PENGGUNAAN MEDIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Teknologi Pembelajaran Sejarah
Dosen Pengampu: Dr. Taat Wulandari, M.Pd
Oleh:
1. Rizky Annisa (16718251009)
2. Yulius Charles (16718251009)
2017
A. Model ASSURE
Ketika akan menggunakan media dan teknologi secara
efektif, maka kita harus merencanakan secara sistematis
dalam penggunaan media dan teknologi tersebut. Segala
sesuatu yang diharapkan dapat berjalan dengan baik tentu
harus memiliki perencanaan yang sistematis, agar hasilnya
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan, termasuk
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran dan
teknologi, dalam penggunaannya tentu memerlukan
perencanaan yang sistematis, agar proses belajar dapat
berjalan dengan baik.
Model ASSURE merupakan suatu panduan atau petunjuk
dalam merencanakan proses pembelajaran agar dapat
berjalan secara efektif. Model ASSURE terfokus pada
perencanaan penggunaan media di dalam kelas. Model ini
lahir berdasarkan asumsi Gagne bahwa proses belajar-
mengajar itu melalui beberapa tahap yang disebut events of
instruction. Untuk itu, pembelajaran yang telah didesain
dengan baik dimulai dengan membangkitkan minat siswa,
yang kemudian di susul dengan menyajikan materi baru,
melibatkan umpan balik siswa, mengukur pemahaman
mereka (assesing) dan di teruskan ke aktivitas berikutnya.
Model ASSURE ini memiliki enam langkah yang
merupakan blue print atau rencana pembelajaran yang
berfungsi menguraikan rencana pembelajaran itu sendiri.
Berikut ini dikemukakan enam langkah tersebut yaitu:
1. Analisis Karakteristik Siswa
2. Menetapkan Tujuan Pembelajaran
3. Seleksi Media, Metode, dan Bahan
4. Memanfaatkan Bahan Ajar
5. Melibatkan Siswa Dalam Kegiatan Belajar
6. Evaluasi dan Revisi
1. Analisis Karakteristik Siswa
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
penggunaan media secara sistematis dan efektif adalah
menganalisis karakteristik siswa. Jika media dan teknologi
pembelajaran ingin digunakan secara evektif maka harus ada
kesesuaian atara karakteristik siswa dengan metode
pembelajaran, media, serta materi atau bahan ajar. Terdapat
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam
melakukan analisis terhadap karakteristik siswa yaitu:
a. Karakteristik umum
Tiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
termasuk dalam hal belajar dan menerima pelajaran di
sekolah. Oleh karena itu hendaknya guru harus
mengetahui karakteristik umum pada siswa,
karakteristik tersebut meliputi usia, tingkat pendidikan,
budaya, dan sosial ekonomi. Bagi guru yang telah
mengenal karakteristik siswanya maka hal ini dapat
dengan mudah dilalui. Tapi bagi yang belum mengetahui
karakteristik siswanya maka hal ini terkadang
merupakan hal yang tidak mudah karena memerlukan
waktu dalam melakukan pengamatan agar guru dapat
mengetahui dengan benar karakteristik siswanya.
b. Kemampuan awal siswa
Kemampuan awal siswa merujuk pada pengetahuan
dan keterampilan yang telah dimiliki oleh siswa dan
yang belum dimiliki oleh siswa. Mengetahui kemampuan
awal siswa penting karena biasanya terdapat anggapan
bahwa siswa sama sekali belum memiliki pengetahuan
dan keterampilan terhadap apa yang akan diajarkan.
Hal tersebut belum sepenuhya benar karena diantara
para siswa tentunya ada yang telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan awal.
c. Gaya belajar
Gaya belajar mengacu pada aspek ciri dari psikologi
siswa yang menjelaskan bagaimana siswa berinteraksi
dan merespon secara emosional pada lingkungan
belajar. Gardner mengatakan bahwa kemampuan
seseorang tidaklah sama, dan tidak semua orang itu
belajar dengan cara yang sama, oleh karena itu tiap
orang belajar dengan cara yang beragam.
Gardner mengidentifikasikan tujuh aspek intelegensi
manusia yaitu: (1) verbal/linguistic (bahasa), (2)
logika/matematika (sains), (3) visual/spasial, (4)
musikal/ritmik, (5) kinestetis (menari/atletis), (6)
interpersonal (memahami orang lain), (7) intrapersonal
(memahami diri sendiri).
2. Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Langkah kedua dalam model ASSURE ini adalah
menetapkan tujuan pembelajaran. Hasil belajar apa yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa, atau lebih tepatnya
kemampuan baru apa yang diharapkan dapat dimiliki oleh
siswa setelah proses belajar berlangsung. Objectives
merupakan sebuah pernyataan tentang apa yang akan dicapai,
bukan bagaimana untuk mencapai.
Tujuan pembelajaran harus ditetapkan karena tujuan
pembelajaran merupakan suatu pedoman untuk mengurutkan
aktifitas belajar dan memilih media, selain itu juga supaya
dapat melakukan evaluasi yang tepat. Selain itu tujuan
pembelajaran hendaknya mengandung unsur yang disebut
ABCD. Maksud dari unsur ABCD yaitu: A merupakan singkatan
dari Audience, yaitu siswa yang dijadikan sasaran dalam
tujuan pembelajaran. Selain itu tujuan pembelajaran
hendaknya menetapkan unsur kedua yaitu B, merupakan
singkatan dari Behavior merupakan kemampuan yang harus
diperlihatkan, kemudian Condition yaitu temat diamatinya
unsur behavior, terakhir adalah Degree yang merupakan
derajat penguasaan keterampilan baru.