Demam tifoid adalah penyakit endemik yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi dan masih menjadi masalah serius dalam kesehatan di
Indonesia. Pengobatan yang masih menggunakan antibiotik yang dapat menyebabkan tahan atau kebal jika menggunakannya tidak terkontrol. Asam (Tamarindus indica) adalah tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Daunnya mengandung flavonoid, tanin, dan saponin yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penghambatan daun asam untuk Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid di 25% konsentrasi. Penelitian ini menggunakan daun tamrind lama dari Rembang. Daun itu mengering dan dihancurkan, kemudian soxhletation dengan eter, ekstraksi dengan maserasi dan metode diresapi menggunakan air distiled dengan konsentrasi 25%, lalu bekukan mati dan membuat 1, 2, 3, 4, dan 5 mg / 25 konsentrasi uL per disc berturut-turut. antibakteri madu diuji dengan metode Kirby Bauer. Hasil penelitian ini menunjukkan semua konsentrasi varians di disc dapat menghambat Salmonella typhi BA07.4 dalam metode maserasi serta dalam metode infus konsentrasi 25% dari daun asam. 5 mg / 25 konsentrasi uL memiliki esensi antibakteri besar menunjukkan dengan adanya zona besar inhibisi 11,5 mm dalam metode maserasi dan 14 mm dalam metode infus. Metode diresapi daun asam 25% lebih esensi antibakteri dari metode maserasi.