Nama: 1. M. Furqon
2. Intan Megawati
3. Meice Pratama Sasa P
4. Nessy Marina
5. Dheni Puji Rahayu
Teori belajar penemuan bruner adalah bruner mengganggap bahwa menembangakan teori belajar
itu tidak harus sistematis, melainkan belajar adalah cara bagaimana orang memilih,
mempertahankan,dan mentransformasi informasi secara aktif.
Belajar penemuan ( discovery learning) merupakan proses belajar yang mendorong pembelajaran
untuk aktif berpartisifasi dalam menemukan konsep konsep dan prinsip prinsip melalui
pengalaman dan eksperimen yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan
masalah.
Teori belajar bruner dikenal oleh tiga tahapan belajarnya yang terkenal. Pada dasarnya setiap
individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa yang ada di dalam lingkungannya dapat
menemukan cara untuk menyatakan kembali peristiwa tersebut di dalam pikirannya, yaitu suatu
model mental tentang peristiwa yang dialaminya. Hal tersebut adalah proses belajar yang terbagi
menjadi tiga tahapan, yakni:
(1) Tahap enaktif; dalam tahap ini peserta didik di dalam belajarnya menggunakan atau
memanipulasi obyek-obyek secara langsung.
(2) Tahap ikonik; pada tahap ini menyatakan bahwa kegiatan anak-anak mulai menyangkut
mental yang merupakan gambaran dari obyek-obyek. Dalam tahap ini, peserta didik tidak
memanipulasi langsung obyek-obyek, melainkan sudah dapat memanipulasi dengan
menggunakan gambaran dari obyek. Pengetahuan disajikan oleh sekumpulan gambar-gambar
yang mewakili suatu konsep
(3) Tahap simbolik; tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol secara langsung dan tidak ada
lagi kaitannya dengan objek-objek. Anak mencapai transisi dari pengguanan penyajian ikonik ke
penggunaan penyajian simbolik yang didasarkan pada sistem berpikir abstrak dan lebih fleksibel.
Dalam penyajian suatu pengetahuan akan dihubungkan dengan sejumlah informasi yang dapat
disimpan dalam pikiran dan diproses untuk mencapai pemahaman.
Karena teori penemuan pembelajaran brunner memiliki banyak kelebihan, diantara nya:
2. Pengetahuan yang di perolah dari teori belajar ini akan memperolah efek transfer
pembelajaran yang lebih baik.
1. dalam belajar penemuan diperlukan waktu yang lama dalam proses belajar.
2. Bisa terjadi kesalahpahaman konsep, karna guru tidak terlibat secara penuh dalam belajar
penemuan.
3. Guru hanya memaparkan materi hanya secara umum, sementara untuk materi secara
keseluruhan siswa mencari sendiri melalui praktikum.
3. bagaiamana penerapan belajar penemuan pada pembelajaran, khususnya
pembelajaran fisika.
Pada saat proses belajar mengajar guru mengajarkan secara garis besar materi
pembelajaran yang akan di ajarkan.Contohnya pada pelajaran tentang listrik dinamis.
Tema pertama mengemukakan pentingnya arti struktur pengetahuan. Hal ini perlu karena dengan
struktur pengetahuan kita menolong siswa untuk untuk melihat, bagaimana fakta-fakta yang
kelihatannya tidak ada hubungan, dapat dihubungkan satu dengan yang lain.
Tema kedua adalah tentang kesiapan untuk belajar. Menurut Bruner kesiapan terdiri atas
penguasaan ketrampilan-ketrampilan yang lebih sederhana yang dapat mengizinkan seseorang
untuk mencapai kerampilan-ketrampilan yang lebih tinggi.
Tema ketiga adalah menekankan nilai intuisi dalam proses pendidikan. Dengan intuisi, teknik-
teknik intelektual untuk sampai pada formulasi-formulasi tentatif tanpa melalui langkah-langkah
analitis untuk mengetahui apakah formulasi-formulasi itu merupaka kesimpulan yang sahih atau
tidak.
Tema keempat adalah tentang motivasi atau keingianan untuk belajar dan cara-cara yang tersedia
pada para guru untuk merangsang motivasi itu.
Jerome Bruner membagi alat instruksional dalam empat macam menurut fungsinya antara lain:
3. Alat dramatisasi, yakni mendramatisasikan sejarah suatu peristiwa atau tokoh, film
tentang alam, untuk memberikan pengertian tentang suatu idea atau gejala;
Pada belajar penemuan menurut Bruner, pada belajar penemuanguru tidak begitu
mengendalikan proses belajar mengajar. Disini siswa dituntut untuk menemukan sendiri
pembelajarannya. Sehingga pada belajar penemuan siswa aktif dalam menemukan konsep
dari materi yang diajarkan guru.
Dari awal proses belajar-mengajar guru menjelaskan materi pembelajaran secara garis
besar dan siswa menemukan konsepnya sendiri dari belajar penemuan berupa praktikum.
Contohnya:
Inqury: Contohnya adalah penemuan Einstein yang menemukan rumus energi E=mc 2
Discovery: Contohnya Penemuan Newton tentang gaya gravitasi, dimana sejak dahulu
gaya gravitasi di bumi sudah ada.
Verifikasi: Contohnya
Pada awal pembelajaran dikelas guru menjelaskan secara garis besar , untuk proses
selanjutnya guru memberikan tugas pada siswa untuk melakukan percobaan tentang
listrik dinamis dan disini siswa disuruh untuk mencari sendiri hubungan dari potensial,
arus dan hambatan listrik. Dari sinilah siswa dapat menemukan penemuan
pembelajarannya sendiri.
Guru mengajarkan masa jenis secara garis besar, selanjutnya siswa di suruh untuk
melakukan percobaan, sehingga dari percobaan itu siswa dapat menemukan pembelajaran
tentang hubungan volume dan massa benda tentang massa jenis dari suatu benda. Siswa
sendiri dapat menemukan sendiri hubungan dari volum dan massa dan massa jenis
tersebut