SAMATSU NUSANTARA
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
berkelanjutan untuk menjadi perusahaan yang unggul dan berdaya saing kuat
dalam industri jasa konstruksi, memberikan pertumbuhan laba dan usaha yang
sehat guna meningkatkan nilai perusahaan dalam memenuhi harapan shareholder dan
PERENCANAAN PENDAHULUAN
Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki
resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai penyebab utama kecelakaan kerja
pada proyek konstruksi adalah hal-hal yang berhubungan denag karakteristik proyek
konstruksi yang bersifat unik, lokasi kerja yang berbeda-beda, terbuka dan
ketahanan fsik yang tinggi, serta banyak mengunakan kesemataan tenaga kerja yang
sangat lemah, akibatnya para pekerja dengan metode pelaksanaan konstruksi yang
beresiko tinggi. Untuk memperkecil resiko kecelakaan kerja, sejak awal tahun 1980an
untuk sektor konstruksi, yaitu peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmingrasi No.
Per 01/men/1980.
RK3K 1
PT. SAMATSU NUSANTARA
paling berbahaya adalah pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian dan pekerjaan
galian. Pada kedua jenis pekerjaan ini kecelakaan kerja yang terjadi cenderungserius
bahkan sering kali mengakibatkan cacat tetap dan kematian. Jatuh dari ketinggian
adalah resiko yang sangat besar dapat terjadi pada pekerja yang melaksanakan
pelindung (personal fatal arrest system) yang sebenarnya telah diatur dalam
pedoman K3 Konstruksi.
tanah, tersengat aliran listrik bawah tanah, terhirup gas beracun, dan lain-lain. Bahaya
tertimbun adalah resiko yang tangat tinggi pekerjaan yang tertimbun tanah sampai
sebatas dada saja dapat berakibat kematian. Disamping itu bahaya longsor dindidng
galian dapat berlangsung sangat tiba-tiba, terutama apabilah hujan terjadi pada malam
PEDOMAN K3 KONSTRUKSI
pengobatan, kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja, premi asuransi, dan
perbaikan fasilitas kerja. Terdapat biaya tidak langsung yang merupakan akibat dari
pesikologi yang negatif pada pekerja, memburuknya reputasi perusahaan, denda dari
pelanggan pengguna jasa). Biaya -biaya tidak langsung ini sebenarnya jauh lebih besar
perlindungan tenaga kerja yaitu melalui UU No. 1 tahun 1970 Tentang keselamatan
Kerja.
RK3K 2
PT. SAMATSU NUSANTARA
1 (satu) orang personil khusus untuk memantau dan mengawasi program K3 yang akan
masa pelaksanaan.
b. Pengenalan peralatan safety yang harus digunakan selama masa pelaksanan
RK3K 3
PT. SAMATSU NUSANTARA
program ini akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari Direksi Pekerjaan.
Dalam bekerja kami akan menjamin kelancaran dan keselamatan lalu lintas
selama melaksanakan pekerjaan, untuk mewujudkan hal ini kami akan memastikan
adanya manual pengelolahan lalu lintas selama pekerjaan serta audit keselamatan
jalan.
terjadi kemacetan.
2. Pemasangan rambu-ramabu lalu lintas sesuai dengan ketentuan
pekerjaan konstruksi.
3. Menyediakan dan mengfungsikan alat komunikasi yang memadai terutama
KETENTUAN ADMINISTRASI
jumlah minimal 100 orang atau koordinasi dari sifat proyek memang memerlukan,
RK3K 4
PT. SAMATSU NUSANTARA
PEMBIAYAAN K3
Biaya operasional kegiatan K3 harus sudah diantisipasi sejak dini yaitu pada saat
penggunaan jasa mempersiapkan pembuatan desain dan perkiraan biaya suatu proyek
Idealnya pada saat pelelangan K3 harus sudah diantisipasi sejak dini pekerja yang
KETENTUAN TEKNIS
RK3K 5
PT. SAMATSU NUSANTARA
laboratorim.
Pekerja merasa tidak nyaman dan kadang-kadang pemakai merasa tergangu.
Terdapat kemungkinan menimbulkan bahaya baru atas pengunaan
sangat lemah
Kewajiaban untuk memelihara perlengkapan keselamatan kerja yang menjadi
berbagai alasan.
Perusahaan tidak menyediakan perlengkapan keselamatan kerja dengan
berbagai alasan.
Jenis perlengkapan keselamatan yang disediakan oleh perusahaan tidak
pemakaianya
d. Masalah khusus perlengkapan keselamatan kerja pada alat - alat sebagai
berikut:
Manusia merupakan unsur yang paling penting dan paling menentukan
tempat kerja.
antara lain:
Pelaku-pelaku konstruksi
Material konstruksi
Peralatan konstruksi
Metode konstruksi
Desain konstruksi
RK3K 6
PT. SAMATSU NUSANTARA
P3K
1. Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba harus
dilakukan oleh dokter, juru rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan
rumah sakit.
3. Alat-alat P3K atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat
undangan.
Sistem P3K dilakukan pemeriksaan secara berkala.
Kesiapan menangani keadaan darurat.
Pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan
aman dan mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah
ditentukan.
Pemeriksaan bahaya
Penentu lingkungan kerja
Pemeriksa kesehatan
RK3K 7
PT. SAMATSU NUSANTARA
1 2 3 4
tidak berkepentingan
Pembuatan ID Card
Melakukan Safety
dengan
Kapasitas Kendaraan/
RK3K 8
Pemasangan Rangka Terjatuh Memasang rambu
Baja Tertimpah Material Baja peringatan K3 dan safety line
Terjept Penyediaan APD, sarung
tangan, helm, safety shoes
(sesuai jumlah pekerja dan
resiko bahaya kerjanya
Pengawasan penggunaan APD
dan lingkungan kerja/Safety
patrol
Safety talk tiap minggu/tiap
pekerja baru
Peringatan dengan pengeras
suara
Terjatuh
Pemancanagan Tiang Memasang rambu peringatan
Tertimpah Tiang Pancang
Pancang K3 dan safety line
terpeleset
Penyediaan APD, sarung
tangan, helm, safety shoes
(sesuai jumlah pekerja dan
resiko bahaya kerjanya
Pengawasan penggunaan A PD
dan lingkungan kerja/Safety
4 Pekerjaan Pasangan Batu Cedera terjepit, tergores, terpukul Memasang rambu peringatan
Cedera terpeleset dan tersandung K3 dan safety line
Terinjak/tertusuk benda tajam Penyediaan APD, sarung
Cedera kejatuhan bahan/material tangan, helm, safety shoes
(sesuai jumlah pekerja dan
resiko bahaya kerjanya
Pengawasan penggunaan APD
dan lingkungan kerja/Safety
patrol
Safety talk tiap minggu/tiap
5 Pekerjaan Bronjong Terinjak/tertusuk benda tajam Memasang rambu
dengan Tertimpa Batu peringatan K3 dan safety line
Terbawa Arus Sungai Penyediaan APD, sarung
Kawat Galvanis tangan, helm, safety shoes
(sesuai jumlah pekerja dan
resiko bahaya kerjanya
Pengawasan penggunaan APD
dan lingkungan kerja/Safety
patrol
Safety talk tiap minggu/tiap
pekerja baru
Memasang Rambu debit
PEMENUHAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA
Konstruksi
g. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
h. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2000 Pembinaan Jasa Konstruksi
i. Keppres No. 80 Tahun 2003 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah
j. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2005 Perubahan Kedua Atas Keppres No
80/2003
k. Keppres No. 61 Tahun 2004 Perubahan atas Keppres No. 80/2003
l. Kepmen Kimpraswil No. 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003
KEPALA PROYEK
PENANGGUNG JAWAB
SEKRETARIS
PELAKSANA
Hi La Dini
Direktur Utama