Anda di halaman 1dari 124
Analisa Kelayakan Investasi Penggantian Mesin Produksi PT.Wahanamas Panca Jaya Kudus : Suatu Analisis Kuantitatif dan Kualitatif. Oleh : EVITA OKTAVIYANI NIM_ : 232007041 Kertas Kerja Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan - persyaratan untuk Mencapal Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI Sa FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 ~ unavens SERIE SATYA WAC see Somer es i aa en et PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT DAN PERSETUJUAN AKSES adem Universitas Kristen Satya Wacana saya yang bertanda tangan di bawah i Evita Oktaviyani 232007041 Emait +: Euitta optaviyani @ Yanoo.Co.id. am Fakuttas Ekonomika dan Bisnic Program Studi :_ARuntansi sudultugas ani: Antica Kelayakan investasi Pengganiian mesin produkst PT-wahanamas Panca saya Kudus + Guay anaisis kuanttatie dan kualiatf ‘Dengan Ini menyerahkan karya tersebut di atas untuk esimpan dalam Kolks! Digital Perpustakaan Universitas dengan ketentuan aksestugasakireliaroniksebagal bert (ber tanda pada kotak yang sesua): (A *Seva mengiinkan karya tersebut dlongzah te dalam apis! Kolekst Oigital Perpustakaan Universe, ‘dan/atau portal GARUDA, 0) bss tidak mengiinkan karya tersebut dlunggah ke dalam apical Koes! Digital Perpustakaan Universitas, ddan/atau portal GARUDA.* f ‘Tai avs dri gon at ir choad so peo The pan eal eh bmn Fas Para oes ton pon ‘ena roti et hbman lfm Dengan it saya ga menyatakan bahwa: 1. Hasitkarya yang saya serahkan in! adalah asi dan belum pernah dajukan untuk mendapatkan gelarkesarjanaan balk! ‘Universitas Klsten Satya Wacana maupun di institusi pendidikanIalnye. 2. asil Kary saya ini bukan sadurar/ terjemahan melainkan merupakan gagasan, rumusan, dan hesitpelalsanaan ppeneltian/ implementasi saya sendid, tanpa bantuan pihak lain. Kecuall archan pembimbina akademik dan narasumber peneiian, 2. Hasil karya saya Ini merupakan hast revisi terakhir setelah dan yang telah diketahui don setujul oleh pembimbing, 44 Dalam karya saya in tidak ter dapat karya atau pendapat yong telah ditulis atau dipubliasikan orang fin, kecvall yang digunakan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan rama pengarang dan dicantumkan dalam daftor pustaka, 5. Saye menyerahkan hak non-eksklusif kepada Perpustakaan Universitas ~ Universitas Kristen Satya Wacana untuk ‘menyimpan, mengatur akses serta melakukan pengelolaan terhadap karya saya ini dengan mengacu pada Ketentuan aksestugas akhirelektronik cl atas dan norma hukuin yang berfaku. Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabia di kemudian hat terbukti ada penyimpangan dan Ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerimma sanksi akademik berupe pencabutan gelar yang telah diperoleh arena karya saya ii, sertasanks! an yang sesuat dengan ketentuan yang beraku oi Universitas Kristen Satya Wacans. 12 Februari_2013 i iyani Tanda angen Bra ang perth Rondy Prabowo,ss,Mcom, AKE Pept Anan LNVERGTAS |UNWENSITAS KRISTEN SATA WACANA ABSTRACT ‘The research was conducted at PT. Wahanamas Panca Jaya, during which the company is exposed to the fulfillment of the number of requests from consumers who still have not been met. Therefore, to maintain the confidence of consumers, we need a new breakthrough that is by investing in the production of replacement engines that adequate production capacity. ‘The purpose of this study is to investigate and analyze: whether investment in production machinery replacement PT.Wahanamas Panca Jaya is feasible, in terms of financial aspects and qualitative aspects. Type of research is a case study. ‘The study was conducted for enterprises engaged in the production of printing which is located in the Holy. Engineering data collection for this study was the observation and interviews. Research on whether or not the investment plan is implemented using net present value method and qualitative analysis. Based on the analysis, it can be seen that the investment in the company's production machinery replacement PT:Wahanamas Panca Jaya is feasible, in terms of the financial aspect as well as qualitative aspects. The results of the technical analysis found that investment in machinery replacement PrintMaster feasible when compared with the machine Heidelberg Speedmaster, The results of the analysis are based on the Net Present Value method, the discount factor of 13.88%, giving a positive result for Rp. 127.863.098.954. BEP in 2012 demonstrated the level of demand for the product of 5,44.,576 pieces, as well as for next year, and return on investment for 1,3 years, less than the planned life of the projection (10 Years). While the qualitative analysis is done by replacing the investment is the production machine many of the benefits is the amount of product produced more with less processing time, labor sayings, minimizing damage to the engine and to minimize product failure. Keywords: investment, machinery. iv INTISARI Penelitian ini dilakukan di PT. Wahanamas Panea Jaya, dimana pada saat ini perusahaan sedang dihadapkan pada pemenuhan jumlah permintaan dari para konsumen yang masih belum terpenuhi, Oleh sebab itu untuk tetap menjaga Kepercayaan para konsumen, diperlukan suatu terobosan baru yaitu dengan menginvestasikan penggantian mesin produksi agar kapasitas produksi tercukupi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : apakah investasi penggantian mesin produksi pada PT. Wahanamas Panca Jaya layak untuk dilaksanakan, ditinjau dari aspek keuangan dan aspek kualitatif, Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, Penelitian dilakukan diperusahaan yang bergerak dalam bidang produksi percetakan yang terletak di Kudus, Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah dengan observasi dan wawancara, Penelitian mengenai layak atau tidaknya rencana investasi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan menggunakan metode Net Present Value, metode Break Event Point, metode Payback Period dan analisis kualitatif, Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa investasi penggantian mesin produksi pada perusahaan PT.Wahanamas Panca Jaya layak untuk dilaksanakan, ditinjau dari aspek keuangan maupun aspek kualitatifnya. Hasil analisis teknis didapatkan bahwa investasi penggantian mesin Printmaster layak dilaksanakan bila dibandingkan dengan mesin Heidelberg Speedmaster. Hasil analisisnya yaitu berdasarkan metode Net Present Value, dengan discount factor sebesar 13,88%, memberikan hasil positif sebesar Rp. 127.863.098.954. BEP tahun 2012 menunjukkan tingkat permintaan produk sebesar 5,446,576 lembar, begitu juga untuk tahun selanjutnya, dan pengembalian modal selama 1,3 tahun, lebih kecil dari umur proyeksi yang direncanakan (10 Tahun). Sedangkan berdasarkan_analisis kualitatifnya yaitu dengan dilakukan investasi penggantian mesin produksi ini maka banyak keuntungan yang didapat yaitu jumlah produk yang dihasilkan lebih banyak dengan waktu proses yang lebih rendah, lebih menghemat tenaga kerja, meminimalkan kerusakan mesin dan dapat meminimalkan produk gagal. Kata kunci : investasi, mesin, UCAPAN TERIMA KASIH Usaha kerja keras yang dilakukan secara sendiri dengan sepenuh hati akan menjadi suatu penghargaan khusus dan menjadi yang terbaik apabila di dukung dengan orang-orang terkasih. Dengan itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan hingga skripsi ini selesai Ucapan terima kasih ini pemulis haturkan kepada ; 1. Papa dan mama tersayang, yang selalu memberikan dukungan, semangat dan ‘motivasi untukku serta terimakasih untuk kesabarannya dalam mendidikku selama ini, Kakakku Andi Priyanto,ST yang selalu memberikan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini. 3, Bapak Ronny Prabowo, SE, Mcom, Akt selaku pembimbing saya dalam penulisan skripsi ini dari awal hingga akhir. 4, Bapak Hari Sunarto, SE.,MBA.,Ph.D selaku dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UKSW. 5. Bapak Dr. Usil Sis Sueahyo, SE, MBA Kaprogdi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis. 6. Ibu wali studi Theresia W. Damayanti, SE, Msi, Akt. 7, Seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah memberikan ilmu ddan pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi. vi 8, Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi. 9. Ibu Prima Mustika Dewi selaku pimpinan PT. Wahanamas Panca Jaya yang telah bersedia memberikan ijin untuk penelitian skripsi ini. 10. Staf dan karyawan PT. Wahanamas Panca Jaya, Kong Yok selaku manager, Om Yoyok selaku bagian accounting, Setiana selaku bagian keuangan dan pembelian, Pak Mamo selaku kepala produksi, cik Marisa selaku PIC, serta para karyawan produksi. Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, saya tidak akan pernah ‘melupakan jasa-jasa yang tak ternilai harganya, 11.Aan tercinta yang selalu memberikan dukungan semangat kepada penulis dan semua teman-temanku dan sahabatku yang selalu memberikan bantuan dan doa kepada penulis. 12, Semwa pihak yang tidak dapat disebutkan namun telah membantu banyak dalam penyusunan Skripsi ini. Hanya terima kasih dan doa yang tulus dari dasar hati untuk segala kebaikan kalian, Semoga Tuhan membalas segala amal budi baik yang kalian tanamkan kepada penulis. Salatiga, 8 Januari 2013 Penulis vii DAFTAR ISI Halaman judul . Surat Pernyataan Keaslian Skripsi Halaman Persetujuan/Pengesahan.. Abstract. Saripati. Ucapan Terima Kasih... Daftar Isi Daftar Gambar. Daftar Lampiran... 1, Pendahuluan 2, Telaah Teoritis - Pengertian dan Peran Analisis Kelayakan Investasi bisni - Pengertian dan Arti Penting Keputusan Investasi.. - Konsep dan Tujuan Investasi (analisis Kualitatif) - Metode Peramalan yang digunakan.... 3, Metode Penelitian. ~ Jenis dan Sumber Data.. - Tahap Pengumpulan Data. - Analisis Data... -Analisis Data Keuangan (Kuantitatif).. ‘Metode NPV (Net Present Value). viii ‘Metode Titik Impas (Break Event Point) Metode Payback Period. Analisis Resiko (Kualitatif) .. 4, Profil Perusahaan dan Analisis Data... - Profil Perusahaan. - Struktur Organisasi Tenaga Kerja - Aspek Kelayakan Investasi. 1, Aspek Pasar 2. Aspek Teknis dan Organisasi... 3. Aspek SDM dan Organisasi... 4, Aspek Finansial.. Aliran Kas . Perhitungan Pajak....nnnesn I. Metode NPV Metode NPV alternatif I Metode NPV alternatif II. IL, Metode Titik Impas (Break Event Point).. Alternatif I. alternatif IL. ix IIL. Metode Payback Period. ‘Metode Payback Period altematif I. Metode Payback Period alternatif 11 Analisis Resiko (Kualitatif) 5. Kesimpulan dan Saran, Kesimpulan... DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Aliran kas alternatif mesin I Lampiran 2 Aliran kas alternatif mesin I... Lampiran 3 Spesifikasi mesin Heidelberg SORM .... Lampiran 4 Spesifikasi mesin Heidelberg Speedmaster Lampiran 5 Spesifikasi mesin Printmaster Lampiran 6 Gambar mesin Heidelberg SORM .. Lampiran 7 Gambar mesin Heidelberg Speedmaster ‘Lampiran 8 Gambar mesin Printmaster .. Lampiran 9 Tabel Discount Factor .. Lampiran 10 Tabel data permintaan produk Lampiran 11 Tabel biaya tenaga kerja .. Lampiran 12 Tabel data biaya perawatan mesin .. Lampiran 13 Tabel biaya pemakaian listrik Lampiran 14 Tabel tingkat inflasi «on Lampiran 15 Tabel suku bunga .. Lampiran 16 Tabel aliran kas alternatif L Lampiran 17 Tabel aliran kas alternatif II Lampiran 18 Tabel perhitungan keuntungan kena pajak altematif I Lampiran 19 Tabel perhitungan keuntungan kena pajak altematif IL... Lampiran 20 Tabel Net Present Value alternatif I .. xii Lampiran 21 Tabel Net Present Value alternatif II Lampiran 22 Tabel analisis titik impas alternatif I Lampiran 23 Tabel analisis titik impas altemnatif II Lampiran 24 Tabel payback period altemnatif I Lampiran 25 Tabel payback period alternatif II. Lampiran 26 Perhitungan tingkat bunga terinflasi Lampiran 27 Tabel harga jual produk ... Lampiran 28 Tabel total pendapatan Lampiran 29 Tabel estimasi biaya tenaga kerja tak langsung ‘Lampiran 30 Tabel estimasi biaya beban listrik .. Lampiran 31 Tabel estimasi biaya perawatan mesin Heidelberg... Lampiran 32 Tabel depresiasi pada mesin Heidelberg Lampiran 33 Tabel estimasi biaya tenaga kerja langsung Lampiran 34 Tabel biaya bahan baku ... Lampiran 35 Tabel estimasi biaya pemakaian listrik mesin produksi .. Lampiran 36 Tabel estimasi biaya telepon .. 101 Lampiran 37 Tabel estimasi biaya tenaga kerja tak langsung Lampiran 38 Tabel estimasi beban listrik 102 103 Lampiran 39 Tabel estimasi biaya perawatan mesin printmaster .. Lampiran 40 Tabel depresiasi pada mesin printmaster .. Lampiran 41 Tabel estimasi biaya tenaga kerja langsung.. Lampiran 42 Tabel biaya bahan baku .. xiii Lampiran 43 Tabel estimasi biaya pemakaian listrik mesin produksi .. 108 Lampiran 44 Tabel estimasi biaya telepon .. 110 Lampiran 45 Tabel total semua biaya operasional mesin Heidelberg... Lampiran 46 Tabel total semua biaya operasinal mesin Printmaster ... xiv 1, Pendahuluan Informasi akuntansi manajemen sangat penting dan sering digunakan dalam pengambilan Keputusan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek, Pengambilan keputusan jika dilihat dari segi jangka waktu yang dipengaruhi dapat digolongkan menjadi dua (Elisabeth,2008): - Pengambilan keputusan’ yang berhubungan dengan perencanaan jangka pendek, seperti ; menolak atau menerima pesanan khusus; meningkatkan, mengurangi, atau menghentikan produk-produk tertentu; memilih daerah penjualan baru; menetapkan potongan harga; mengganti peralatan dengan yang baru, dan lain-lain, - Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaanjangka panjang yang menyangkut pengambilan keputusan mengenai investasi aset tetap. Keputusan investasi aset tetap haruslah dianalisis secara mendalam karena biasanya inyestasi aset tetap memerlukan dana yang besar. Untuk itu banyak alat analisis dalam akuntansi manajemen (dan manajemen keuangan) yang secara kuantitatif membantu. manajer dalam melakukan analisis investasi aset tetap.Meskipun demikian, Shank (1996) menyarankan dan memberikan contoh penggunaan analisis kualitatif dalam analisis investasi aset tetap, Alasan perusahaan melakukan investasi aset tetap ini adalah perusahaan tidak dapat memenuhi volume permintaan dari para konsumen, mutu atau kualitas cetakan yang kurang sempuma, dan waktu kerja (cetak) tidak efisien. Berdasarkan kondisi yang terjadi selama ini dan adanya prospek masa depan yang lebih baik bagi perusahaan maka PT, Wahanamas Panca Jaya berencana untuk melakukan investasi penggantian aset tetap (mesin produksi). Oleh karena itu untuk tetap menjaga kepercayaan dan nama baik perusahaan dimata para konsumen, dibutuhkan cara baru yaitu dengan menginvestasikan mesin-mesin produksi agar kapasitas produksi perusahaan menjadi lebih meningkat dalam kata lain harus melakukan penggantian mesin baru, PT. Wahanamas Panca Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan,Perusahaan ini memiliki permintaan produk yang tidak dapat dipenuhi secara keseluruhan. Meskipun sudah dilakukan upaya penambahan jam kerja, tetap tidak dapat mengatasi permintaan yang semakin meningkat, Perusahaan tidak berani menanggung resiko yang lebih besar jika harus terus menerus melakukan subkontrak pekerjaan kepada pihak rekanan karena sering kali pihak rekanan tidak bisa mencapai tenggat waktu atau target kualitas walaupun sudah diawasi oleh pihak PT;Wahanamas Panca Jaya, Salah satu cara yang sedang diupayakan yaitu dengan melakukan penggantian mesin produksi Jama ke mesin produksi baru, Penggantian mesin ini diharapkan dapat mengantisipasi peningkatan permintaan atas produk-produknya. Pada beberapa perusahaan yang berkembang, suatu saat kapasitas yang fersedia dirasakan tidak mencukupi lagi untuk kegiatan operasional secara normal.Hal ini disebabkan oleh karena semakin meningkatnya permintaan produk perusahaan, Iuas perusahaan yang ada menjadi kurang memadai, Di dalam keadaan semacam ini menajemen perusahaan akan mempertimbangkan penggantian aset tetap perusahaan yang bersangkutan untuk menambah Iuas perusahaan, sehingga dengan demikian luas produksi akan dapat ditingkatkan lagi sesuai dengan permintaan pasar yang ada (Elisabeth, 2008). Salah satu keputusan mengenai penanaman modal aset tetap, yang dalam penelitian ini ditekankan pada penggantian mesin produksi, Yang dalam penelitian ini mesin produksi yang akan diganti adalah jenis mesin cetak Heidelberg Sorm yang akan diganti dengan mesin cetak jenis Heidelberg ‘Speedmaster atau mesin Printmaster, Mesin yang lama hanya bisa mencetak dua ‘wama, padahal produk Dos Outer Djarum Coklat mempunyai spesifikasi empat warna, Oleh sebab itu penggantian mesin produksi ini merupakan hal yang penting. Akan tetapi, pelaksanaannya harus bertahap, karena keputusan ini merupakan keputusan jangka panjang yang banyak sckali menguras sumber daya, Khususnya sumber daya finansial. Peran studi kelayakan sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, Dari latar belakang diatas maka masalah penelitian yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah keputusan investasi PT. Wahanamas Panca Jaya dalam mengganti mesin produksi sudah layak atau tidak bila di tinjau dari analisis kualitatif dan kuantitatif, Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah analisa keputusan investasi penggantian mesin produksi PT,Wahanamas Panca Jaya, Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberi masukan kepada perusahaan agar produk yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas. Selain itu bagi perusahaan, manajer perusahaan dapat ‘mengambil keputusan yang terbaik, yang mendatangkan manfaat ekonomi masa depan bagi perusahaan terutama dalam keputusan, mengganti mesin produksi, Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis keputusan yang telah diambil manajer PT, Wahanamas Panca Jaya dalam ‘mengganti mesin produksinya apakah sudah layak atau tidak bila ditinjau dari analisis kualitatif dan kuantitatif. 2. Telaah Teoritis Pengertian dan Peran Analisis Kelayakan Investasi Bisnis Menurut Halim (2009) Analisis kelayakan investasi bisnis merupakan suatu kegiatan menganalisis secara mendalam tentang suatu investasi bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan keputusan layak tidaknya investasi tersebut dibiayai, Sedangkan perannya adalah karena investor umumnya mempunyai dana yang terbatas untuk melakukan investasi bisnis, sedangkan dipihak lain kesempatan untuk memilih investasi tersebut hampir tidak terbatas, ‘maka peranan analisis keputusan pemilihan investasi akan sangat berpengaruh, Ditambah lagi proses pemilihan ini dipersulit oleh kenyataan bahwa sebagian besar kesempatan investasi tersebut bersifat jangka panjang, dan masa mendatang seringkali merupakan masa yang sulit diprediksi karena diliputi dengan ketidakpastian, Ketidakpastian ini akan mengakibatkan apa yang sudah direncanakan bias menjadi tidak tercapai dan akan berdampak pada munculnya resiko kerugian, Oleh sebab itu, untuk dapat mengambil keputusan pemilihan investasi secara bijak, perlu dilakukan evaluasi atas investasi tersebut. Disinilah analisis investasi akan sangat berperan dalam perbandingan keuntungan relatif dan kerugian relatif dari berbagai alternatif investasi tersebut. ‘© Pengertian dan Arti Penting Keputusan Investasi Menurut Santoso (2009) bahwa keputusan pada dasarnya merupakan proses pemilihan satu penyelesaian dari beberapa altemnatif yang ada, Keputusan yang akan diambil tentunya perlu didukung berbagai faktor yang akan ‘memberikan keyakinan kapada manajer sebagai pengambil keputusan bahwa keputusan tersebut adalah tepat. Sesuai nurani dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan menurut Fahmi (2006)lahimya suatu keputusan tidak serta-merta berlangsung secara sedethana, sebab sebuah keputusan itu lahir dari proses yang memakan waktu, tenaga, dan pikiran schingga terjadi suatu pengkristalan dan Jahirlah keputusan tersebut, Selanjutnya yang dianggap penting adalah pertanggungjawaban dari keputusan itu sendiri kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hal utama yang menjadi perhatian investor dalam setiap pengambilan Keputusan investasi adalah hubungan antara tingkat keuntungan (return) dan risiko, Risiko bisa muncul karena adanya ketidakpastian untuk sewaktu-waktu dimasa yang akan datang, Secara intuitif, seorang investor akan menyadari bahwa setiap investasi yang mempunyai risiko tinggi haruslah memberikan tingkat keuntungan atau retum yang tinggi pula, Jika tidak, maka tidak ada investor yang bersedia mengambil keputusan investasi (Josoprijonggo, 2009). Keputusan. investasi, menyangkut masalah penelitian investasi_ yang diinginkan dari beberapa kesempatan yang ada, apabila investasi yang diinginkan atau dipilih tersebut dilaksanakan berarti perusahaan melepaskan kesempatan mengalokasikan dananya untuk keperluan lain, Oleh karena itu perusahaan perlu untuk memperhitungkan apakah investasi tersebut akan menguntungkan atau tidak di masa yang akan datang. Proyek investasi adalah suatu rencana untuk ‘menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.Proyek tersebut bisa merupakan proyek raksasa, juga bisa proyek kecil. Karakteristik dasar dari suatu pengeluaran modal adalah proyek tersebut umunya memerlukan pengeluaran saat ini untuk memperoleh manfaat di masa yang akan datang, manfaat ini bisa berbentuk uang juga bisa tidak. Sedangkan Keputusan investasi adalah proyek identifikasi, evaluasi, perencanaan dan pembelanjaan proyek-proyek investasi_utama suatu perusahaan. Menurut Elisabeth (2008) keputusan investasi adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut lebih dari satu tahun. ‘* Konsep dan Tujuan Investasi Menurut Halim (2005) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Sedangkan menurut Tandelilin (1991) investasi merupakan berbagai cara penanaman modal, baik langsung maupun tidak Jangsung, dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapat sejumlah ‘keuntungan yang diharapkan dari hasil penanaman modal tersebut. Penyesuaian instrument investasi terhadap karakteristik investor dan jangka waktu investasi merupakan hal yang sangat penting, Karena akan ‘mempengaruhi tujuan investasi seorang investor. Menurut Halim (2005) bahwa umumnya ada 3 hal yang harus dipertimbangkan oleh investor pada saat ‘menentukan tujuan investasi, yaitu (a) tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), (b) tingkat rasio (rate of risk), (c) ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Untuk meyakinkan para investor, peran manajer juga sangat dibutuhkan, Maka manajer tersebut agar bersikap tidak kaku dalam pengambilan keputusan jangka panjang. Perubahan konservatif manajer disebabkan oleh masalah-masalah diantaranya (aspek kualitatif): 1. Kehilangan kemampuan untuk beradaptasi dalam operasi produksi Jika_menggunakan mesin Konvensional (manual) bagian-bagian produk dikerjakan dengan mesin yang berbeda dan dioperasikan oleh beberapa orang, Namun dengan penggunaan mesin baru yang dikontrol dengan komputer (CNC, Computer Numerically Controlled) dan lebih fleksibel maka tentu lebih tinggi kemampuan sebuah mesin untuk melakukan bermacam-macam operasi pada bermacam-macam part produk dengan tipe dan bentuk berbeda. Keuntungan yang didapat dari mesin fleksibel dan pergantian tipe part yang diproses dengan cepat ini adalah waktu proses yang lebih rendah. Penggunaannya menuntut berbagai perubahan pada peranan operator, penyedia dan pekerja yang lain, tingkat dukungan tenaga spesialis dan tenaga terampil, serta membawa berbagai masalah yang biasanya timbul bila orang menggunakan teknologi baru, . Menaikan resiko waktu istirahat Penggunan mesin konvensional (manual), jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, maka proses produksi masih bisa tetap dilakukan pada mesin lainnya, Namun dengan penggunaan mesin baru yang dikontrol dengan Komputer, jika salah satu mesin tidak dapat dioperasikan maka sama artinya dengan semua mesin tidak dapat dioperasikan, Ini berarti proses produksi tethenti dan waktu istirahat meningkat (yang semestinya dipakai untuk berproduksi). Oleh Karena itu jika nanti menggunakan mesin baru yang dikontrol dengan komputer maka diperlukan tenaga pemeliharaan yang lebih memahami secara sistem elektroniknya dibanding mekanik, . Perubahan penekanan pada kinerja penjualan Dengan penggunaan mesin baru, kinerja penjualan diharapakan akan lebih meningkat Karena laju produksi dapat lebih cepat, cocok untuk produksi massal, Dengan memperhatikan kondisi bisnis (permintaan pasar), perusahaan tentu akan lebih mudah menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar jika didukung mesin baru yang dikontrol dengan komputer. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat, Tentu saja kualitas produk yang baik dari hasil penggunaan mesin berteknologi modem dibandingkan konvensional akan dapat meningkatkan daya saing produk di pasar sehingga berdampak pada penjualan. . Pengurangan karyawan secara terpaksa Dengan penggunaan mesin baru yang berbasis komputer, memaksa perusahaan untuk mengurangi sejumlah karyawan yang tadinya mengoperasikan mesin-mesin konvensional dan diganti dengan merekrut karyawan baru yang jumlahnya lebih sedikit yang memiliki kemampuan mengoperasikan mesin yang berbasis komputer tersebut. Namun yang harus diperhatikan perusahaan adalah dampak dari kebijakan tersebut bagi semangat kerja karyawan di satu sisi dan produktivitas/ kualitas perusahaan di sisi lain. . Dampak negatif pada hasil keuangan yang dilaporkan Laba yang dilaporkan adalah tolok ukur terbaik yang dimiliki dari keberhasilan keseluruhan bisnis dari tahun ke tahun, Pengadaan mesin baru tentu memerlukan modal yang tidak sedikit, Dengan melepas beberapa mesin manual yang berdampak pada kerugian sesudah pajak dalam jumlah besar tentu ini jelas tidak relevan dalam konteks proyek. Oleh Karena itu perlu diperhitungkan dampak dari penggantian mesin tersebut terhadap pencapaian Jaba perusahaan, 6. Kesalahan keputusan investasi di masa lalu Penurunan penjualan perusahaan saat ini dapat saja disebabkan Karena kesalahan menginvestasikan mesin-mesin konvensional beberapa tahun Jalu.Bukankah dengan menginvestasikan mesin baru yang dikontrol dengan Komputer pada saat itu dapat menghemat biaya tenaga kerja tapi dapat meningkatkan produksi (Shank, 1996). ‘Menurut Gunawan (2009) terdapat 2 jenis investasi, investasi ekstem dan intern, Investasi intern adalah perluasan usaha dengan caramemperluas kegiatan yang sudah ada.sedangkan inyestasi ekstern dilakukan dengan cara merger atau akuisisi. Menurut Tandelilin (1991) Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, diantaranya adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang, mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan untuk menghemat pajak. ‘+ Metode Peramalan yang Digunakan Peramalan permintaan merupakan salah satu pokok bahasan pertama yang dilakukan dari keseluruhan analisa aspek pasar. Hal ini dilakukan untuk keperiuan melihat peluang pemasaran yang tersedia dan menentukan sebagian 10 daripadanya yang akan menjadi peluang pemasaran untuk proyek yang diusulkan, Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu. Yang perlu diingat, bahwa peramalan ini bukan mengukur sesuatu di masa yang akan datang dengan hasil yang pasti, melainkan sekedar ‘usaha mengurangi kemungkinan terjadi yang berlawanan, Dengan kata lain, peramalan meminimalisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Prosedur peramalan secara ringkas menurut Elisabeth (2008) adalah sebagai berikut : 1. Analisa Ekonomi ‘Yakni dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek ~ aspek makro, terutama aspek kependudukan dan pendapatan, 2. Analisa Industri Yakni analisa terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, dari proyek yang divsulkan dalam studi kelayakan proyek. Analisa ini mencakup peramalan permintaan potensial, yakni merupakan kebutuhan konsumen tetap terhadap produk tersebut dan analisa permintaan industri, yakni jumlah real yang sudah dapat dipenuhi oleh perusahaan yang sudah ada, u 3. Analisa Penjualan Masa Lalu Hal ini dilakukan untuk melihat ” Market Positioning ” produk dalam struktur persaingan, dan dari padanya dapat diketahui ” Market Share ” produk tersebut. Jika proyek yang ada merupakan proyck baru bagi calon investor maka tahapan ini tidak dapat dilakukan, dan pada keadaan demikian yang dilakukan dengan menggunakan analogi penjualan perusahaan lain yang telah memproduksi produk sejenis atau dengan mengambil analogi dengan produk yang mendekati kesamaan, dapat pula dengan produk pengganti.. 4, Analisa Prakiraan Penjualan Untuk proyek yang diusulkan pada tahap ini terlebih dahulu perusahaan melakukan identifikasi terhadap kemungkinan variable ekstern untuk industri dan perusahaan variable intern perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan program pemasaran di masa yang akan datang. 5. Pengawasan Hasil Peramalan Merupakan usaha melakukan minimalisasi kesalahan hasil peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan, dan dari padanya dapat ditentukan hasil peramalan yang memadai, 3. Metode Penelitian ‘* Jenis dan Sumber Data Data primer dan sekunder penelitian ini diperoleh dari PT.Wahanamas Panca Jaya, Data sekunder dalam penelitian ini adalah data investasi penggantian 12 mesin Heidelberg Speedmaster dan mesin Printmaster, permintaan produk Dos Outer Djarum Coklat, harga jual produk Dos Outer Djarum Coklat, biaya tenaga kerja langsung dan tak langsung, biaya beban listrik lantai produksi, atau biaya pemakaian listrik mesin produksi, biaya perawatan, biaya depresiasi mesin, biaya bahan baku, biaya telepon, tingkat inflasi dan suku bunga dari tahun 2008 sampai dengan 2011. ‘* Tahap Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data tersebut dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data yaitu; a. Interview : Mengadakan Tanya jawab langsung pada pihak-pihak yang ferkait, b. Observasi : Melakukan pengamatan dan pengukuran pada objek yang diteliti, ¢. Studi literature : Membaca dan memahami literatur-literatur yang dapat ‘menunjang tugas akhir, ‘Ada beberapa aspek yang akan dikaji dalam penelitian ini diantaranya yaitu aspek pasar, aspek teknis dan operasional, aspek SDM dan organisasi serta aspek finansial sebagai berikut yaitu: 13 > Analisis Data Keuangan (Kuantitatif) Dalam penelitian ini, pada dasarya analisis data keuangan dilakukan terhadap data sekunder yang diperoleh dari PT.Wahanamas Panca Jaya. Data keuangan yang bersifat Kuantitatif dan kualitatif. Perhitungan aspek finansial ini dengan asumsi tidak ada fluktuasi suku bunga dan inflasi. Data keuangan kuantitatiftersebut dianalisis melalui metode yaitu: I. Metode NPV (Net Present Value) Pada metode ini seluruh aliran kas (baik kas masuk maupun kas keluar) didiskontokan ke nilai sckarang, Dengan mendiskonto semua aliran kas masuk dan keluar selama umur proyek (investasi) ke nilai sekarang, kemudian menghitung angka netto maka akan diketahui selisihnya dengan memakai harga yang sama yaitu harga pasar saat ini, Berarti dua hal telah diperhatikan yaitu, faktor nilai waktu dari uang dan selisih dari aliaran kas masuk dan keluar.Tingkat bunga yang dipakai untuk melakukan mendiskonto adalah MARR, Secara matematis nilai sekarang dari suatu aliran kas dapat dinyatakan sebagai berikut (Pujawan,1995) : PWO%)=Fo+i)? +R Uti) +P, C+i) 7 +... + FU +i) =DF, (+i) Keterangan : i= tingkat MARR K = index setiap periode (0 Memasukan faktor nilai waktu dari uang > Mempertimbangkan semua aliran kas proyek, schingga mudah mengikuti kontribusinya terhadap usaha meningkatkan profit perusahaan, Pada metode NPV analisis dilakukan dengan terlebih dahulu arus pengembalian, Kemudian dihitung nilai sekarang untuk aliran kas masuk dan ‘kas keluar. Il, Metode Titik Impas (Break Event Point) Analisis tik impas adalah salah satu analisis dalam ekonomi teknik yang sangat populer digunakan terutama pada scktor-sektor industri yang padat karya (Pujawan, 1995). Analisis ini akan berguna apabila seorang akan mengambil keputusan pemilihan altematif yang cukup sensitif terhadap variabel atau parameter dan bila variabel-variabel tersebut sulit distimasi nilainya. Melalui analisis titik impas seseorang akan bisa mendapatkan nilai 15 dari parameter tersebut yang menyebabkan dua atau lebih alternatif dianggap sama baiknya, dan oleh karenanya bisa dipilih salah satu diantaranya, Break Event Point adalah jumlah hasil penjualan dimana proyek tidak menderita rugi, tetapi juga tidak memperoleh keuntungan, Agar dapat memperoleh keuntungan, proyek yang direncanakan harus mampu memproduksi dan memasarkan hasil produksinya lebih besar dari jumlah Break Event Point (Sutojo, 2002). Titik impas (BEP) dicapai apabila : TC =nSatau ns=FC+n.VC FC n= S-VC Keterangan n dalam hal ini adalah volume produksi yang menyebabkan perusahaan pada titik impas (BEP). |, Metode Pay Back Period Pada dasarnya periode pengembalian (Pay Back Period) adalah jumlah periode yang diperlukan untuk mengembalikan ongkos investasi awal dengan tingkat pengembalian tertentu, Perhitungannya dilakukan berdasarkan selisih dari nilai investasi awal dengan tingkat laba selama umur proyek pada masa pengembalian ditambah dengan nilai sisa dari investasi yang telah dilakukan sebelumnya, persamaannya sebagai berikut (Sullivan dkk,2000): 16 Dep — RP /F1%, 1) + 8, 20 Keterangan : E, =Dana yang dihabiskan untuk pembangunan proyek R, =Laba bersih perk tahun 1n = Target waktu proyek akan dapat ‘dilunasi’. Tingkat MARR yang ditetapkan perusahaan ilai sisa investasi Keuntungan dan keterbatasan metode ini seperti yang dikatakan oleh Elisabeth (2008) : berarti jika telah lewat waktu tersebut tidak 1, Sederhana, menghitungnya tidak sulit, dan memberikan pengertian yang mudah tentang waktu pengembalian modal. 2, Bagi proyek yang memiliki resiko makin lama makin tinggi atau perusahaan yang peka terhadap masalah likuiditas pada masa awal inyestasi, maka dengan mengetahui kapan waktu pengembalian modal selesai akan amat membantu untuk memutuskan disetujui tidaknya proyek tersebut, Jadi berlaku sebagai indeks resiko bagi investor. 3. Untuk investasi yang menghasilkan produk dengan model yang relatif cepat berubah, maka perlu diketahui kapan dicapai _periode pengembalian. Kelemahannya adalah : 7 1, Tidak memberikan gambaran bagaimana situasi aliran kas sesudah periode pengembalian selesai, 2. Tidak memberikan indeks profitabilitas dari unit usaha hasil proyek. Dalam menggunakan metode pay back period ini perusahaan perlu menentukan batasan maksimum waktu pengembalian, dipertimbangkan lagi. > Analisis Resiko (Kualitatif) Dalam melakukan penelitian ini, penulis juga menggunakan metode kvalitatif dimana bentuk ini merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan informasi aktual, yang bersumber dari data sekunder, data lisan Gwawancara), dan tulisan serta perilaku yang diamati oleh orang-orang atau subyek itu sendiri, Analisis kualitatif ini juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi, yaitu sebagai berikut: 1, Kehilangan kemampuan untuk beradaptasi dalam operasi produksi, 2. Menaikan resiko waktu istirahat 3, Perubahan penekanan pada kinerja penjualan 4. Pengurangan karyawan secara terpaksa 5, Dampak negatif pada hasil keuangan yang dilaporkan 6. Kesalahan keputusan investasi di masa lalu. 18 4. Profil Perusahaan dan Analisis Data Profil Perusahaan PT. Wahanamas Panca Jaya adalah perusahaan dalam bidang percetakan, Awal dari perkembangan Wahanamas Panca Jaya adalah pada tahun 1975 yang masih berbentuk perusahaan firma dengan system permodalan dari kalayangan keluarga atau saudara dekat sendiri.PT. Wahanamas Panca Jaya pertama kali didirikan di jalan kepodang no. 42 kudus, Pendiri perusahaan ini adalah Bapak Goei Po Thay (Setyadji). ‘Seiring dengan perkembangan yang dialami, PT. Wahanamas Panca Jaya menemukan kendala berupa letaknya yang kurang strategis. Maka pada tahun 1985 diputuskan untuk memindahkan perusahaan ke jalan kepodang no, 4-6 Kudus 59317, Jawa Tengah dengan nomor telp. (0291) 437702. PT. Wahanamas Panca Jaya secara resmi menempati bangunan baru tersebut sampai saat ini. * Stuktur Organisast Struktur organisasi perusahaan merupakan susunan hubungan setiap bagian dalam suatu perusahaan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan wewenang serta tanggung jawab tingkatan manajemen dalam suatu organisasi. 19 Bagan struktur organisasi di PT. Wahanamas Panea Jaya dapat dilihat pada gambar 4.1, Direktur | Manajer ee ele / Legis StafAccounting Staf Adminisrasi | aa oe PPIC mel Sumber ; PT. Wahanamas Panca Jaya Tenaga Kerja PT. Wahanamas Panca Jaya saat ini mempunyai jumlah karyawan sebanyak 110 orang, yang terdiri dari 10 orang karyawan bulanan dan 100 orang karyawan mingguan, Berdasarkan waktu penerimaan gaji, status pekerja di PT. Wahanamas Panca Jaya dapat dibedakan menjadi karyawan bulanan atau karyawan staff dan karyawan mingguan, 20 * Proses produksi Proses produksi merupakan tahap yang diperlukan dalam pengolahan bahan baku menjadi barang jadi untuk menciptakan nilai tambah atau kegunaan bahan atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi maupun sumber daya. Aliran proses produksi ditunjukkan pada gambar 4.2. 2 Prose Plat Desain Dos Outer }— pt ° (lm = .— Kertas lenbaran Penstongan Proses Cotak ‘Tinta yang sudah material [os tert) [TP] ovecin cetak) [7] aicanpurean (Qesin Batons) 1 Beail Catak Doe ater ¥ Proges enter Takuan (igsin Bonds) 1 Proses meraplkan Dos Outer’ (Bretel) 4 Proses nelipat & ‘pengelenas bas outer esta Lipet) + sau zvans penyortizan 1 pebgepakan Produk jadi 1 Simpon 0 marehouse ‘Gambar 4,2, Aliran Proses Produksi ‘Sumber : PT. Wahanamas Panca Jaya 22 * Hasil Produksi Pada dasarnya PT, Wahanamas Panca Jaya hanya memproduksi produk pesanan dari PT. Djarum. Produk-produk tersebut yaitu Dos Outer Djarum Coklat, Plat Bos Djarum Coklat 12, Plat Bos Djarum Super 12, Plat Bos Djarum Black 16, Dos Outer Djarum 76 12, Etiket Djarum Coklat 12, Ambre Djarum Coklat 12, Plat Bos Djarum Black Tea 16 dan Plat Bos Djarum Super Mezzo 16. Akan tetapi Karena sifat produksinya hanya berdasarkan pesanan dan untuk menjaga kelangsungan perusahaan, PT. ‘Wahanamas Panca Jaya mencari order dari perusahaan dalam negeri lainnya, ‘* Aspek Kelayakan investasi 1) Aspek Pasar Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui perkembangan pasar atau industri secara keseluruhan maupun untuk perusahaan sendiri. Perkembangan potensi pasar perusahaan dalam pasar industri ditunjukkan oleh market share yang, dicapai oleh suatu perusahaan. Semakin besar market share yang dicapai oleh suatu perusahaan berarti perusahaan mempunyai posisi yang kuat dalam pasar industri, Demikian sebaliknya jika market share perusahaan semakin kecil berarti perusahaan mempunyai posisi yang lemah dalam merebut pasamya, Oleh sebab itu, market share merupakan tolak ukur utama dalam analisis ini, Pada PT,Wahanamas Panca Jaya ini pasar terbanyak sebesar 80% 23 dikuasai oleh PT.Djarum dan sebagian kecil sisanya berasal dari konsumen Jain selain PT.Djarum. 2) Aspek Teknis dan Operasional - Proses Produkst Proses produksi dari produk Dos Outer Djarum Coklat adalah jenis proses produksi diskrit, dimana proses produksinya dapat terlihat dengan jelas tahap demi tahap, Proses produksi dari produk Dos Outer Djarum Coklat dari proses awal hingga finishing diproses dengan menggunakan mesin produksi yang berbeda, Hal ini sesuai dengan fungsi atau kegunaan dari mesin tersebut. Proses produksi yang akan dianalisis adalah pada mesin cetak Heidelberg SORM yang akan diganti dengan mesin cetak jenis Heidelberg Speedmaster atau mesin Printmaster. Mesin cetak yang masih dipakai oleh perusahaan dalam mencetak produk Dos Outer Djarum Coklat ini adalah jenis Heidelberg SORM. Mesin ini hanya bisa mencetak 2 wama, padahal produk Dos Outer Djarum Coklat mempunyai spesifikasi 4 wara. Oleh karena itu, mesin ini nantinya akan menyelesaikan produk selama 2 kali kerja sehingga akan berdampak pada kapasitas produksi yang dihasilkan. Untuk mencapai target kapasitas produksi yang diinginkan pada masa mendatang, maka perusahaan berencana akan mengganti_mesin cetak jenis Heidelberg Speedmaster atau mesin Printmaster yang bisa mencetak 4 warna sekaligus. - Analisis Kapasitas Mesin Produksi Kapasitas produksi untuk alternatif I mesin Heidelberg Speedmaster adalah sebesar 15.000 lembar/jam, dengan setiap lembarnya bisa ‘mencapai 5 slide produk Dos Outer Djarum Coklat, Berbeda dengan jenis mesin yang masih dipakai perusahaan sekarang ini hanya bisa 2 slide produk. Sedangkan untuk alternatif II mesin Printmaster adalah sebesar 13,000 lembar/jam, dengan setiap lembarnya bisa mencapai 4 slide produk Dos Outer Djarum Coklat, Pada mesin sekarang kecepatan mesinnya hanya 17.600.000 Jembar setahun. Karena mesin hanya mampu mencetak 2 warna maka setahun hanya bisa mencetak 8,800,000 lembar, Dan mesin sekarang ini hanya bisa mencetak 1 lembar 2 slide saja maka dalam setahun dapat mencetak 17,600,000 lembar. Mesin altematif I (mesin Heidelberg Speedmaster), kecepatan mesinnya mencapai 15,000 lembar/jam sehingga dalam setahun dapat mencetak sebanyak 52,800,000 lembar. Hasil tersebut dikalikan dengan jumlah kerja setahun yaitu 3.520 jam setahun, Mesin ini bisa mencetak 1 Jembar 5 slide maka setahun bisa mencetak 264.000.000 lembar. Mesin altemnatif II (mesin Printmaster), kecepatan mesinnya 13,000 lembar/jam sehingga dalam setahun dapat mencetak sebanyak 45.760.000 lembar. Hasil tersebutdikalikan dengan jumlah kerja setahun 25 yaitu 3.520 jam setahun. Mesin ini bisa mencetak 1 lembar 4 slide maka setahun bisa mencetak 183.040.000 lembar. Dalam perhitungan tersebut, pada mesin sekarang menunjukkan kapasitas mesin sebesar 17,600,000 lembar setahun/shift. Untuk mencapai target produksi, maka perusahaan harus menggunakan 2 shift kerja, sehingga perhitungannya adalah 35.200,000 lembar setahun. Bila dalam perhitungan dengan menggunakan kedua alternatif mesin tersebut untuk ‘meneapai kapasitas produksi Dos Outer Djarum Coklat, maka kedua alternatif mesin layak digunakan dan perusahaan cukup menerapkan 1 shift kerja, 3) Aspek SDM dan Organisasi Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan, Untuk itulah PT.Wahanamas Panca Jaya melakukan seleksi yang ketat pada saat peneriman calon pegawai baru selain itu juga memberikan pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawannya, Program pelatihan merupakan langkah awal guna memberikan pelatihan awal untuk pekerjaan yang baru bagi karyawan tersebut agar karyawan mengetahui apa saja tugas yang diembannya selama bekerja di perusahaan, disamping itu progam pelatihan juga dimaksudkan untuk mengadaptasikan karyawan dengan lingkungan kerja. Sedangkan pengembangan merupakan suatu langkah awal untuk mengembangkan ‘ketrampilan yang dimiliki oleh karyawan tersebut, Hal ini dimaksudkan untuk 26 memacu kinerja karyawan sehingga dapat membawa pengaruh yang positif untuk perusahaan, Perusahaan juga akan memberikan reward atau kenaikan gaji kepada karyawan — karyawannya yang telah bekerja dengan sangat baik dalam jangka waktw satu tahun, Apabila ada salah satu karyawan yang memungkinkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maka pihak perusahaan akan memberikan dana pendidikan bagi karyawan tersebut, Selain itu karyawan juga diberikan tugas khusus oleh pihak perusahaan dalam melanjutkan pendidikan tersebut, 4) Aspek Finansial Pada aspek finansial berikut yang pertama yaitu menghitung tingkat bunga terinflasi untuk sebagai patokan yang dipakai untuk menghitung biaya- biaya operasional perusahaan. Perhitungannya adalah sebagai berikut: > Aliran Kas (Cash Flow) Perhitungan aliran kas pada dasarnya adalah selisih pendapatan perusahaan dengan sejumlah pengeluaran biaya operasional selama usia inyestasi berlangsung. Perhitungan aliran kas alternatif mesin I dan II dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2. Setelah itu dibuat suatu proyeksi rugi/laba yang akan diketahui oleh perusahaan akibat dilaksanakannya proyek penggantian mesin, seperti terlihat dalam lampiran 16 dan 17. 27 ‘* Perhitungan Pajak Tarif pajak yang dikenakan untuk PT, Wahanamas Panca Jaya mengikuti tarif pajak untuk wajib pajak badan dan bentuk usaha tetap. Perhitungan keuntungan yang akan dikenakan pajak seperti terlihat dalam lampiran 18 dan 19. I. Metode Net Present Value (NPV) Setelah mengetahui perkiraan aliran kas masuk dan aliran kas keluar, maka taksiran kas masuk bersih perusahaan dapat diketahui untuk menentukan layak atau tidaknya penambahan aktiva tersebut menggunakan metode net present value. Kriteria NPV, jika NPV positif maka usulan investasi dapat diterima danapabila NPV negatif maka usulan investasi ditotak. Untuk mendapatkan nilai faktor diskonto (P/F,13,88%,n), maka dilakukan interpolasi : Perhitungan interpolasi(P/F,13,88%,1): (PIF,12%,1) = 0,8929 (PFF,13,88%,1) =? (PIF,15%,1)_ = 0,8696 faktor diskonto(P/F,13,88%,1) 15-1388 = 0866+ ( sas ) x 09929.08656 = 0,8783 28 - Alternatif I (investasi mesin Heidelberg Speedmaster) Berdasarkan perhitungan pada lampiran 20, proyek investasi tersebut menghasilkan NPV yang bemilai positif sebesar Rp116,663.766.010 sehingga investasi penggantian dengan mesin HeidelbergSpeedmaster layak untuk dilaksanakan. - Alternatif II (investasi mesin Prinmaster) Berdasarkan perhitungan pada lampiran 21, proyek investasi tersebut menghasilkan NPV yang bemilai positif sebesar Rp127.863.098,954 sehingga investasi penggantian dengan mesin Printmaster layak untuk dilaksanakan, Il. Metode Titik Impas (Break Event Point) Analisis impas (Break Event Point) dilakukan untuk mengetahui titik impas yaitu kondisi dimana tidak untung dan tidak rugi dari kapasitas produksi antara ‘kedua altematif, yaitu dengan melaksanakan investasi penggantian mesin Heidelberg Speedmaster dengan mesin Printmaster. Adapun rumus analisis BEP adalah sebagai berikut : ns=FC +n.VC FC s-vC - Alternatif I (mesin Heidelberg Speedmaster) n= Perhitungan BEP setiap tahunnya adalah: 1 __FC wn = Ve 29 920.146.551 "648-518 = 7.099.896 lembar - Alternatif II (mesin Printmaster) Perhitungan BEP setiap tahunnya adalah: FC s-vC _ 705,876,266 ~ 48-518 Ro = = 5,446,576 lembar Hasil selengkapnya untuk perhitungan BEP periode yang lain dapat dilihat pada lampiran 22 dan 23, IIL, Metode Payback Period Payback Period (Periode Pengembalian) adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi atau digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal. Rencana investasi ini layak dilakukan bila jangka waktu pengembalian modal tidak lebih ama dari waktu yang diramalkan yaitu 10 tahun. - Alternatif I (Mesin Heidelberg Speedmaster) Menurut tabel lampiran 24, hasil perhitungan Payback Period alternatif I, yaitu dimana nilai PV Kumulatif > 0 dan berada diantara tahun 2013 dan 2014. Dengan interpolasi dapat dihitung sebagai berikut: 30 K-2 2 Rp8.000000000-Rp.4.175416932 Rp.9.647.919.105- Rp.4.175.416.932 K 1 Rp.3.824.583,068 Rp.5.472.502.173 5.472,502.173K-10.945,004.346 = 3,824.583.068 4.769.587.414 4 5.472.502.173K Berdasarkan ni i payback period tersebut maka investasi penggantian mesin Heidelberg Speedmaster, layak dilaksanakan arena waktu pengembaliannya 2,7 tahun lebih kecil dari umur ekonomis mesin yaitu 10 tahun. - _Alternatif TI (Mesin Printmaster) Menurut ‘abel’ lampiran 25, hasil perhitungan Payback Period altematif Il, yaitu dimana nilai PV Kumulatif > 0 dan berada diantara tahun 2012 dan 2013. Dengan interpolasi dapat dihitung sebagai berikut: K-1 24 Rp.5.000000000-Rp3.384617.908 — Rp.8.534.56.429Rp.3.384.617.908 —_ fa ogee | Rp. 382,092 Rp.5.149,638,521 5.149.638.521K ~ 5.149.638.521 = 1.615382.092 5.149,638.521K = 6,765.020.613 K=13 31 Berdasarkan nilai payback period tersebut maka investasi penggantian mesin Printmaster, layak dilaksanakan Karena waktu pengembaliannya 1,3 tahun lebih kecil dari umur ekonomis mesin yaitu 10 tahun. > Analisis Resiko (Kualitatif) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara kualitatif yaitu: 1. Kehilangan kemampuan untuk beradaptasi dalam operasi produksi Jika menggunakan mesin konvensional (manual) part-part produk dikerjakan dengan mesin yang berbeda dan dioperasikan oleh beberapa orang, Namun dengan penggunaan mesin baru yang dikontrol dengan komputer (CNC, Computer Numerically Controlled) dan lebih fleksibel maka tentu lebih tinggi kemampuan sebuah mesin untuk melakukan bermacam-macam operasi pada bermacam-macam part produk dengan tipe dan bentuk berbeda. Keuntungan yang didapat dari mesin fleksibel dan pergantian tipe part yang diproses dengan cepat ini adalah waktu proses yang lebih rendah. Penggunaannya menuntut berbagai perubahan pada peranan operator, penyedia dan pekerja yang lain, tingkat dukungan tenaga spesialis dan tenaga terampil, serta membawa berbagai masalah yang biasanya timbul bila orang menggunakan teknologi baru. Di perusahaan PT.Wahanamas panca jaya mesin yang digunakan belum menggunakan mesin yang terkomputerisasi, dalam artian mesin yang 32 digunakan masih bersifat_ manual (konvensional). Maka dari itu untuk mengoperasikannya dibutuhkan beberapa tenaga mekanik mesin sebagai operator untuk mengoperasikan mesin produksi tersebut. Kelebihan mesin konvensional (manual) yaitu berpengaruh pada aspek _finansial-biaya perawatan, dan sukucadangnya relatif lebih murah, serta lebih mudah dalam pengoperasiannya dibanding mesin yang sudah terkomputerisasi, Mesin baru yang sudah terkomputerisasi membutuhkan biaya yang lebih besar untuk membuat dan merawat sistem tersebut. Disamping itu juga dibutuhkan tenaga mekanik yang kompeten dalam bidang sistem untuk mengoperasikan sistem tersebut. Sedangkan kelemahan dari mesin konvensional (manval) adalah aspek waktu, Pekerjaan menjadi agak lambat karena mesin tidak bisa langsung terstruktur seperti mesin yang terkomputerisasi. Sedangkan mesin baru yang sudah terkomputerisasi, hasil kinerja mesin yang bagus ini akan sangat menguntongkan perusahaan Karena nantinya akan meningkatkan laba perusahaan, Dalam mesin lama hanya 5,000/jam dengan 2 slide produk, dan dalam mesin baru ini lebih efisien karena memiliki kecepatan 15,000/lembar dengan 5 slide produk, Cara mengatasinya yaitu dengan menambah jumlah karyawan yang berkompeten dalam pengoperasian mesin baru tersebut agar tidak terjadi kesalahan, 33 2. Menaikan resiko waktu istirahat Penggunan mesin konvensional (manual), jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, maka proses produksi masih bisa tetap dilakukan pada mesin Jainnya. Namun dengan penggunaan mesin baru. yang dikontrol dengan komputer, jika salah satu mesin tidak dapat dioperasikan maka sama artinya dengan semua mesin tidak dapat dioperasikan. Ini berarti proses produksi terhenti dan waktu istirahat meningkat (yang semestinya dipakai untuk berproduksi). Oleh karena itu jika nanti menggunakan mesin baru yang dikontrol dengan komputer maka diperlukan tenaga pemeliharaan yang lebih memahami secara sistem elektroniknya dibanding mekanik. Disini dapat dilihat bahwa kelebihan mesin konvensional (manual) adalah tidak terlalu menghambat jalannya proses produksi dibanding mesin baru yang terkomputerisasi, Karena antara mesin satu dengan mesin lain tidak saling berhubungan, Lain halnya dengan mesin yang sudah terkomputerisasi yang antara mesin satu dengan yang lain terstruktur saling bekaitan, misal mesin satu mati secara otomatis semua mesin yang ada akan ikut mati itu berarti jalannya proses produksi akan terganggu. Tetapi mesin lama yang masih manual jika mesin satu mati maka mesin yang lain tidak akan berpengaruh yang artinya mesin yang lain dapat menggantikan proses produksi dari mesin yang mati, Sedangkan kelemahan dari mesin manual ini adalah potensi kerusakan mesin yang besar karena mesin sudah usang. Tetapi kalau mesin yang baru ini akan meminimalkan kerusakan mesin. Dalam artian mesin baru potensi kerusakan mesin itu sangat kecil. Cara mengatasinya adalah dengan tetap memelihara mesin lama untuk dijadikan cadangan apabila mesin yang baru itu mengalami kerusakan supaya tidak menghambat jalannya proses produksi. Perubahan penekanan pada kinerja penjualan Dengan penggunaan mesin baru, kinerja penjualan diharapkan akan lebih meningkat karena laju produksi dapat lebih cepat, cocok untuk produksi massal, Dengan memperhatikan kondisi bisnis (permintaan pasar), perusahaan tentu akan lebih mudah menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar jika didukung mesin baru yang dikontrol dengan komputer. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu. produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat. Tentu saja kualitas produk yang baik dari hasil penggunaan mesin berteknologi modern dibandingkan konvensional akan dapat meningkatkan daya saing produk di pasar sehingga berdampak pada penjualan, Dari uraian diatas berarti dapat disimpulkan bahwa mesin baru mempunyai dampak bagus bagi peningkatan penjualan perusahaan Karena mesin yang baru dapat meningkatkan jumlah produksi yang dihasilkan dan meminimalkan produk gagal. Kelebihan dari mesin baru adalah proses pengerjaan produksi yang lebih cepat, efektif dan efisien, Hasil produksi yang 35 baik yang mampu bersaing di pasaran. Sedangkan kelemahan dari mesin manual yaitu pengerjaan produksi yang kurang maksimal dan terkadang hasil yang dihasilkan kurang bagus. Pengurangan karyawan secara terpaksa Dengan penggunaan mesin baru yang berbasis komputer, memaksa perusahaan untuk mengurangi sejumlah karyawan yang tadinya mengoperasikan mesin-mesin konvensional dan diganti dengan merekrut kkaryawan baru yang jumlahnya lebih sedikit yang memiliki kemampuan mengoperasikan mesin yang berbasis komputer tersebut. Namun yang harus diperhatikan perusahaan adalah dampak dari kebijakan tersebut bagi semangat kerja karyawan di satu sisi dan produktivitas/ kualitas perusahaan di sisi lain. Kebijakan pengurangan karyawan pada penggantian mesin baru ini tentunya akan menimbulkan dampak bagi perusahaan, Khususnya pada segi semangat kerja karyawan yang akan berdampak pada produktivitas dan kkualitas perusahaan, Dengan dilakukannya penggantian mesin yang lebih canggih ini tentu akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih sedikit dibandingkan mesin manual. Artinya perusahaan terpaksa untuk mengurangi jumlah karyawan Karena tenaga karyawan akan digantikan dengan tenaga mesin yang canggih tersebut. Dengan tersingkirkannya rekan kerja sebelumnya maka akan membuat semangat kerja karyawan itu jadi menurun, Itw berarti akan berpengaruh terhadap moral karyawan yang dapat dilihat dari 36 dua segi yaitu segi positif dan segi negatif. Segi positifnya adalah dengan mesin baru pekerjaan akan menjadi mudah dan efisien. Sedangkan segi negatifnya adalah dengan dilakukannya pengurangan karyawan akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia, Cara mengatasi pengangguran yaitu perusahaan harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan lain untuk menampung karyawan yang terkena PHK tersebut, Dampak negatif pada hasil keuangan yang dilaporkan Laba yang dilaporkan adalah tolok ukur terbaik yang dimiliki dari keberhasilan keseluruhan bisnis dari tahun ke tahun, Pengadaan mesin baru tentu memerlukan modal yang tidak sedikit. Dengan melepas beberapa mesin manual. yang berdampak pada kerugian sesudah pajak dalam jumlah besar tentu ini jelas tidak relevan dalam konteks proyek.Oleh karena itu perlu diperhitungkan dampak dari penggantian mesin tersebut terhadap pencapaian laba perusahaan, Dengan pengadaan mesin baru akan membutuhkan modal yang besar. Untuk menambah-nambah dana maka penjualan mesin lama harus dengan harga yang pantas agar dapat memperoleh laba yang diinginkan, Cara mengatasinya yaitu penjualan mesin dengan harga yang pantas akan berdampak pada pendapatan setelah pajak yang tinggi pula. Dengan penggantian mesin baru jangan sampai menimbulkan dampak buruk bagi Japoran keuangan perusahaan. Dalam artian perusahaan mengalami kerugian. 37 6. Kesalahan keputusan inyestasi di masa lalu Penurunan penjualan perusahaan saat ini dapat saja disebabkan karena kesalahan menginvestasikan mesin-mesin konvensional beberapa tahun Jalu.Bukankah dengan menginvestasikan mesin baru yang dikontrol dengan komputer pada saat itu dapat menghemat biaya tenaga kerja tapi dapat meningkatkan produksi. Dari uraian diatas kesalahan keputusan investasinya yaitu kenapa investasi tersebut tidak dilakukan sejak tiga tahun yang lalu.Kenapa baru diganti sekarang, Dulu perusahaan beralasan bahwa kalau dilakukan investasi akan menjadi boros karena untuk bayar karyawan. Tetapi akan lebih boros Jagi jika tidak dilakukan penggantian mesin karena mesin yang baru hanya membutuhkan lebih sedikit karyawan dibandingkan dengan mesin lama, Bila biaya tenaga kerja karyawan tiga tahun yang lalu dikumpulkan hingga sekarang maka lebih baik biaya tersebut digunakan untuk investasi mesin yang baru, Itu akan lebih akurat dan praktis. Kelebihannya dengan dilakukan investasi akan lebih hemat dan praktis, Sedangkan kelemahannya membutuhkan dana yang besar untuk melakukan investasi tersebut, Cara mengatasinya yaitu perusahaan harus melakukan pertimbangan yang matang dan menyiapkan solusi jika ingin melakukan investasi penggantian ini. 38 5, KESIMPULAN DAN SARAN > KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari analisis teknis untuk investasi penggantian mesin produksi layak untuk dilakukan. Hal ini terlihat dari kapasitas produksi yang diramalkan berada dibawah kapasitas produksi mesin yang baru, Kapasitas produksi ‘mesin yang baru dengan menggunakan alternatif mesin I adalah sebesar 264,000,000 lembar setahun, Sedangkan untuk alternatif mesin If adalah sebesar 183,040,000 lembar setahun. 2, Present value yang diperoleh menggunakan metode Net Present Value untuk alternatif mesin I adalah Rp 116.663.766.010, sedangkan untuk alternatif mesin II adalah Rp 127.863.098.954, Present Value bernilai positif, maka investasi penggantian mesin layak dilakukan. 3. Dari nilai tik impas (Break event point) setiap tahun nilainya berada di bawah jumlah permintaan produk. Tahun 2012 jumlah BEP alternatif ‘mesin I sebesar 7.009.896 lembar dan berada di bawah jumlah permintaan produk yang diramalkan yaitu 33.944.156 lembar. Sedangkan jumlah BEP altemnatif mesin II sebesar 5.446.576 lembar dan berada di bawah jumlah permintaan produk yang diramalkan yaitu 3.944.156 lembar, begitu juga untuk tahun selanjutnya. Maka investasi penggantian mesin layak dilakukan. 39 4, Waktu yang diperlukan dalam pengembalian modal yang dicari ‘menggunakan metode Payback Period untuk altematif mesin I adalah 2,7 tahun, sedangkan untuk alternatif mesin II adalah 1,3 tahun, Waktu ini lebih kecil dari umur proyeksi analisis kelayakan yang direncanakan yaitu 10 tahun, maka investasi penggantian mesin layak dilakukan, Investasi_penggantian mesin dengan Printmaster sebaiknya dilakukan karena memiliki keuntungan (net present value) yang lebih besar dan periode pengembalian modal investasi(payback period) yang lebih cepat dibandingkan dengan Heidelberg Speedmaster. Sedangkan jika dilihat dari segi analisis kualitatifnya yaitu jika dilakukannya inyestasi penggantian mesin produksi ini akan banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan yaitu jumlah produk yang dihasilkan lebih banyak dengan waktu tempuh produksi sama dengan waktu tempuh produksi mesin lama, waktu proses produksi yang lebih rendah, lebih hemat tenaga kerja, meminimalkan kerusakan mesin dan dapat meminimalkan produk gagal. > SARAN Penulis memberikan usulan kepada PT. Wahanamas Panca Jaya untuk melakukan rencana investasi penggantian mesin produksi. Penggantian mesin produksi sebaiknya dengan jenis mesin Printmaster karena memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis mesin Heidelberg Speedmaster. Serta perusahaan dapat 40 mempertimbangkan alternatif-altematif investasi_ yang lain untuk ‘menghasilkan untuk menambah keuntungan finansial bagi perusahaan, Di perusahaan harus lebih meningkatkan kualitas dan inovasi akan produknya, mengingat adanya pesaing-pesaing yang sudah ada di pasar saat ini, Sedangkan jika difihat dari segi analisis Kualitatifnya yaitu sebaikknya dilakukan investasi penggantian mesin produksi, ini akan banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan yaitu jumlah produk yang dihasilkan lebih banyak dengan waktu tempuh produksi sama dengan waktu tempuh produksi mesin lama, waktu proses produksi yang lebih rendah, lebih hemat tenaga kerja, meminimalkan kerusakan mesin dan dapat meminimalkan produk gagal. 41 DAFTAR PUSTAKA Elisabeth, Very Dhian, 2008, Analisa keputusan investasi penambahan mesin produksi CV.THG. Skripsi $1 Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, ‘Yogyakarta (tidak dipublikasikan). Fahmi, Irham, 2006, Anali is Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik, Edisi Pertama: PT Refika Aditama: Bandung. Gunawan, Ariyawan, 2009, Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Kristen Satya Wacana tentang Reksadana sebagai Sarana Investasi. Skripsi Program $1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan). Halim, Abdul, 2005, Analisis Investasi, Edisi Kedua: Salemba Empat: Jakarta, Halim, Abdul, 2009, Analisis Kelayakan Investasi Bisnis, Edisi Pertama: Graha Timu: Yogyakarta. Husnan, $,, dan Suwarsono, 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta. Josoprijonggo, Fema Megatri, 2009, Pemahaman Mahasiswa terhadap Obligast sebagai Sarana Investasi (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana), Skripsi Program $1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan). Pujawan, I Nyoman, 2003, Ekonomi Teknil Edisi Pertama: Guna Widya, Surabaya, Santoso, Jeni Sumi, 2009, Aspek bias dalam pengambilan keputusan investast pengusaha tekstil di Pekalongan (Studi Kasus pada Usaha Tekstil skala 42 kecil dan menengah di Kompleks Pertokoan Pasar Banjarsari, Pekalongan, Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan). Shank, John K., 1996, “Analising technology investments-from NPV to Strategic ‘Cost Management (SCM)”, Management Accounting Research, Vol.7:190- 191. Sutojo, S., 2002, Studi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknik & Kasus, PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta, William, 2009, Profil Investasi dan Pendanaan Dana Pensiun pemberi Kerja PPMP Periode 2004-2005. Skripsi Program $1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan), wwwbi.goid 43 Lampiran 1 Aliran Kas Alternatif Mesin I Keierangan Tahun Tahun 2012 2013 Pendapatan Per Tahun Mesin Heidelberg Speedmaster 21,995,813.088 | 28.527 836.490 Biaya Operasional: a. Biaya Tenaker Tak langsung 235406250 | 264,832,031 ®, Biaya beban Tistrik 34235691 | __38.987.605 ©: Biaya Perawatan TOS04610 | 11,962,650 &. Depresiasi Mesin Heidelberg 7-360,000.000 | 6:771.200.000 . Biaya Tenaker Langsung 47,628,000 | 50,009.40 f. Biaya Bahan Baku 13.197.487.853_| 17.116,701,894 @ Biaya Listrik Mesin Produkst 14,060096 | 16011.638 h. Biaya Telepon 6.585.483 7499548 Jemlah Bae 20,905,907.983 |_24,277.204.766 Kemntungan Kotat 1,089,905.105 | _ 4.250.631.724 aaa 1,089,905.105 | _ 4.250.631.724 Lampiran 1 Lanjutan Keerangan Tahun Tahun 2014 2015 Pendapatan Per Tahun Mesiniiielbers Suey 397.021.663.523 48.025,611.044 Biaya Operasional: a. Biaya Tenaker Tak langsung 297,936.035 335.178.040 ». Biaya beban listrik 44,399,085 30.561.678 c. Biaya Perawatan 13.623.066 15.513.947 . Depresiasi Mesin Heidelberg 6.299,504.000 5.731,143.680 . Biaya Tenaker Langsung $2,509.870 35.185.364 f. Biaya Bahan Baku 22.212,998.114 28.815,366.626 @. Biaya Listrik Mesin Produkst 18,234,053 2.764.940 bh. Biaya Telepon 8.580.485 9.725.904 Jumlah Biaya 728.947.744.708 35.033.390.179 Keuntungan Kotor 8.073.918.815 12.992.220.865 Aliran Kas 8.073.918.815 12,992,220,865 45 Lampiran 1 Lanjutan Keerangan Tahun Tahun 2016 2017 Pendapatan Per Tahun Mesin Heidelberg Speedmaster Se We eethes Biaya Operasional: ‘a, Biaya Tenaker Tak langsung 377.075.294 424,209,706 ». Biaya beban listrik 37.579.639 5.571.693 . Biaya Perawatan 17.667.283 20119502 . Depresiasi Mesin Heidelberg 5.272.652.186 4850,840.011 . Biaya Tenaker Langsung 37,892,132 60,786.738 f. Biaya Bahan Baku 37.370,666.908 48.447 921.593 &. Biaya Listrik Mesin Produkst 23,647,113, 726.929.3335 bh. Biaya Telepon 11,075.60 12.613.189 Jumlah Biaya 43,188.256.415 53,908.991.765 Keuntungan Kotor 19.096.188.432 126.837.544.223 Aliran Kas 19,096.188.432 26,837.544.223 Lampiran 1 Lanjutan Keerangan Tahun Tahun 2018 2019 Pendapatan Per Tahun Mesin Heidelberg Speedmaster Pi te Mod aks Biaya Operasional: a. Biaya Tenaker Tak langsung 477.235.920 336890410 ». Biaya beban listrik 74,673 044 85.087.662 . Biaya Perawatan 2.912.089 26,092,287 . Depresiasi Mesin Heidelberg 4462772810 4105.750.985 . Biaya Tenaker Langsung 3.826.075 67017379 f. Biaya Bahan Baku 62.813,128241 31.497,449.399 g. Biaya Listrik Mesin Produksi 30,667,124 34,923,721 bh. Biaya Telepon 14363.900 16.357.609 Jumlah Biaya 617.959.579.203 86.369.519.452 Keuntungan Kotor 36.728.967.865 49,459,562.879 Aliran Kas 36.728,967.865 49.459,562.879 47 Lampiran 1 Lanjutan Keerangan Tahun Tahun 2020 2021 Pendapatan Per Tahun Mosier Sa 176.093.778.658 228.418,134.899 Biaya Operasional: ‘a, Biaya Tenaker Tak langsung 604,001,711 679,501.925 ». Biaya beban listrik 96,840:890 110.282.405 . Biaya Perawatan 29.713.896 33.838:185 . Depresiasi Mesin Heidelberg 3.777.290.906 3.475.107.6384 . Biaya Tenaker Langsung 70;368.248 73,886,660 f. Biaya Bahan Baku 105.656.267.195 137.050.880.939, @. Biaya Listrik Mesin Produkst 39,771,133 45,291,366 bh. Biaya Telepon 18,628.045 21213618 Jumlah Biaya 110.292.882.024 141.490.002.732 Keuntungan Kotor 665.300.896.634 86.928,132.167 Aliran Kas 65.800,896.634 86,928,132.167 Lampiran 2 Aliran Kas Altematif mesin IT Keterangan Tahun Tahun 2012 2013 Pendapatan Per Tahun Mesin Printmaster 21.995.813.088 228.527.836.490 Biaya Operasional: a. Biaya Tenaker Tak langsung. 235,406,250 264.832.031 ’b. Biaya beban listrike 34,235,691 38.987.605, ¢. Biaya Perawatan 6.808.544 7.153.569 d. Depresiasi Mesin Printmaster 4,600.000.000 4,232.000.000 . Biaya Tenaker Langsung 47,628,000 50.009.400 f, Biaya Bahan Baku 13.197.487.853, 17.116.701.894 g. Biaya Listrik Mesin Produksi 14.060.096 16.011.638 h, Biaya Telepon 6.585.483, 7.499.548 Jumlah Biaya 18.142.211.917 21,726.042.116 Keuntungan Kotor 3.853.601.171 6.801.794,374 Aliran Kas 3.853.601.171 6.801.794,374 49 Lampiran 2 Lanjutan Keterangan Tahun Tahun 2014 2015 Pendapatan Per Tahun Mesin Printmaster 37.021.663.523 448.025.611.044 Biaya Operasional: a, Biaya Tenaker Tak langsung 297,936,035 335,178,040 », Biaya beban listrik 44,399,085 50.561.678 ¢. Biaya Perawatan 8.829.765 10,055,336 dd Depresiasi Mesin Printmaster 3.893,440,000 3.581,964.800 . Biaya Tenaker Langsung 52,509.870. 55.135.364 f. Biaya Bahan Baku 22.212,998.114 28.815,366.626 . Biaya Listrik Mesin Produksi 18,234,053 20.764.940 h, Biaya Telepon 8.540.485 9.725.904 Jumlah Biaya 26,536.887.407 32.878.752.688 Keuntungan Kotor 10.484.776.116 15.146.858.356 Aliran Kas 10.484.776.116 15.146.858.356 50 Lanjutan Keterangan Tahun Tahun 2016 2017 Pendapatan Per Tahun Mesin Printmaster 62.284.444.847 80.746.535.988 Biaya Operasional: a. Biaya Tenaker Tak langsung. 377.075,294 424,209,706 ». Biaya beban listrik 57.579.639 (65,571.693 cc, Biaya Perawatan_ 11,451,017 13,040.418 4, Depresiasi Mesin Printmaster 3,295.407.616 3.031.775.007 e. Biaya Tenaker Langsung 57.892.132 60.786.738 f. Biaya Bahan Baku 37,370,666.908 48,447.921.593 2. Biaya Listrik Mesin Produksi 23.647.113 26,929.33 h, Biaya Telepon 1.075.860 12.613.189 Jumlah Biaya 41.204.795.579 52,082.847.677 Keuntungan Kotor 21.079.649.268 28.663.688,311 Aliran Kas 21,079.649.268 28.663.688,311 51 Lampiran 2 Lanjutan Keterangan Tahun Tahun 2018 2019 Pendapatan Per Tahun Mesin Printmaster 104.688.547.068 135.829.082.331 Biaya Operasional: a, Biaya Tenaker Tak langsung 477.235.920 536,890.410 », Biaya beban listrik 74,673,044 85,037.62. ¢. Biaya Perawatan 14,850,428 16.911.667 dd. Depresiasi Mesin Printmaster 2.789,233.006 2,566,094.366 . Biaya Tenaker Langsung (63,826,075 67.017.379 f. Biaya Bahan Baku 62.813,128.241 81,497.449,399 . Biaya Listrik Mesin Produksi 30,667.124 34,923,721 h, Biaya Telepon 14,363,900 16,357,609 Jumlah Biaya (66.277.977.738 84,803.770.546 Keuntungan Kotor 38.410.569.330 351.025.311.785 Aliran Kas 38.410.569.330 51,025.311.785 52 Lampiran 2 Lanjutan Keterangan Tahun Tahun 2020 2021 Pendapatan Per Tahun Mesin Printmaster 176.093.778.658 228.418.134.899 Biaya Operasional: a, Biaya Tenaker Tak langsung (604.001.711 679,501,925 », Biaya beban listrik 96.840.890 110,282,405 ¢. Biaya Perawatan 19,259,007 21,932,157 dd. Depresiasi Mesin Printmaster 2,360,806.816 2.471,942.271 . Biaya Tenaker Langsung 70,368.28. 3.886.660 f. Biaya Bahan Baku. 105.656.267.195 137.050.880.939 . Biaya Listrik Mesin Produksi 39,71.133 45.291.366 h, Biaya Telepon 18,628,045 21,213,618 Jumlah Biaya 108.865.943.045 140.174.931.341 Keuntungan Kotor 67.227.835.613 88.243,203.558 Aliran Kas 67.227.835.613 88.243,203.558 33 Lampiran 3 OR Mesin Type Heidelberg SORM. Kecepatan maksimal (lembar/jam) 11,000 Berat (kg) 4740 ‘Daya (Kwh) v] Dimensi Panjangxlebarxtinggi (m) 2,98 x 2,08 x 1,93 Ukuran Kertas Ukoran maksimal (mm) 320x740 Ukuran minimal (mm) 280 x 400 Maksimal area cetak (mini) 510x720 ‘Oli mesin ‘SAE 40 CV/FF TOP 1 Kapasitas oli (It) 12 Sumber : PT. Wahanamas Panca Jaya 34 Lampiran 4 Spesifikasi Mesin Heidelberg S; ster Mesin Type Heidelberg Speedmaster Kecepatan maksimal (lembar/jam) 15,000 Berat (kg) 37.680 Daya (Kwh) 19,5 Dimensi Panjang x lebar x tinggi (m) 10,58 x 4,18 x 2.13 Ukuran Kertas Ukuran maksimal (mm) 720 x 1020 ‘Ukuran minimal (mm) 340 x 480 ‘Maksimal area cetak (mm) 700 x 1020 Oli mesin SAE 40 CV/FF TOP 1 Kapasitas oli (It) 20 Sumber : PT, Wahanamas Panca Jaya 35 ter Mesin [Type Printmaster Kecepatan maksimal (lembar/jam) 13.000 Berat (kg) 37.680 ‘Daya (Kwh) 19,5 Dimensi Panjang x lebar x tinggi Gm) 298 x 2,08 x 1,93 Ukuran Kertas 2.415 ‘Ukuran maksimal (mm) 520 x 740 Ukuran minimal (mm) 280 x 400 Maksimal area eetak (mim) 510x720 ‘Oli mesin ‘SAE 40 CV/FF TOP 1 Kapasitas oli (It) 12 Sumber : PT. Wahanamas Panca Jaya 56 38 Lampiran 8 59 Lampiran 9 Perhitungan Discount Factor No | @/F,12%)_| (P/F, 15%) DF 1 0,8929 0,8696 0.8783, 00,7972, 0.7561 07571 07118 0.6575 06778 06355 0.5718 0.5956 0,5674 0.4972 0.5234 10,5066 0,4323 0.4500 0.4523 0,3759 0.4044 8. 04039 0,3269 0.3556 9. 0,3606 0,2843, 03128 10. 03220 0,2472 02751 60 ‘Tabel Data Permintaan Produk Jumlah permintaan produk Tahun | Dos Outer Djarum Coklat (lembar) 1996 1,540,000 1997 1.490.000 1998) 2.808.000) 1999) 3.728.000 2000 3.210.000 2001 6.636.000 2002 5.900.000, 2003 9.200.000 2004 12.840.000 2005 15.970.000 2006 14,240,000 2007 17.855.000 2008 18,230,000 2009 2.196.000 2010 30.174,000. ‘Sumber : PT. Wahanamas Panca Jaya 61 ‘Tabel Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung. Gaji per_| Gaji per Thn Bln (Rp) (Rp) Manajer (1) 4.000.000 | 48.000.000 Staff Kantor @) 1.500.000 _|54.000.000 Kepala Bagian (1) 2.800.000_|33.600.000 Cleaning Service & Satpam (5) | 840.000 | 50.400.000 Total 186,000,000, ‘Sumber : PT. Wahanamas Panca Jaya Tabel Data Tenaga Kerja Mesin Produksi Tm, ] Imi] Total jl, Kegiatan | Iml. | tenaker | Tenaker/| — tenaker produksi__| Mesin| /mesin | _ shift Mesin Heidelberg 2 2 4 Speedmaster 1 Jumlah q ‘Sumber : PT, Wahanamas Panca Jaya ‘Tabel Data Gaji Tenaga kerja langsung Gaji 1 bulan | Gaji 1 tahun (Rp) Rp) ‘Operator (1) 1.100.000 | 13.200.000 ‘Tenaga Kerja Produksi (4) | 2.600.000 | _31.200.000 TOTAL 44,400.00 Sumber ; PT, Wahanamas Panca Jaya 62 12 ‘Tabel Data Biaya Perawatan Mesin Heidelberg, ‘Tindakan Perawatan Biaya(Rp) Ganti Roll Tinta 66 x 735 448,000 ‘Ganti Grooved Ball Bearing. "734,000 Ganti Gasket 618x26x4 57,000 Ganti Needle Bearing 643,000

Anda mungkin juga menyukai