1, Jan-Apr 2014
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
2
Departemen Ilmu Penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
ABSTRAK
Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik yang berkaitan dengan
meningkatnya glukosa darah dan diperkirakan akan meningkat secara drastis dan terjadi
ledakan yang luar biasa dalam 1 atau 2 dekade mendatang. Diabetes melitus yang paling
sering terjadi saat ini adalah diabetes melitus tipe II. Hiperglikemik kronis pada diabetes
melitus berkontribusi terhadap munculnya berbagai komplikasi berupa kerusakan,
disfungsi dan kegagalan berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh
darah. Penderita DM cenderung berisiko 17 kali lipat terjadi gagal ginjal kronik.
Tujuan
Untuk mengetahui hubungan antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian gagal ginjal
kronik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Periode 1 Januari 2011
Oktober 2012.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Data
diambil dengan metode consecutive sampling dari data sekunder berupa catatan rekam
medis pasien dengan diabetes melitus tipe II di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta periode Januari 2011 Oktober 2012. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-
Square.
Hasil
Terdapat hubungan bermakna antara diabetes melitus tipe II dengan gagal ginjal kronik
dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan Confidence interval (CI) 2,3-7,8.
Kesimpulan
Terdapat hubungan bermakna antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian gagal ginjal
kronik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode 1 Januari 2011
Oktober 2012.
Kata Kunci : Diabetes Melitus tipe II, gagal ginjal kronik, cross sectional, Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
11
Sari, Hisyam. Hubungan DM Tipe II dengan GGK
ABSTRACT
Background
Diabetes mellitus (DM) is a group metabolic diseases characterized by elevated blood glucose
levels. Diabetes is predicted to increase dramatically in the next 10-20 years. Type 2 diabetes is the
most common form of diabetes. Chronic hyperglycaemia is associated with long-term damage
disfunction and failure of normal functioning of various organs, especially the eyes, kidneys,
nerves, heart and blood vessels. Patient with DM have 17 times higher risk for the kidney failure.
Objective
To find out the correlation between type II diabetes mellitus and incident renal failure in PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Hospital at the period of 1 January 2011 October 2012.
Methods
This was a cross-sectional descriptive study. One hundred and ninety-two patients were included in
this study. Consecutive sampling technique was used for data collection. Patients record were
reviewed to obtain data pertaining to age sex, glucose blood test and present of chronic renal
failure. Diabetic patients suffering from any other medical problems such as hypertension,
tuberculosis and urolithiasis were excluded from this study. The data analysis was done by Chi-
Square test.
Results
Incident chronic renal failure had a significant correlation with type 2 diabetes mellitus (p<0.05;
95% confidence interval 2.3 to 7.8).
Conclusion
There was a significant correlation between type II diabetes mellitus with incident chronic renal
failure at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital, in the period of 1 January 2011 October
2012.
Keywords : type II diabetes mellitus, chronic kidney failure, cross sectional, PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Hospital.
satu ancaman kesehatan manusia. Penyakit dibedakan menjadi DM tipe I dan DM tipe
12
JKKI, Vol.6 No.1, Jan-Apr 2014
13
Sari, Hisyam. Hubungan DM Tipe II dengan GGK
14
JKKI, Vol.6 No.1, Jan-Apr 2014
(2008), besar sampel yang diperlukan Variabel pada penelitian ini adalah
dalam penelitian ini sebanyak 192 sampel.10 sebagai berikut :
Pasien dengan DM tipe II merupakan a. Variabel bebas : kadar glukosa darah
pasien yang memiliki kadar gula darah sewaktu dan atau glukosa darah puasa
sewaktu (GDS) 200 mg/dL dan atau kadar pasien DM tipe II.
gula darah puasa (GDP) 126 mg/dL. b. Variabel tergantung : kadar ureum
Sedangkan non-DM tipe II adalah kadar dan kreatinin pasien gagal ginjal
GDS <200 mg/dL dan atau GDP <126 kronik.
mg/dL. Dikatakan gagal ginjal kronik jika Instrumen dalam penelitian ini
terdapat kelainan struktur atau fungsi ginjal, menggunakan data sekunder berupa data
dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi rekam medis pasien yang diperoleh data
glomerulus (LFG) sebesar <60 mengenai hasil pemeriksaan laboratorium
ml/menit/1,73 m2. Data yang diambil sesuai baik kadar gula darah sewaktu dan atau
Standar Pelayanan Minimal RS PKU puasa, kadar ureum, kreatinin, serta
Muhammadiyah Yogyakarta (2010), yaitu penyakit lain dalam kriteria pemilihan
berdasarkan diagnosis klinis dan hasil sampel. Berdasarkan rancangan penelitian,
laboratorium kadar kreatinin, kemudian data dianalisis menggunakan dengan uji
diukur LFG dengan rumus Cocroft-Gault : Chi-Square.
15
Sari, Hisyam. Hubungan DM Tipe II dengan GGK
Jumlah sampel pada penelitian ini negatif pada sampel penelitian ini seimbang
sebanyak 192 orang, dimana 96 orang yaitu 50% pada DM tipe II positif dan 50%
termasuk pasien DM tipe II positif dan 96 pada DM tipe II negatif. Pada distribusi
orang termasuk DM tipe II negatif. Sampel gagal ginjal kronik, sebanyak 59,9% sampel
dalam penelitian ini merupakan pasien yang penelitian tidak memiliki gagal ginjal
tercatat di Rumah Sakit PKU kronik.
Muhammadiyah Yogyakarta Periode 1 Hasil analisis data menggunakan
Januari 2011 sampai Oktober 2012 yang Chi-Square tersaji pada Tabel 2 dan
memenuhi kriteria inklusi seperti yang diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan
sudah disebutkan sebelumnya dan sampel Confidence interval (CI) 95%; 2,3-7,8.
yang diambil menggunakan metode Secara statistik hal ini menunjukkan bahwa
consecutive sampling. Distribusi hipotesis nol (H0) ditolak karena terdapat
karakteristik sampel penelitian tersaji dalam hubungan antara DM tipe II dengan
Tabel 1. kejadian gagal ginjal kronik.
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pada Pada Tabel 3 tersaji data Rasio
penelitian ini distribusi jenis kelamin pada Prevalens sebesar 2,22 dengan Confidence
sampel lebih banyak pada perempuan yaitu Interval (CI) sebesar 95%, 2,3-7,8 dan rasio
50,5%. Distribusi DM tipe II positif dan prevalensi >1 dimana artinya terdapat
16
JKKI, Vol.6 No.1, Jan-Apr 2014
17
Sari, Hisyam. Hubungan DM Tipe II dengan GGK
18