepsis neonatorum, trauma lahir dan kelainan
kongenital. World Health Organization (WHO) dalam pernyataan tentang neonatus dunia
tahun 2001 melaporkan bahwa penyebab langsung kematian neonatus adalah infeksi
(32%), asfiksia (29%), komplikasi prematuritas (24%), kelainan bawaan (10%), dan lain-
lain (5%).
Penelitian Djaja (2003) mengatakan menurut karakteristik perawatan bayi baru lahir,
sekitar 26,7% bayi neonatal dibawa berobat. Pengobatan terbanyak ke rumah sakit 8,3%,
ke puskesmas 5,5%. Sekitar 6% bayi dibawa ke pengobatan tradisional. Sebagian besar
bayi neonatal meninggal dirumah yaitu 54,2%.
Saat ini masalah yang dihadapi adalah masih tingginya angka kesakitan dan kematian
anak terutama pada masa perinatal. Pada hakikatnya angka kesakitan dan kematian ini
dapat diupayakan pencegahannya sedini mungkin, diantaranya dengan meningkatkan
pendidikan kesehatan keluarga terutama ibu.
Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir merupakan suatu gejala yang dapat mengancam
kesehatan bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu sudah
seharusnya orang tua mengetahui tanda-tanda bahaya terhadap bayi mereka agar dapat
mengantisipasinya lebih awal. Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu: bayi tidak mau
menyusu atau muntah, kejang, lemah, sesak nafas, rewel, pusar kemerahan, demam, suhu
tubuh dingin, mata bernanah, diare, bayi kuning. Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi
akan lebih cepat mendapat pertolongan sehingga dapat mencegahnya dari kematian.
Namun apabila terlambat dalam pengenalan dari tanda bahaya tersebut, bayi bisa
meninggal. Bayi baru lahir mempunyai masalah berat yang dapat mengancam
kehidupannya dan memerlukan diagnosa dan pengelolaan segera, terlambat dalam
pengenalan masalah dan manajemen yang tepat dapat mengakibatkan kematian.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya ibu mengetahui tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
terutama pada ibu primigravida agar dapat mencegah kematian pada bayi baru lahir.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Diharapkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan melalui konseling atau
penyuluhan, ibu dan keluarga dapat mengenal tanda-tanda bahaya pada bayi baru
lahir.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan setelah mengikuti penyuluhan, ibu dan keluarga dapat :
1. Mengidentifikasi tanda tanda bahaya bayi baru lahir
2. Dapat sesegera mungkin memberikan pertolongan pertama pada bayi baru lahir.
3. Mau mengakses tempat pelayanan kesehatan atau menghubungi tenaga kesehatan
terdekat untuk memeriksakan bayinya.
3. Media
Leaflet
4. Materi
Terlampir
5. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab

6. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu
Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam
(2 menit) Menyampaikan tujuan Mendengarkan

Inti Isi materi penyuluhan


(30 menit) Menjelaskan tentang Mendengarkan
pengertian bayi baru lahir

Menjelaskan pengertian
Mendengarkan
tanda - tanda bahaya bayi
baru lahir

Menjelaskan tanda - tanda


Memperhatikan
bahaya pada bayi baru lahir

Penutup Tanya jawab Mengajukan pertanyaan Menjawab


(3 menit) Mengakhiri penyuluhan Menjawab salam
Salam

7. Evaluasi
Mengevaluasi pengetahuan peserta penyuluhan tentang materi yang telah disampaikan.
MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan.
B. Tanda Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir merupakan suatu gejala yang dapat mengancam
kesehatan bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu sudah
seharusnya orang tua mengetahui tanda-tanda bahaya terhadap bayi mereka agar dapat
mengantisipasinya lebih awal. Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan lebih cepat
mendapat pertolongan sehingga dapat mencegahnya dari kematian. Namun apabila
terlambat dalam pengenalan dari tanda bahaya tersebut, bayi bisa meninggal. Bayi baru
lahir mempunyai masalah berat yang dapat mengancam kehidupannya dan memerlukan
diagnosa dan pengelolaan segera, terlambat dalam pengenalan masalah dan manajemen
yang tepat dapat mengakibatkan kematian.
Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi
baru (neonatus):
1. Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita
ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu
maka asupan nutrisinya akan berkurang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya.
Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin
justru dalam kondisi dehidrasi berat.
2. Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi.Yang perlu anda perhatikan adalah
bagaimana kondisi pemicu kejang.Apakah kejang terjadi saat bayi demam.Jika ya
kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun panas
sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi
demam, maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan lamanya kejang,
konsultasikan pada dokter.
3. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah.Jangan biarkan
kondisi ini berlanjut.Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan
ataupun infeksi berat.
4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-
60 kali per menit.Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60
kali per menit maka anda wajib waspada.Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau
tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita merintih
terus menerus walau sudah diberi ASI, maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa
jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi.Yang harus
anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan
bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering, tapi tidak untuk
dikompreskan.
7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C 37,50C. Jika kurang atau lebih perhatikan
kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda kehilangan panas
tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal dari
proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu
konsultasikan pada dokter atau bidan.
9. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning
pada bayi terjadi pada waktu 24 jam setelah lahir atau 14 hari setelah lahir, kuning
menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka
anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter.
Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya :
Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas. Masalah atau kondisi akut perlu
tindakan segera dalam satu jam kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin) :
Tidak bernafas
Sesak nafas
Sianosis sentral ( kulit biru)
Bayi berat lahir rendah (BBLR )< 2500 gram
Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5c)
Kejang
PENUTUP
Kesimpulan

Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir merupakan suatu gejala yang dapat mengancam
kesehatan bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu sudah
seharusnya orang tua mengetahui tanda-tanda bahaya terhadap bayi mereka agar dapat
mengantisipasinya lebih awal.

Tanda-tanda bayi baru lahir itu diantaranya adalah bayi tidak mau menyusui, bayi
kejang, bayi mengantuk atau tidak sadar, bayi demam, bayi berwarna kuning, bayi bernafas
cepat, bayi merintih, dan kuku ataupun bibir bayi berwarna kebiruan.
Untuk itu para ibu khususnya ibu yang baru melahirkan diharapkan dapat mengetahui
tanda- tanda bayi baru lahir tersebut, agar dapat mendeteksi lebih awal adanya masalah pada
kesehatan anak (bayi) dan diharapkan ibu tersebut mampu mencari pertolongan melalui mau
mengakses tempat pelayanan kesehatan dan menghubungi tenaga kesehatan terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

Nanny,Via Lia Dewi.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Yogyakarta. Salimba


Medika
Muslihatun. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Fitramaya
Hull, David & Johnston, Derek I. 2008. Dasar-Dasar Pediatrik. Jakarta : EGC
Alimul H, Aziz. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Cunningham. 2005. Williams Obstetric. Jakarta : EGC


Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sears, Williams. 2003. The Baby Book. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta

http://www.supportunicefindonesia.org/index.php/campaign/detil/164/id

Panduan Buku Kesehatan Ibu dan Anak http://harianjoglosemar.com/berita/kenali-tanda-


tanda-bahaya-pada-bayi-baru-lahir-48326.html

http://bidanlia.blogspot.com/2010/05/tanda-tanda-bahaya-bayi-baru-lahir.html

Anda mungkin juga menyukai