Anda di halaman 1dari 5

12

misalnya tanaman yang memiliki epidermis yang tebal, adanya lapisan lilin,
mempunyai mulut kulit yang sempit dan sedikit, adanya bulu-bulu di pennukaan
daun dan sebagainya.
Ketahanan kimiawi adalan ketahanan suatu tanaman karena tanaman tersebut
mempunyai zat-zat penghambat misalnya asam-asam, Iemak eter, scnyawa fenol dan
zat-zat penyamak lainnya. Beberapa senyawa fcnol dan zat penyamak banyak
terdapat pada jaringan daun muda yang dapat menghambat banyak enzim-enzim yang
dihasilkan oleh patogen. Sedangkan ketahanan fungsional te1jadi karena pertumbuhan
tanaman yang sedemikian rupa sehingga tanaman dapat menghindari penyakit
meskipun tanaman itu sendiri sebenamya rentan (Semangun, 1996).

Fungisida Sistemik dan Fungisida Nonsistemik


Fungisida adalah scnyawa kimia beracun untuk memberantas dan menccgah
perkembangan fungi/ jamur Penggunaan fungisida kimiawi adalah termasuk dalam
pengendalianm secara kcmis (kimia). Adapun keunumgan yang diperoleh adalah: V
- Mudah diaplikasikan x
- Memerlukan seclikt tenaga kexja
- Penggunaannya praktis
- Jenis dan ragamnya bevaasi
- Hasil pengendalian tuntas.
( Djojosumano, 2000).
Menurut cara kmjanya di dalam tubuh tanaman sasaran yang diaplikasi
fungisida di bagi menjadi 3. Pertama fungisida sistemik yaitu fungisida yang di
Universitas Sumatera Utara

13
Menurut cara keljanya di dalam tubuh tanaman sasaran yang diaplikasi
fungisida di bagi menjadi 3. Pertama fungisida. sistemik yaitu fungisida yang di
absorbsi oleh organ-organ tanaman dan di translokasikan kebagian tanaman lainnya
lewat aliran cairan tanaman. Kedua fungisida nonsistemik yaitu fungisida yang tidak
dapat di scrap oleh jaringan tanaman, fungisida ini hanya membentuk lapisan
penghalang di permukaan daun tanaman sehingga perkecambahan spora dan miselia
jamur menjadi terhambat. Ketiga fungisida sistemik lokal yaitu fungisida yang
diabsorbsi oleh jaringan tanaman tetapi tidak ditransformasikan kebagian tanaman
lainnya. Pada fungisida, terutama fungisida sistemik dan nonsistemik, pembagian ini
erat hubungannya dengan sifat dan aktivitas fungisida terhadap jasad sasarannya
( Djojosurnarto, 2000).
Berdasarkan alasan-alasan di atas, pemakain fungisida sudah demikian
meluasnya bagi para petani.
Dalam penelitian ini fungisida yang akan diuji adalah fungisida Score 250 EC,
Folicur 25 WP, Daconil 500 F dan Dithane M-45 80 WPV
Universitas Sumatera Utara

14
a. Fungisida Dithane M-45 80 WP
Fungisida ini bersifat kontak karena cara kerjanya hanya mematikan bagian
yang terkena saja dan tidak ditranslokasikan dalam jaringan tanamanl V
Bahan aktifnya : Mankozeb
Rumus kimianya : ethylene 1,2 bisdithiocarbamel polymer
Rumus bangunnya :
Rumus molekul: (C4H6N2S4Mn)a .(C4H6N2S4Zn)y
Sumber : Chemical Data Bank/ Pollution Control Department/LESCO INC: 20005
Lake Road Rocky River OH 441 16.

b. Fungisida Daconil 500 F


Fungisida merupakan fungisida yang bersifat kontak atau non sistemik
Bahan aktif : Chlorothalonil
Nama Kimia I 2,4,5,6 tetrachloro-1,3 - bcnzenedikarbonitrile
Rumus bangun:
Rumus molekul: C8Cl4N2
Sumber: IPCS. INCHEM: Org/documents/ehc/ehc 183.htm
c. Fungisida Folicur 25 WP
Merupakan fungisida sistemik.
Bahan aktif : tebuconazole
Nama kirnia :1-{(4-chloroiahenyl)-4,4dimethy1}-3 -(1H-1 .2.4triazob-1 methyl) amyl
Rumus Bangun:
Rumus molekul: C16 H22ClN3O
Sumber: TPCS. INCHEM: Org/documents/ehc/ehc 183.htm

d. Fungisida Score 250 EC


Merupakan mgisida yang bersifat sistemik
Bahan aktif 1 Difenoconazole
Nama Kimia : l-{2- [4-(4- chlorophenoxy) 2 cl1lo1'ophenyl ] -4 methyl 1,3 4
dioxolan -2- methyl} - 1H - l,2,4 triazole.
Rumus bangun :
Rumus m0lekul : C19H|1Cl2N;Os
Sumber: Zhejiang heben Psticide and Chemical Co.Ltd

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. dan Y.D. Widyastuti, 2000. Meningkatkan Produksi Jagung, Penebar

Swadaya, Jakarta Hlm 52 I

Alexopoulus, G.N., and C.W. Mims, 1979. Introductory Mycology. Jhon Willey and

Sons, New Vork. P. 315. v

Anonimous, 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung, Kanisius. Jakarta hlm 9

, 1999a. Pedoman Pengamatan dan Pelaporan Perlindungan Tanaman Pangan

dan Hortikultura. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, Jakarta. Hlm. 15-55.

, 1999b. Grey Leaf Spot on Maize. Samara Coperation Review. Univ. Of

Natal, South Africa. http://www.samara.co.zw/seedco/greyleatlhtml

Bangun, M.K., 1991. Rancangan Percobaan. Fakultas Penanian, Universitas

Sumatera Utara, Medan. Hlm. 42.


Caldwell, D.M., N.van Rij, M.D. Laing, 2001. Environmental Factors and Electron

Microscopy Studies on Conidial Release of Cercospora :eae~l11uydi.\',

Abstracts Rev. University of Natal, South Africa.

Chemical Data Bank / Pollution Control Department. Lesco lnc 20005. Lake Road

Rocky River OH 441 16

Danarti clan Najiyati, S., 1999. Palawija, Budidaya dan Analisa Usaha Tani. Pencbar

Swadaya, Jakarta. Hlm. 60~8l

Djojosumarto,P., 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

hlm 46

IPCSINCHEM: Org/document/ehc/ehc 183 htm

Muzulu, L.K., 1999. The Evaluation of The Fungicide Eria I87 SC for Grey Leaf

Spot (Cercospora zeae-maydis) Control. BSC Agriculture Rev. Department of

Crop Science. http: // agriculture. kjntl. gov. jur. directorates / technolog;

development / crop_poduction / crop_protecti0n / fungicide control maize. htm

Nyvall, R.F., 1989. Field Crop Disease Hand Book. 2"".ed. Van Nostrand Reinhold,

New York. Hlm 817

35 Universitas Sumatera Utara

36

Partridge, J.E., 1997. Grey Leaf Spot. Review, Department of Plant Pathology,

University of Nebraska-Lincoln. 2p .H;tp[/_yyyvw.plg,n;pa;h.unledufpegrgreel

hgmer/indQ,h@

Rukmana, H.R., 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius, Yogyakarta. I-Ilm. 11-30

Schulze, L.D._, 1998. Grey Leaf Spot Double Trouble. Coperative Extension,

University of Nebraska-Lincoln. Hap//wwyy,pested.r;n1.edu[FheLebel(1j15ep98 ,h1n1

Semangun, H., 1996. Pengantar Ilmu Penyaldt Turnbuhan. Universitas Gadjah Mada

Press, Yogyakarta. Hlm. 184-194.

Setiyono,RT., A Sudjana dan J.Handoko, 1993. Evaluasi Varietas Jagung harapan


Berumur Genjah. Dalam Risalah Hasil Penelitian Tanaman Pangan, Nomor 2

Jakar-ta.2 hal

Stack, J ., 2002. Gray Leaf Spot of Corn. PDC Publication, University of Nebraska-

Linv<>1n- 211- H11P//www-:2<!c.-uril-reclvleqlii/Gra_xLa~!$1z@.f!t=:=s,htm

Stronberg, E.L., 2000. Gray Leaf Spot Disease of Corn. Virginia Tech. Publication,

Virginia State Univemity 21> blipIllwwu/.is:>ettvr.edu/9ub_spla:1tdisaefs/450-

61M450-6l2.html

Subandi, Ino G.I dan Ham1anto., 1998. _Pusat Penelitian dan Pengernbangan Tanarnan

Pangan, Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Hlm 7

Sujono.S dan Sudarmadji, 1989. Telcnik pengamatan Harna dun Penyakit, Fakultas

Pertanian. UGM Press. Yogyakana. I-Ilm 43

Zhejiang heben Pesticide and Chemical Co Ltd

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai