Anda di halaman 1dari 11

Cryotherapy

Cryotherapy untuk nyeri ankle sprain dengan menggunakan mekanisme es dapat


mengurangi rasa sakit setelah cedera dengan mengurangi konduksi saraf atau
kejang otot.Dalam studi ini, aplikasi es terbatas pada fase cedera akut. Pengunaan
cryotherapi intermiten selama 10 menit untuk mempertahankan jaringan pada
tingkat optimal pada suhu 10-15 C akan mengurangi metabolisme ke tingkat
optimal lebih lama, ini akan mengurangi tingkat cedera sel sekunder, sehingga
meminimalkan besarnya respon inflamasi dan ini juga dapat dikaitkan dengan
penurunan pembengkakan, kerusakan saraf serta kejang otot.

Penelitian lanjutan tentang cryotherapy yang dilakukan Bleakley et al (2007)


tentang penggunaan terapi dingin cryotherapi ditambah dengan latihan fisik
sebagai penurun nyeri dan bengkak. Bleakley et al (2007) meneliti tentang
efektifitas cryotherapy untuk ankle sprain dan penggunaan cryotherapi dengan
latihan fisik pada fase cedera akut.Penggunaan cryotherapy (aplikasi es untuk
tujuan terapeutik) sebagai modalitas terapi yang digunakan dalam pengelolaan
langsung dari cedera jaringan lunak akut. Aplikasi es Intermittent diperkirakan
mengerahkan efek analgesik pada fase awal.

Apakah cedera pergelangan kaki / ankle sprain ?

Cedera pergelangan kaki (cedera ankle) terjadi ketika ligamen, yang mendukung
tulang-tulang pergelangan kaki teregang atau robek.Cedera ankle merupakan jenis
cedera yang paling sering terjadi pada atlet, non atlet, anak-anak dan orang dewasa.
Penyebab cedera ankle sangat beragam, dapat terjadi pada saat berolahraga
(basket, sepakbola, tenis, badminton, dll), kesalahan dalam mendarat saat
melompat, pada saat berlari di permukaan yang tidak rata atau pada saat naik turun
anak tangga.

Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan seseorang mudah

Anatomi sendi ankle

Sendi ankle adalah struktur yang sangat


kompleks yang terdiri dari banyak tulang
ligamen, otot dan tendon

terkena cedera ankle ?

1. Kelemahan otot, terutama otot-otot di sekitar sendi pergelangan kaki.(muscle


weakness)

2. Lemah atau longgarnya ligamen-ligamen yang berada pada sendi ankle, sering
diakibatkan karena

cedera ankle yang berulang.

3. Fleksibilitas yang buruk.

4. Kurang melakukan pemanasan dan peregangan saat sebelum berolahraga.

5. Keseimbangan yang buruk.


6. Permukaan lapangan olahraga yang tidak rata

7. Sepatu atau alas kaki yang tidak tepat

Klasifikasi Cedera Ankle

Derajat I : Ligamen Teregang /


stretch

Derajat II : Ligamen Robek sebagian

Derajat III : Ligamen Robek total

Mekanisme cedera ankle

Inversion (lateral) ankle sprain

Merupakan mekanisme cedera ankle yang paling sering terjadi, mengenai ligamen
sebelah luar dari sendi ankle (ligamen talofibular).
Eversion (medial) ankle sprain

Cedera ankle yang jarang terjadi, mengenai ligamen bagian dalam ankle (ligamen
deltoid)

High ankle sprain

Cedera ankle yang mengenai ligamen yang menghubungkan antara tulang tibia dan
tulang fibula.Biasanya terjadi dari sebuah gerakan memutar secara tiba-tiba,
merubah arah gerakan secara tiba-tiba dan biasanya akibat kontak langsung.

Penatalaksanaan Cedera Ankle

Pertolongan Pertama pada cedera ankle (48-72 jam pertama cedera)

Segera setelah terjadi cedera, melakukan penatalaksanaan cedera akut pada


umumnya yaitu dengan RICE : Rest, Ice, Compression dan Elevation.

REST

Mengistirahatkan area yang cedera, dengan meminimalisasi gerakan pada area


yang cedera dan bila perlu menggunakan brace/tapping pada saat melakukan
aktivitas.

ICE

Melakukan kompres es di lokasi cedera selama 15-20 menit tiap 2-3 jam
sekali.Kompres es ini sebaiknya dilakukan 48-72 jam pertama setelah cedera.

COMPRESSION

Melakukan kompresi dengan menggunakan bebat elastik atau non adhesive


bandage di lokasi cedera.Fungsi dari bebat ini adalah untuk menurangi bengkakk
dan perdarahan di area cedera.

ELEVATION
Mengelevasikan area yang cedera lebih tinggi dari level jantung untuk mengurangi
perdarahan dan bengkak.

Fase Pengembalian Ruang Gerak Sendi dan Fase Penguatan

Setelah nyeri hilang / sangat berkurang dan tidak ada bengkak di daerah cedera,
dapat dilakukan latihan untuk mengembalikan ruang gerak sendi (Range of Motion
Exercise).

Salah satu contoh range of motion exercise pada sendi ankle adalah dengan
membuat tulisan Alphabet dari A - Z menggunakan sendi ankle.

Kriteria untuk dapat melakukan latihan penguatan pada sendi ankle adalah seteah
didapatkan ruang gerak sendi yang maksimal dan sudah tidak ada nyeri ataupun
bengkak.

Beberapa contoh latihan penguatan sendi ankle antara lain adalah :

1. Calf Raise

2. Ankle Exercise dengan Thera-band

3. Single leg stand

4. Toe pointing exercise

Kapan dapat kembali bermain setelah cedera ankle ?

kriteria seorang atlet dapat kembali ke aktivitas olahraga setelah Atlet mampu
melakukan serangkaian pengujian kemampuan fungsional secara bertahap seperti:
jogging, lari, sprint, lari zig-zag, melompat dengan dua kaki, melompat dengan
satu kaki tanpa merasakan rasa nyeri pada daerah cedera.
Apa Perbedaan Sprain Dan Strain?

olehRedaksi 24 Februari 2014 7288

Sprain dan strain adalah 2 tipe kerusakan atau cidera jaringan lunak. Dalam
Bahasa Indonesia kedua istilah ini sering diterjemahkan sebagai satu kata yang
sama, yaitu keseleo dan/atau terkilir namun sebenarnya ada perbedaan arti.
Sprain adalah cidera pada sendi yang melibatkan robeknya ligamen dan kapsul
sendi. Sementara strain adalah cidera otot atau tendon (urat).

RICE: Rest, Ice, Compression, Elevation

Untuk keduanya tindakan pertama adalah RICE (Rest, Ice, Compression,


Elevation) atau Istirahat, Es Kompresi, Elevasi).

Cidera jaringan lunak dapat terjadi mendadak (akut) atau memburuk perlahan-
lahan (kronis). Proses penyembuhan membutuhkan 2 sampai 12 minggu,
tergantung dari tingkat kerusakan jaringan, tindakan awal dan perawatan yang
sedang dilakukan, usia serta kesehatan pasien secara umum.

Penyebab

Jaringan lunak terbuat dari kumpulan serat.Otot dan tendon mengandung sel-sel
yang memonitor tingkat kontraksi dan peregangan.Dengan aktifitas sehari-hari,
otot dan tendon menggunakan kontraksi ringan untuk melawan peregangan yang
berlebihan.Namun gerakan mendadak dengan intensitas kuat dapat memberikan
tekanan terlalu intens pada jaringan.Serat lalu meregang melebihi kapasitasnya dan
robek.Pendarahan dari pembuluh darak akibat perobekan inilah yang menyebabkan
ada bengkak.

Sprain

Sendi disambung menjadi satu dan dikuatkan oleh jaringan ikat yang disebut
ligamen.Seluruh sendi diselimuti oleh selaput berisi cairan lubrikasi yang merawat
sendi serta memberikan bantalan ekstra terhadap goncangan.Sprain adalah cidera
sendi yang biasanya melibatkan robek ringan (trauma mikro) pada ligamen dan
kapsul sendi. Bagian tubuh yang biasanya mengalami sprain adalah jempol,
pergelangan kaki, dan pergelangan tangan.

Strain

Otot menempel pada sendi dengan bantuan jaringan ikat yang disebut
tendon.Strain adalan cidera pada tendon atau pada otot itu sendiri. Betis,
selangkangan, dan hamstring (otot paha belakang) adalah area yang biasa
mengalami strain.

Gejala

Mereka yang terkena sprain atau strainakan mengalami:

Rasa sakit
Bengkak

Rasa kaku

Pengurangan kemampuan atau fungsi bagian tubuh yang cidera

Tingkat Cidera

Sprain dan strain level akut dapat dikategorikan menurut tingkat keparahan
mereka:

Tingkat I sejumlah serat robek dan anggota tubuh yang terkena cidera
terasa sedikit sakit dan bengkak, tapi fungsi dan kekuatan dari anggota tubuh
tersebut tidak berkurang.

Tingkat II serat yang robek lebih banyak dan area cidera terasa lebih sakit
dan bengkak, dengan pengurangan fungsi dan kekuatan.

Tingkat III jaringan lunak robek seluruhnya, dengan pengurangan fungsi


dan kekuatan secara signifikan. Tingkat III seringkali membutuhkan
tindakan operasi.

Pertolongan Pertama

Beberapa langkah sebagai tindakan pertolongan pertama bila mengalami sprain


atau strain adalah:

Hentikan aktifitas

Istirahatkan anggota tubuh yang cidera

Letakan es pada area yang cidera selama 15 menit setiap dua jam. Gunakan
handuk diantara kulit dengan es.

Kompresi atau perban secara ketat area cidera, mengarah dari bawah keatas.
Elevasi (angkat) anggota tubuh yang cidera agar lebih tinggi dari posisi
jantung.

Hindari aktifitas olahraga, konsumsi alcohol dan pijat atau urut area cidera
karena dapat memperburuk pembengkakan.

Jika gejala memburuk dalam 24 jam, kunjungi dokter.

Cidera Akibat Aktifitas Berlebih

Beberapa orang, seperti atlit atau mereka yang berolahraga secara rutin, cenderung
mengalami sprain dan strain kronis, atau cidera overuse (aktifitas berlebih).

Cidera overuseakan makin parah seiring berjalannya waktu, menimbulkan rasa


sakit dalam beraktifitas dan jika dihiraukan akan tetap terasa sakit bahan ketika
istirahat. Faktor penyebab cidera overuse adalah teknik olahraga yang salah,
struktur tubuh yang tidak ideal, atau melakukan aktifitas olahraga terlalu sering
tanpa jeda istirahat yang cukup.

Jenis cidera ini memerlukan waktu lama untuk pulih dan dibutuhkan kesabaran
serta komitmen dalam menjalani rehabilitasi.

Perawatan

Kerusakan jaringan lunak membutuhkan beberapa minggu untuk sembuh,


tergantung dari tingkat keparahan dan kesehatan tiap individu. Diperlukan tindakan
yang tepat segera setelah cidera terjadi untuk memastikan proses penyembuhan
berjalan secara cepat. Kunjungi dokter bila anggota tubuh yang cidera tidak dapat
berfungsi atau jika rasa sakit dan bengkak tidak berkurang setelah beberapa hari.

Tindakan perawatan yang dapat dilakukan adalah:

Rehabilitasi gerakan, dengan panduan dokter atau ahli kesehatan, untuk


mempercepat penyembuhan, meningkatkan kekuatan, dan fleksibilitas.

Terapi elektro.

Obat pengurang rasa sakit (konsultasi dengan dokter sebelum


mengkonsumsi obat apapun karena beberapa jenis obat dapat memperlambat
proses penyembuhan kerusakan jaringan lunak)

Pada sprain atau strain Tingkat II, periode imobilisasi anggota tubuh yang
terkena cidera mungkin diperlukan.

Tindakan operasi mungkin diperlukan bagi kasus


cidera yang parah dimana jaringan benar-benar robek.Operasi berguna untuk
menyatukan kembali bagian jaringan.Setelah operasi, kasus cidera Tingkat III
memerlukan periode pemulihan yang signifikan untuk mengembalikan fungsi dan
kekuatan anggota tubuh tersebut.

Seperti layaknya cidera apapun, langkah terbaik adalah untuk mengunjungi dokter
untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Krioterapi
Krioterapi (cryotherapy) adalah penggunaan es dan air es dalam pengobatan
cedera.Secara fisiologis es mengurangi aktivitas metabolisme dalam jaringan
sehingga mencegah kerusakan jaringan sekunder dan mengurangi sinyal rasa sakit
ke sistem saraf pusat.Terapi es mengurangi rasa sakit dan membantu untuk
mengurangi pengembangan pembengkakan.

Vasculitis

Vaskulitis adalah proses klinikopatologi dicirikan oleh peradangan


dankerusakan pembuluh darah. Lumen pembuluh darah biasanya turut serta,
dan inidikaitkan dengan iskemia jaringan yang dipasok oleh pembuluh darah
yang terlibat.Sebuah kelompok yang luas dan heterogen dari sindrom merupakan
hasil dari prosesini, karena setiap jenis, ukuran, dan lokasi pembuluh darah
mungkin terlibat.Vaskulitis dan konsekuensi-konsekuensinya mungkin manifestasi
utama atau satu-satunya penyakit; alternatif lain, vaskulitis dapat menjadi
komponen sekunder primer lain penyakit. Vaskulitis bisa terbatas pada satu
organ tunggal, seperti kulit, ataumungkin secara simultan melibatkan
beberapa sistem organ.B. KLASIFIKASICiri utama dari sindrom vaskulitis
sebagai sebuah kelompok adalahkenyataan bahwa ada banyak heterogenitas
pada saat yang sama karena ada tumpangtindih cukup besar di antara
mereka. Sifat heterogenitas dan tumpang tindih ini disamping kurangnya
pemahaman tentang pathogenesis sindrom ini telah menjadihalangan besar
untuk pengembangan sebuah sistem yang koheren dalam klasifikasiuntuk
penyakit ini.
vaskulitis adalah peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah.
Vaskulitis hipersensitivitas: Sebuah kondisi yang ditandai dengan reaksi yang mengakibatkan
peradangan pada pembuluh darah.
Hipersensitivitas vaskulitis sering digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis vaskulitis
yang berhubungan dengan reaksi obat, kelainan kulit atau vaskulitis alergi, namun ini tidak selalu
penggunaan yang benar dari istilah tersebut.
Hipersensitivitas vaskulitis (suatu bentuk vaskulitis pembuluh kecil) dapat bermanifestasi secara
klinis sebagai penyakit kulit atau mungkin hanya bermanifestasi sebagai penyakit kulit dengan
keterlibatan organ lain. Organ yang paling sering terkena di hipersensitivitas vaskulitis adalah
sendi, saluran pencernaan, dan ginjal. Prognosis untuk vaskulitis hipersensitif yang baik bila tidak
ada keterlibatan internal secara klinis hadir. Hipersensitivitas vaskulitis mungkin akut dan self-
terbatas, berulang atau kronis

Anda mungkin juga menyukai