Anda di halaman 1dari 4

TEORI ORBITAL MOLEKUL

Teori orbital molekul adalah salah satu teori yang menjelaskan tentang ikatan kimia.
Dalam teori orbital molekul, kedua inti atom dibayangkan berjarak satu panjang ikatan satu
sama lain, dan orbital molekul semua elektron yang dimiliki oleh molekul itu dihitung satu
demi satu. Orbital-orbital ini disebut dengan orbital ikatan ataupun orbital anti-ikatan,
bergantung apakah orbital tersebut membantu atau menghalangi pembentukan ikatan. Seperti
pada teori ikatan valensi, dalam teori orbital molekul juga terdapat orbital molekul pi dan
orbital molekul sigma; keduanya dapat bersifat ikatan ataupun anti-ikatan.
a. Orbital Molekul Pi dan Sigma
Dalam teori orbital molekul, dua orbital molekul dikatakan hasil dari penggabungan
dua orbital atom. Dalam bentuk matematis kedua orbital molekul itu merupakan hasil
penjumlahan dan pengurangan orbital-orbital atom yang bertumpang tindih.
Orbital molekul yang merupakan hasil penjumlahan orbital-orbital atom yang
bertumpang tindih disebut orbital ikatan. Dalam suatu orbital ikatan, karena rapatan
elektron terpusatkan di antara kedua inti, energi sistem itu lebih rendah dibandingkan
dengan orbital atom terpencil.
Orbital molekul yang dihasilkan dari pengurangan orbital-orbital atom yang
bertumpang tindih disebut orbital anti ikatan. Dalam suatu orbital anti ikatan, rapatan
elektron terpusatkan menjauhi daerah antar inti. Efek netto dari rendahnya rapatan elektron
antara dua inti ini adalah kedua inti tersebut saling menolak. Oleh karena itu, energi orbital
anti ikatan lebih tinggi dibandingkan dengan energi dua orbital atom terpencil.
Bila dua orbital s digabung untuk membentuk dua orbital moleku, orbital molekul
yang dihasilkan disebut orbital-orbital molekul sigma (). Orbital sigma ikatan diberi
lambang s dan orbital sigma anti ikatan *s. Dua orbital sigma juga diperoleh bila dua
orbital p bergabung dengan cara adu kepala sepanjang sumbu-x. Orbital ikatan dan anti
ikatan masing-masing diberi lambang px dan *px.
Untuk suatu orbital ikatan, tiap inti positif ditarik ke daerah dengan rapatan elektron
terbesar; efek tarikan netto merupakan suatu ikatan kimia antara kedua inti itu. Untuk
suatu orbital anti ikatan, rapatan elektron yang rendah dalam daerah di antara kedua inti itu
menghasilkan bertambahnya tolakan antara inti-inti positif itu; efek tolakan netto berupa
kerja melawan pengikatan kimia dari kedua inti itu.

Disamping orbital molekul sigma yang diperoleh dari tumpang tindih orbital p dengan
cara adu kepala sepanjang sumbu-x, dua orbital p juga dapat digabung dengan penataan
adu sisi atau lateral, untuk menghasilkan orbital molekul pi (). Bila terdapat dua orbital
pi yang tegak lurus satu terhadap yang lain, orbital-orbital ikatannya diberi lambang p y
dan pz. dan dikatakan berdegenerasi atau energi keduanya sama. Orbital anti ikatan
diberi lambang *py dan *pz, dan juga berdegenerasi. Seperti dalam orbital sigma, energi
orbital ikatan pi lebih rendah energi orbital anti ikatan pi.
b. Pengisian Orbital Molekul untuk Molekul Diaton Homonuklir
Molekul sederhana yang dapat dijelaskan dengan teori orbital molekul adalah molekul
diatom homonuklir. (molekul yang dibuat dari dua atom suatu unsur). Elektron-elektron
ditambahkan ke dalam orbital-orbital molekul menurut bertambahnya energi.
Tabel 6.5 mencantumkan pengangkatan orbital molekul dari elektron-elektron ke
orbital-orbital molekul untuk enam molekul diatom homonuklir. Banyaknya ikatan netto
yang disebut order ikatan, dihitung sebagai berikut :

Bila order ikatan nol, maka molekul itu tidak terlalu stabil di alam, seperti molekul He 2
dan Ne2.

Penentuan energi ikatan elektron dalam atom-atom dengan spektroskopi fotoelektron.


Spektroskopi fotoelektron adalah alat untuk mempelajari ikatan kimia. Spektrum suatu
molekul memberikan suatu potret yang tepat mengenai energi ikatan untuk tiap elektron.
Dari energi-energi ini dan dengan penggunaan order ikatan, maka dapat disimpulkan
elektron mana yang berada dalam orbital ikatan, orbital anti ikatan dan orbital non bonding
(non ikatan).
Spektrum fotoelektron molekul nitrogen, N2, mempunyai lima peak (puncak), dari
energi-energi ikatan berikut ini ditentukan : 409,9; 37,3; 18,6; 16,8 dan 15,5 eV. Energi-
energi ini dibagikan sebagai berikut :
(1s)2 (*1s)2 (2s)2 (*2s)2 (2py)2 ((2pz)2 (2pz)2
409,9 37,3 18,6 16,8 15,5
Dari gambar 6.23 diharapkan bahwa akan terdapat perbedaan energi antara orbital 1s
dan *1s. Namun, data untuk molekul N2 menyatakan bahwa elektron-elektron dalam
orbital-orbital ini mempunyai energi yang sama sampai empat angka bermakna. Harga
yang agak tinggi sebesar 409,9 eV menunjukkan bahwa keempat elektron tingkatan dalam
ini jauh lebih erat ikatannya dibandingkan elektron lain.

Anda mungkin juga menyukai