Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Petrologi


Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan, asal mula
kejadiannya, struktur dan tekstur, klasifikasi atau pengelompokan berbagai macam
batuan yang terdapat diatas permukaan bumi. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan
dengan tiga tipe batuan: beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri
berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu".
Berdasarkan genesanya, maka batuan dapat dikelompokkan menjadi 3
jenis, yaitu :
Batuan Beku ( Igneus Rock ).
Batuan beku ( Igneus rock ) yaitu kumpulan terlocking agregat mineral-
mineral silikat hasil penghabluran magma yang mendingin (Walter T. Huang,
1962). Batuan ini dibedakan menjadi 4 macam yaitu batuan beku asam,
intermedier, basa dan ultra basa.
Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
beku (batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu lebur atau
magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.
Batuan Sedimen ( Sedimentary Rock )
Batuan sedimen ( Sedimentary rock ) yaitu batuan hasil lithifikasi bahan
rombakan batuan hasil denunasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan
organisme (Pettijohn, 1964).Petrologi batuan sedimen berfokus pada
komposisi dan tekstur dari batuan sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu
gamping yang mengandung partikel-partikel sedimen terikat dengan matrik
atau material lebih halus).

Batuan Metamorf ( Metamorf Rock )


Batuan metamorf ( metamorf rock ) Yaitu batuan yang berasal dari suatu
batuan yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa
padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika baik tekanan, temperature, atau
tekanan dan temperatur (HGF Winkler, 1967,1979).
PETROLOGI BATUAN SEDIMEN DAN PIROKLASTIK

Gambar 1.1. Siklus Batuan

Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis, dan


analisa kimia untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi
modern juga menyertakan prinsip geokimia dan geofisika dalam penelitan
kecenderungan dan siklus geokimia dan penggunaan data termodinamika dan
eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan. Petrologi eksperimental
menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu tinggi untuk menyelidiki
geokimia dan hubungan fasa dari material alami dan sintetis pada tekanan dan
suhu yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya berguna untuk menyelidiki
batuan pada kerak bagian atas dan mantel bagian atas yang jarang bertahan dalam
perjalanan ke permukaan pada kondisi asli.

1.2. Hubungan Batuan dan Geologi

Dalam ilmu petrologi, kita kenal penganut teori magma yang menganggap
bahwa semua batuan beku itu terbentuk dari magma karena membekunya lelehan
silikat yang pijar-pijar ini. Magma yang cair-pijar tadi semula berada dalam bumi
dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat

I-2
PETROLOGI BATUAN SEDIMEN DAN PIROKLASTIK

yang lemah (juga tekanan rendah) dalam kerak bumi, seperti daerah patahan atau
rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunung api
dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam bumi
dan dikenal dengan anama batuan beku dalam.
Batuan (rock) dalam pengertian petrologi tidak selalu merupakan massa yang
padat, tetapi pasir yang lepas, batubara yang ringan ataupun lempung yang
gembur dalam ilmu geologi dimasukkan ke dalam istilah batuan. Jadi segala
sesuatu yang menjadi bahan pembentuk kerak bumi adalah batuan. Salah satu
cabang dari ilmu geologi yang membahas dan meneliti batuan adalah Petrologi
(ilmu batuan), mengartikan batuan adalah terdiri dari satu atau lebih macam
mineral yang membentuk satuan kecil dari kerak bumi dan mempunyai komposisi
kimia dan mineral yang tetap, sehingga dengan jelas dapat dipisahkan satu dengan
yang lain.

1.3. Maksud dan Tujuan


1.3.1. Maksud
Adapun maksud dari praktikum petrologi batuan sedimen ini adalah untuk
memenuhi kurikulum mata kuliah praktikum petrologi batuan sedimen sesuai
dengan SKS yang telah diambil oleh mahasiswa pada semester 2 yang merupakan
salah satu mata kuliah dari Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Mineral
(FTM) di Institut Teknologi Medan (ITM).

1.3.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum petrologi batuan sedimen ini, adalah :
Mengetahui jenis batuan dan nama batuan.
Mengetahui ukuran butir batuan yang merupakan dasar dari penamaan
batuan sedimen dan batuan piroklastik.
Mengetahui sortasi dan tingkat porositas dari suatu batuan sedimen.
Mengidentifikasikan unsur-unsur mineral yang terdapat pada batuan
sedimen.
Mengetahui komponen penyusun yang terdapat pada batuan sedimen.

I-3
PETROLOGI BATUAN SEDIMEN DAN PIROKLASTIK

1.4 Aplikasi Petrologi dalam bidang Geologi


Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi
mengenai batuan dan kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi,
berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi
itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu".

Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan beku
(batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu lebur
atau magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.
Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung
partikel-partikel sedimen terikat dengan matrik atau material lebih halus).
Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
metamorf (batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang bermula dari
batuan sedimen atau beku tetapi telah melalui perubahan kimia, mineralogi
atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrim dari tekanan, suhu, atau keduanya)
Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis,
dan analisa kimia untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli
petrologi modern juga menyertakan prinsip geokimia dan geofisika dalam
penelitan kecenderungan dan siklus geokimia dan penggunaan
data termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan.
Petrologi eksperimental menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu
tinggi untuk menyelidiki geokimia dan hubungan fasa dari material alami dan
sintetis pada tekanan dan suhu yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya
berguna utuk menyelidiki batuan pada kerak bagian atas dan mantel bagian atas
yang jarang bertahan dalam perjalanan kepermukaan pada kondisi asli.

I-4

Anda mungkin juga menyukai