Anda di halaman 1dari 14

BAB V

PEMERIKSAAN IMMUNO-SEROLOGI

5.1 PEMERIKSAAN ANTI HCV


Tujuan : Untuk mendeteksi IgG dan IgM anti-Hepatitis C virus
(HCV) dalam serum pasien
Metode : Automatik (Cobas500i)
Prinsip : Sampel pasien bergerak ke membran, antibodi HCV dari
serum/plasma, terikat pada antigen pergerakan. Pada tahap
pencucian protein serum atau plasma yang tidak terikat
dikeluarkan. Pada tahap selanjutnya, konjugat protein-A
ditambahkan yang akan mengikat bagian FC dari antibodi
HCV untuk memberikan warnadot pada area tes
(T1/T2). Pada area control C terdapat dot kontrol
kualitas yang berfungsi pada permukaan, reagen dan
aplikasi prosedur yang benar.
Bahan : Serum
Reagen : Reagen kit anti HCV
Alat : Cobas 500i
Langkah Kerja :
1. siapkan serum dalam pediatrix sebanyak 200 l
2. Letakan di rak dan masukkan ke alat
3. masukkan kode barcode di komputer
4. atur jenis pemeriksaan yang akan di periksa
5. kemudian tekan start
6. hasil akankeluar secara otomatis pada komputer

Interpertasi Hasil :
a.Hasil non reaktif
b.Hasil reaktif
5.2 PEMERIKSAAN ASTO
Tujuan : Untuk menentukan antibody terhadap stretococcus
hemolisa yang dapat menyebabkan penyakit rematik,
tonsilitis dan glomerulonefritis.
Metode : Aglutinasi
Prinsip : Partikel latex yang dilapisi Streptolisin O direaksikan
dengan serum penderita. Adanya anti streptolisin dalam
serum penderita dinyatakan dengan terjadinya aglutinasi
dari partikel tersebut.
Bahan : - Serum pasien
- Serum control positif
- Serum control negatif
Reagen : Latex
Alata : - Slide/kartu untuk tes ASTO
- Batang pengaduk
- Yellow tip
- Sarung tangan
- Clinipette 50l
Langkah kerja :
Kualitatif
1 Letakkan 50 l serum control positif, 50 l serum pasien dan 50 l
serum control negatif di lingkaran yang berbeda.
2 Tambahkan 50l (1 tetes) latex pada masing-masing lingkaran.
3 Campur dengan menggunakan batang pengaduk.
4 Baca hasil, di depan cahaya lampu. Bila hasil positif, maka lakukan
pemeriksaan kuantitatif

Interpretasi hasil :
Positif (+) : terbentuk aglutinasi pada slide
Negatif (-) : tidak terbentuk aglutinasi pada slide

Nilai Normal
Negatif

3 PEMERIKSAAN DENGUE NS1 AG


Tujuan : Untuk mengetahui adanya antibody terhadap virus dengue
dalam plasma /serum
Metode : Immunokromatografi
Prinsip : Antigen dalam plasma/serum atau whole blood bereaksi
dengan anti-dengue NS1 antibodi monoklonal konjugat
emas diikuti oleh reaksi dengan anti-dengue NS1 antibodi
monoklonal dalam garis uji. Ketika sampel terinfeksi virus
dengue, garis yang terlihat muncul di daerah tes pada
membran. Tidak adanya garis berwarna di wilayah tes
menunjukkan hasil tes negatif
Bahan : Serum
Reagen :-
Alat : - Clinipette 100l
- Yellow tipe
- Dengue NS1 Ag
- Timer
Langkah kerja :
1 Keluarkan reagen Dengue NS1 Ag test dari lemari es biarkan pada suhu
ruangan.
2 Pipet sampel sebanyak 100l ke dalam well sampel
3 Tunggu 15-20 menit lalu baca hasil. Jangan baca hasil setelah 20 menit.

Interpretasi hasil :
Positif (+) : Bila terbentuk 2 garis merah muda pada control dan test pada strip
Negatif (-) : Bila terbentuk 1 garis merah muda pada control pada strip
Invalid : Bila terbentuk 1 garis merah muda pada test pada strip

Nilai Normal
Negatif
5.4 PEMERIKSAAN DENGUE IgG, IgM
Tujuan : Untuk mengetahui adanya IgG dan IgM antibodi terhadap
virus dengue dalam plasma /serum
Metode : Immunokromatografi
Prinsip : Sampel diteteskan kedalam sumur (well) sampel (S) dan
diikuti dengan penambahan buffer diluent, maka sampel
dan antibody-gold conjugate akan bergerak sepanjang
membrane, yang selanjutnya akan ditangkap oleh anti
human IgG dan atau anti-human IgM membentuk garis
berwarna.
Bahan : Serum
Alat : - Dengue Rapid Test
- Timer

Langkah kerja :
1 Keluarkan reagen Dengue Rapid Test dari lemari es biarkan pada suhu
ruangan.
2 Pipet sampel satu tetes ke dalam well sampel
3 Tambahkan satu tetes buffer
4 Tunggu 10 menit lalu baca hasil. Jangan baca hasil setelah 20 menit.

Interpretasi hasil :
IgG, IgM (+) : Bila terbentuk garis merah muda pada control, IgG dan IgM pada
strip
IgG (+) : Bila terbentuk garis merah muda pada control dan IgG pada strip
IgM (+) : Bila terbentuk garis merah muda pada control dan IgM pada strip
Negatif (-) : Bila terbentuk 1 garis merah muda pada control pada strip
Invalid : Bila terbentuk garis merah muda pada IgG dan IgM atau salah
satunya ataupun tidak terdapat garis merah muda pada strip
Nilai Normal
Negatif

5.5 PEMERIKSAAN HIV


Tujuan : Untuk mendiagnosa adanya penyakit HIV pada sampel
pasien
Metode : Immunokromatografi
Prinsip : Pada membrannya mengandung antigen HIV 1 pada
bagian 1 dan menandung antigen 2 pada bagian 2.
Antigen recombonin HIV konjugasi koloid emas dan
sampel berpindah sepanjang membran
immunokromatografi ke bagian tes dan garis terlihat Ag-
Ab-Ag komplek partikel emas. Pada test device terdapat
bagian garis tes 1 tes 2, dan control.
Bahan : Serum
Reagen : Buffer
Alat :- Clinepette 10l
- Yellow tip
- Test device SD
Langkah Kerja:
1 Siapkan alat dan bahan (serum)
2 buka pembungkus test device dan keluarkan
3 Ambil pipet tetes
4 Teteskan 10l serum pada test device
5 Lalu 3 tetes buffer
6 Diamkan kemudian baca garis yang terbentuk

Interpretasi hasil :
Positif (+) : Bila terbentuk 2 garis merah muda pada control dan test pada strip
Negatif (-) : Bila terbentuk 1 garis merah muda pada control pada strip
Invalid : Bila terbentuk 1 garis merah muda pada test pada strip
Nilai Normal
Negatif

5.6 PEMERIKSAAN TPHA


Tujuan : 1. Untuk mengetahui antibodi spesifik terhadap
Treponema palidum
2. Untuk menunjang diagnosa penyakit sifilis
Metode : Imunokromatografi
Prinsip : Sampel diteteskan pada rapid yang langsung diencerkan
dengan buffer dan konjugate campuran ini bermigrasi
Chromatigraphically sepanjang tes dan berinteraksi
dengan antigen ganda. Tes dapat mendeteksi baik igG dan
IgM.
Bahan : serum
Reagen : buffer
Alat : kit Rapid test TPHA
Pipet tetes
Langkah kerja :
1 Letakkan kit rapid test, serum pada suhu ruangan
2 Teteskan 1 tetes serum secara vertikal pada test strip, lalu tambahkan satu
tetes buffer
3 Tunggu dan baca hasil setelah 5 menit. Jangan baca hasil setelah 20 menit

Interpretasi hasil :
Positif (+) : Bila terbentuk 2 garis berwarna merah pada T dan C
Negatif (-) : Bila terbentuk 1 garis berwarna merah pada C
Invalid : Bila terbentuk garis pada T saja

Nilai Normal
Negatif
5.7 PEMERIKSAAN CRP KUALITATIF
Tujuan : 1) Untuk mengetahui kadar CRP dalam serum pasien
2) Untuk menunjang diagnose pasien penderita inflamasi
(radang sendi)
Metode : Aglutinasi
Prinsip : Reaksi antigen antibodi antara CRP dalam serum dengan
dalam latex yang akan menimbulkan aglutinasi.
Bahan : serum
Reagen : - Kit reagen latex
- Control negatif
- Control positif
Alat : - Pipet otomatis
- Slide hitam
- Tissue
- Yellow tip
Langkah Kerja :
Kualitatif
1 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2 Masukkan 20l control positif dan control negatif, lalu masukkan
20l sampel. Teteskan masing-masing 1 tetes reagen lateks CRP.
3 Lebarkan menggunakan batang pengaduk sampai bundaran slide
hitam, lalu homogenkan diatas rotator selama 1-2 menit
4 Lakukan pengamatan aglutinasi di depan cahaya lampu, jika hasil
positif maka lakukan pemeriksaan kuantitatif, jika hasil negatif
maka tidak perlu pemeriksaan lanjut
Interpretasi hasil :
CRP (+) : Terbentuk aglutinasi pada slide
CRP (-) : Tidak terbentuk aglutinasi pada slide

Nilai Normal
Negatif
5.8 PEMERIKSAAN CRP KUANTITATIF
Tujuan : Untuk melihat kadar CRP dalam serum pasien
Metode : Immunoturbidimetry
Prinsip : Tes ini dilakukan dengan mengukur intensitas warna
menggunakan Nycocard Reader. Berturut-turut sampel
(serum, plasma, whole blood) dan konjugat diteteskan
pada membran tes yang dilapisi antibodi mononklonal
spesifik CRP. CRP dalam sampel tangkap oleh antibodi
yang terikat pada konjugat gold colloidal particle.
Konjugat bebas dicuci dengan larutan pencuci (washing
solution). Jika terdapat CRP dalam sampel pada level
patologis, maka akan terbentuk warna merah-coklat pada
area tes dengan intensitas warna yang proporsional
terhadap kadar. Intensitas warna diukur secara kuantitatif
menggunakan NycoCard reader II.
Bahan : Serum
Reagen : - Reagen R1
- Reagen R2
- Reagen R3
Alat : - Alat Nycocard Reader II
- Test device
- Pipet otomatis
- Yellow tip

Langkah kerja:
1 Hidupkan alat Nycocard Reader II dengan menekan tombol ON
2 Tekan tombol enter untuk masuk ke menu
3 Kemudian pilih CRP dengan menekan tombol select, Lalu tekan enter lagi
4 Inkubasi 2-3 menit kocok dan homogenkan kembali
5 Ambil 50l larutan sampel, lalu masukkan kedalam test device bairkan
meresap sempurna
6 tambahkan 1 tetes reagen R2 tunggu sampai kering lalu tambahkan 1 tetes
reagen R3 bairkan meresap sempurna lagi
7 Baca hasil dengan menggunakan Nycocard Reader II dalam waktu
<5menit
8 Hasil yang didapat dituliskan dalam form pemeriksaan

5.9 PEMERIKSAAN KEHAMILAN


Tujuan : - Untuk mendeteksi hormon chorionic gonadotropin (hCG)
dalam urine secara kualitatif
- Untuk membantu dalam deteksi dini kehamilan
Metode : Rapid Chromatography Immunoassay
Prinsip : hCG test urine adalah pemeriksaan cepat chromatography
immunoassay untuk mendeteksi secara kualitatif hormon
gonadotropin dalam urine untuk membantu dalam deteksi
dini kehamilan
Bahan : Urine
Reagen : Test pack hCG
Alat : - Pipet tetes
- Timer
- Clinipette

Langkah kerja:
1 Keluarkan test pack dari lemari es biarkan sampai suhu ruangan
2 Siapkan test pack untuk sampel, control positif, control negatif
3 Buka aluminium foil dan kerjakan dalam 1 jam
4 Letakkan test pack pada tempat datar
5 Lalu masukan 3 tetes bahan/sampel pada lubang sampel yang bertanda S
pada test pack
6 Lakukan pemeriksaan sama seperti sampel untuk control positif dan
control negatif
7 tunggu hingga garis merah timbul
8 Baca hasil dalam 15 menit setelah latar belakang bersih
9 Tidak boleh lebih dari 20 menit

Catatan : control positif dan control negatif dikerjakan tiap running pemeriksaan

Interpretasi hasil:
Positif (+) : Bila terbentuk 2 garis berwarna merah pada T dan C
Negatif (-) : Bila terbentuk 1 garis berwarna merah pada C
Invalid : Bila terbentuk 1 garis berwarna merah pada T atau tidak timbul garis
dan pekerjaan harus diulang

Nilai Normal
Negatif

5.10 PEMERIKSAAN Salmonella typhi IgM (TUBEX TF)


Tujuan : untuk mengetahui adanya antibody Salmonella thpy IgM
dalam Serum
Metode : Konvensional
Prinsip : TUBEX TF mendeteksi adanya anti-09 antibodi dalam
serum pasien dengan menilai kemampuan mereka untuk
mengahambat reaksi antara antigen yang dilapisi reagen
coklat dan antibodi yang dilapisi reagen biru. Tingkat
reaksi sebanding dengan konsentrasi anti-09 antibodi
dalam sampel pemisahan diaktifkan oleh gaya magnet.
Hasil dibaca secara visual dengan membandingkan warna
yang telah terjadi dengan skala warna.
Bahan : Serum
Reagen : KIT TUBEX TF, yng terdiri dari :
- Reagen coklat
- Reagen biru
- Serum control negatif
- Serum control positif
- Well strip
- Skala warna
Alat : - Clinipette 45l
- Yellow tip
- Timer
Langkah Kerja:
1 Keluarkan TUBEX TF dari lemari es
2 Siapkan alat dan bahan yang digunakan
3 Masukkan 45l sampel pada well, 45l control positif (C1) dan 45l
control negative (C2)
4 Masukkan 45l brown reagen pada masing-masing well
5 Homogenkan dengan 5-10x pipet
6 Diamkan 2 menit
7 Masukkan reagen biru 90l pada masing-masing well
8 Tutup permukaan well dengan cover
9 Homgenkan 2 menit di rotator / permukaan datar
10 Diamkan selama 7 menit/ tidak boleh lebih
11 Baca Hasil

Interpretasi hasil:
Negatif :<2
Inconclusive score : 2 4 (ulangi pemeriksaan atau gunakan TUBEX Wash
Buffer)
Positif : 4 10

Nilai Normal
Negatif

5.11 PEMERIKSAN RHEUMATOID FACTOR


Tujuan : - Untuk mengetahui adanya rhematoid factor dalam serum
pasien
- Untuk membantu diagnosis Rheumatoid Arthritis (RA)
Metode : Aglutinasi
Prinsip : Aglutinasi latex terjadi antara factor rheumatoid yang
terdapat di dalam serum penderita dengan IgG manusia
yang di letakkan di latex
Bahan : Serum
Reagen : Latex

Alat : 1. Clinipette 50 l

2. Slide Hitam
3. Tissue

Langkah kerja :
Kualitatif
1 Teteskan serum, control (+), control (-) keatas slide sebanyak 50l
2 Tambahkan lateks sebanyak 1 tetes pada masing-masing well,
homogenkan
3 Goyang diatas rotator selama 2-3 menit
4 Lakukan pengamatan aglutinasi didepan cahaya lampu
5 Jika hasil positif dilanjutkan ke pemeriksaan kuantitatif
Interpretasi Hasil :
- Positif (+) : Bila terjadi aglutinasi
- Negatif (-) : Bila tidak terjadi aglutinasi

Nilai Normal
Negatif

5.12 PEMERIKSAAN VDRL


Tujuan : Untuk mendeteksi adanya antibody non treponema
(Reagin)
Metode : Flokulasi
Prinsip : Pada penderita sifilis akan terbentuk antibodi yang terjadi
sebagai reaksi terhadap bahan-bahan yang dilepaskan
karena kerusakan sel-sel, antibody tersebut disebut reagin.
Reagin dalam serum penderita akan berflokulasi bila
ditambahkan kardiolipin yaitu antigen yang berasal dari
ekstraksi hati sapi.
Bahan : Serum
Reagen : RPR carbon kit
Alat : 1. Pipet tetes
2. Rotator
3. Slide RPR Carbon
4. Handscoon
5. Batang Pengaduk
Langkah Kerja
Tes Kualitatif :
1 Pipet satu tetes sampel, kontrol positif dan kontrol negatif ke lingkaran
slide RPR Carbon
2 Tambahkan satu tetes antigen ke masing-masing lingkaran
3 Goyang pada rotator selama 15 menit
4 Baca Hasil

Interpretasi Hasil
- Positif (+) : Bila terjadi gumpalan ( Flokulasi)
- Negatif (-) : Bila tidak terjadi gumpalan (Flokulasi)

Nilai Normal
Negatif

5.13 PEMERIKSAAN HBsAg


Tujuan : Untuk mengetahui adanya Hepatitis B Surface Antigen
(HBsAg) dalam plasma /serum
Metode : Immunokromatografi
Prinsip : Antigen dalam plasma/serum atau whole blood bereaksi
dengan anti HBsAg antibodi yang telah melapisi membran
test device.
Bahan : Serum
Reagen :-
Alat : - HBsAg Test Device
- Timer
Langkah kerja :
1 Letakkan HBsAg test device dari lemari es biarkan pada suhu ruangan.
2 Pipet sampel sebanyak 3 tetes ke dalam well sampel
3 Tunggu 15 menit lalu baca hasil. Jangan baca hasil setelah 30 menit.

Interpretasi hasil :
Positif (+) : Bila terbentuk 2 garis merah muda pada control dan test pada strip
Negatif (-) : Bila terbentuk 1 garis merah muda pada control pada strip
Invalid : Bila terbentuk 1 garis merah muda pada test pada strip

Nilai Normal
Negatif

Anda mungkin juga menyukai