Anda di halaman 1dari 16

BAB III

APLIKASI, KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


BERBAGAI METODE TAMBANG BAWAH TANAH

Pada dasarnya aplikasi setiap metode tambang bawah


tanah bersifat spesifik. Walaupun demikian, pada
prakteknya sukar sekali secara menyeluruh memenuhi
kondisi idealnya.
Dilain pihak, bijih juga memungkinkan mempunyai
kondisi yang cocok untuk aplikasi beberapa metode,
sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap metode-metode
tambang bawah tersebut.

Setiap metode mempunyai aplikasi yg spesifik, tetapi


karakteristik bijih dan country rock tidak senantiasa
ideal
Karakteristik bijih dan country rock kadang
memungkinkan aplikasi dua atau lebih metode

Eksploitasi mineral dimana seluruh ekstraksinya


dilakukan di bawah permukaan bumi dinamakan
underground mining (tambang bawah tanah), atau deep
mining (tambang dalam).
Metode tambang bawah tanah diterapkan apabila (1)
kedalaman cebakan, (2) nisbah pengupasan over burden
terhadap bijih, atau keduanya menjadi tidak memungkinkan
dilakukan eksploitasi dari permukaan.

Pemilihan metode yang cocok, mencakup aspek:


(1) Menentukan perlu tidaknya penyangga, dan
penyangga yang mestinya dipakai
(2) Merancang konfigurasi bukaan dan urutan ekstraksi
dikaitkan penyebaran bijihnya.

Bab III: open stope 16 halaman 1


==========================================
3.1. STOPE DG. PENYANGGAAN ALAMIAH
atau OPEN STOPE

Aplikasi open stope secara umum:


1. Daerah bijih dan country rock kuat, kecuali cebakan
tipis-datar atau sedikit miring yang dapat ditambang
dengan retreating system
2. Bijih kadar rendah atau nilai ekonomis rendah,
mengingat pillar berupa bijih dan losses tinggi. Pada
bijih kadar tinggi dapat dilakukan pillar robbing.
3. Penambangan sangat selektif. Pada steep dip 500 900
dimungkinkan meninggalkan kadar rendah sbg pillar.
Pada flat dip 00 200 mempunyai selektifitas tinggi.
4. Pada flat dip dimungkinkan sortasi, untuk steep dip
dilakukan sortasi secara terbatas.
5. Aplikasi umum: tabular dinding teratur, batas dinding
jelas. Kadang diterapkan untuk cebakan yang besar,
menggumpal (massive), dinding irregular.

Bab III: open stope 16 halaman 2


=========================================
3.1.1. OPEN STOPE DGN. UNDERHAND STOPING
=========================================
Level bagian atas dan bawah dihubungkan dengan raise
Penambangan dimulai dari level atas menuju level
bawah (underhand stoping), sehingga terbentuk jenjang
untuk berdiri pekerja
Broken ore dijatuhkan secara gravitasi menuju haulage
drive sehingga meminumkan transportasi mekanikal.

Aplikasi:
1. Bijih ketebalan 3-4 meter
2. Kemiringan 500, pemindahan bijih secara gravitasi
3. Bukan sebagai metode utama, hanya sebagai metode
tambahan untuk ekstraksi bijih yang terpisah dari bijih
utama atau bagian badan bijih utama yang memberikan
kondisi yang cocok
4. H/W dan F/W kompeten untuk mengurangi ore pillar
5. O/Z boleh inkompeten karena bijih menjadi tempat
berpijak pekerja

Keuntungan:
1. Unjuk kerja pemboran baik
2. Kebutuhan penyanggaan sedikit
3. Memanfaatkan gravitasi untuk transportasi broken ore
4. Pemboran dilakukan kearah bawah
5. Kehilangan bijih halus kadar tinggi lebih sedikit

Kerugian:
1. Sortasi sukar dilakukan dalam stope
2. Kondisi kerja berbahaya khususnya dibawah backs dan
walls, interval level harus kecil
3. Fasilitas menempatkan waste dlm stope sangat terbatas
4. Broken ore dikeluarkan pada satu titik, produksi
kecil

Bab III: open stope 16 halaman 3


========================================
3.1.2. OPEN STOPE DGN. OVERHAND STOPING
========================================
Level bagian atas dan bawah dihubungkan dengan raise
Penambangan dimulai dari level bawah menuju level
atas (overhand stoping)
Untuk bijih yang curam diperlukan platforms (3-4
meter vertikal, 1-2 meter horizontal) untuk perpijak
pekerja
Broken ore dijatuhkan secara gravitasi menuju haulage
drive sehingga meminumkan transportasi mekanikal
Haulage level dilindungi oleh ore pillar atau timber mat

Aplikasi:
1. Ketebalan bijih 3-4 meter
2. Kemiringan 500, pemindahan bijih secara gravitasi
3. Kemiringan diatas 500, diperlukan platform pekerja
4. Bukan sebagai metode utama, hanya sebagai metode
tambahan untuk ekstraksi bijih yang terpisah dari bijih
utama atau bagian badan bijih utama yang memberikan
kondisi yang cocok
5. H/W dan F/W kompeten untuk mengurangi ore pillar
6. Badan bijih kompeten

Keuntungan:
1. Posisi backs tidak memberikan bahaya, interval level
dapat lebih kecil
2. Sorting dilakukan secara sistimstis
3. Waste hasil sorting dapat ditumpuk pada mine out area
4. Kondisi kerja lebih aman dan aplikasi lebih elastis
5. Pada kemiringan yang kecil broken ore jatuh pada
haulage drive secara gravitasi

Kerugian :
Bab III: open stope 16 halaman 4
1. Unjuk kerja pemboran menurun
2. Kemiringan bijih diatas 450 diperlukan platform
pekerja
3. Lebih banyak memerlukan material penyangga
4. Lebih besar kehilangan bijih ukuran halus kadar tinggi

Bab III: open stope 16 halaman 5


GAMBAR 3.1. OPEN STOPE DENGAN UNDERHAND

GAMBAR 3.2. OPEN STOPE DENGAN OVERHAND

Bab III: open stope 16 halaman 6


=====================================
3.1.3. OPEN STOPE DGN. BREAST STOPING
atau STOPE AND PILLAR
======================================
Pembongkaran dilakukan secara maju (advancing)
terhadap bijih horisontal kurang 3 meter, dimana
kondisi tersebut tidak memungkinkan penambangan
underhand maupun overhand.
Endapan yang lebih tebal dari 3 meter, maka dilakukan
berjenjang, dengan tebal maksimum 13 meter
Penyanggaan atap dilakukan secara pemanen atau semi
permanen (pillar) dari bijih itu sendiri yang kadang-
kadang diperkuat dengan semen disekelilingnya (spray
cement, pouring cement)

Prosentase bijih sebagai pillar tergantung pada:


1. Karakter atap: menentukan jarak antara pillar
2. Karakter lantai: menentukan jarak antara pillar
3. Kekuatan bijih: menentun ukuran penampang pillar

Pada cebakan datar ketebalan 4 5 meter, dilakukan


penggalian bijih sehingga terbentuk wide drifts dan
ditinggalkan pillar secara sistimatis. Pillar dapat
ditinggalkan sebagai penyangga permanen atau dilakukan
pillar robbing. Pada tahap pertama penggalian, hanya
diperoleh mining recovery sekitar 60%, dan meningkat
menjadi 80% setelah dilakukan pillar robbing.

Penambangan stope and pillar digunakan di tambang


uranium Elliot Lake. Daerah penambangan dibagi menjadi
ruang segiempat teratur yang dipisahkan oleh pillar.
Pembuatan ruangan diawali pembuatan pillot raise ke arah
kemiringan lapisan, dan dari pillot raise ini selanjutnya
dibuat crosscut (Gambar 3.3.)
Bab III: open stope 16 halaman 7
Aplikasi:
1. Cebakan tidak bernilai tinggi, sejumlah bijih ditinggal
sebagai pillar
2. Ketebalan tidak lebih dari 7 meter
3. Ketebalan diatas 7 meter akan mengakibatkan mining
recovery semakin kecil dan bahaya runtuhan atap
4. Cebakan mendatar sampai kemiringan 200-500
(moderately steep)
a. horizontal mining: stope and pillar untuk bijih
mendatar atau hamper mendatar
b. inclined mining: stope and pillar untuk
kemiringan 20-30, penambangan searah dip,
tidak meungkunkan memakai mobile equipment
c. step mining: stope and pillar untuk kemiringan
300-500, dibentuk daerah kerja sedemikian rupa
sehingga memungkinkan penggunaan mobile
equipment
5. Batuan atap dan lantai kompeten, untuk meminimalkan
pemakaian pillar
6. Bijih kompeten untuk mengurangi lebar pillar
7. Kedalaman tidak terlalu besar untuk menggurangi
beban yang harus disangga pillar

Keuntungan:
1. Biaya penambangan rendah
2. Memungkinkan sortasi dalam stope, dan waste
ditinggal pada ruang kosong yang ada
3. Memungkinkan mekanisasi dari drilling, loading.

Kerugian:
1. Losses sebagai pillar mencapai 40%, dengan pillar
robbing yang efektip menjadi 20%
2. Bahaya runtuhan dari hangging wall, khususnya bila
mempunyai joint dan cracks yang sejajar
3. Daerah yang harus diatur ventilasinya sangat luas
Bab III: open stope 16 halaman 8
Metode dapat dimasukkan dalam stope and pillar
(bukan room and pillar) apabila memenuhi dua dari tiga hal:
1. Pillar tidak teratur dan terletak acak
Kadar rendah atau waste sebagai pillar
Bukan untuk memperoleh bentuk atau perencanaan
tambang yang sistimatis, ttp. sekedar menyangga
atap
Penyusun pillar adalah batuan, maka relatif kuat
dan berdimensi kecil
2. Ketebalan cebakan lebih besar 6 meter
Tebal tetapi aman secara teknik, maka dilakukan
tidak berjenjang
Tebal dan tidak aman secara teknik, maka dilakukan
berjenjang
3. Komoditas yang ditambang adalah mineral, bukan
batubara
Batubara dapat ditambang secara room and pillar
Tidak ada cebakan batubara ditambang secara stope
and pillar
Rule of tumb: room and pillar untuk coal, dan stope
and pillar untuk noncoal

Bab III: open stope 16 halaman 9


Gambar 3.3. STOPE AND PILLAR DI ELLIOT LAKE

Bab III: open stope 16 halaman


10
GAMBAR 3.4. STOPE AND PILLAR (HORIZONTAL MINING)
GAMBAR 3.5. STOPE AND PILLAR (INCLINED MINING)

Bab III: open stope 16 halaman 11


GAMBAR 3.6. STOPE AND PILLAR (STEP MINING)

=======================
Bab III: open stope 16 halaman
12
SUBLEVEL STOPING
=======================

Bijih dibagi menjadi blok sepanjang jurus cebakan,


diantara dua stope dipisahkan oleh pillar. Ketinggian stope
dibatasi oleh kekuatan bijih dan lebar stope. Tambang di
Boss Mountain mempunyai panjang 340 feet, lebar 100 feet
dan tinggi 200 feet, dan merupakan contoh terbaik metode
sublevel stoping.

Aplikasi:
1. Kemiringan cebakan 500 900 (steeply)
2. H/W dan F/W harus kompeten
3. Daerah bijih harus kompeten
4. Bijih mempunyai batas dan penyebaran kadar merata
5. Bijih sulfida yang memerlukan penanganan flotasi

Keuntungan:
1. Mengurangi drilling delay untuk peledakan, scaling dan
mucking
2. pemboran dilakukan kontinyu pada tahap developmen
3. Longhole driller dapat diledakan diseluruh stope untuk
memberikan broken ore yang cukup banyak
4. Lebih fleksibel apabila dibandingkan shrinkage
5. Aman dari bahaya kebakaran

Kerugian:
1. Tidak memungkinkan dilakukan sorting yang efektif
2. Broken ore yang besar dapat menyumbat drawpoint
3. Ventilasi lebih sukar apabila dibandingkan shrinkage
4. Memberikan rongga yang berukuran besar
5. Losses dan dilusi cukup besar
6. Developmen yg. lama sebelum stope dapat berproduksi

Bab III: open stope 16 halaman


13
GAMBAR 3.7. SUBLEVEL STOPING DENGAN RING DRILLING

GAMBAR 3.8. SUBLEVEL DENGAN LARGE-HOLE DRILLING

Bab III: open stope 16 halaman


14
SUBLEVEL STOPING

SUBLEVEL STOPING

Bab III: open stope 16 halaman


15
SUBLEVEL STOPING

SUBLEVEL STOPING

Bab III: open stope 16 halaman


16

Anda mungkin juga menyukai