Disusun Oleh :
HABIBI SYAH PUTRA PANE
4162141001
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI REGULER DIK A 2016
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................1
1.1......................................................................................................................
Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Manfaat.......................................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................2
2.1. Identitas Buku.............................................................................................2
2.2. Ringkasan Buku..........................................................................................2
BAB III..............................................................................................................17
Kelebihan dan Kekurangan Buku......................................................................17
BAB IV..............................................................................................................19
Kesimpulan........................................................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 MANFAAT
Critical Book Review bermanfaat untuk menambah wawasan dan
literaturepenulis mengenai Radioaktivitas, dan berfungsi sebagai referensi untuk
pengembangan Kimia Umum II.
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan Critical Book Review ini adalah untuk memenuhi tugas
perkuliahan Filsafat Pendidikan.
1
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 Identitas Buku
2.1.1. Buku Pertama :Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga jilid 2
Penulis : Raymond Chang dan Williems Collage
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2003
Kota Terbit : Jakarta
Editor : Lameda Simarmata, S.T.
Jumlah Halaman : 327 Halaman
Percetakan : PT. Gelora Akasara Oratama
ISBN : 979-781-040-5
2
Transmutasi Inti
Sebagai contoh, kita akan melakukan reaksi
inti dengan menembakkan isotop klorin tertentu (Cl-
35) dengan menggunakan neutron. Kita mengamati
bahwa isotop Hidrogen (H-1) dihasilkan bersama-
sama dengan isotop lainnya dan kita ingin
mengetahui isotop apakah itu. Persamaan reaksi inti
yang terjadi adalah sebagai berikut :
3
17 Cl35 + 0n1 S35 + 1H1
16
Fisi Inti
Reaksi ini terjadi jika sebuah inti berat membelah menjadi dua atau lebih
inti atom yang lebih ringan. Reaksi fisi disertai pemancaran energi dan partikel,
misalnya neutron. Partikel neutron yang sangat penting dalam reaksi fisi ini
pertama kali ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1937.
Jenis bahan bakar nuklir yang paling umum adalah 235U (isotop uranium
dengan massa atom 235 dan digunakan di reaktor nuklir) dan 239Pu (isotop
plutonium dengan massa atom 239). Bahan bakar nuklir ini akan terpecah menjadi
2 bagian membentuk elemen kimia dengan massa atom mendekati 95 dan
135 (produk fisi) berikut ini adalah salah satu contoh reaksi fisi.
Contoh Soal 2 :
4
Hitunglah energi yang dibebaskan pada fisi 1 kg atom!
Penyelesaian:
Diketahui:
mu = 235,0439
mn = 1,0087
mBa = 137,9050
mNb = 92,9060
me = 0,00055
Pembahasan :
Fusi Inti
Fusi inti (buclear fusion) yaitu penggabungan inti kecil menjadi inti yang lebih
besar, tampaknya bebas dari masalh pembuangan limbah.
Pada temperatur tinggi, reaksi fusi berlangsung sendiri, reaktan pada temperatur
ini berada dalam bentuk plasma (dengan kata lain inti dan atom bebas) dan inti
memiliki energi yang cukup untuk melawan gaya tolak elektrostatik. Bom fusi
dan bintang-bintang menghasilkan energi dengan cara seperti ini.
5
Gambar 3. Tokamak reaktor fusi percobaan.
Diharapkan metode ini akan digunakan dalam reaktor termonuklir, sebagai
sumber energi untuk kepentingan manusia. Berikut ini adalah contoh reaksi fusi
yang terjadi pada bintang, matahari, serta pada atom hidrogen.
Penggunaan Isotop
Isotop radioaktif dan stabil banyak diterapkan dalam ilmu pengobatan dan
pengetahuan. Radioisotop sebagai perunut digunakan untuk mengikuti unsur
dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa.
Radioisotop dapat digunakan sebagai sumber sinar sebagai pengganti sumber lain
misal sumber sinar X. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut sebab energy
sinar yang dipancarkan serta waktu paruhnya merupakan sifat khas radioisotop
tersebut.
6
1. Radioisotop natrium-24 dapat digunakan untuk mengikuti peredaran darah
dalam tubuh manusia. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang
stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan
mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi
penyumbatan aliran darah.
5. Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk
pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker
dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di
sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
7
2.3 Ringkasan Buku Kedua
Kimia inti adalh ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan
pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada
proses peluruhan radiasi nuklida dan transmutasi inti.
Z = nomor atom
Neutron N 0 1 1,00867
8
Elektron e -1 0 0,000549
Negatron -1 0 0,000549
Positron +1 0 0,000549
Gelombang elektromagnet yang biasa terlibat dalam reaksi inti adalah (gamma)
dengan massa 0 dan muatan 0.
9
suhu, tekanan, katalis dan dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan
konsentrasi katalis
1. Jumlah total proton ditambah neutron dalam produk dan reaktan harus
sama (kekekalan nomor massa)
2. Jumlah total muatan inti dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan
nomor atom).
PITA KESTABILAN
Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop
yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak
stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar
sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif
terletak di luar pita ini.
10
inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta
2. Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton
RADIOAKTIVITAS ALAMI
Disintegrasi inti radioaktif sering merupakan awal dari deret peluruhan radioaktif,
yaitu rangkaian reaksi inti yang akhirnya menghasilkan pembentukan isotop
stabil. Misalnya adalah deret peluruhan uranium-238 hingga menghasilkan
timbal-206 yang stabil.
Pembelahan spontan hanya terjadi pada nuklida-nuklida yang sangat besar dan
membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda, misal Cf-
254 membelah spontan menjadi Mo-108 dan Ba-142 dengan memancarkan 4
neutron.
11
= konstanta laju orde pertama
ln Nt/N0 = - t
TRANSMUTASI INTI
Pada tahun 1934, Irene Joliot-Curie, berhasil membuat atom fosfor yang
bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang
berasal dari polonium.
Keaktifan (A)
12
A=N
Satuan keaktifan adalah Curie (Ci) yang didefinisikan sebagai keaktifan dari 3,7 x
1010 disintegrasi per detik.
1 Ci = 3,7 x 1010 Bq
Keaktifan jenis adalah jumlah disintegrasi per satuan waktu per gram bahan
radioaktif.
Dosis Radiasi
Untuk menyatakan jumlah atau dosis radiasi yang diserap oleh zat-zat ditetapkan
satuan untuk dosis. Di Amerika, satuan dosis yang umum adalah rad dengan
lambang rd.
Satuan SI untuk dosis adalah gray dengan lambang Gy. Satu gray setara dengan
energi sebanyak 1 joule yang diserap oleh setiap kg zat.
Radiasi neutron lebih berbahaya dari radiasi beta dengan energi dan intensitas
yang sama. Untuk membedakan pengaruh radiasi digunakan satuan rem
(radiation equivalen of man).
Satu rad sinar alfa lebih merusak daripada satu rad sinar beta. Oleh karena itu rad
biasanya dikalikan dengan faktor yang mengukur kerusakan biologi relatif yang
disebabkan oleh radiasi. Faktor ini disebut RBE (Relative Biologycal Effetiveness
of Radiation). Hasil kali rad dan RBE menghasilkan dosis efektif yang disebut
rem (Rontgen Equivalent for Man).
Satu rem suatu macam radiasi akan menghasilkan pengaruh biologi yang sama.
Contoh:
13
Dosis 0 20 rem pengaruh kliniknya tidak terdeteksi , dosis 20-50 sedikit
pengaruh pengurangan sementara butir darah putih, dosis 100-200 terdapat
pengaruh banyak pengurangan butir darah putih dan pada dosis lebih dari 500 rem
dapat menyebabkan kematian.
FISI INTI
Fisi inti (nuclear fission) /reaksi fisi adalah proses di mana suatu inti berat (nomor
massa >200) membelah diri membentuk inti-inti yang lebih kecil dengan massa
menengah dan satu atau lebih neutron. Karena inti berat kurang stabil
dibandingkan produknya, proses ini melepaskan banyak energi.
Sebagai contoh adalah energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram
uranium-235 adalah ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran
500 ton batubara.
Selain besarnya jumlah energi yang besar, ciri penting dari fisi uranium-235
adalah adanya kenyataan bahwa lebih banyak neutron yang dihasilkan
dibandingkan dengan yang semula ditangkap dalam prosesnya. Sifat ini
memungkinkan berlangsungnya reaksi rantai inti, yaitu serangkaian reaksi fisi
yang dapat berlangsung sendiri tanpa bantuan. Neutron yang dihasilkan selama
tahap awal dari fisi dapat mengakibatkan terjadinya fisi dalam inti uranium-235
lain, yang selanjutnya menghasilkan neutron lebih banyak dan seterusnya. Dalam
waktu kurang dari satu detik, reaksi dapat menjadi tak terkendali, membebaskan
banyak sekali kalor ke lingkungan. Agar reaksi rantai terjadi, harus ada cukup
uranium-235 dalam sampel untuk menangkap neutron, sehingga dikenal istilah
massa kritis, yaitu massa minimum material terfisikan yang diperlukan untuk
membangkitkan reaksi rantai inti yang dapat berlangsung sendiri.
Bom Atom
14
Penerapan pertamakali fisi inti ialah dalam pengembangan bom atom. Faktor
krusial dalam rancangan bom ini adalah penentuan massa kritis untuk bom itu.
Satu bom atom yang kecil setara dengan 20.000 ton TNT. Massa kritis suatu bom
atom biasanya dibentuk dengan menggunakan bahan peledak konvensional seperti
TNT tersebut, untuk memaksa bagian-bagian terfisikan menjadi bersatu. Bahan
yang pertama diledakkan adalah TNT, sehingga ledakan akan mendorong bagian-
bagian yang terfisikan untuk bersama-sama membentuk jumlah yang lebih besar
dibandingkan massa kritis.
Reaktor Nuklir
Suatu penerapan damai tetapi kontroversial dari fisi inti adalah pembangkitan
listrik menggunakan kalor yang dihasilkan dari reaksi rantai terbatas yang
dilakukan dalam suatu reaktor nuklir. Ada 3 jenis reaktor nuklir yang dikenal,
yaitu:
a. Reaktor air ringan. Menggunakan air ringan (H2O) sebagai moderator (zat
yang dapat mengurangi energi kinetik neutron).
FUSI INTI
Fusi inti (nuclear fusion) atau reaksi fusi adalah proses penggabungan inti kecil
menjadi inti yang lebih besar. Reaksi ini relatif terbebas dari masalah pembuangan
limbah.
15
Dasar bagi penelitian pemakaian fusi inti untuk produksi energi adalah perilaku
yang diperlihatkan jika dua inti ringan bergabung atau berfusi membentuk inti
yang lebih besar dan lebih stabil, banyak energi yang akan dilepas selama
prosesnya.
Fusi inti yang terus-menerus terjadi di matahari yang terutama tersusun atas
hidrogen dan helium.
Reaksi fusi hanya terjadi pada suhu yang sangat tinggi sehingga reaksi ini sering
dinamakan reaksi termonuklir. Suhu di bagian dalam matahari mencapai 15
jutaoC!!!!!!
PENGGUNAAN RADIOISOTOP
Radioisotop adalah isotop suatu unsur yang radioaktif yang memancarkan sinar
radioaktif. Isotop suatu unsur baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat
kimia yang sama.
Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur dalam suatu
proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai sumber
radiasi /sumber sinar.
1. Bidang kimia
16
2. Bidang kedokteran
3. Bidang pertanian
4. Bidang Industri
Untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam dalam tanah atau beton,
menentukan keausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan
antar logam.
17
BAB III
2. Banyak memuat gambar dan tabel sehingga membuat para pembaca lebih
memahami.
3. Penyajian materi melakukan sistem kontinue atau bertahap. Hal ini sangat
membantu para pembaca sehingga tidak bingung dalam memahami materi
5. Buku ini selalu upgrade sehingga materi yang ada dalam buku terus
dikembangkan.
18
3.2.1. Buku Pertama
Ada beberapa kelemahan antara lain :
1. Ada suatu hal yang salah dalam penempatan materi dengan gambar yang
terkait, seperti pada halaman 275. Penulis menyatakan gambar 21.2
sedangkan disampingnya adalah gambar 21.14. Hal ini mungkin
dikarenakan tempat yang ada dalam buku terbatas sehingga penulis atau
editor membuat seperti itu.
2. Pada materi penggunaan isotop, penulis hanya menyajikan manfaat isotop
dalam bidang kedokteran, padahal masih banyak lagi manfaat dalam
berbagai bidang. Misalnya dalam bidang pertanian, industri dan
Pengukuran Usia Bahan Organik. Mungkin penulis ingin
menampilkan contoh sederhana saja selebihnya para pembaca diberikan
untuk eksplorasi dalam mencari contoh yang lain.
3. Gambar yang disajikan masih hitam putih sehingga masih membuat
pembaca bingung. Hal ini mungkin dikarenakan penerbit yang mencetek
buku tersebut sehingga lebih menghemat biaya.
3.2.2. Buku Kedua
Kekurangan pada buku kedua ini juga hampir sama dengan buku pertama,
namun ada perbedaan yang lain, yaitu :
1. Masih ada materi yang tidak dipaparkan secara jelas karena dalam
penyajian materi dimuat secara ringkas.
2. Tata letak penyajian tabel dan gambar masih belum tertata rapi.
3. Sangat sedikitnya dimuat gambar dan tebel dalam penjelasan materi.
19
BAB IV
KESIMPULAN
Dari kritikan yang telah disajikan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang
kehidupan.
20