Disusun oleh :
BUDHI CAHYONO
0130311-124
i
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
BUDHI CAHYONO
0130311-124
Pembimbing Koordinator TA
ii
ABSTRAK
Perancangan dan cara kerja dari mesin pengangkat Overhead Crane, serta untuk
memperoleh varian komponen yang akan digunakan. Dari beberapa varian yang
didapat, penulis mengambil satu varian yang selanjutnya dijadikan dasar dari
iii
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
2221
v
BAB IV PERANCANGAN OVERHEAD CRANE
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
maka penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
Perancangan dan cara kerja dari mesin pengangkat Overhead Crane, serta
1
Pada perancangan mesin pengangkat Overhead Crane ini
sebagai berikut;
Studi Kepustakaan
Pengamatan
tersebut di lapangan.
BAB. I. PENDAHULUAN
2
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang penulisan , tujuan
penulisan.
Pada bab ini dibahas mengenai teori alat angkat, sifat - sifat, dan
Pada bab ini dibahas mengenai spesifikasi dan cara kerja mesin
BAB. V. PENUTUP
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
maka terlebih dahulu dituliskan daftar persyaratan mengenai alat tersebut. Mula-
spesifikasi.
percepatan
4
resonansi.
pendinginan.
transportasi bahan.
keselamatan lingkungan.
Ergonomi
5
kejelasan pelayanan, penerangan,
Produksi bentuk.
Perawatan keausan.
jadwal kebersihan.
6
Jadwal Biaya maksimal diijinkan, biaya
Demans (keharusan)
Dengan kata lain, persyaratan yang tidak mempunyai solusi tidak dapat diterima
Wishes (keinginan)
misalnya dengan cara memberi batas kenaikan harga yang diakibatkan oleh
wishes ke dalam:
Sebelum solusi tertentu diperoleh, daftar demands dan wishes dicantumkan dalam
spesifikasi. Dengan demikian akan menghasilkan informasi yang lebih lengkap.
7
2.2 Sifat - sifat Umum Mesin Pengangkat
bobot mati dari mesin, kecepatan angkat pada berbagai momen, ketinggian angkat
dan dimensi geometris dari mesin pengangkat tersebut seperti span, jangkauan dll.
Semua mesin pengangkat memiliki kelas dan berbagai macam perilaku dan
Dimana :
Bila unit beban yang ditangani Q adalah beban rata-rata dari setiap potong barang
Dimana :
= faktor pengisian
Maka beban total kapasitas angkat dari mesin pengangkat tersebut menjadi :
Dimana :
8
G = berat bucket atau grab (ton)
Dimana n = waktu total dalam detik yang diperlukan pada pengoperasian satu
perjam praktis dari peralatan ini adalah harga variable yang tergantung pada
4. Temperatur ambang.
dengan berbagai macan metode pengoperasian. Pemilihan yang tepat tidak hanya
9
Beberapa faktor teknik berikut dapat digunakan sebagai petunjuk
pemilihan dari type peralatan yang dapat digunakan untuk penanganan berbagai
Jenis dan sifat barang yang akan dipindah merupakan dasar utama dalam
unit, misalnya : bentuk barang, berat, bentuk permukaan luar, suhu dll.
Untuk barang curah, misalnya : ukuran butiran, sifat mudah hancur, berat
material.
yang diperlukan.
Arah dan jarak perpindahan juga merupakan dasar yang penting dalam
type dari mesin pemindah material dapat mengangkut beban pada arah
10
Metode penumpukan barang pada awal, akhir dan pada saat pemuatan
pemindah material.
maupun ringan yang mengalami proses secara bertahap pada lokasi titik
yang berbeda.
prinsip faktor teknik seperti yang telah diuraikan diatas, pemilihan mesin
pemindah material juga perlu dipertimbangkan dari segi faktor ekonomis. Dalam
evaluasi ekonomis dari type peralatan, perlu menjadi perhatian besarnya modal
awal yang meliputi pembelian alat dan biaya konstruksi serta biaya operasional.
proses pembersihan.
11
2.4 Mekanisme pengangkat
pengangkat.
5 Pengikat beban.
6 Rem.
12
Gerakan dipindahkan dari engkol 1 ke drum yang dipasang pada poros
dengan radius R. Untuk menaikkan beban, karet digerakkan sesuai dengan arah
penggerak utama, daya dipindahkan dari motor listrik melalui pasangan spur gear
13
Gambar 2.3 Perpaduan beberapa motor untuk berbagai pergerakan
14
BAB III
VDI 2221
Hemat energi
Ukuran ruangan 12 m x 25 m
Mudah perawatannya
Mudah diperbaiki
Pengoperasiannya mudah
15
Tinggi 6 meter
16
SPESIFIKASI OVERHEAD CRANE
Geometri:
D Tinggi 6 meter
Energi:
D Hemat energi
Material:
Sinyal:
Keselamatan:
Ergonomi:
D Pengoperasiannya mudah
Produksi:
D Kemampuan operasi:
17
D Mampu mengangkat beban 10 ton
D Perawatan:
D Mudah perawatannya
D Mudah diperbaiki
18
Mesin 1 2 3 4
A Perabot
Pengangkat
Fleksibel
B Puli
C Kait
D Rem
manual Otomatis
E Penggerak
19
F Pemindah
gaya
G Rel
20
Budhi C LEMBAR SOLUSI OVERHEAD CRANE
VARIASI Solusi yang dievaluasi dari KEPUTUSAN
PRINSIP kriteria utama:
SOLUSI Variasi yang dipilih
( + ) Ya ( + ) Ya
( - ) Tidak ( - ) Tidak
( ? ) Tidak Jelas ( ? ) Evaluasi ulang
( ! ) Periksa spesifikasi ( ! ) periksa untuk diganti
Kesesuaian dengan tugas utama
Memenuhi keharusan / lihat spek
Dapat direalisasikan secara prinsip
Dalam batasan biaya produksi
Dalam batasan ukuran keamanan
Sesuai dengan desainer
Keterangan (alasan)
A1 + + + + + + +
A2 - - + + + - -
A3 - - + + - - -
A4 + + + + + + +
B1 + + + + + + +
B2 + + + + + + +
B3 - - + + - - -
C1 + + + + + + +
C2 + + + + + + +
C3 - - - + + - -
D1 - - + + - - -
D2 + + + + + + +
E1 - - + + - - -
E2 + + + + + + +
E3 - - + + + - -
F1 + + + + + + +
F2 - - + + + + -
G1 + - + + - - -
G2 + + + + + + +
G3 - - + - + - -
G4 + + + + + - -
21
Dari lembar solusi diatas, didapatkan beberapa alternatif solusi perancangan
1. A1 B1 C1 D2 E2 F1 G2
2. A1 B2 C1 D2 E2 F1 G2
3. A1 B1 C2 D2 E2 F1 G2
4. A1 B2 C2 D2 E2 F1 G2
5. A4 B1 C1 D2 E2 F1 G2
6. A4 B2 C1 D2 E2 F1 G2
7. A4 B1 C2 D2 E2 F1 G2
8. A4 B2 C2 D2 E2 F1 G2
A4 = Tali baja
B1 = Puli tetap
C1 = Kait tunggal
D2 = Rem otomatis
22
BAB IV
ruangan dengan jangkauan pada setiap titik dalam ruangan tersebut dengan data-
Cara kerja mesin pengangkat overhead crane ini terdiri dari tiga gerakan
yaitu:
menurunkan beban. Beban yang diangkat digantung pada kait yang diikat
dengan kabel baja yang digulung oleh drum. Drum ini diputar oleh motor
atau penurunan telah sesuai dengan yang dikehendaki maka arus listrik
23
pada motor diputus. Bersamaan dengan itu rem akan bekerja sehingga
beban tersebut tidak turun atau naik. Proses naik turunnya beban sesuai
beban secara melintang. Roda jalan trolly untuk digerakkan oleh motor
listrik melalui transmisi roda gigi. Roda jalan ini bergerak / berjalan di atas
motor. Jika posisi yang diinginkan sudah tercapai, maka motor penggerak
trolly dimatikan, dan secara otomatis rem akan bekerja sehingga gerakan
motor listrik melalui transmisi roda gigi. Roda jalan ini bergerak di atas rel
tempat beban akan digantung. Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan
24
Beberapa keunggulan tali baja jika dibandingkan dengan rantai adalah :
(literatur 1. Hal 30 )
1. Lebih ringan
Disamping itu kerusakan pada rantai terjadi tiba-tiba sedangkan pada tali
baja, kawat pada bagian luar akan mengalami keausan lebih parah dan putus lebih
dahulu dibandingkan bagian dalamnya. Pada perancangan Overhead Crane ini tali
baja yang digunakan adalah : 6 x 37 = 222 + 1c. Sistem pulley yang digunakan
ton, perbandingan transmisinya i=2. panjang tali baja yang tergulung pada setiap
25
setengah drum adalah :1=2h (h=tinggi pengangkatan). Kecepatan tali c=2v dan
diperoleh:
Dmin
= 23 (Literatur 1, Tabel 17, hal 38)
d
Dimana:
Q + G0
S= (Literatur 1, hal 81)
Zx p
Dimana:
Q = Kapasitas Crane
Maka:
10.000 + 50
S=
4 x0,94
= 2672,9 kg
26
s
F ( 222) = (Literatur 1, hal 39)
d b
x36.000
k Dmin
Dimana:
= 1900 N/mm2.
Maka:
2672,9
F ( 222 ) =
1900 1
x36.000
5,5 23
=1,4 cm2
=140 mm2
diameter kawat:
F ( 222 ) = 6 x37 x x 2
4
4 xF
=
222 x
4 x140
=
222 x3,14
= 0,9 mm
=1,5 x x I
=1,5x0,9x222
=20,1 mm
27
4.3.2. Pemerikasaan Tali Baja
Tegangan tarik maksimum yang diijinkan pada tali baja dihitung dengan:
P
S max = (Literatur 1, hal 40)
K
Dimana:
=2672,9 kg
maka:
19.600
S max =
5,5
= 3563,6 kg
Dari gambar diatas diketahui bahwa sistem pulley yang digunakan adalah
pulley majemuk, dengan jumlah bengkokan (Number of Bend)=3 buah, dan dari
tabel didapat:
Dmin
= 23
d
s 2672,9
b = = = 19,09
F( 222 ) 140
28
Z1
N= (Literatur 1, hal 46)
a.z2 . .
Dari tabel diperoleh harga :
= Z/Z1 = 2,5
170.000
N=
3400 x3x0,4 x 2,5
= 16,7 bulan
Maka :
N = 16,7 x 25 x 16
= 6680 jam
4.4.Pemilihan Pulley
baja. Tali baja dengan diameter 24 mm maka dimensi yang digunakan adalah
29
Gambar 4.2 Dimensi Pulley
a = 65 mm r = 14,5 mm
b = 50 mm r1 = 5 mm
c = 10 mm r2= 5 mm
e = 1,5 mm r3= 20 mm
h = 37 mm r4= 15 mm
l = 18 mm
Q
p= (Literatur 1, hal 72)
l.d
Dimana:
Q
d=
p.l
10.050
=
(91,8d )(75)
30
10.050
=
(1,8)(75)
= 8,6 cm
Dputih = 1 x 2 x d
Dimana :
pelayanan = 25
Dpuli = 25 x 0,9 x 24
= 54 cm
= 540 mm
4.5.Perancangan Kait
mempunyai kekuatan tarik 1 480 N / mm2 dengan bentuk ulir kait trapesium.
4.Q
1 =
.d1 2
4 x10.000
=
3,14 x59
=35,4 N/mm2
31
Gambar 4.3. Dimensi Kait
mengambil faktor keamanan sf = 5,5 maka didapat tegangan tarik yang diijinkan :
Q
t =
sf
49
=
5,5
= 89 N/mm2
Ulir kait berfungsi sebagai pengikat pada batang lintang. Jenis ulir yang
digunakan adalah jenis ulir trapezium. Dimensi ulir pada kait ulir sebagai berikut :
32
Gambar 4.4. Ulir Kait
H1 = 5 mm d = 68 mm
D3 = 59 mm d1 = 60 mm
P = 10 mm d2 = 65 mm
= 30
Pada ulir, tegangan yang terjadi adalah tegangan tarik yang disebabkan
Q Q
= = (Literatur 1, hal 87)
A 2
D3
4
4 x10.000
=
(59) 2
= 36 N/mm2
33
Tegangan Geser
Q
q = qa (Literatur 2, hal 297)
.d 2 .H 1 .Z
dimana :
d2 = 59 m
h1 = 5mm
qa = 3 kg/mm2
Maka :
10.000
Z
.65.5.3
3,26
Untuk lebih aman diambil jumlah ulir sebanyak 5 buah, dan besarnya tekanan
Q
q=
xd 2 xH 1 xZ
10.000
=
x65 x5 x5
= 19 N/mm2
Q
b = (Literatur 2, hal 297)
d1 k p z
dimana:
k = 0,84
d2 = 60 mm
p = 10 mm
maka:
34
10.000
b =
60 0,84 10 5
= 13,2 N/mm2
Bantalan pada kait berfungsi agar kait dapat berputar dan memperkecil
terjadinya gesekan. Beban yang terjadi pada kait adalah beban aksial, untuk
konstruksi ini bantalan yang dipergunakan adalah bola aksial dengan dimensi :
d = 70 mm D = 130 mm
H = 5 mm C = 11900 kg
Batang lintang berfungsi sebagai tumpuan kait yang akan menerima beban.
Bahan untuk beban lintang adalah ST 50 dengan kekuatan tarik = 490 N / mm2
35
d2 = 58 mm b1 = 140 mm h1 = 60 mm
d4 = 80 mm b2 = 210 mm h2 = 32,5 mm
d5 = 50 mm b3 = 35 mm h4 = 4 mm
d6 = 36 mm b4 = 29 mm d1 = 130 mm
Momen lentur maksimum yang terjadi pada batang lintang adalah : ( Literatur 1.
hal 98 )
Q L Q d2
M 1 max = x x x
2 2 2 4
Dimana:
b4
L= + b1
2
29
= + 140
2
= 154,5 mm
maka:
= 3.137.500 Nmm
Momen perlawanannya adalah:
36
(b1 d 4 )h12
W= (Literatur 1, hal 98)
6
(140 80)602
=
6
= 36.000
Dengan mengambil factor keamanan Sf = 5,5 maka tegangan arik yang diijinkan
49
1 = = 9 0 N/mm2
5,5
Besarnya tegangan tarik pada batang lintang adalah :
M 1 max
1 =
W
301.750
=
36.000
= 87,1 N/mm2
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh 1 < I maka perancangan batang lintang
Drum berfungsi untuk menggulung tali baja yang dibuat dari besi cor atau
Drum ini dilengkapi dengan alur heliks ke kiri dan ke kanan, sehingga tali dapat
tergulung dengan seragam. Jari- jari alur heliks ini harus sesuai dengan diameter
tali baja.
37
Gambar 3.7. Drum Penggulung Tali Baja
H i
Z= +2
D
Dimana:
5,5 x 2
Z= +2
3,14 x0,54
= 8,48 lilitan
= 9 lilitan
38
s
comp = (Literatur 1. hal 74)
s
Dimana :
s = kisar n= 22 mm = 2,2 cm
Untuk besi cor tegangan tekan ( comp ) yang diijinkan sampai dengan
10.000 N / cm2
Maka:
2672,9
comp =
1,9 x 2,2
= 6394 N/cm2
Dari perhitungan diatas diperoleh bahwa tegangan tekan yang diijinkan, maka
Maka :
= 9 x 27
= 243 mm
Denan menyisakan panjang sebesar 5s untuk menahan tali maka panjang drum
menjadi :
39
H i
L= + 7 s (Literatur 1, hal 75)
RD
5,5 x 2
= + 7 27
3,14 x0,54
= 364,2 mm
365 mm
Karena System pulley yang digunakan adalah sistem pulley majemuk, maka
H i
L= + 12 s + l1 (Literatur 1, hal 75)
RD
5,5 x 2
= + 12 27
3,14 x0,54
= 742,2mm
75 mm
= 0,02 x 540 + 1
= 11,8 mm
40
4.7.Pemilihan Motor Pengangkat Hoist
Q V
N= (Literatur 1, hal 292)
75
Dimana :
maka :
10.050 x5
N=
75 x0,85 x60
Dari hasil perhitungan diatas maka dipilih motor pengangkat hoist dengan data-
N = 15 HP = 11.1855KW
n = 750 rpm
Frekwensi = 50 Hz
Momen statis :
N
M st = 71.620 (Literatur 1, hal 292)
n
13,14
=71.620
750
41
= 12547,8 Ncm atau 125,5 Nm
Momen dinamis :
GD 2 n 0,975 Q V
M din = +
375 ts n ts
Dimana :
fleksible dengan diameter poros D = 300 mm. Momen Inersia kopling di dapat
GD 2poros = GDrotor
2
+ GDcoupl
2
= 0,08 x 4 x 9,81
= 31,4 Nm
GD 2poros = GDrotor
2
+ GDcoupl
2
= 0,33 + 31,4
= 31,73 Nm
42
1,15 x3,173x750 0,975 x10.020 x0,08
M din = +
375 x3 750 x30 x0,80
= 28,6 Nm
M max = M din + M st
= 28,6 + 125,5
= 154,1 Nm
15
M rated = 716,20
750
= 143,2 Nm
Vtali = V i
43
Dimana:
maka :
Vtali = 5 x 2
= 10 m/menit
Vtali
drum =
D
10
=
3,14 0,54
= 5,89 rpm
I total = i1 + i2 + i3
1
Atau : I total =
drum
Dimana :
= 750 rpm
maka :
750
I total = = 125
6
44
Z2 Z 4 Z6
I total = X X
Z1 Z 3 Z 5
Roda gigi yang digunakan adalah roda gigi lurus ( spur gear ) dengan sudut tekan
kerja =20o, bahan roda gigi pinion adalah S 45 C yang memiliki kekuatan tarik
B1 =58 kg / mm2 dan tegangan lentur ijin a1 = 30 kg / mm2 . Untuk roda gigi
Diameter roda gigi dihitung dengan menggunakan rumus : ( literature 2. hal 220 )
2 a 2 200
d 1= = = 66,7mm 67mm
1+ i 1+ 5
2 a i 2 200 5
d 2= = = 333,3mm 333mm
1+ i 1+ 5
d1 67
Z 1= = = 16,75mm 17mm
m 4
d 2 333
Z 2= = = 83,75mm 84mm
m 4
n1 Z1 750 x17
n 2= = = 151,78 152rpm
Z2 84
45
Roda gigi 2 dan roda gigi 3 dihubungkan dengan satu poros. Maka : n2 = n3 = 152
Rpm. Dengan mengambil modul m2 =4 dan I2 =5 dan a2 = 150 mm, maka didapat :
z a2 2 x150
d 3= = = 50mm
1+ i 1+ 5
2 xa2 xi 2 x150 x5
d 4= = = 250mm
1+ i 1+ 5
d3 50
Z 3= = = 12,5 13
m 4
d 4 250
Z 4= = = 62,5 64
m 4
Z 4 64
i 2= = = 4,923
Z 3 13
65
i 2= =5
13
Untuk menghitung roda gigi 5 dan roda gigi 6 sama seperti roda gigi 2 dan roda
2 a3 2 + 150
d 5= = = 50mm
1 + i3 6
46
2 a3 i3 2 x150
d 6= = = 50
1 + i3 6
55 50
Z 5= = = 12,5 13
m 4
d 6 250
Z6= = = 62,5 64
m 13
Z 6 64
i 3= = = 4,923
Z 5 13
Z 5 xn5 13x30,4
6= = = 6,08rpm
Z6 65
Dari hasil perhitungan transimisi diatas, dengan putaran motor 1 = 750 Rpm dan
Poros berfungsi sebagai penerus daya dan pasak digunakan untuk meneruskan
momen dari atau ke poros. Bahan poros diambil S 45 CD dengan kekuatan tarik
B =600 N / mm2 dan pasak SC 35 dengan kekuatan tarik 520 N / mm2 . Poros
mengalami kelelahan puntir dan diberi alur pasak, dari tabel diperoleh Sf1 = 6 dan
47
Gambar 4.9. Poros dan Pasak
B
a = (Literatur 2, hal 8)
Sf1 Sf 2
60
=
6 1
= 150 N/mm2
Pd
T=9,74x10 5 (Literatur 2, hal 8)
n1
Dimana :
Maka :
11,1855
T=9,74x10 5
750
= 1.452.623,6 Nmm
48
1
5,1 3
d s = K1 Cb T (Literatur 2, hal 8)
a
Dimana :
Maka :
1
5,1 3
d s = x 2 x1,8 x145262,36
15
= 56,23 mm
Sesuai standart dan untuk keamanan maksimal diameter maksimal diameter poros
diambil 60 mm. Jenis pasak yang digunakan adalah pasak benam ( pasak luncur )
d s 60
Lebar alur : b= = = 15mm
4 4
60
Kedalaman alur : t= = 7,5mm
8
Dari tabel diperoleh harga dimensi pasak standart yang mendekati untuk diameter
b = 15 mm = 40 80 mm
t1 = 15 mm c = 0,40 0,60 mm
49
t2 = 15 mm
2 T
F= (Literatur 2, hal 25)
ds
Dimana :
Ds = Diameter poros = 60 mm
Maka :
2 x145262,36
F= = 4.842,07kg = 48,42 KN
60
F
k = (Literatur 2, hal 25)
b 1
Dimana :
b = lebar pasak = 15 mm
maka :
4842,07
k = = 4,03kg / mm2 = 40,3 N/mm2
15 x80
Dengan membagi kekuatan tarik B dengan sfk1 = 6 dan sfk2 maka diperoleh
50
F
ka (Literatur 2, hal 25)
b l1
F 4842,07
l1 = = = 24,83mm
ka b 13x15
Dengan perbandinagn bahwa tegangan geser yang timbul lebih k lebih kecil dari
d = 60 mm D = 130 mm
B = 16 mm r = 1,5 mm
pada posisi yang diinginkan. System pengereman pada Overhead Crane adalah
51
System elektromagnetik yang bekerja secara otomatis. Rem dipasang pada poros
motor :
Q V
N br =
75 (Literatur 1, hal 292)
Dimana :
k = Efisiensi = 0,80
maka :
10.020 x5 x0,8
N br = = 8,9 HP = 6,63673 KW
60 x75
N br
M st = 71620
1
nbr
8,9
=71620-
750
= 8498,9 N/cm
= 84,989 N/m
GD 2 0,975 Q v 2
1
M din = + (Literatur 1, hal 293)
375tbr n tbr
Dimana :
52
n = kecepatan putaran motor = 750 rpm
= efisiensi = 0,80
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh momen girasi poros DG2poros = 31,7 Nm,
= 9,31 Nm
= 84,9 + 9,31
= 94,29 Nm
M br = M st1
= 8,4989 x 2
= 169,97 Nm
Maka untuk keamanan diambil momen pengereman terbesar, yaitu 169,7 Nm.
melintang.
53
Dengan lebar ruangan 12 meter maka diambil L = 11,4 m dengan beban
v = kecepatan = 20 m / menit
= Efisiensi = 0,80
Dimana adalah faktor traksi yang tergantung pada diameter roda D dan diameter
poros d. Dalam perancangan ini diambil D = 400 mm dan d = 70 mm, dari tabel
= 2(10+0,5)20
=4200 N/ton
420 x 20
N= = 2,3HP = 1.71511 KW
75 x0,8 x60
Untuk motor penggerak trolley digunakan dua buah motor, maka daya untuk satu
2,3
buah motor menjadi : = 1,15HP = 0,85756. Maka dipilih motor dengan data-
2
data sebagai berikut :
N = 2 HP = 1.4914 KW
54
n = 750 rpm
N
M st = 71620
1,15
=71620
750
= 10,98 Nm
Momen Dynamis :
DG 2 n 0,975 G1 V 2
M din = +
375 ts n ts
dimana :
= Efisiensi = 0,80
Dari tabel diperoleh untuk D =400 mm, momen inersia I = 0,0035 kg m / menit
55
Maka momen girasi kopling :
2
GD coupl = 4.I.g
= 0,019 + 0,156
= 1,75 Nm2
Momen dinamis :
= 0,076 Ncm
=1,098 + 0,0076
=11,5 Nm
N
M rated = 71620
n
2
=71620
750
= 19 Nm
Rel dan roda jalan Overhead Crane berfungsi agar Crane dapat bergerak
56
Roda untuk crane ini dibuat dari baja cor cast iron 35 36 dengan
kekuatan bahan = 720 N/mm2 . Gaya yang bekerja pada roda jalan
adalah
Q + G0
P max = (Literatur 1, hal 237)
4
Dimana :
Maka :
10.000 + 500
P max = = 2625kg
4
d1 = 400mm b1 = 65mm
d2 = 440mm b2 = 110mm
d3 = 80mm b3 = 65mm
d4 = 180mm 4 = 280mm
d5 = 240mm 5 = 220mm
d6 = 345mm 6 = 164mm
d7 = 230mm 7 = 15mm
Pk
1 max = 400 (Literatur 1, hal 260)
b1 r
Dimana :
57
b1 = Lebar permukaan kerja rel rata = 65cm
Maka :
2625 x0,24
1 max = 400 = 880,6kg / cm2 = 8806 N/cm2
6,5 x 20
adalah :
7200
i = = = 1309kg / cm2 = 13,09kg / mm 2 =130,9 N/mm2
sf 515
Pemilihan Rel
Pada Perancangan Overhead Crane rel yang digunakan adalah rel khusus
h = 75mm b1 = 175mm
b = 65mm b0 = 78mm
58
c = 30mm e = 10mm
d = 34mm f = 14mm
s = 38mm g = 20mm
r = 5mm
wv
N br =
75
dimana:
= Efisiensi = 0,08
Maka :
420 x 20
N br = = 2,3HP = 1.71511 KW
75 x0,80 x60
Motor yang diperlukan untuk gerak melintang adalah dua buah maka daya
2,3
pengereman untuk tiap motor menjadi : = 1,15HP = 0,85756 KW
2
Untuk lebih aman dipilih daya motor 1,5 HP = 1,11855 KW
N
M st = 71620
n
1,15
=71620
750
= 1098 Ncm
= 11 Nm
59
Momen dinamis pengereman :
GD 2 n 0,975Gv 2
M 1din = +
375tbr n tbr
= 2,1 Nm
= 11,5 + 2,1
= 13,6 Nm
W v
N=
75
dimana :
= Efisiensi = 0,85
W = ( Q + Go + G )
Dengan :
60
G = Berat girder = 10.000 kg (diperkirakan)
gesek = 0.01 sedangkan koefisien gesek rol diasumsikan k=0.05 cm. Dari table
W = 2(10+0.5+10)20
=820kg
820 x30
N= = 6,43HP = 4,79485KW
75 x0,85 x60
Motor yang digunakan untuk penggerak memanjang adalah dua buah motor.
Maka daya untuk satu motor adalah 6,43/2 = 3,125HP = 2,33031KW, maka daya
untuk satu motor diambil 4HP = 2,9828KW dengan data-data ebagai berikut:
N = 4 HP = 2,9828KW
n = 750rpm
61
N
M st = 71620
n
3,125
= 71620
750
= 2984 Ncm
= 30,7 Nm
GD 2 n 0,975G v 2
M din = +
375ts n ts
2
GD coupl = 4 I g
= 4x0,035x9,81
= 1,37 Nm2
GD 2motor = GDmotor
2
+ GDcoupl
2
=0,13 + 0,137
=2,67 Nm2
= 28,17 Nm
62
N
M rated = 71620
n
4
=71620
750
= 3819,7 Ncm
= 31,89 Nm
M max 6,887
= = 1,8 <(1,75-2)
M rated 3,819
Tekanan maksimum yang terjadi pada roda jalan pada saat troli yang
dibebani berada pada daerah mati e bentangan crane. Jarak d adalah jarak
63
Gambar 4.12 Mekanisme Penjalan crane
G Q + G0 L e
P max = + (Literatur 1, hal 241)
4 2 L
Dimana :
64
b D
e= +
2 2
Dimana :
950 400
e= + = 675mm = 67,5cm
2 2
Maka tekanan maksimum yang terjadi pada roda adalah :
= 74391,4 kg/cm2
Pk
max = 400 (Literatur 1, hal 260)
b1 r
Dimana :
Maka :
7439,14 x 2,04
max = 400
6,5 x 20
= 14823,6 N/cm2
= 148,236 N/mm2
65
Pemilihan rel
Pemilihan rel pada Perancangan Overhead Crane ini adalah rel khusus
untuk crane jalan dengan dimensi sama seperti rel pada troli.
W v
N br =
75
Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa tehanan terhadap gerakan adalah :
W= (Q + G0 + G )
= 2(10+0,5+10)20
= 820 kg
Maka :
820 30
N br = = 6,43HP = 4,79485 KW
75 0,85 60
Nbr
M 1st = 71620
nbr
3,125
=71620
750
= 3070 Ncm
= 30,7 Nm
GD 2 n 0,975 G1 v n
M din = +
375 tbr n tbr
66
1,15 x0,267 x750 0,975 x 20500 x(30) 2 x750
= +
375 x3 750 x3 x(60) 2
= 16658,3 Ncm
= 166,583 Nm
M br = M din
1
M st1
= 16,658 3,07
= 136,13 Nm
overhead crane. Karena pada girder ini trolli dapat bergerak secara melintang
yang sekaligus sebagai tempat beban digantung. Pada Perancangan ini girder yang
digunakan adalah profil I standar DIN 100 dengan data-data sebagai berikut :
67
b = 150 mm Wx = 1280 cm3
d = 20 mm Q = 314 kg/m
t = 36 mm
Pada Perancangan crane ini jumlah girder yang digunakan dua buah,
konstan dalam ton yang terdistribusi merata sepanjang bentangan, q = bobot mati
dalam ton per meter maka momen lentur pada jarak x dari penumpu sebelah kiri
x
Mq = q Nm
2
L
Momen lentur maximum terjadi pada x= , adalah :
2
L2 L
M L max = q =G (Literatur 1, hal 315)
8 8
11,4
=7159,2
8
= 10201,86 tonm
= 102018,6 KNm
G 5L3
1 = x cm (Literatur 1, hal 320)
E I 384
68
Dimana :
G = Berat girder
= (3,14x11,4)x2=7159,2 kg
l = Panjang girder
= 11,4m = 1140cm
I = Momen inersia
= 644770cm2
E = Modulus elastisitas
= 2.200.200 kg/cm2
maka :
7159,2 5 x(1140)3
= 1
x
2.200.200 x644.770 384
= 0,097 cm
Defleksi akibat kerja ditentukan dengan asumsi bahwa troli berada secara
sistematis di tengah bentangan girder crane, defleksi ini dapat dihitung dengan :
"=
P
48EI
[
( L b) L2 + ( L + b) 2 ] (Literatur 1,hal 320)
Dimana:
P = Q+G
69
Q = Kapasitas angkat = 10.000 kg
Maka :
"=
10.500
48 x 2.200.200 x644.770
[
(1140 95) (1140) 2 + (1140 + 95) 2 ]
= 0,4555 cm
= 0,097 + 0,455
= 0,552 cm
70
BAB V
Kesimpulan:
Pembuatan overhead crane adalah menggunakan tali baja, puli tetap, kait
tunggal, rem otomatis, motor listrik, roda gigi, dan rel khusus crane jalan.
masing-masing 4HP.
Saran:
lagi, sehingga mendapatkan alternatif yang lebih banyak dan hasil yang lebih baik.
1984