Cryoterapy Ramdhan
Cryoterapy Ramdhan
Cedera pergelangan kaki (cedera ankle) terjadi ketika ligamen, yang mendukung
tulang-tulang pergelangan kaki teregang atau robek.Cedera ankle merupakan jenis
cedera yang paling sering terjadi pada atlet, non atlet, anak-anak dan orang dewasa.
Penyebab cedera ankle sangat beragam, dapat terjadi pada saat berolahraga
(basket, sepakbola, tenis, badminton, dll), kesalahan dalam mendarat saat
melompat, pada saat berlari di permukaan yang tidak rata atau pada saat naik turun
anak tangga.
2. Lemah atau longgarnya ligamen-ligamen yang berada pada sendi ankle, sering
diakibatkan karena
Merupakan mekanisme cedera ankle yang paling sering terjadi, mengenai ligamen
sebelah luar dari sendi ankle (ligamen talofibular).
Eversion (medial) ankle sprain
Cedera ankle yang jarang terjadi, mengenai ligamen bagian dalam ankle (ligamen
deltoid)
Cedera ankle yang mengenai ligamen yang menghubungkan antara tulang tibia dan
tulang fibula.Biasanya terjadi dari sebuah gerakan memutar secara tiba-tiba,
merubah arah gerakan secara tiba-tiba dan biasanya akibat kontak langsung.
REST
ICE
Melakukan kompres es di lokasi cedera selama 15-20 menit tiap 2-3 jam
sekali.Kompres es ini sebaiknya dilakukan 48-72 jam pertama setelah cedera.
COMPRESSION
ELEVATION
Mengelevasikan area yang cedera lebih tinggi dari level jantung untuk mengurangi
perdarahan dan bengkak.
Setelah nyeri hilang / sangat berkurang dan tidak ada bengkak di daerah cedera,
dapat dilakukan latihan untuk mengembalikan ruang gerak sendi (Range of Motion
Exercise).
Salah satu contoh range of motion exercise pada sendi ankle adalah dengan
membuat tulisan Alphabet dari A - Z menggunakan sendi ankle.
Kriteria untuk dapat melakukan latihan penguatan pada sendi ankle adalah seteah
didapatkan ruang gerak sendi yang maksimal dan sudah tidak ada nyeri ataupun
bengkak.
1. Calf Raise
kriteria seorang atlet dapat kembali ke aktivitas olahraga setelah Atlet mampu
melakukan serangkaian pengujian kemampuan fungsional secara bertahap seperti:
jogging, lari, sprint, lari zig-zag, melompat dengan dua kaki, melompat dengan
satu kaki tanpa merasakan rasa nyeri pada daerah cedera.
Apa Perbedaan Sprain Dan Strain?
Sprain dan strain adalah 2 tipe kerusakan atau cidera jaringan lunak. Dalam
Bahasa Indonesia kedua istilah ini sering diterjemahkan sebagai satu kata yang
sama, yaitu keseleo dan/atau terkilir namun sebenarnya ada perbedaan arti.
Sprain adalah cidera pada sendi yang melibatkan robeknya ligamen dan kapsul
sendi. Sementara strain adalah cidera otot atau tendon (urat).
Cidera jaringan lunak dapat terjadi mendadak (akut) atau memburuk perlahan-
lahan (kronis). Proses penyembuhan membutuhkan 2 sampai 12 minggu,
tergantung dari tingkat kerusakan jaringan, tindakan awal dan perawatan yang
sedang dilakukan, usia serta kesehatan pasien secara umum.
Penyebab
Jaringan lunak terbuat dari kumpulan serat.Otot dan tendon mengandung sel-sel
yang memonitor tingkat kontraksi dan peregangan.Dengan aktifitas sehari-hari,
otot dan tendon menggunakan kontraksi ringan untuk melawan peregangan yang
berlebihan.Namun gerakan mendadak dengan intensitas kuat dapat memberikan
tekanan terlalu intens pada jaringan.Serat lalu meregang melebihi kapasitasnya dan
robek.Pendarahan dari pembuluh darak akibat perobekan inilah yang menyebabkan
ada bengkak.
Sprain
Sendi disambung menjadi satu dan dikuatkan oleh jaringan ikat yang disebut
ligamen.Seluruh sendi diselimuti oleh selaput berisi cairan lubrikasi yang merawat
sendi serta memberikan bantalan ekstra terhadap goncangan.Sprain adalah cidera
sendi yang biasanya melibatkan robek ringan (trauma mikro) pada ligamen dan
kapsul sendi. Bagian tubuh yang biasanya mengalami sprain adalah jempol,
pergelangan kaki, dan pergelangan tangan.
Strain
Otot menempel pada sendi dengan bantuan jaringan ikat yang disebut
tendon.Strain adalan cidera pada tendon atau pada otot itu sendiri. Betis,
selangkangan, dan hamstring (otot paha belakang) adalah area yang biasa
mengalami strain.
Gejala
Rasa sakit
Bengkak
Rasa kaku
Tingkat Cidera
Sprain dan strain level akut dapat dikategorikan menurut tingkat keparahan
mereka:
Tingkat I sejumlah serat robek dan anggota tubuh yang terkena cidera
terasa sedikit sakit dan bengkak, tapi fungsi dan kekuatan dari anggota tubuh
tersebut tidak berkurang.
Tingkat II serat yang robek lebih banyak dan area cidera terasa lebih sakit
dan bengkak, dengan pengurangan fungsi dan kekuatan.
Pertolongan Pertama
Hentikan aktifitas
Letakan es pada area yang cidera selama 15 menit setiap dua jam. Gunakan
handuk diantara kulit dengan es.
Kompresi atau perban secara ketat area cidera, mengarah dari bawah keatas.
Elevasi (angkat) anggota tubuh yang cidera agar lebih tinggi dari posisi
jantung.
Hindari aktifitas olahraga, konsumsi alcohol dan pijat atau urut area cidera
karena dapat memperburuk pembengkakan.
Beberapa orang, seperti atlit atau mereka yang berolahraga secara rutin, cenderung
mengalami sprain dan strain kronis, atau cidera overuse (aktifitas berlebih).
Jenis cidera ini memerlukan waktu lama untuk pulih dan dibutuhkan kesabaran
serta komitmen dalam menjalani rehabilitasi.
Perawatan
Terapi elektro.
Pada sprain atau strain Tingkat II, periode imobilisasi anggota tubuh yang
terkena cidera mungkin diperlukan.
Seperti layaknya cidera apapun, langkah terbaik adalah untuk mengunjungi dokter
untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Krioterapi
Krioterapi (cryotherapy) adalah penggunaan es dan air es dalam pengobatan
cedera.Secara fisiologis es mengurangi aktivitas metabolisme dalam jaringan
sehingga mencegah kerusakan jaringan sekunder dan mengurangi sinyal rasa sakit
ke sistem saraf pusat.Terapi es mengurangi rasa sakit dan membantu untuk
mengurangi pengembangan pembengkakan.
Vasculitis