Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO

Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen
http://www.unusida.ac.id

Berpikir & Menulis Ilmiah


12. Rangkuman Karya Ilmiah 1

Sabtu, 15 April 2017


nadirosyifa@gmail.com
Oleh:
Nama : Sifaun Nadiro
BAB 2
Karya Ilmiah

A. Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara
sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh
fakta, teori, dan bukti-bukti empirik.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah
yang dilakukan oleh seseorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan sesuatu hal secara
logis dan sistematis kepada para pembaca.
Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan disampaikan apakah
dalam makalah, buku, seminar, lokakarya, dan sebagainya.
3. Harus dapat diidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat
domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan,
maka harus disebutkan tempat, waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut. (mailani dalam
http://blog4makalah.blogspot.com.)
Metode ilmiah penelitian dan pengembangan adalah suatu cara perencanaan yang sistematik dan objektif
yang mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan.
2. Menyusun hipotesis
3. Menyusun rencana penelitian
4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
6. Menganalisis dan menginterpretasikan data
7. Merumuskan simpulan dan teori.
B. Sistematika Karya Tulis Ilmiah
Suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasikan. Walaupun ada keragaman permintaan
penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis
untuk menjawab lima pertanyaan berikut:
1. Apa yag menjadi masalah?
2. Kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalahitu?
3. Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu?
4. Apa yag ditemukan?
5. Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?
C. Ciri ciri karya ilmiah
1. Objektif
2. Netral
3. Sistematis
4. Logis
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
6. Tidak Pleonastis
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal
D. Syarat karya Ilmiah
Syarat syarat karya ilmiah menurut zulfikar (dalam http://fikarzone.wordpress.com.):
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur unsur yang menyanggannya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, table, dan gambar, yang tersusun mendukung
alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi
(lukisan), dan argumentasi (alasan).
E. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya
ilmiah penelitian. (Arifin, 2006:15).
1. Karya Ilmiah Pendidikan
a. Paper (Karya Tulis)
b. Praskripsi
c. Skripsi
d. Tesis
e. Disertasi
2. Karya Ilmiah Penelitian
a. Makalah Seminar
1. Naskah Seminar
2. Naskah Bersambung
b. Laporan Hasil Penelitian
c. Jurnal Penelitian
F. Fungsi Karya Ilmiah
Menurut Chronica (dalam http://chronika.wordpress.com.), karya ilmiah memiliki banyak sekali fungsi
terutama bagi seorang penulis, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis.

BAB 3
Syarat Menulis Karya Ilmiah

A. Syarat khusus dalam penulisan karya ilmiah.


Di dalam jurnal pendidikan oleh direktorat tenaga kependidikan (2008:6) dikemukakan bahwa
persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
1. Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam
pada situasi spesifik.
2. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak besifat terkaan.
3. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali,
konseptual, dan prosedual.
4. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif
yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan
suatu hipotesis.
6. Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran factual sehingga tidak akan memancing
pertanyaan yang bernada keraguan.
B. Sifat Karya Ilmiah
Menurut Khairur Rizal (dalam http://www.slideshare.com) ada beberapa sifat yang dimiliki oleh sebuah
karya ilmiah. Sifat sifat tersebut diantaranya:
1. Mengacu kepada teori
Fungsi teori dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Dijadikan tolak ukur pembahasan dan jawaban persoalan
b. Dijadikan data sekunder/data penunjang (data utama; fakta).
c. Diguakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos, dan mendeskripsikan suatu gejala.
d. Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
2. Berdasarkan fakta
3. Logis
4. Objektif
5. Sistematis
6. Sahih/valid
7. Jelas
8. Seksama
9. Tuntas
10. Bahasanya Baku
11. Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional/internasional)
C. Manfaat Karya Ilmiah
Beberapa manfaat yang dapat kita petik dari sebuah karangan ilmiah, adalah sebagai berikut:
1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2. Melatih untuk mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber
3. Mengandalkan dengan kegiatan kepustakaan
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
5. Memperoleh kepuasan intelektual
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
BAB 6
TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH

A. Tahap Persiapan
Arifin dan Tasai (2006:8) menyampaikan hal-hal yang patut dipertimbangkan dengan saksama oleh
penyusun karya ilmiah seperti dibawah ini:
1. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita maupun disekitar
pengetahuan kita. Hindari topic yang jauh dari diri kita karena hal itu akan mempersulit kita
ketika mengerjakannya.
2. Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita
3. Topik yang 9dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok
masalah yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
4. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif. Hindari topik yang bersifat subjektif,
seperti kesenangan atau angan-angan kita.
5. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba sedikit.
Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru bagi kita.
6. Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat
memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis. Sumber kepustakaan dapat
berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, surat keputusa, situs web, atau undang-
undang.
B. Pengumpulan Data
C. Pengorganisasian/Pengonsepan
D. Pemeriksaan/Penyuntingan
E. Tahap penulisan data
F. Tahap pengorganisasian dan pengonsepan
Pada tahap ini, seorang penulis harus melakukan hal-hal berikut ini:
1. Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan termasuk dalam karya
ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokkan sesuai jenis, sifat, dan
bentuk data.
2. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan.
G. Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (Editing)
Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep ini bertujuan untuk:
1. Melengkapi data yang dirasa masih kurang
2. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan
3. Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara
berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
4. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa
yang kurang efektif.
H. Tahap Penyajian
Pada tahap penyajian karya ilmiah ini harus memerhatikan hal-hal berikut:
1. Segi kerapian dan kebersihan.
2. Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah,
3. Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai