I. Tujuan
II. Teori
( Basset, 1994 )
( Absori, 2008 )
( Yunnisa, 2011 )
1. Cara Mohr
Titrasi mohr dilakukan pada pH 7-9 ( netral hingga basa lemah ). Jika pH
terlalu kecil ( asam ) kesetimbangan kromat-dikromat akan menurunkan
kepekatan [ CrO42- ] sehingga menghambat pembentukan endapan Ag2CrO4-
Jika endapan terlalu besar ( larutan basa ) akan terbentuk endapan Ag2O
2. cara volhard
Prinsip titrasi :
reaksi harus suasana asam, karena jika basa akan mudah sekali terbentuk
endapan Fe(OH)3 dimana Ksp = 2.10-39 mol3 L2
3. Cara Fajans
adsorbsi indikator harus mulai terjadio sesaat sebelum TE dan makin cepat
pada TE
pH larutan harus terkontrol dan
dipilih ion indikator yang muatannya berlawan dengan ion penitrasi
( Yunnisa,Al , 2011 )
a. Alat
b. Bahan
Garam dapur
Larutan indikator K2Cr2O4
AgNO3 0,1 N
Diklorofluoresein
NH3 pekat
NH4Cl
Aquades
Indikator erikrom black T
Hasil
2. Penentuan Klorida dalam garam dapur kasar dengan cara Fajans
ditambah
15 mL sampel 5 mL
garam indikator dikloroflouresein
dapur
dititrasi dengan larutan standar AgNO3 1 N
diamati perubahannya
Hasil
3. Titrasi pembentukan kompleks
a. Pembuatan larutan Buffer pH 10
57 mL NH3 dan 7 gr NH4Cl
57 mL NH3 dan 7dengan
diencerkan gr aquades hingga volumenya 100 mL
NH4Cl
Hasil
Hasil
Hasil
d. Penentuan Mg dengan titrasi langsung
25 mL sampel
25 mL sampel 1 mL larutan buffer pH 10
ditambah
diteteskan 3-4 tetes indikator EBT
dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M hingga larutan berwarna
biru
Hasil
e. Penentuan kesadahan air
100 mL sampel
100 mL sampel
diasamkan dengan beberapa tetes HCl
dididihkan kemudian didinginkan
ditambah 3-4 tetes metil merah
dinetralkan dengan NaOh 0,1 M
ditambah 2 mL larutan buffer pH 10
diteteskan 3-4 tetes indikator EBT
dititrasi dengan larutan standar EDTA hingga larutan berwarna
biru
Hasil
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil dan Perhitungan
Perlakuan Hasil
15 mL NaCl + 1mL K2Cr2O4 + 11,3 mL Endapan merah bata ( AgCrO4 )
Kadar NaCl = 97,98%
AgNO3
Perlakuan Hasil
15 mL NaCl + 5 tetes Dikloroflueresein Endapan merah, larutan keruh
Kadar NaCl = 53,7%
+ 6,2 mL AgNO3
Perlakuan Hasil
25 mL sampel + 1-2 mL buffer + Perubahan warna dari merah ke hijau
3-4 tetes EBT muda
Dititrasi dengan EDTA Vol EDTA = 8,6 mL
4.1.4 perhitungan
Cara Mohr
Vol. Titrasi = vol. Awal- vol. Akhir
= 50-38,7 = 11,3 mL
Kadar NaCl
100 1
= 15 x 11,3 x 0,1 x 58,5 x 450 x 100%
= 97,98 %
Cara Fajans
Vol. Titrasi = vol. Awal- vol. Akhir
= 50-43,8 = 6,2 mL
Kadar NaCl =
100 1
= 15 x 6,2 x 0,1 x 58,5 x 450 x 100%
= 53,7 %
Penentuan Mg dengan titrasi langsung
Volume EDTA yang digunakan
Vol. Awal- vol. Akhir
= 50mL 47 mL = 3 mL
Penentuan kesadahan air
Volume EDTA yang digunakan
= volume awal volume akhir
= 50 mL 41,4 mL = 8,6 mL
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah melakukan beberapa metode titrasi
argentometri dan pembentukan kompleks. Dilakukan di laboratorium analitik, hari
senin 13 oktober 2014.
Metode titrasi argentometri pertama yang dilakukan adalah metode mohr.
Digunakan larutan sampel NaCl 15 mL, sebagai zat yang dititrasi dan sesuai
literatur digunakan larutan indikator kromat, dalam praktikum kali ini adalah
K2Cr2O4. Lalu digunakan larutan standar AgNO3 0,1 N. Banyaknya larutan standar
yang digunakan adalah 50 mL dan digunakan sampai terbentuk hasil endapan
adalah 11,3 mL.
Hasil yang diperoleh adalah terbentuk endapan merah bata, namun
sebelumnya berwarna keruh. Hasil ini sesuai dengan literatur dimana pada titik
akhir titrasi ini akn terbentuk endapan Ag2CrO4 berwarna merah saat bereaksi
dengan ion perak. Yang manan sebelum bereaksi dengan AgNO3 dan masih
ditambah NaCl berwarna putih keruh.
Ag+ + Cl- AgCl ( endapan putih )
Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 ( endapan merah bata )
Kadar Nacl yang digunakan dalam percobaan ini dapat ditentukan dengan
rumus yang telah ada. Diperoleh kadar Nacl yang digunakan yaitu 97,98%.
Metode titrasi yang kedua adalah metode fajans. Digunakan larutan
sampel NaCl 15mL sebagai zat yang akan dititrasi, dan digunakan larutan
indikator fluoresein 5 tetes. Lalu digunakan larutan AgNO 3 0,1 N sebagai larutan
standar. Banyaknya larutan standar yang digunakan adalah 50 mL. Dan tepat
digunakan sampai terbentuk perubahan adalah 6,2 mL.
Hasil yang diperoleh adalah terbentuk endapan merah pada titik akhir
titrasi , yang sebelumnya berwarna putih keruh. Fluoresein merupakan asam
organik lemah. Saat direaksikan Ag+ berlebih akan terjadi adsorbsi anion
fluoresein kelapisan Ag+ yang melapisi endapan. Terbukti endapan yang terjadi
berwarna kuning dan lapisan atasnya berwarna merah.
Kadar NaCl yang digunakan dalam percobaan ini adalah 53,7%.
Ditentukan dengan rumus yang telah ditentukan.
Percobaan selanjutnya adalah titrasi pembentukan kompleks. Percobaan
pertama yang dilakukan adalah pembuatan larutan buffer pH 10. Dengan
mengencerkan 7 gram NH4Cl lalu ditambah 57 mL NH3 pekat sampai 100 mL.
Pembuatan larutan standar EDTA 0,01 M tidak dilakukan karena telah
disediakan.
Percobaan selanjutnya adalah penentuan Mg dengan titrasi langsung.
Digunakan larutan sampel 25 mL dan ditambah larutan buffer pH 10 1-2 mL
larutan ini ditambah larutan indikator eriokrom black T. Larutan yang telah
disiapkan dititrasi oleh larutan standar EDTA sebanyak 3 mL. Sedangkan
indikator EBT digunakan sebanyak 4 tetes.
Hasil yang diperoleh adalah perubahan warna dari ungu menjadi biru pada
tetesan EDTA ke 60. Namun saat tetesan dihentikan dan beberapa saat warna
kembali menjadi ungu lagi. Dari hasil ini diperoleh bahwa dalam larutan yang
diamati terdapat larutan Mg2+.
Percobaan terakhir penentuan kesadahan air dalam larutan sampel
(100mL). Digunakan larutan indikator EBT. Larutan standar yang digunakan
adalah EDTA 50 mL, sedangkan banyaknya yang digunakan adalah 8,6 mL.
Hasil yang diperoleh adalah terjadi perubahan warn dari merah menjadi
hijau muda. Dari hasil ini diperoleh bahwa dalm larutan ini terdapat logam Mg.
5.2 Saran
Saran ini disampaikan untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin telah
terjadi pada praktikum sebelumnya. Seharusnya larutan yang akan digunakan
disiapkan terlebih dahulu, misal logam Mg dilarutkan dahulu. Semua ini
adalah agar menghemat waktu praktikum. Selain itu, kerja sama harus terjalin
dengan baik. Kerja sama ini baik antara praktikan dengan praktikan maupun
praktikan dengan asisten.
Daftar Pustaka