Anda di halaman 1dari 25

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN

MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TBC DI DESA AYAM JANTAN


TAHUN 2013

DI SUSUN OLEH :

ILA INDRIANI
I.21.13.0033

UNIVERSITAS MATHLAUL ANWAR


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2017
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.2 . Kerangka Teori

Stimulus Organisme Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan dengan sikap:
(Informasi) Perhatian
Perasaan Pendidikan
Penerimaan Usia
Pengalaman
Sumber informasi
Penghasilan
Respon Tertutup:

Pengetahuan
Sikap Faktor yang mempengaruhi
sikap dengan perilaku:

Pengalaman pribadi
Respon Terbuka: Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Penyakit TBC dapat dicegah/tidak terjadi Pengaruh kebudayaan
Upaya pencegahan penyakit TBC
Media massa
Pengaruh faktor emosional

Bagan 2.2 Kerangka Teori


BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan antara konsep-

konsep atau variabel-variabel yang akan diamati (diukur) melalui

penelitian yang dimaksud (Notoatmodjo, 2010). Sesuai dengan tujuan

penelitian yang bersifat kuantitatif yaitu untuk mengidentifikasi adanya

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap penyakit tuberkulosis.

Dimana penyakit tuberkulosis sebagai variabel dependen sedangkan

tingkat pengetahuan dan sikap sebagai variabel independen.

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

Pengetahuan TUBERCULOSIS

Sikap

Bagan 3.1 Kerangka Konsep


B. Hipotesis Penelitian

hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap penyakit

tuberkulosis pada masyarakat di Desa Ayam Jantan.

2. Ada hubungan antara sikap terhadap penyakit tuberkulosis pada

masyarakat di Desa Ayam Jantan.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga peneliti

dapat melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek (Hidayat,

2007).
No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional
1. Tuberculosis Adalah penyakit Kuesioner Angket Dinyatakan dalam tingkatan: Ordinal
menular yang
disebabkan oleh 1. Kurang
bakteri Apabila skor responden < 55%
mycrobacterium 2. Cukup
tuberculosis, yang Apabila skor responden antara
paling umum 56-74%
mempengaruhi 3. Baik
paru-paru.Penyakit Apabila skor responden 75%
ini ditularkan dari
orang ke orang
melalui cairan dari
tenggorokan dan
paru-paru seseorang
dengan penyakit
pernafasan aktif
(WHO,2012).
2. Pengetahuan. Adalah segala Kuesioner Wawancara Dinyatakan dalam tingkatan: Ordinal
sesuatu yang
diketahui responden 1. Pengetahuan kurang
mengenai penyakit Apabila skor tingkat
tuberkulosis paru pengetahuan responden < 55%
meliputi pengertian, atau < 10 pernyataan yang benar.
gejala, penyebab, 2. Pengetahuan cukup
cara penularan, Apabila skor tingkat
komplikasi, faktor pengetahuan responden antara
risiko dan tindakan 56-74% atau 11-14 pernyataan
pencegahan. yang benar.
3. Pengetahuan baik
Apabila skor tingkat
pengetahuan responden 75%
atau 15 pernyataan yang benar.

(Arikunto, 2010)

3. Sikap Adalah Kuesioner Wawancara 1. Positif Ordinal


penilaian, jika nilai nilai mean (77,8)
persepsi 2. Negatif
responden jika nilai < nilai mean (77,8)
terhadap
penyakit TBC (Azwar, 2013)
yang dilakukan
pada kehidupan
sehari- hari.

Tabel 3.1 Definisi Operasional


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan

menggunakan rancangan penelitian analitik dan desain cross sectional

(potong lintang). Desain penelitian ini digunakan untuk meneliti suatu

kejadian pada waktu yang bersamaan (sekali waktu). Sehingga variabel

dependen dan variabel independen diteliti secara bersamaan (Notoatmodjo,

2010). Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan

dan sikap masyarakat terhadap penyakit tuberkulosis, dan variabel dependen

dalam penelitian ini adalah penyakit tuberkulosis. Tujuannya untuk

mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap penyakit

tuberkulosis. Variabel dalam penelitian ini adalah bivariat yaitu pengetahuan

dan sikap masyarakat terhadap penyakit tuberkulosis.


B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua warga di Desa Ayam Jantan sebanyak 1.719 KK.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah subunit populasi survei itu sendiri yang oleh peneliti

dipilih dengan mewakili populasi target. Semakin besar sampel maka

representative sampel tersebut semakin mendekati jumlah populasi

(Nursalam, 2008). Sampel penelitian ini adalah warga yang berada di

Desa Ayam Jantan.

a. Kriteria Sampel

Dalam pemilihan sampel, peneliti membuat kriteria bagi

sampel yang diambil. Sampel yang diambil berdasarkan pada kriteria

inklusi, yaitu karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak

untuk diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Warga di Desa Ayam Jantan yang sudah dewasa (>17 tahun).

2) Bersedia untuk menjadi responden.

3) Mampu berkomunikasi dengan aktif.


Kriteria eksklusi:

1) Tidak dapat membaca, menulis dan mendengar

2) Tempat tinggal tidak permanen

b. Jumlah Sampel

Perhitungan sampel menggunakan rumus uji hipotesis beda

dua proporsi menurut Budiarto (2007) yaitu:

Keterangan :

n = jumlah sampel yang dibutuhkan

Z-a/2 = 1,96 (Derajat kemaknaan 95% (CI) confident internal

dengan () sebesar 5%)

Z- = 1,645 (Kekuatan uji sebesar 95%)

= 0,117 (Praktek pencegahan penyakit tuberkulosis,

hasil penelitian Handoko, 2010)

= + 30% = 0,117 + 0,30 = 0,417

( + ) ( 0,117 + 0,417 )
= 2 = 2 =

0,267
n = [Z - a/(2P(1 P)) + Z-(P(1 - P)) + (P(1 - P))]

[ P - P]

= 1,96 ( 2.0,267(1 0,267 ))+1,645( 0,117(1-0,117))+(0,417 ( 1 0,417))

` [0,117 0,41]

= 1,96.0,626 + 1,645.0,558
[ ]
-O,30

= [2,194]
-0,30

= [ -7,313 ]
= 53,47 = 54

Setelah dilakukan penghitungan, maka didapat n (sampel) = 54

responden. Selanjutnya hasil sampel dikalikan 10% untuk mengantisipasi

adanya kemungkinan hilangnya data atau ketidaklengkapan pengisian

kuesioner, 54 x 10% = 5,4 = 6. Maka total sampel dalam penelitian

adalah 54 + 6 = 60 responden. Supaya penyebaran data warga pada setiap

RT merata dan seimbang, maka digunakan rumus sebaran data dari

Suyanto (2011), yaitu:

Jumlah sampel = populasi setiap RT x sampel Jumlah

Jumlah Populasi

92 x 60 84 x 60
RT 002 = = 3 KK RT 008 = =3 KK
1719 1719

86 x 60 110 x 60
RT 004 = = 3 KK RT 010 = =4 KK
1719 1719

98 x 60 107 x 60
RT 006 = = 4 KK RT 012 = =4 KK
1719 1719
C. Teknik Pengambilan Sampling

Teknik sampling adalah teknik yang dipergunakan untuk mengambil

sampel dari populasi. Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi

proporsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Setiadi, 2007). Teknik

sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan teknik Cluster

sampling. Cluster sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana

pemilihannya mengacu pada kelompok bukan pada individu (Dahlan, 2010).

Pengambilan sampel dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu dengan

mengambil 6 RT dari 15 RT yang ada di RW 04 Desa Ayam Jantan tersebut

secara acak, maka terpilih 6 RT yang menjadi sampel yaitu RT 002 sebanyak

3 KK, RT 004 sebanyak 3 KK , RT 006 sebanyak 4 KK, RT 008 sebanyak 3

KK, RT 010 sebanyak 4 KK dan RT 012 sebanyak 4 KK. Alasan pemilihan

tempat tersebut didasarkan kepada banyaknya kasus penyakit tuberkulosis

yang terdapat di tempat tersebut. Kemudian masing-masing KK dari setiap

RT diambil 2-3 orang sebagai responden.

D. Alat Pengumpul Data dan Prosedur Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner atau

angket yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu kepada

konsep dan teori yang telah dibuat. Pertanyaan terdiri dari empat bagian

yaitu, bagian A berisi tentang data demografi yang meliputi nama, usia,

jenis kelamin, status pendidikan dan status pekerjaan. Bagian B berkaitan

dengan tingkat pengetahuan dalam bentuk pernyataan tertutup tentang

penyakit tuberkulosis dan pencegahannya sebanyak 20 item. Pernyataan


negatif berjumlah 7 point, yaitu pada point B1, B3, B5, B8, B10, B14,

B17 dan pernyataan positif berjumlah 15 point, yang terdiri dari point B2,

B4, B6, B7, B9, B11, B12, B13, B15, B16, B18, B19 dan B20.

Bagian C berisi 24 pernyataan tentang sikap tentang upaya

pencegahan penyakit tuberkulosis dalam bentuk pernyataan tertutup.

Pernyataan positif berjumlah 11 point, yang terdiri dari point C1, C3, C5,

C6, C10, C16, C17, C18, C19, C20, C22 dan pernyataan negatif

berjumlah 13 point, yang terdiri dari point C2, C4, C7, C8, C9, C11, C12,

C13, C14, C15, C21, C23 dan C24.

Bagian D berisi 18 pertanyaan tentang upaya pencegahan penyakit

tuberkulosis yang telah dilakukan oleh warga dalam bentuk pertanyaan

tertutup. Pertanyaan positif berjumlah 9 point, yang terdiri dari point D1,

D3, D6, D7, D8, D9, D11, D13, D14 dan pertanyaan negatif berjumlah 9

point, yang terdiri dari point D2, D4, D5, D10, D12, D15, D16, D17 dan

D18.

Skala pengukuran pengetahuan tentang penyakit tuberkulosis

menggunakan skala Guttman, skala yang bersifat tegas dan konsisten

dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan:

benar dan salah atau ya dan tidak. Skala Guttman dapat dibuat dalam

bentuk pilihan ganda atau dalam bentuk check list. Skor penilaiannya jika

jawaban pernyataan benar maka nilainya 1, sedangkan jika jawaban

pernyataan salah maka nilainya 0 (Hidayat, 2007).

Skala pengukuran sikap tentang pengetahuan penyakit tuberkulosis

menggunakan skala Likert. Dalam penilaian atau skor


berdasarkan skala Likert berbeda antara pernyataan positif dengan

pernyataan negatif. Penilaian untuk pernyataan positif sikap responden

tentang pengetahuan penyakit tuberkulosis yaitu:

Sangat setuju :4

Setuju :3

Tidak setuju :2

Sangat tidak setuju :1

Sedangkan penilaian pernyataan negatif sikap responden tentang

pengetahuan penyakit tuberkulosis juga menggunakan skala Likert, yaitu:

Sangat tidak setuju :4

Tidak setuju :3

Setuju :2

Sangat setuju :1

Skala pengukuran pengetahuan penyakit tuberkulosis juga

menggunakan skala Likert. Skala Likert dapat dibuat dalam bentuk check

list. Penilaian untuk pertanyaan positif tentang upaya pencegahan

penyakit tuberkulosis yang telah dilakukan oleh responden yaitu:

Selalu :5

Sering :4

Kadang-kadang :3

Jarang :2

Tidak pernah :1
Sedangkan penilaian pertanyaan negatif tentang pengetahuan

penyakit tuberkulosis yang telah dilakukan oleh responden juga

menggunakan skala Likert, yaitu:

Tidak pernah :5

Jarang :4

Kadang-kadang :3

Sering :2

Selalu :1

Penilaian bagi upaya pencegahan penyakit tuberkulosis dilakukan

dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang

diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa

presentase. Selanjutnya presentase jawaban diinterpretasikan dalam

kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut:

Interpretasi Tingkat Upaya


Skor Penilaian
Pencegahan
76 100% Baik
56 75% Cukup
0 55% Kurang

Penilaian bagi sikap terhadap upaya pencegahan penyakit

tuberkulosis dilakukan dengan cara membandingkan jumlah nilai jawaban

dengan nilai median, apabila nilai responden < mean (77,8) dari nilai

sikap terhadap upaya pencegahan penyakit tuberkulosis maka termasuk

responden yang tidak mendukung terhadap upaya pencegahan penyakit

tuberkulosis sedangkan apabila nilai responden mean (77,8) dari nilai

sikap terhadap upaya pencegahan penyakit tuberkulosis maka termasuk


responden yang mendukung terhadap upaya pencegahan penyakit

tuberkulosis.

Penilaian bagi pengetahuan dilakukan dengan cara membandingkan

jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian

dikalikan 100% dan hasilnya berupa presentase. Selanjutnya presentase

jawaban diinterpretasikan dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai

berikut:

Interpretasi Tingkat
Skor Penilaian
Pengetahuan
76 100% atau 15-20 point
Baik
jawaban yang benar
56 75% atau 11-14 point
Cukup
jawaban yang benar
0 55% atau 0-10 point
Kurang
jawaban yang benar
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera

Nama :

NIM :

Saya mahasiswa Universitas Mathlaul Anwar BantenFakultas Ilmu


Kesehatan Program studi kesehatan masayrakat sedang melaksanakan penelitian
untuk penulisan proposal sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan
sebagai Sarjana Kesehatan masyarakat (SKM). Saya akan melakukan penelitian
tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Masyarakat
tentang Penyakit TBC. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap penyakit tuberkulosis.

Untuk keperluan tersebut saya harap dengan kerendahan hati agar kiranya
anda bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah
disediakan. Kerahasiaan jawaban anda akan dijaga dan hanya diketahui oleh
peneliti. Kuesioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa
yang dipertanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik
untuk penelitian ini.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi anda dalam
pengisian kuesioner ini.

Apakah anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini ?

YA / TIDAK

Tertanda

( )

Responden
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PENEGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TBC DI

DESA AYAM JANTAN TAHUN 2013

Tujuan :

Kuesioner ini dirancang untuk mengidentifikasi: Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit TBC di Desa

Ayam Jantan Tahun 2013.

Petunjuk :

1. Bacalah pernyataan dengan hati-hati sehingga dapat dimengerti

2. Setiap jawaban dimohon untuk dapat memberikan jawaban yang jujur

3. Harap mengisi pernyataan yang ada dalam kuesioner ini, pastikan tidak

ada yang terlewat. Setiap nomor hanya diisi dengan satu jawaban.

4. Beri tanda ceklist () pada kotak pertanyaan bapak/ibu yang dianggap

benar.

5. Jika bapak/ibu salah mengisi jawaban, coret/silang jawaban tersebut dan

beri tanda ceklist pada jawaban yang dianggap benar.

6. Bapak/ibu/saudara/i dapat bertanya langsung pada peneliti jika ada

kesulitan dalam menjawab isi kuesioner.


A. Karakteristik Responden

Nama :

Usia :

B. Pengetahuan
Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda chek list () pada kotak. Benar atau Salah s

Benar Salah Benar Salah


No Pernyataan Benar Salah


1. TBC merupakan penyakit keturunan dari orang tua
2. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri TBC
3. Penyebaran penyakit TBC dapat melalui pemakaian sabun
yang digunakan bersama-sama penderita penyakit TBC
4. Batuk, nyeri dada, dan demam merupakan tanda dan gejala
dari penyakit TBC
5. Anggota keluarga yang tidak tinggal serumah dengan
penderita TBC memiliki risiko yang besar terserang atau
tertular penyakit TBC
6. Sering begadang dan kurang istirahat merupakan salah satu
faktor penyebab terjangkit TBC
7. Pencegahan penularan TBC dengan menutup mulut saat
bersin dan batuk
8. TBC bila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan
komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti otak, jantung,
dan ginjal
9. Cahaya yang terang dan sinar matahari yang dapat masuk ke
rumah dapat membunuh kuman TBC
10. TBC dapat disebut juga dengan paru-paru basah
11. Penderita TBC dapat mengalami kematian akibat kuman TBC
yang ada di dalam tubuhnya
12. Supaya tidak tertular penyakit TBC, maka sebaiknya anak
balita diberikan imunisasi BCG
13. Membersihkan lingkungan rumah setiap hari merupakan
tindakan efektif dalam pencegahan TBC
14. Perumahan yang terlalu padat dan kumuh merupakan kondisi
yang tidak dapat menyebabkan TBC
15. Lingkungan yang lembab merupakan kondisi yang dapat
menyebabkan TBC
16. Membuka jendela pada siang hari merupakan salah satu
tindakan pencegahan TBC
17. Upaya pencegahan yang lain yaitu dengan membuang
dahak/ludah di sembarang tempat
18. Meminum obat secara tekun dan teratur bagi penderita TBC
merupakan tindakan yang efektif untuk mencegah penularan
penyakit
19. Tidur dan istirahat yang cukup dapat mencegah tertularnya
TBC
20. Pencegahan TBC dapat dilakukan dengan menyediakan
makanan dengan gizi seimbang seperti nasi, lauk, sayur, dan
buah
C. Sikap

Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda chek list () pada kotak.

SS, S, TS atau STS sesuai pilihan jawaban anda! Jika anda ingin mengganti

jawaban, silahkan mencoret jawaban kemudian menuliskan kembali tanda chek

list () pada jawaban yang baru dengan pernyataan yang sama, misalnya:

SS S TS STS SS S TS STS

Keterangan :

SS : sangat setuju

S : setuju

TS : tidak setuju

STS : sangat tidak setuju

No Pernyataan SS S TS STS
1. Untuk mencegah terserang penyakit TBC perlu
pemahaman yang baik tentang penyebaran penyakit
TBC
2. Menurut saya penyakit TBC dapat sembuh sendiri
3. Pemeriksaan kesehatan secara berkala harus
dilaksanakan sebagai langkah pencegahan
4. Menurut saya tidak perlu tahu masalah penyakit TBC
5. Saya menyadari bahwa lingkungan tempat tinggal
dapat mempengaruhi penyebaran TBC
6. Saya melakukan pemeriksaan ke puskesmas apabila
merasakan demam, dan batuk lebih dari 2 minggu
7. Menurut saya pencegahan TBC dapat dilakukan
dengan mengkonsumsi jamu
8. Jika saya mengalami batuk-batuk, saya lebih memilih
membeli obat di warung dari pada ke Puskesmas
9. Saya menganggap bahwa penyakit TBC merupakan
penyakit yang memalukan
10. Keluarga harus memberikan perlakuan berbeda apabila
ada salah satu keluarganya terjangkit TBC, guna
mencegah tersebarnya penyakit TBC
11. Untuk membunuh kuman penyebab TBC diperlukan
pengobatan jangka pendek
12. Saat batuk dan bersin sebaiknya tidak menutup mulut
13. Saya tidak perlu memperhatikan kebersihan
lingkungan tempat tinggal
14. Membuang dahak di sembarangan tempat adalah hal
yang wajar bagi saya
15. Penyuluhan TBC tidak perlu dilaksanakan
16. Luas kamar yang sangat kecil dan sempit akan
menyebabkan penyakit TBC
17. Cahaya yang terang dan sinar matahari yang dapat
masuk ke rumah merupakan hal yang sangat penting
18. Jika ada di lingkungan masyarakat kita ada yang
terdiagnosa TBC kita anjurkan untuk pengobatan
19. Untuk mencegah penyakit TBC,saudara menganjurkan
keluarga untuk memeriksakan kesehatan ke
Puskesmas/RS
20. Pemberian Obat Anti TBC secara cuma-cuma
merupakan upaya penanggulangan TBC yang tepat
21. Penderita TBC sebaiknya dikucilkan dari keluarga,
masyarakat dan pekerjaannya
22. Meminum Obat Anti Tuberkulosis selama 6 sampai 12
bulan secara tekun dan teratur merupakan tindakan
yang paling efektif
23. Saya memakai barang-barang yang sama dengan
penderita TBC seperti piring, gelas, dan pakaian
24. Pemeriksaan kesehatan tidak penting bagi saya
D. Upaya Pencegahan TBC

Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda chek list () pada kotak.
Selalu, Sering, Kadang-kadang, Jarang atau Tidak Pernah sesuai pilihan jawaban anda! Jika a

Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak


kadang pernah

Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak


kadang pernah

No Pertanyaan Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak


kadang pernah
1. Apakah saudara menutup mulut saat
bersin dan batuk?
2. Apakah saudara membuang dahak di
sembarang tempat?
3. Apakah saudara menggunakan masker
jika berbicara dengan penderita TBC?
4. Jika ada anggota keluarga saudara ada
yang terkena penyakit TBC, apakah
saudara menggunakan alat makan
yang sama dengan penderita TBC?
5. Apakah jendela di setiap ruangan yang
ada di rumah saudara tertutup pada
siang hari?
6. Apakah saudara menjaga kebersihan
rumah setiap hari, seperti menyapu
dan mengepel ruang tamu, kamar
tidur, dapur, dan ruangan lainnya?
7. Apakah saudara mendapatkan
informasi mengenai tindakan
pencegahan penyakit TBC dari
petugas kesehatan?
8. Apakah saudara menyajikan makanan
sehat dan bergizi seimbang (seperti
nasi, lauk-pauk, sayur, buah-buahan,
dll) setiap hari?
9. Apakah saudara melakukan kerja bakti
membersihkan rumah dan lingkungan
setiap minggu?
10. Apakah di setiap kamar yang ada di
rumah saudara selalu dihuni oleh lebih
dari 3 orang?
11. Apakah saudara mengikuti penyuluhan
tentang penyakit TBC oleh petugas
kesehatan yang ada di Puskesmas?
12. Apakah saudara jika mengalami batuk
berdahak lebih dari 2 minggu sering
mengabaikannya/tidak berobat ke
dokter?
13. Apakah saudara rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan?
14. Apakah saudara mencuci tangan
sebelum dan setelah melakukan
kegiatan?
15. Apakah saudara merokok setiap hari?
16. Jika sakit, apakah saudara membeli
obat di warung?
17. Apakah saudara mengucilkan
penderita TBC dalam pergaulan untuk
menghindari tertular penyakit TBC?
18. Apakah saudara mengkonsumsi jamu
setiap hari untuk menghindari tertular
penyakit TBC?

Anda mungkin juga menyukai