KAJIAN PUSTAKA
A. Komunikasi Satelit
Prinsip dasar komunikasi satelit adalah sistem
komunikasi radio dengan satelit sebagai stasiun
pengulang. Menurut Ginanjar (2013) Satelit adalah
suatu perangkat microwave repeater station (stasiun
pengulang gelombang mikro) yang berfungsi untuk
memperkuat sinyal yang berasal dari stasiun bumi
serta memproses translasi frekuensi dari uplink
frekuensi yang terletak pada lebar bidang frekuensi
mulai dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz
menjadi downlink frequensi dari 3,7 GHz sampai
dengan 4,2GHz.
7
8
D. Sistem Downlink
1. Spesifikasi sistem Downlink RRI Surabaya
Sejak tahun 1997, RRI di seluruh Indonesia mulai
menggunakan sistem komunikasi satelit. Pada saat itu
RRI telah bekerja sama dengan PT Telkom yang mana
nama satelit yang digunakan adalah satelit Palapa B4
nomor 9 dengan polarisasi vertikal. Untuk tipe satelit
ini, arah orbitnya 1180 Bujur Timur. Pada tahun 2005,
RRI beralih ke satelit Telkom 1. Hal ini membuat arah
orbitnya berubah pula yakni 1080 Bujur Timur dengan
transponder nomor 7 polarisasi vertikal yang mana
juga milik PT. Telkom Indonesia.
dan
(204/188)...... (2.4)
Frekuensi
No. RRI Carrier IF Rx(ABR) L-Band
(MHz) (MHz) (MHz) (MHz)
1 Yogyakarta 6.212,000 77,000 3.987.000 1.163.000
2 Pro 3 Jakarta 6.201,212 66,212 3.976.212 1.177.388
3 Pro 2 Jakarta 6.201.572 66.572 3.976.212 1.177.748
4 Temporer 1 6.202.472 67.472 3.977.472 1.178.648
5 Temporer 2 6.202.292 67.292 3.977.292 1.178.468
Pro 1
6 6.200.492 65.492 3.975.492 1.174.508
Surabaya
Korwil I
7 6.207.980 72.980 3.982.980 1.167.020
Medan
Korwil II
8 6.208.180 73.180 3.983.180 1.166.820
Palembang
Korwil III
9 6.208.380 73.380 3.983.180 1.166.620
Bandung
Korwil IV
10 6.211.600 76.600 3.986.600 1.163.400
Semarang
Korwil V
11 6.208,780 73,780 3.983.780 1.166.220
Surabaya
Korwil VI
12 6.208.580 73.580 3.983.580 1.166.420
Banjarmasin
Korwil VII
13 6.211.800 76.800 3.986.800 1.163.200
Makasar
Korwil VIII
14 6.212.200 77.200 3.987.200 1.162.800
Denpasar
17
Korwil IX
15 6.212.400 77.400 3.987.400 1.162.600
Jayapura
16 Pro 4 Jakarta 3.976.752
2) Spesifikasi
Adapun spesifikasi Power Supply yang
digunakan dapat dijelaskan berikut ini.
a. Parameter Fisik
Berat : 10 Kg
b. Persyaratan Daya
c. Enviromental
Cooling : Convection
Down Converter
DAC 7000 sebagai Down Converter
berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF
Down link (3,7 MHz 4,2 MHz) menjadi
sinyal Intermediate Frequency (IF) dengan
frekuensi center sebesar 70 MHz. Berikut
disajikan gambar blok diagram DAC sebagai
Down Converter.
2) Spesifikasi
Adapun Spesifikasi dari C-Band
Converter 5700 adalah sebagai berikut.
24
a. Umum
b. Fisik
Berat : 8 Kg
c. Enviromental
Range Frekuensi:
Gain : 71 dB
RF Output
Range Frekuensi
2) Spesifikasi
Adapun spesifikasi dari Solid State
Power Amplifier dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a) Umum
27
Tegangan Input : 42 -
72 V
DC
Current : 1.1
A Max
Power Consumption : 200
W
DC
(on)
40 W DC (off)
b) Fisik
Ukuran : 165 mm (W) x 415
mm
(D) x 185 mm (H)
Berat : 9 Kg
c) Environmental
Temperatur : -400C sampai +
500C
Cooling :
(Forced air)
d) Proses Transmisi
Output Power (1dB GCP) :
+43.8 dBm min
Connector : N-Type
female, or CPR137-G(Band
2 only)
28
Carrier to Intermodulation : -
27 dBc, two Carriers at 6 dBm
OPBO from 1 dB GCP
2. Spesifikasi
3) Spesifikasi
Adapun spesifikasi dari antena parabola
akan dijelaskan sebagai berikut.
Model : HY-C-210 cm
Diameter : 210 cm
32
f) ABR202A
1. Pengertian dan fungsi
ABR202A merupakan suatu perangkat
keras pendukung sistem Downlink yang
fungsinya sebagai integritas encoder audio
digital dan fungsi ini juga sama dengan
DAC namun pada proses Downlink. Jadi
ABR202A mengkodekan sinyal audio
berupa sinyal digital sebelum data atau
informasi di transmisikan ulang ke modem.
33
2. Spesifikasi Alat
Untuk Spesifikasi alat ABR202A dapat
dijelaskan sebagai berikut.
AUDIO SPECIFICATIONS
Audio 12:1, 8:1, 6:1 compression factors
Decoding 64, 96, 128, 192, 256, 384 Kb/s
ISO/MPEG Mono, Dual Mono (stereo), joint
Layer II stereo modes
Audio Ports Analog output, L/R stereo pair,
balanced, DB9 Male connector
Digital output, AES/EBU,
balanced stereo, DB15 Female
connector
RF Input BPSK/QPSK, 9501700 MHz, 64
Kb/s 384 Kb/s, 75 Ohm Type
F Female connector
FEC Rates Sequential 1/2, 3/4, Intelsat
Viterbi 1/2, DVBS 1/2, 2/3, 3/4,
5/6, 7/8
34
POWER REQUIREMENTS
Supply Autosensing,Autoranging
Voltage 85265 VAC, 5060 Hz
Power
60 Watts maximum
Consumption
35
PHYSICAL PARAMETERS
Chassis 1RU rackmount
ENVIRONMENTAL CONDITIONS
Operang 0 to 45 C (32 to 113 F)
Temperature
Storage 20 to 70 C (4 to
Temperature 158 F)
Humidity Max 90% relative, non
condensing
Safety and CE Certification
Emissions
g) Modem CM 701
1. Pengertian dan fungsi
Comstream CM 701 merupakan PSK
digital modem yang digunakan dalam
aplikasi komunikasi satelit yang
dibutuhkan secara terus-menerus dalam
penerima dan transmisi dari ke satelit.
Desain CM 701 ini tergolong unik, karena
menggunakan desain modular. Desain ini
membuat on-sait konfigurasi ulang
36
2. Spesifikasi
Adapun spesifikasi alat dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a) Ukuran
Panjang : 48.2 cm (19 in.) rack-mountable
: 8.9 cm (3.5 in.) (2 rack units)
Tinggi : 45.7 cm (18 in.)
Lebar : 11.34 kg (25 lbs)
Berat
b) Temperatur
Operasi : 0C to +50C
Gradien : 2C/minute maximum
Non operasi : -20C to +70C
c) Daya
37
Tegangan AC
input : 90 to 264 V, 47 to 63 Hz,
Konsumsi daya autoranging
: 48 W, standard configuration
h) Antenna Splitter
Antena splitter adalah persambungan
antenna yang hanya mempunyai input
satu arah yaitu satu sinyal input dan
membuat dua output (Indoor).
i) Satelit
Satelit merupakan alat di orbit
bumi khusus untuk menerima/
menghantar maklumat secara nirkabel,
berkomunikasi melalui frekuensi radio.
Salah satu contoh misalnya Satelit Telkom
2 (Indonesia). Satelit ini digunakan untuk
Depdagri, dengan teknologi C band yang
lebih tahan dengan cuaca di Indonesia
(berhubungan dengan masalah curah
hujan yang cukup tinggi di Indonesia).
Menggunakan Komunikasi 2 arah,
menerima dan menghantar isyarat.
Daerah yang dipasang VSAT dikenali
sebagai remote terminal, dikawal oleh
hub station. Semua isyarat dari satelit
dikirim ke hub terlebih dahulu sebelum
dikirim kembali ke terminal remote lain,
yaitu Provinsi / Kabupaten.
39