Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam
Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam
ISLAM
Ansar Zainuddin November 26, 2016 MAKALAH HUKUM
A. Pengertian Ijtihad
apakah persoalan itu sudah pernah muncul pada zaman terdahulu atau
belum, jika persoalan itu belum pernah muncul sebelumnya, maka dapat
dipastikan bahwa belum ada ijma terhadap masalah tersebut.
5. Mengetahui Maqashid al-Syariah
Pengetahuan tentang maqashid al-syariah sangat diperlukan bagi
seorang mujtahid, hal ini disebabkan bahwa semua keputusan hukum harus
selaras dengan tujuan syariat islam yang secara garis besar adalah untuk
memberi rahmat kepada alam semesta, khususnya kemaslahatan manusia.
6. Memiliki pemahaman dan penalaran yang benar
Pemahaman dan penalaran yang benar merupakan modal dasar yang
harus dimilki oleh seorang mujtahid agar produk-produk ijtihadnya bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
7. Memiliki pengetahuan tentang Ushul Fiqih
Penguasaan secara mendalam tentang ushul fiqih merupakan
kewajiban bagi setiap mujtahid. Hal ini disebabkan bahwa kajian ushul fiqih
antara lain memuat bahasan mengenai metode ijtihad yang harus dikuasai
oleh siapa saja yang ingin beristinbat hukum.
8. Niat dan Itikad yang benar
Seorang mujtahid harus berniat yang ikhlas semata-mata mencari
ridho Allah. Hal ini sangat diperlukan, sebab jika mujtahid mempunyai niat
yang tidak ikhlas sekalipun daya pikirnya tinggi, maka peluang untuk
membelokan jalan pikirannya sangat besar, sehingga berakibat pada
kesalahan produk ijtihadnya.
D. Metode Ijtihad
Ada beberapa metode atau cara untuk melakukan ijtihad, baik ijtihad
dilakukan sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain. Metode
atau cara berijtihad adalah :
a. Ijma, adalah persetujuan atau kessuaian pendapat para ahlu mengenai
suatu masalah pada suatu tempat disuatu masa.
b. Qiyas adalah menyamakan hukum suatu hal yang tidak terdapat
ketentuannya di dalam Al-Quran dan As Sunnah dengan hal (lain) yang
hukumnya disebut dalam Al Quran dan sunnah Rasul karena persamaan
illatnya.
c. Istidlal, menetapkan dalil suatu peristiwa.
d. Mashlahah Mursalah, adalah cara menemukan hukum sesuatu hal yang
tidak terdapat ketentuannya baik di dalam Al Quran maupun dalam kitab-
kitab hadits, berdasarkan pertimbangan kemaslahatan masyarakat atau
kepentingan umum.
e. Istihsan, adalah cara menemukan hukum dengan cara menyimpang dari
ketentuan yang sudah ada demi keadilan dan kepentingan sosial. Istihsan
adalah suatu cara untuk mengambil keputusan yang tepat menurut suatu
keadaan.
f. Istihsab, adalah menetapkan hukum suatu hal menurut keadaan yang
terjadi sebelumnya, sampai ada dalil yang mengubahnya.
g. Urf, adalah yang tidak bertentangan hukum islam dapat dikukuhkan tetap
terus berlaku bagi masyarakat yang bersangkutan.
E. Kehujjahan ijtihad
Jumhur ulama membolehkan ijtihad menjadi hujjah dalam menetapkan
hukum berdasarkan :
a. Dalil dari Al Quran
r
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya).