MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
2016
AN Tanggal Terbit
Unit Pemeriksa
:
:
13/4/2016
Halaman : 1/30
Jl. Jenderal Sudirman No 53 Desa Beber Km Drs. HAERIA, SKM.,
PUSKES 13 Cirebon, Telp.: 0232-8895252, Hotline M.KM.
SMS : 087713313312 e_mail :
MAS pkmbeber@yahoo.com Website :
Pembina
NIP. 19641213 198803
BEBER www.pkmbeber.cirebonkab.go.id. Kode Pos
1 006
45172
Status Dokumen :
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
I PENDAHULUAN 5
A. Latar Belakang 5
Profil Organisasi 5
a. Gambaran Umum Organisasi 5
b. Visi Organisasi 9
c. Misi Organisasi 9
d. Struktur Organisasi 9
e. Motto 10
f. Tata Nilai 10
2. Kebijakan Mutu 10
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis) 10
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat essensial 10
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Klinis/Perseorangan (UKP) 11
c. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Pengembangan 11
d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Penunjang 11
B. Ruanglingkup 11
C. Tujuan 11
D. Landasan Hukum dan Acuan 11
E. Istilah dan Definisi 13
II. SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN 14
A. Persyaratan Umum 14
B. Pengendalian Dokumen 14
1. Perubahan dan Penerbitan Dokumen Mutu 14
2. Distribusi Dokumen Mutu 15
3. Pengendalian dan Status Dokumen Mutu 15
C. Pengendalian Rekam Implementasi 15
III. TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN 15
A. Komitmen Manajemen 15
B. Fokus Pada Sasaran/Pasien 15
C. Kebijakan Mutu 16
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu 16
E. Tanggungjawab dan Wewenang Personal Organisasi 16
F. Wakil Manajemen Mutu 16
G. Komunikasi Internal 17
IV. TINJAUAN MANAJEMEN 17
A. Umum 17
B. Masukan Tinjauan Manajemen 17
C. Luaran Tinjauan 18
V. MANAJEMEN SUMBER DAYA 18
A. Penyediaan Sumber Daya 18
B. Manajemen Sumber Daya 18
C. Infrastruktur 18
D. Lingkungan Kerja Puskesmas 18
VI. Penyelenggaraan Pelayanan 18
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) 18
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan/UKP) 19
C. Interaksi Penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan 19
a. Proses Perencanaan Mutu 20
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 3/30
b. Proses Inti 20
b.1. Perencanaan Anggaran 20
b.2. Perencanaan Program 20
b.3. Pendaftaran Pasien 21
b.4. Pelayanan Poli Umum 21
b.5. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) 21
b.6. Pelayanan P2M 21
b.7 Pelayanan MTBS/Poli Anak 21
b.8. Pelayanan Lansia 21
b.9. Pelayanan PTM 22
b.10. Pelayanan Poli Gigi 22
b.11. Pelayanan Loket Obat 22
b.12. Pelayanan Imunisasi 22
b.13. Pelayanan Konsultasi Gizi 22
b.14. Pelayanan Konsultasi Penyakit Berbasis Lingkungan 22
b.15. Pelayanan PONED 22
b.16. Pelayanan UGD 23
b.17. Pelayanan Rawat Inap 23
b.18. Pelayanan Konsultasi Psikologi 23
b.19. Pelayanan Dokter Spesialis Anak dan Kandungan 23
b.20. Laboratorium Sederhana 23
b.21. Pemeriksaan USG 23
b.22. Pemeriksaan IVA 23
b.23. Kegiatan Farmasi 24
b.24. Surveilans Epidemiologi & P2M 24
b.25. Perkesmas 24
b.26. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) 24
b.27. UKGS 24
b.28. UKGMD 24
b.29. Promosi Kesehatan 24
b.30. Klinik Lotus (VCTHIV/AIDS) 24
b.31. Taman Toga dan Taman Gizi 25
c. Proses Pendukung 25
c.1. Posyandu 25
c.2. Posbindu 25
c.3. Kerjasama dan Kemitraan 25
c.4. Kepegawaian 25
c.5. Keuangan 25
c.6. Pengadaan Perlengkapan Puskesmas 25
c.7. Kalibrasi Alat Ukur 26
c.8. Pengendalian Dokumen dan Data 26
c.9. Pengendalian Catatan Mutu 26
c.10. Pencatatan dan Pelaporan 26
c.11. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas 26
d. Proses Peningkatan Mutu 27
d.1. Audit Internal 27
d.2. Tinjauan Manajemen 27
d.3. Tindakan Koreksi Dan Pencegahan 27
d.4. Analisa Data 28
d.5. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan 28
d.6. Penanganan Keluhan Pelanggan 28
Diagram Hubungan Antar Proses Bisnis 29
VII. PENUTUP 30
LAMPIRAN : ....
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 4/30
LAMPIRAN :
1 Struktur Organisasi Manajemen UPT Puskesmas DTP Beber
2 Struktur Organisasi Manajemen Mutu
3 Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien
4 Sasaran Mutu
5 Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Penanggungjawab Organisasi Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan Di UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2016.
6 Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien Di UPT Puskesmas DTP
Beber
7 Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Kelompok Kerja (POKJA) Penyusunan dan Pengelolaan Standar
Prosedur Operasional (SPO) Mutu Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas DTP Beber
8 Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Panitia Kerja (PANJA) Kehumasan dan Protokol Di UPT
Puskesmas DTP Beber
9 Denah Ruangan Pelayanan Puskesmas
10 Diagram Alir Proses Pelayanan Dalam Gedung
11 Diagram Alir Proses Upaya Kesehatan Masyarakat
12 Prosedur Audit Internal
13 Prosedur Tinjauan Manajemen
14 Prosedur Pengendalian Dokumen dan Data
15 Prosedur Pengendalian Catatan Mutu
16 Prosedur Tindakan Koreksi dan Pencegahan
17 Prosedur Analisis Data
18 Prosedur Pengukuran Kepuasan Pelanggan
19 Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan
20 Prosedur Pengendalian Layanan Tidak Sesuai
21 Prosedur Koordinasi Program
22 Prosedur Kerjasama dan Kemitraan
23 Prosedur Pencatatan dan Pelaporan
24 Prosedur Pengadaan Barang dan Penerimaan Barang
25 Prosedur Evaluasi Pengadaan Barang
26 Prosedur Penerimaan Pegawai
27 Prosedur Pelatihan Pegawai
28 Prosedur Penilaian Pegawai
29 Prosedur Penerimaan Retribusi
30 Prosedur Penerimaan Kapitasi dan Non Kapitasi
31 Prosedur Penerimaan Anggaran Kegiatan
32 Surat Perintah Tugas
33 Prosedur Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat Ukur
34 Prosedur dan Perbaikan Alat Barang
35 Prosedur Pendaftaran Pasien Puskesmas
36 Prosedur Proses Penilaian Kinerja Puskesmas
37 Tugas Pokok dan Fungsi
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 5/30
MANUAL MUTU
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
TAHUN 2016
1. PENDAHULUAN
Manual Mutu ini disusun untuk menjelaskan Sistem Manajemen Mutu yang diimplementasikan di
UPT Puskesmas DTP Beber. Sistem Manajemen Mutu UPT Puskesmas DTP Beber yang
dijelaskan akan mencakup Kebijakan dan Sasaran Mutu, Komitmen Manajemen, Organisasi Mutu
dan Puskesmas serta uraian singkat Proses-proses bisnis yang dijalankan organisasi. Pada bagian
akhir disajikan tabel matriks yang menunjukkan kesesuaian antar bagian Manual Mutu ini dengan
dokumen yang terkait serta menunjukkan interaksi hubungan implementasi peningkatan sistem
manajemen mutu yang berkelanjutan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Beber.
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya (Permenkes No. 75 Tahun 2014).
Operasionalisasi administratif dan payung hukum UPT Puskesmas DTP Beber ini
berdasarkan Peraturan Bupati Cirebon Nomor 12 Tahun 2010 tentang perubahan kedua
atas peraturan Bupati Cirebon nomor 36 tahun 2009 tentang organisasi, tugas, fungsi dan
tata kerja unit pelaksana teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bupati Cirebon nomor 72 tahun 2009 tentang
perubahan kedudukan dan wilayah kerja unit pelaksana teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat pada Dinas Kesehatan, dan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon Nomor 050/507/TU tahun 2007 tentang Penataan Wilayah Kerja
Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Adapun izin operasional Puskesmas
Beber tercantum pada surat Keputusan Bupati nomor 440/Kep.196/Dinkes/2016, tanggal
4 April 2016 tentang pemberian izin operasional unit pelaksana teknis Puskesmas
Kabupaten Cirebon.
Kriteria Puskesmas Beber ini termasuk Puskesmas Pedesaan, sebagaimana lokasi dan
aksesibilitasnya dapat digambarkan sebagai berikut; wilayah kerja UPT Puskesmas DTP
Beber meliputi seluruh wilayah Kecamatan Beber yang terdiri dari 10 desa dengan
kontur tanah pedesaan agraris yang berbukit dan lembah dengan suhu udara yang cukup
sejuk. Lokasi gedung Puskesmas berada di Desa Beber di jalan Raya Jenderal Sudirman
Km 13 dari Kota Sumber Pusat Ibukota Kabupaten Cirebon maupun dari Pusat Kota
Cirebon yang merupakan juga jalan utama yang menghubungkan dengan Kabupaten
Kuningan. Letaknya yang relatif strategis dengan jalan raya memungkinkan aksesibilitas
kemudahan masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan kesehatan.
Batas administratif wilayah kerjanya adalah sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Harjamukti Kota Cirebon dan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan, dan sebelah Timur berbatasan
dengan Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon. Gambaran posisi wilayah kerja
Puskesmas disajikan pada gambar 1 dan 2 dalam peta wilayah kerja sebagai berikut :
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 6/30
Gambar 1
Peta Posisi Wilayah Kerja Puskesmas Beber
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
PUSKESMAS
BEBER
Sebagai gambaran lebih jelas distribusi 10 (sepuluh) posisi desa wilayah kerja dan letak
fasilitas Puskesmas Beber dapat disajikan pada peta berikut ini :
Gambar 2
Ds. Kondangsari
Puskesmas
Beber
Ds. Beber
Ds. Cipinang
Kantor
Camat
BeberDs. Halimpu Ds. Cikancas
Keberadaan Puskesmas Beber saat ini melayani penduduk Kecamatan sebanyak 43.313
jiwa dengan proporsi penduduk Laki-laki sebanyak 22.513 (52,0%) dan wanita sebanyak
20.800 (48,0%). Kepesertaan penduduk dalam Jaminan Kesehatan Nasional sudah
mencapai 32.642 jiwa (75,4%). Adapun sebaran penduduk perdesa yang merupakan juga
sebagai sasaran dalam upaya kesehatan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1
Sebaran Sasaran Jumlah Penduduk di Desa Wilayah Kerja
UPT Puskesmas DTP Beber Kecamatan Beber
Tahun 2015
Jumlah Angka
Jumlah Laki- Kepadatan
No. Nama Desa Perempuan Rumah Beban
Penduduk Laki Penduduk/Km2
Tangga Tanggungan
1 Wanayasa 1.992 1.005 987 563 1,92 0,66
2 Sindangkasih 3.582 1.795 1.787 1.135 2,03 0,50
3 Sindanghayu 1.767 913 854 510 1,83 0,47
4 Ciawigajah 7.418 3.864 3.554 1.809 2,35 0,31
5 Cikancas 3.650 1.865 1.785 1.011 1,38 0,53
6 Halimpu 3.032 1.601 1.431 805 1,43 0,86
7 Cipinang 3.135 1.633 1.502 934 1,96 0,65
8 Beber 7.916 4.114 3.802 2.117 2,38 0,54
9 Patapan 2.856 1.600 1.256 756 1,14 0,49
10 Kondangsari 7.965 4.123 3.842 207 2,04 0,76
TOTAL 43.313 22.513 20.800 11.687 1,88 0,55
Gambaran status pendidikan kepala keluarga terdiri dari tidak tamat SD sebanyak 17,7%
(2.034 KK) dan kepala keluarga yang tamat Perguruan Tinggi 4,5% (516 KK). Jumlah
sekolah SD sebanyak 19, SMP ada 2 dan SMA ada 4.
Adapun status pekerjaan kepala keluarga dari sebanyak 11.687 KK adalah 85,1% (9.879
KK) bekerja, dan 14,1% (1.620 KK) tidak bekerja. Mata pencaharian masyarakat di
wilayah Beber secara berurutan sebagian besar adalah Petani 4.211 (45,4 %), Pegawai
Swasta 2.622 (28,2 %), Pedagang 1.965 (21,2 %), Perajin 264 (2,8 %), PNS 220 (2,4 %),
dan tidak ada yang bekerja sebagai Nelayan 0 (0%).
.
Pemberdayaan masyarakat dalam Program UKBM tentang Desa Siaga sudah intensif
dilakukan untuk 10 desa di Kecamatan Beber dan kegiatan Posyandu dengan kader aktif
sebanyak 291 kader yang terdistribusi pada 54 Posyandu, dengan strata Posyandu
Pratama 7 (12%), Madya 17 (31%), Purnama 27 (50%), dan Mandiri 3 (7%). Dan
keberadaan Posbindu ada 10 unit yang tersebar di 10 Desa wilayah kerja Puskesmas
Beber.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 8/30
Tabel 2
Jenis dan Jumlah Ketenagaan di UPT Puskesmas DTP Beber
Tahun 2016
Sarana dan Prasarana gedung Puskesmas Beber ini berdiri diatas luas tanah 3.000 meter 2
(60 x 50 meter) adalah milik pemerintahan desa Beber, dengan luas bangunan sekitar
1.000 meter2 (khusus luas gedung Puskesmas hanya 324 meter 2, sisanya adalah luas
bangunan PONED dan Perawatan Rawat Inap dan UGD). Gedung Puskesmas memiliki
dua lantai; lantai satu dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan klinis, konseling maupun
promosi kesehatan, dan lantai 2 dimanfaatkan untuk kegiatan manajemen dan
administrasi perkantoran termasuk sekretariat manajemen pengendalian mutu. Sedangkan
halaman belakang gedung dimanfaatkan sebagai percontohan Taman Herbal dan Taman
Gizi serta arena jalan kaki refleksi yang digunakan secara rutin oleh para pengunjung, dan
khususnya bagi peserta senam Prolanis. Adapun gambaran denah pelayanan dalam
gedung Puskesmas Beber dapat dilihat pada lampiran.
Sarana Kendaraan : Sarana untuk menunjang kegiatan Puskesmas Beber ini dilengkapi 2
kendaraan roda dua dan 1 unit mobil Pusling yang digunakan untuk kegiatan rujukan,
kegiatan ke 3 unit Pelayanan Puskesmas Pembantu, 1 Polindes dan 3 Poskesdes, kegiatan
6 titik Puskesmas Keliling juga untuk kegiatan luar gedung lainnya seperti UKS,
Posyandu, Posbindu, penyuluhan kesehatan, kegiatan survey dan UKBM lainnya.
Tugas Pokok UPT Puskesmas DTP Beber sebagai unsur pelaksana teknis operasional,
yaitu: Melaksanakan kebijakan operasional sebagian tugas dinas di bidang pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dan pembinaan pengembangan upaya kesehatan masyarakat
secara paripuma di wilayah kerjanya.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 9/30
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, UPT Puskesmas DTP Beber mempunyai
fungsi :
1.1. Penyusunan rencana kegiatan UPT Puskesmas;
1.2. Penyusunan dan evaluasi data upaya kesehatan kesejahteraan kesehatan ibu dan
anak keluarga berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit, imunisasi, pengobatan dan penyuluhan
kesehatan;
1.3. Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pelayanan kesehatan dan pembinaan
pengembangan upaya kesehatan masyarakat secara paripuma di wilayah kerjanya;
1.4. Pelaksanaan operasional pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah
kerjanya;
1.5. Pelaksanaan operasional pembinaan pengembangan upaya kesehatan masyarakat
secara paripuma di wilayah kerjanya;
1.6. Pelaksanaan administrasi umum dalam bidang tugasnya;
1.7. Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya;
1.8. Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat;
1.9. Pelaporan pelaksanaan tugas UPT Pusat Kesehatan Masyarakat;
1.10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup
bidang tugasnya.
b. Visi Organisasi
UPT Puskesmas DTP Beber mempunyai Visi yang berkesesuaian dengan visi Dinas
Kesehatan Kabupaten Cirebon, yaitu :
Terwujudnya Puskesmas Beber sebagai Puskesmas terunggul dalam kualitas dan
profesional pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk kesehatan mandiri.
c. Misi Organisasi
Untuk mencapai Visi organisasi tersebut disusun misi dalam 4 (empat) point di UPT
Puskesmas DTP Beber sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan profesionalisme Sumber Daya Puskesmas;
2. Meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan mandiri melalui
pendekatan promotif dan preventif;
3. Kemudahan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang unggul didukung oleh
spirit profesional SDM;
4. Meningkatkan jalinan kemitraan dengan semua pihak dalam penggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan untuk kepentingan pembangunan kesehatan
masyarakat mandiri.
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT Puskesmas DTP Beber didasarkan kepada Peraturan Bupati
Cirebon Nomor 36 Tahun 2009, tentang Organisasi, Tugas, Fungsi dan tata kerja UPT
Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ada pada lampiran pertama manual
mutu ini.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 10/30
e. Motto
Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas
DTP Beber adalah Layanan kesehatan yang humanis dan dipenuhi rasa kebajikan hati
dengan landasan spirit profesional untuk kebutuhan dan kepuasan klien.
f. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya, UPT Puskesmas DTP Beber berkomitmen untuk
menerapkan tata nilai SETIA, sebagai berikut :
Dikelola secara humanisme dan mampu meringankan beban klien dengan memberikan
Senyum kepada setiap pelanggan/klien yang berkunjung maupun masyarakat;
Mampu mengambil sikap rasa Empati terhadap klien maupun masyarakat yang
dihadapi, sebagai wujud kebajikan hati dan profesionalisme pelayanan Puskesmas;
Dikelola dengan menegakkan keTertiban, membangun budaya sadar dan menghargai
kinerja dalam pelayanan Puskesmas;
Berperan profesional dan menjadi pelopor dalam reformasi Puskesmas dengan
memberikan Inspirasi bagi pelanggan/klien maupun masyarakat yang membutuhkan;
Berorientasi pada kepentingan pelanggan/klien maupun masyarakat dengan
kemampuan menyalurkan Aspirasi dan berkomitmen untuk memberikan
pelayanan berkualitas tinggi.
2. Kebijakan Mutu
Pimpinan Manajemen UPT Puskesmas DTP Beber telah menetapkan suatu Kebijakan Mutu
Pelayanan Puskesmas yang diketahui dan dimengerti oleh seluruh jajaran pengelola dan
seluruh karyawan Puskesmas. Kebijakan Mutu tersebut adalah :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas DTP Beber berkomitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan pelanggan dengan motto Layanan kesehatan yang humanis dan
dipenuhi rasa kebajikan hati dengan landasan spirit profesional untuk kebutuhan dan
kepuasan klien. Untuk itu Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan
berdasarkan fakta.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada lampiran
manual mutu ini.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 11/30
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Klinis/Perseorangan (UKP) :
1. Pelayanan Klinik Umum rawat jalan
2. Pelayanan KIA/KB dan Imunisasi
3. Pelayanan Klinik Lansia dan Penyakit Tidak Menular (PTM)
4. Pelayanan Klinik Gigi
5. Pelayanan Klinik Anak
6. Pelayanan Klinik di Puskesmas Pembantu ( 2 Pustu)
7. Pelayanan Klinik di Puskesmas Keliling (6 titik Pusling, @ 4 hari)
8. Pelayanan Klinik di Poskesdes (4 unit)
9. Pelayanan Klinik di Polindes (1 unit)
10. Pelayanan Klinik Umum rawat inap (10 bed) (buka 24 Jam)
11. Pelayanan UGD (buka 24 jam)
12. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED buka 24 jam)
13. Klinik Lotus VCT HIV/AIDS dan IMS
B. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan standar
akreditasi Puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, Pelayan Klinis Perseorangan, dan Upaya
Kesehatan Pengembangan dan Penunjang sebagaimana yang diuraikan pada proses bisnis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP ini memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan
menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Tujuan Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Beber dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis (UKP).
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 12/30
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan;
8. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857 Tahun 2009 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perseorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 122);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1118);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Tidak
Diminati (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 153);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 906);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar
Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 3 tahun 2009 tentang Kesehatan Ibu, Bayi
Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita (KIBBLA) (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon tahun
2009 Nomor 3, seri E.3);
19. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 12 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas peraturan
Bupati Cirebon nomor 36 tahun 2009 tentang organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja unit
pelaksana teknis Puskesmas pada Dinas Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan
peraturan Bupati Cirebon nomor 72 tahun 2009 tentang perubahan kedudukan dan wilayah
kerja unit pelaksana teknis Puskesmas pada Dinas Kesehatan;
20. Keputusan Bupati Cirebon Nomor 440/Kep.196/Dinkes/2016 tentang pemberian izin
operasional unit pelaksana teknis Puskesmas Kabupaten Cirebon;
21. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Nomor 050/507/TU tahun 2007
tentang Penataan Wilayah Kerja Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon;
Acuan yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah : standar akreditasi puskesmas
dan persyaratan ISO 9001:2008.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 13/30
E. Istilah dan Definisi
1. Dokumen adalah segala benda yang berbentuk barang, gambar, ataupun tulisan sebagai
bukti dan dapat memberikan keterangan yang penting dan absah.
2. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas
dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin
tinggi efektifitasnya.
3. Efisiensi adalah sebagai kemampuan suatu unit pelayanan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, efisiensi selalu dikaitkan dengan tujuan organisasi yang harus dicapai.
4. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan menyeluruh dari suatu organisasi tentang
mutu yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak. Point dalam kebijakan ini
haruslah mencakup komitmen untuk mengikutsertakan persyaratan dan meningkatkan
keefektifan secara terus menerus dari suatu sistem manajemen mutu dan harus konsisten
dengan kebijakan organisasi secara keseluruhan.
5. Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap pelayanan yang telah diterima.
6. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima pelayanan/perawatan
medis.
7. Pedoman/Manual Mutu adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah
langkah yang harus dilakukan dan merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan.
8. Pelanggan adalah orang atau pasien yang datang ke Puskesmas dengan maksud dan
tujuan serta harapan tertentu untuk mendapatkan pelayanan yang mereka inginkan dengan
baik dan menyenangkan.
9. Perencanaan Mutu adalah Suatu proses kegiatan secara urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
10. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses (usaha, pembangunan, proyek). Antara sarana dan prasarana tidak terlalu jauh
berbeda, karena keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk
membedakannya, sarana lebih ditujukan kepada benda-benda yang bergerak, sedangkan
prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak.
11. Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh
berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap tahapan itu
secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan.
12. Rekaman adalah Keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas,
anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun
yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
13. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan pencapaian proses pelayanan yang bermutu.
14. Sasaran Mutu adalah target dari masing masing layanan/program yang ingin dicapai dalam
jangka waktu tertentu.
15. Tindakan Korektif adalah tindakan perbaikan penting yang dilakukan untuk menjamin
sistem manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi pelayanan medis maupun
program dengan cara mengidentifikasi masalah, menganalisis akar masalah, mencari
bentuk perbaikan dan pencegahannya, dan melaporkannya kepada pihak manajemen.
16. Tindakan Preventif adalah sebuah tindakan pencegahan penting yang dilakukan untuk
menjamin sistem manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi pelayanan medis
maupun program dengan cara mengidentifikasi masalah, menganalisis akar masalah,
mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya, dan melaporkannya kepada pihak
manajemen.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 14/30
A. Persyaratan Umum
UPT Puskesmas DTP Beber menetapkan, mendokumentasian, memelihara sistem manajemen
mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas dan standar ISO 9001:2008. Sistem ini
disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-
proses penyelenggaraan pelayanan Puskesmas baik penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) maupun upaya pelayanan klinis (UKP), yang meliputi kejelasan proses
pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung
jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana
yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil
hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Uraian Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Beber dalam pengendalian dokumen dijelaskan
dalam dokumentasi yang disusun dengan struktur sebagai berikut :
Dokumen level 1 : menjelaskan Kebijakan dan uraian singkat sistem manajemen
mutu UPT Puskesmas DTP Beber (terdiri atas SK);
Dokumen level 2 : menjelaskan rincian metode dan cara kerja pelaksanaan proses/
sistem manajemen mutu UPT Puskesmas DTP Beber berupa Pedoman/Manual;
Dokumen level 3 : sebagai penunjang pelaksanaan prosedur pelayanan kesehatan
UPT Puskesmas DTP Beber yang terdiri dari berupa formulir-formulir dan Standar
prosedur operasional (SPO);
Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman dan prosedur, distribusi, penyimpanan, pencarian kembali, dan
proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa, maupun formulir-formulir, catatan-catatan
hasil kegiatan serta dokumen lainnya.
Perubahan isi Dokumen Mutu dilakukan dengan mengganti halaman atau bagian yang
terjadi perubahan dan kemudian diterbitkan Dokumen Mutu yang baru dengan status
revisi yang baru. Setiap perubahan yang dilakukan harus dicatatkan pada Daftar
Perubahan/Revisi Pedoman/Manual Mutu.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 15/30
Setiap salinan yang dibuat dan didistribusikan akan diberikan tanda/cap status
pengendalian salinan tersebut. Manajemen Mutu bertanggungjawab untuk mencatatkan
pemegang salinan Dokumen Mutu ini, baik untuk salinan yang terkendali maupun tidak
terkendali, dalam Daftar Dokumen Internal.
d. Dokumen Kedaluwarsa adalah Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh
karena telah mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan
dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel
KEDALUWARSA. Dokumen induk diidentifikasi dan dokumen sisanya
dimusnahkan.
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan Puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
C. Kebijakan mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada
pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang
meliputi kebijakan mutu pelayan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam Puskesmas Beber telah ditetapkan menjadi suatu
bagian dalam Sistem Manajemen Mutu, yang dijelaskan dalam dokumentasi yang ada, dengan
tujuan untuk menjembatani komunikasi antar fungsi dan meningkatkan efektifitas
pelaksanaan sistem manajemen mutu.
C. Luaran Tinjauan:
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas sistem
manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan
identifikasi perubahanperubahan, penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan, termasuk
antara lain; sumber daya tenaga, sarana alat kesehatan dan sarana pendukung pelayanan,
pengembangan mapun perbaikan prasarana dan tata letak tempat pelayanan yang berkaitan
dengan aksesibiltas, kenyamanan, harapan dan keselamatan pelanggan.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 18/30
C. Infrastruktur
Pengelolaan Infrastruktur di Puskesmas Beber dijelaskan dalam uraian dokumen terlampir
sistem manajemen mutu, baik penataan aksesibilitas tempat pelayanan dan bangunan serta
ditopang dengan fasilitas yang cukup memadai.
b. Proses Inti
Proses Inti adalah kegiatan atau aktivitas utama dari fungsi-fungsi/bagian-bagian yang ada
dalam Puskesmas dalam tujuannya untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh
pelanggan ataupun persyaratan lainnya yang berlaku.
Proses inti pada UPT Puskesmas DTP Beber terdiri dari aktivitas-aktivitas Manajemen
Administrasi, penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Penyelenggaraan
Pelayanan Klinis atau Perseorangan, Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan
Penunjang, yaitu : Perencanaan Anggaran, Perencanaan Program, Pendaftaran Pasien, Poli
Umum, Poli Gigi, Poli Kesehatan Ibu, Anak dan KB (KIA/KB), Pelayanan Lansia dan
Penyakit Tidak Menular (PTM), Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS)/Poli
Anak, Pelayanan Poli Penyakit Menular (P2M : TB Paru, Kusta, Kulit, Kelamin), Pelayanan
Klinik Lotus (HIV/AIDS) dan Pelayanan Imunisasi, Pelayanan loket obat, Pelayanan
Konsultasi Gizi, Pelayanan Konsultasi Penyakit Berbasis Lingkungan (Klinik Sanitasi),
PONED, UGD dan Perawatan Rawat Inap.
b.15. PONED
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar ini dilakukan 24 jam sehari untuk
melayani ibu hamil dalam persalinan dan kedaruratan untuk memperlancar proses
pelayanan pada Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi atau Komplikasi. Apabila
diperlukan pasien dapat dikonsultasikan ke dokter spesialis kandungan atau dirujuk
ke rumah sakit. Pelayanan dilakukan oleh bidan terlatih PONED dan dokter umum
di PONED baik dari pasien luar dan atau rujukan bidan desa wilayah kerja.
Puskesmas Beber No. Dokumen : SM-MM/001 No. Revisi : 1 Tgl. Terbit : 13/4/2016 Hal.: 23/30
b.16. UGD
Pelayanan Unit Gawat Darurat ini dilakukan 24 jam sehari untuk melayani pasien
kecelakaan lalu lintas atau kejadian lainnya (keracunan makanan-minuman,
kejadian luka atau penyakit kedaruratan lainnya) untuk memperlancar proses
pelayanan pada pasien dengan kedarutan. Apabila diperlukan pasien dapat
dikonsultasikan ke dokter spesialis sesuai dengan kedaruratannya atau dirujuk ke
rumah sakit.
b.25. Perkesmas
Kegiatan Perawatan kesehatan masyarakat meliputi upaya kesehatan perseorangan
(UKP) maupun upaya kesehatan Masyarakat (UKM) yang lebih difokuskan kepada
promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif, dengan
melakukan kunjungan rumah pasien setelah melakukan pengobatan di Puskesmas
atau PONED maupun Rawat Inap Puskesmas.
b.27. UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah sedini
mungkin. Petugas UKGS bekerja sama dengan Guru UKS di sekolah terkait.
b.28. UKGMD
UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa) merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat sedini mungkin. Dalam pelaksanaannya, petugas bekerja sama dengan
Kader Posyandu.
c. Proses Pendukung
Proses pendukung adalah proses atau kegiatan Puskesmas Beber yang dilakukan untuk
mendukung pelaksanaan Proses Inti, meliputi Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM), yaitu Posyandu, Posbindu, dan meliputi fasilitas sumber daya Puskesmas antara
lain Kepegawaian, Keuangan, Pengadaan Perlengkapan Puskesmas, Kalibrasi alat ukur,
serta administrasi dan manajemen yang terdiri dari Kerjasama dan Kemitraan, Survey
Kepuasan Pelanggan, Pengendalian Dokumen dan Data, Pengendalian Catatan Mutu,
Pencatatan dan Pelaporan, Sistem Informasi Puskesmas.
c.1. Posyandu
Kegiatan Posyandu dilakukan di 54 pos dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Petugas Posyandu adalah Tim yang terdiri dari Perawat Kesehatan Desa dan Bidan
desa setempat, apabila diperlukan disertai petugas imunisasi dan atau petugas gizi.
Pelayanan Posyandu diberikan kepada Bayi dan Balita usia 0 59 bulan.
c.2. Posbindu
Kegiatan Posbindu dilakukan di setiap desa dengan Jadwal yang sudah ditentukan.
Pelayanan Posbindu diberikan kepada masyarakat yang berumur lebih dari 60 tahun.
c.4. Kepegawaian
Puskesmas mengusulkan tenaga yang dibutuhkan atau Dinas Kesehatan
mengirimkan Pegawai Baru atau Mutasi Pegawai Lama ke Puskesmas Beber. Bagian
Kepegawaian menerima Pegawai Baru dan Kepala Puskesmas menempatkan
Pegawai Baru tersebut sesuai kebutuhan.
c.5. Keuangan
Keuangan Retribusi dilaksanakan oleh Petugas Loket Pendaftaran menyetorkan uang
Hasil Retribusi kepada Bendahara Penerimaan Puskesmas kemudian
menyetorkannya ke Dinas Kesehatan melalui Bank yang ditunjuk setelah selesai
pelayanan setiap hari kerja. Dinas Kesehatan mengembalikan ke Bendahara
Puskesmas uang Penerimaan Hasil Retribusi untuk digunakan sebagai Dana
Operasional Puskesmas. Pengelolaan keuangan kapitasi dan non kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional dilakukan oleh petugas pengelola JKN yang digunakan untuk
Jasa pelayanan dan dukungan biaya operasional Puskesmas.
Perubahan dokumen harus ditinjau dan disetujui oleh Wakil Manajemen Mutu.
Salinan dokumen yang digunakan akan didistribusikan pada tempat
penggunaannya untuk memastikan efektifitas pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu yang dijalankan. Penyerahan Dokumen pada Pemegang dilakukan dengan
menggunakan Lembar Serah Terima Dokumen. Salinan dokumen yang
didistribusikan akan diberikan Tanda/Stempel status pengendalian pada halaman
muka dokumen tersebut.
Masalah/potensi masalah yang terjadi selain dari ketiga hal tersebut diatas akan
ditindak lanjuti dengan mencatat masalah/potensi masalah yang terjadi pada
Lembar Tindakan Koreksi/Pencegahan oleh personal yang menemukannya dan
menyerahkan kepada Wakil Manajemen Mutu untuk ditinjau dan dilakukan tindak
lanjut penanganan masalahnya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
Beber dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan yang merupakan suatu rangkaian
proses-proses yang saling terkait berinteraksi satu dengan lainnya yang terbagi dalam 4
kelompok proses, yaitu: Proses Perencanaan Mutu, Proses Inti, Proses Pendukung dan Proses
Peningkatan Mutu.
Gambar 3
UKBM :
Desa siaga
Posyandu
Perencanaan Anggaran Posbindu
Perencanaan Program
Pendaftaran Pasien Sumber Daya Puskesmas :
UKM esensial Kepegawaian
UKP Keuangan
Upaya Kesehatan Pengadaan Barang Puskesmas
Pengembangan Kalibrasi Alat Ukur
Upaya Kesehatan Penunjang
Administrasi dan Manajemen :
Kerjasama dan Kemitraan
Pengendalian Dokumen dan Data
Pengendalian Catatan Mutu
Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas
VII. PENUTUP
Dengan tersusunnya Dokumen Manual Mutu ini diharapkan dapat membantu seluruh karyawan
Puskesmas Beber dalam menyusun dokumen-dokumen dan implementasi pelayanan kesehatan
bermutu sebagaimana dipersyaratkan oleh standar mutu demi terpenuhinya kebutuhan dan
harapan/kepuasan pelanggan.