A. IDENTITAS PEKERJAAN
Kegiatan : Rehabilitasi Berat Gedung Kan. Kemenag Kab. Jember
Lokasi : Gedung Eks. KPP Jember, Jl. Wahid Hasyim No. 1
Kel. Kepatihan Kec. Kaliwates Kab. Jember
Jangka Waktu : 120 hari kalender
C. REFERENSI
Sebagai pedoman standart pelaksanaan pekerjaan dilapangan, kami akan mengacu
pada peraturan-peraturan dan standart pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
serta peraturan peraturan lainnya yang berlaku diantaranya :
1. Peraturan Beton Indonesia SKSNI 03-2847-2002
2. Peraturan Semen Portland Indonesia (NI.8-1970).
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI ) 1971.
4. Standart Industri Indonesia ( SNI ).
5. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1972).
6. Peraturan Perburuhan Indonesia (tentang pengerahan tenaga kerja ) antara lain
tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah umur.
7. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
KEP. 174/MEN/ 86 , Tanggal 4 maret
1986 104/KPTS/1986
tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan Konstruksi.
8. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1990, tanggal 15 Desember 1990
Tentang : Pertambangan bahan galian golongan C di Propinsi Jawa Timur
9. Surat Gubernur Nomor : 188/18274/104/1993, tanggal 27 Desember 1993.
Tentang : Petunjuk teknis pemungutan retribusi hasil produksi pertambangan bahan galian
golongan C di Propinsi Jawa Timur.
10. Peraturan Pemerintah Daerah No.12 tahun 2006 dan Peraturan Bupati No.49 tahun 2006
tentang Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB )
D. METODE PELAKSANAAN
1. Pekerjaan Persiapan
Setelah memperoleh SPMK, kami akan segera membuat dan mengirimkan surat
pemberitahuan akan dimulainya pekerjaan kepada pejabat pembuat komitmen, direksi
pekerjaan dan pihak lainnya yang terkait dengan pekerjaan ini. Surat ini sebagai sarana
koordinasi untuk mematangkan persiapan pekerjaan dilapangan yang diantaranya terkait
dengan rencana pengukuran, penetapan peil, pembongkaran dan penentuan batas-batas
pekerjaan.
Pekerjaan persiapan selanjutnya yang akan dilaksankan adalah pekerjaan
pembongkaran rangka plafond dan dinding lantai 1 sesuai dengan batas-batas yang telah
ditentukan oleh direksi pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan bongkaran akan dikerjakan
denganhati-hati dan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja para tenaga kerja
dan orang lain di sekitar lokasi pekerjaan. Material sisa-sisa bongkaran akan dibersihkan
dan sesuai dengan petunjuk dari direksi pekerjaan akan ditempatkan pada tempat yangt
elah ditentukan.
Kemudian akan dilanjutkan dengan pembongkaran rangka dan penutup atap lantai 2
sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan oleh direksi pekerjaan. Pekerjaan ini
dikerjakan untuk merehabilitasi rangka atap lama sesuai dengan gambar rencana.
Setelah pekerjaan pembongkaran, kami bersama dengan direksi pekerjaan akan
melakukan pengukuran untuk bangunan tambahan di bagian depan sesuai dengan gambar
rencana. Jika hasil pengukuran telah disetujui oleh pihak direksi pekerjaan, selanjutnya
kami akan memasang bouwplank dari balok kayu 5/7 dan papan kayu 3/20. Pada papan
bouwplank ini akan dipasang paku sebagai penanda as dinding, kolom dan peil lantai.
Bouwplank akan dipasang dengan kuat sehingga posisinya tidak mudah berubah, dan tidak
akan dilepas sebelum memperoleh persetujuan dari direksi pekerjaan.
Sebagai sarana koordinasi dilapangan agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar,
kami akan membuat direksikeet di lokasi yang telah ditentukan oleh direksi pekerjaan.
Papan nama proyek akan dibuat sesuai dengan format yang ditentukan oleh direksi
pekerjaan. Pemasangan papan nama proyek akan dibuat hingga mudah dilihat dan dibaca
(informatif).
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja dilapangan, kami akan menyiapkan
perlengkapan K3 dan obat-obatan P3K serta akan menerapkan prinsip-prinsip K3 selama
pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya kami
perhatikan kepada keselamatan para pekerja tetapi mencakup seluruh komponen yang
berada di sekitar lokasi pekerjaan dan kondisi lainnya yang dapat diakibatkan oleh
pelaksanaan pekerjaan ini. Kami akan melaksanakan program K3 untuk mengurangi resiko
kecelakaan kerja.
2. Pekerjaan Tanah
Lingkup pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pondasi footplate dan sloof, urugan
pasir bawah pondasi dan lantai serta urugan tanah kembali. Pelaksanaan pekerjaan
tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Galian tanah pondasi
- Setelah dilakukan pengukuran dan pemasangan bouwplank serta peil-peil kolom telah
ditentukan, selanjutnya kami akan memasang benang acuan untuk penggalian tanah
pondasi.
- Penggalian tanah untuk pondasi telapak secara manual akan dikerjakan sesuai dengan
batas garis yang ditandai dengan benang acuan tersebut.
- Bentuk galian akan dibuat rapi dan kedalamannya disesuaikan dengan gambar
rencana. Dasar galian dibuat rata/ waterpas.
- Apabila kondisi tanah yang digali gembur dan mudah longsor, kami akan memasang
dinding penahan sementara, yang terlebih dahulu akan dikordinasikan dengan
konsultan pengawas/ direksi pekerjaan.
- Material hasil galian akan diletakkan di luar bouwplank dan diratakan sehingga tanah
tidak masuk kembali ke dalam galian.
- Apabila pada galian terdapat genangan air yang berasal dari air hujan atau sumber air
tanah, maka kami akan mengelurkannya dari galian menggunakan pompa air dan jika
telah kering pekerjaan dapat dilanjutkan kembali.
- Pada pekerjaan galian ini, kami akan memperhatikan adanya saluran pipa, kabel dan
utilitas lainnya yang dimungkinkan berada pada posisi tanah galian. Apabila dalam
pekerjaan penggalian ini kami menemukan adanya hal tersebut, kami akan segera
berkoordinasi dengan pihak direksi pekerjaan untuk memperoleh petunjuk.
Urugan pasir
- Urugan pasir dikerjakan di bawah pondasi dan bawah lantai.
- Pasir urug yang digunakan adalah dari kualitas baik, bersih, tidak mengandung bahan
organik yang dapat mengurangi kepadatan urugan.
- Urugan pasir bawah pondasi dikerjakan setelah galian selesai dikerjakan sedangkan
urugan pasir bawah lantai dikerjakan sebelum pemasangan lantai. Pasir urug dihampar
secara merata, kemudian dipadatkan secara manual dengan cara ditumbuk atau jika
diperlukan akan ditambahkan air secukupnya agar diperoleh kepadatan yang optimal.
- Ketebalan urugan pasir adalah 10 cm atau sesuai dengan gambar rencana
3. Pekerjaan Beton
Lingkup pekerjaan ini meliputi pembuatan bekisting, besi tulangan, beton,
pembongkaran dan perawatan beton untuk komponen beton pondasi, kolom, sloof, balok,
plat, lantai kerja dan komponen lainnya sesuai dengan daftar kuantitas dan harga. Mutu
beton yang digunakan untuk komponen beton struktur adalah K 225, komponen beton
praktis K175 dan rabat beton menggunakan K 175. Pelaksanaan pekerjaan beton
dijelaskan sebagai berikut :
Spesifikasi Bahan/ Material :
Kerikil Beton :
- Terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam serta bersifat kekal.
- Tidak mengandung lumpur lebih dari 1% dari berat kering, apabila lebih dari 1% maka
kerikil tersebut akan dicuci sebelum dipergunakan.
- Mempunyai gradasi atau susunan butiran yang baik dan sesuai untuk campuran
material beton.
- Ukuran maksimal kerikil beton adalah 30 mm dan ukuran minimal adalah 6 mm,
disesuaikan dengan dimensi beton yang akan dibuat.
- Tidak mengandung zat alkali atau zat-zat lain yang dapat merusak beton.
- Memenuhi semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Kerikil Beton dalam
Peraturan Beton Indonesia (PBI).
Pasir Cor :
- Terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam serta bersifat kekal.
- Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% dari berat kering
- Bersih/ tidak mengandung kotoran
- Memenuhi semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Pasir Cor
Semen :
- Merk Semen Portland yang dipakai seragam untuk semua pekerjaan beton struktural
maupun beton non struktural.
- Mempunyai butiran yang halus dan seragam.
- Tidak berbungkah-bungkah/tidak keras.
- Semen yang dipakai untuk semua pekerjaan struktur beton adalah Semen Portland
Type I.
- Memenuhi spesifikasi teknis bahan yang disyaratkan.
Air :
- Secara visual air harus bersih dan bening, tidak berwarna dan tidak berasa.
- Tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan zat organik yang dapat merusak
beton.
Zat aditif :
- Pemakaian zat additive pada campuran beton dilakukan untuk kemudahan dalam
pengerjaannya.
- Penggunaan zat additive dalam campuran beton melalui proses penelitian dan
percobaan di lab.
Besi Beton :
- Besi beton yang digunakan adalah besi beton polos dengan mutu U 24
- Besi beton bebas dari karat, minyak dan kotoran lainnya yang dapat mengurangi
lekatan besi pada beton
- Baja tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuai dengan yang
dibutuhkan atau sesuai Gambar Bestek.
- Baja ulir yang telah sekali dibengkokkan tidak boleh dibengkokkan lagi dalam arah yang
berlawanan.
- Baja tulangan disimpan sedemikian rupa sehingga terlindung dari hubungan langsung
dengan tanah dan terlindung dari air hujan.
Pembuatan bekisting :
- Pada tahap awal kami akan melakukan pengukuran-pengukuran untuk menentukan
posisi bekisting yang akan dipasang. Kemudian menyusun scaffolding atau kayu balok
untuk mendukung papan bekisting. bentuk dan dimensi bekisting akan disesuaikan
dengan gambar rencana beton yang akan dibuat.
- Penyusunan bekisting akan dikerjakan dengan memperhatikan kekuatannya dan
kerapian bentuknya sehingga diperoleh sisi beton yang baik. Bagian dasar/ alas
begisting untuk plat beton akan dipasang lembaran plastik untuk menghindari terjadinya
kebocoran pada saat pengecoran. Pada pekerjaan ini juga akan dipastikan bahwa
seluruh kotoran yang terdapat diatas/ permukaan bekisting yang akan di cor telah
dibersihkan.
- Setelah pengecoran dan beton telah cukup kuat (umur 21 hari) bekisting bagian
bawah akan dibuka dengan hati-hati agar tidak cacat pada beton. Sedangkan untuk
bekisting di bagian samping dapat dibuka setelah beton berumur 3 hari atau sesuai
dengan petunjuk direksi.
Pengecoran :
- Kami akan memberitahukan jadwal pengecoran kepada konsultan pengawas/ direksi
sebelum kami melaksanakan pengecoran di lapangan, paling lambat 24 jam sebelum
pengecoran.
- Sebelum dilakukan pengecoran, akan dipastikan terlebih dahulu bahwa seluruh
bekisting telah terpasang dengan kuat dan tidak terdapat lubang yang dapat
menyebabkan kebocoran.
- Bekisting kayu yang tidak dilapisi plastik akan disiram hingga jenuh untuk menghindari
penyerapan air semen oleh bekisting
- Bahan beton yang kami gunakan untuk pengecoran dalam volume besar adalah beton
ready mix dengan mutu yang sesuai. Sedangkan untuk pengecoran volume kecil, kami
akan menggunakan beton site mix dengan mutu yang sesuai dan proporsi
campurannya diperoleh dari hasil uji lab.
- Pengecoran dilakukan secara perlahan untuk menghindari terjadinya kerusakan
bekisting terutama kolom. Beton akan dihampar secara manual dan dipadatkan dengan
vibrator.
- Pengecoran akan dilakukan secara kontinu hingga selesai dan apabila akan dihentikan
maka kami akan meminta ijin kepada pihak direksi.
- Selama pengecoran, kami akan mengambil sample beton untuk keperluan pengujian di
laboratorium.
Perawatan :
- Perawatan beton akan dikerjakan setelah pengecoran yaitu dengan cara disiram
dengan air hingga beton berumur 7 hari atau sesuai denga petunjuk direksi. Untuk
permukaan beton yang keropos akan di tambal dengan menggunakan spesi campuran
1 pc : 2 ps.
4. Pekerjaan Pasangan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pasangan dinding bata 1pc : 3kp : 10ps. Pelaksanaan
pekerjaan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
- Bata yang digunakan adalah bata dari kualitas baik, berwarna merah besi, dari hasil
pembakaran yang matang, rusuknya lurus dan siku, tidak retak/ pecah serta ukurannya
seragam
- Pasir pasang menggunakan pasir berbutir tajam, padat, bersih dari kotoran dan bahan
organik, jika dikepal dan lepas tidak menggumpal, serta tidak mengandung lumpur lebih
dari 3%.
- Semen menggunakan semen portland yang memenuhi standart SNI. Semen yang
digunakan adalah dari satu pabrik sehingga mutunya seragam.
- Campuran/ adukan yang digunakan untuk pasangan dinding bata adalah 1pc : 3kp :
10ps
- Pengadukan spesi menggunakan beton mixer. Pencampuran dilakukan secara merata
yang ditandai dengan warna adukan yang sama/ merata.
- Sebelum dipasang, bata direndam dalam air hingga jenuh
- Kami akan memasang benang acuan secara vertikal dan horizontal agar diperoleh
pasangan yang tegak lurus, datar dan rapi.
- Kelurusan benang acuan vertikal diukur menggunakan bandul/ lot.
- Bata dipasang sedemikian rupa sehingga susunannya tidak bareh dan siar antara
pasangan bata dikeruk 1 cm pada bagian luar dan dalam.
- Pada setiap luas pasangan 10 m2 akan dipasang kolom praktis sebagai pengaku
- Tinggi pemasangan bata perhari maksimal setinggi 1 meter
- Pasangan dinding bata tidak boleh ditembus/ diterobos oleh andang/ perancah
Jendela/BV Alumunium
- Ukuran profil slimar jendela/ BV alumunium yang digunakan akan disesuaikan dengan
gambar rencana dan warna yang digunakan adalah silver.
- Profil slimar jendela/ BV alumunium akan dipotong dengan presisi, sudut yang sesuai
dan rapi sesuai dengan ukuran pada gambar rencana yang telah disesuaikan dengan
ukuran sebenarnya di lapangan. Pemotongan menggunakan circle saw khusus untuk
alumunium
- Penyambungan menggunakan profil alumunium siku dan skrup stainless yang dipasang
dengan kencang/ rapat sehingga bentuk kusen pintu atau jendela tidak berubah, juga
diperhatikan kesikuan dalam penyambungan.
- Bentuk dan ukuran jendela/ BV akan dibuat sesuai dengan gambar rencana
- Pengisi jendela/ BV menggunakan kaca polos 5 mm, sesuai dengan gambar rencana.
- Pengisi tersebut dipasang pada rangka daun jendela alumunium kemudian posisinya
dikuatkan dengan karet sponeng dan sealant.
- Pemasangan pengisi tersebut akan dikerjakan dengan rapi dan kuat sehingga tidak
mudah rusak.
- Daun jendela dipasang pada kusen menggunakan cassement yang diikat dengan
sekrup dengan jumlah yang cukup. Daun jendela juga akan dilengkapi dengan grendel/
rambuncis.
- Selama proses pelaksanaan hingga penyerahan pekerjaan ini kami akan melindungi
daun jendela dari kotoran, ganguan dari luar yang dapat menyebabkan kerusakan.
Pekerjaan besi railling
- Bahan yang digunakan untuk railling adalah pipa besi GI 2,5 dengan ukuran sesuai
dengan gambar rencana.
- Model pagar dibuat seperti pada gambar rencana, besi pipa GI dipotong sesuai dengan
ukuran dan sudut pemotongan yang telah direncanakan.
- Kemudian besi pipa GI disambung membentuk railling dengan cara di las. Pengelasan
menggunakan las listrik dan elektroda yang sesuai.
- Pengelasan akan dikerjakan dengan rapi dan kuat. Selama pengelasan, akan
diperhatikan kelurusan bentuk dan kesikuannya sehingga diperoleh hasil yang rapi.
- Bagian pengelasan yang berlebih/ menonjol, akan diratakan mengunakan gerinda. Dan
bagian-bagian yang tidak rata akan di dempul dan diampelas hingga rapi dan rata.
- Reilling yang telah jadi kemudian di cat menggunakan cat dasar untuk lapis pertama
dan cat penutup sebanyak 2 lapis. Pengecatan dikerjakan hingga warnanya rata. Warna
cat yang digunakan disesuaikan dengan desain rencana.
- Railling yang telah selesai kemudian akan dipasang pada posisinya dengan cara di
tanam ke dalam pasangan atau beton dengan rapi dan kuat.
- Bekas pemasangan pada dinding atau beton akan digrouting hingga halus dan rapi.
9. Pekerjaan Lantai
Lingkup pekerjaan ini meliputi urugan pasir bawah lantai dan pemasangan keramik
lantai ukuran 50x 50 cm. Pelaksanaan pekerjaan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Pasangan Keramik
- Kami akan mengajukan contoh bahan keramik lantai yang akan digunakan kepada
direksi pekerjaan untuk memperoleh persetujuan.
- Dasar lantai yang akan dipasang keramik akan diurug terlebih dahulu menggunakan
pasir urug setebal 5 cm atau sesuai dengan gambar rencana.
- Kami akan menentukan awal pemasangan keramik apakah mengikuti as bangunan atau
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan sehingga pola pemasangan keramik rapi dan
sesuai dengan desain yang direncanakan.
- Kami akan memasang dua benang acuan secara tegak lurus yang didatarkan dengan
waterpas untuk menandai posisi nat keramik. Pemasangan benang acuan ini akan
diperhatikan kesikuannya terhadap dinding bangunan.
- Adukan yang digunakan untuk pemasangan keramik adalah 1 pc : 2 ps. Adukan
dihampar secara merata dengan ketebalan 2 - 3 cm kemudian keramik dipasang
diatasnya kemudian di ketuk-ketuk menggunakan kayu gagang palu hingga posisinya
berimpit dengan benang acuan dan secara vertikal sejajar dengan benang acuan dan
benar-benar datar.
- Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.
- Pemotongan keramik menggunakan alat potong khusus sesuai petunjuk pabrik.
- Bidang dinding keramik harus benar-benar rata dan garis-garis siar-siar harus benar-
benar lurus.
- Pola pemasangan keramik akan disesuaikan dengan pola pada gambar rencana
- Nat pasangan keramik dibuat sesuai dengan standart dari pabrik pembuatnya
- Grouting
Keramik diberi grout ketika keramik sudah terpasang dengan tepat tetapi
sebelum kotoran / pencemaran masuk ke dalam nad.
Lembabkan nad dan beri grout
Kerjakan grout dengan baik ke dalam nad sampai sama tinggi / rata.
Bersihkan grout yang berlebih dan buat bentuk nad sesuai dengan yang
diinginkan
Ketika grout sudah mengeras, basahi keramik dengan air dan akhirnya poles
dengan kain.
- Keramik yang sudah terpasang dibersihkan dari segala macam noda-noda yang
melekat.