2. Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa
ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin
sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu,
menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan
tekanan darah rterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung.
Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan
rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh
darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
3. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir
dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi perubahan dan konversi yang
massif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum
didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan
kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan
kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino
penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein ,
lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan
sel lemak yang menggumpal di dalam hati.
4. Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah.
Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita
penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu,
seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit
diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut
yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam
penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan
kelebihan nutrisi lainnya.
5. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan
usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan
endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.
6. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, balk dalam
makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan,
enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.
8. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian
menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati
keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat.
Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti
penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang meberika pengaruh
stumulatif bagi respon imunitas tubuh.
11. Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam
penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin,
dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian
tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon
hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua testis.
12. Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya
penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti
adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan
peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
13. Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa
dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut
mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan
lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap
minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang
berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan.
Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon
testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
14. Bahkan seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan
mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan
kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa
Ramadhan juga mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu
ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak
lagi
15. Pikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam. Secara
instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait dengan fakta bahwa dalam banyak
hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa
lapar membuat pikiran semakin tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di
University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu,
terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam
berbagai penugasan kampus mendapat nilai remarkable.
16. Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan
setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran
darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat
dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai
benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang
yang belum mampu menikah dengan berpuasa
17. Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa
untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat
mental dari aktivitas berpuasa, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.
18. Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan bahwa seorang pasien
wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih dari delapan bulan. Wanita itu telah
berobat kesana-kemari termasuk ke para ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia
memintanya untuk berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan
dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di dalam otak kita, ada sel
yang disebut dengan neuroglial cells. Fungsinya adalah sebagai pembersih dan
penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan dimakan oleh
sel-sel neuroglial ini.
19. Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang psikiaters dari
Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori akan
meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yang
berpuasa dan memantau otak mereka dengan alat yang disebut functional
Magnetic Resonance Imaging (fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa
setiap individu obyek menunjukkan aktivitas motor cortex yang meningkat
secara konsisten dan signifikan.
20. Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang kepala
laboratorium neuroscience di NIHs National Institute on Aging. Dalam hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa, secara signifikan bisa
melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil
penelitiannya menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai
50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan tekanan
darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak