Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENCUCIAN DAN JENIS PLASTIK PADA SAYUR SAWI DAGING

Oleh :

Aisyatul Yulian Devi


201310200311113

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Peternakan


Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 65145 Jawa Timur Indonesia

ABSTRAK
Hortikultura, terutama sayuran merupakan sumber provitamin A, vitamin C, dan mineral dan terutama dari kalsium
dan besi. Selain hal tersebut sayuran juga merupakan sumber serat yang sangat penting dalam menjaga kesehatan
tubuh. Sayuran juga dapat memberikan kepuasan terutama dari segi warna dan teksturnya. Disisi lain sayuran adalah
hasil pertanian yang apabila selesai dipanen tidak ditangani dengan baik akan segera rusak. Kerusakan ini terjadi
akibat pengaruh fisik, kimiawi, mikrobiologi, dan fisiologis. (Hotton,1986) Walaupun perubahan ini pada awalnya
menguntungkan yaitu terjadinya perubahan warna, rasa, dan aroma tapi kalau perubahan ini terus berlanjut dan tidak
dikendalikan maka pada akhirnya akan merugikan karena bahan akan rusak/busuk dan tidak dapat dimanfaatkan.
Adapun praktikum ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 15 November 2016 yang bertempat pada Laboratorium
Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun cara kerja dalam melaksanakan praktikum ini adalah
Menyiapkan alat dan bahan, Menimbang berat sawi daging, Merendam sawi daging dengan menggunakan air es
selama 2 menit, Merendam sawi daging dengan larurtan kloroks 5 % selama 5 menit, Merendam menggunakan air
biasa selama 2 menit, Membungkus sawi menggunakan plastic HDPE, plastic LDPE dan plastic PP, Memasukkan
kedalam lemari es dengan suhu 5o c, Mengamati perubahan morfologi sawi di setiap dua hari sekali selama satu
minggu. Praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa pencucian dan jenis plastic yang digunakan dalam
penanganan pasca panen sangat berpengaruh. Pencucian bersih dan pengeringan akan lebih bisa menyimpan lama
hasil panen. Begitu pula pemilihan jenis plastic yang digunakan, yakni semakin tebal plastic yang di gunakan maka
semakin lama daya simpan suatu produk hasil panen.
KATA KUNCI: Pengaruh Pencucian, Jenis Plastic, Sayuran

PENDAHULUAN merugikan karena bahan akan rusak/busuk dan


Hortikultura, terutama sayuran merupakan tidak dapat dimanfaatkan.
sumber provitamin A, vitamin C, dan mineral Di Indonesia, hortikultura yang tidak
dan terutama dari kalsium dan besi. Selain hal dapat dimanfaatkan diistilahkan sebagai
tersebut sayuran juga merupakan sumber serat kehilangan (losses) mencapai 25-40%
yang sangat penting dalam menjaga kesehatan (Muhtadi,1995) Nilai ini sangat besar bila
tubuh. Sayuran juga dapat memberikan dibandingkan dengan negara-negara maju.
kepuasan terutama dari segi warna dan Kehilangan ini terjadi secara alamiah setelah
teksturnya. Disisi lain sayuran adalah hasil dipanen akibat aktivitas berbagai jenis enzim
pertanian yang apabila selesai dipanen tidak yang menyebabkan penurunan nilai ekonomi
ditangani dengan baik akan segera rusak. dan gizi. Kerusakan hortikultura dapat
Kerusakan ini terjadi akibat pengaruh fisik, dipercepat bila penanganan selama panen atau
kimiawi, mikrobiologi, dan fisiologis. sesudah panen kurang baik. Sebagai contoh,
(Hotton,1986) Walaupun perubahan ini pada komoditi tersebut mengalami luka memar,
awalnya menguntungkan yaitu terjadinya tergores, atau tercabik atau juga oleh penyebab
perubahan warna, rasa, dan aroma tapi kalau lain seperti adanya pertumbuhan mikroba.
perubahan ini terus berlanjut dan tidak Disini pentingnya penanganan pasca
dikendalikan maka pada akhirnya akan panen yang dapat menghambat proses
pengrusakan bahan antara lain melalui Adapun alat yang digunakan pada
pengawetan, penyimpanan terkontrol, dan praktikum ini adalah seed box, kertas label,
pendinginan. Karena sifat bahan yang mudah lemari es, plastic HDPE, plastic LDPE dan
rusak (perishable) maka penanganan pasca plastic PP. Bahan yang digunakan dalam
panen harus dilakukan secara hati-hati. Dalam praktikum ini adalah larutan kloroks 5%, air es,
lingkup yang lebih luas, teknologi pasca panen dan sawi daging.
juga mencangkup pembuatan bahan (produk)
Tahapan Kegiatan
beku, kering, dan bahan dalam kaleng
(Bourne,1999). Kegiatan pasca panen sendiri Adapun cara kerja dalam melaksanakan
berawal dari sejak komoditas hortikultura praktikum ini adalah Menyiapkan alat dan
diambil/dipisahkan dari tanaman (panen) sampai bahan, Menimbang berat sawi daging,
pada komoditas tersebut sampai di konsumen. Merendam sawi daging dengan menggunakan
Tulisan ini memberikan gambaran penanganan air es selama 2 menit, Merendam sawi daging
pasca panen dan pengaruhnya terhadap mutu dengan larurtan kloroks 5 % selama 5 menit,
hortikultura khususnya sayuran. Merendam menggunakan air biasa selama 2
BAHAN DAN METODE menit, Membungkus sawi menggunakan plastic
HDPE, plastic LDPE dan plastic PP,
Tempat Dan Waktu Memasukkan kedalam lemari es dengan suhu 5o
c, Mengamati perubahan morfologi sawi di
Adapun praktikum ini dilakukan pada hari setiap dua hari sekali selama satu minggu.
Selasa tanggal 15 November 2016 yang
bertempat pada Laboratorium Agroteknologi HASIL DAN PEMBAHASAN
Universitas Muhammadiyah Malang.
Praktikum fisiologi pasca panen dalam
Alat Dan Bahan bab pengaruh pencucian dan jenis plastic pada
sayuran di dapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1 Berat Sawi


Berat Sawi Plastic HDPE Plastic PP Plastik LDPE
Berat Awal 0,155 0,135 0,110
Berat Akhir 0,155 0,125 0,100

Tabel 2 Colur Cat Dan Kadar Manis Sawi


Plastic HDPE Plastic PP Plastik LDPE
Colour Cat 7/8 6/6 7/8
Kadar Manis 3 4 4
Tabel 3 Pengamatan Morfologi Sawi pada plastik
HDPE
W
ar
na Plastic HDPE
da
un
17

11

16
19

11
-
16
21

11
-
16

Tabel 4 Pengamatan Morfologi Sawi pada plastic


PP
Warna
Plastic PP
daun

17 11
16

19 11 -
16

21 11 -
16

Tabel 5 Pengamatan Morfologi Sawi pada plastik -


LDPE 1
W 6
a 2
r 1
n
a Plastik LDPE
d 1
a
1
u
n -
1 1
7 6

1 Tabel 6 Pengamatan Hari Terakir


1

1
6
1
9

1
1
Plastik Gambar

HDPE

PP

LDPE

Pada praktikum pencician dan menurunkan respirasi dan transpirasi


pengaruh jenis plastic terhadap fisiologi sampai batas minimal dimana produk
pasca panen sayur sawi maka dapat tersebut masih mampu melangsungkan
dilihat dalam tabel bahwasannya sawi aktivitas hidupnya. Dengan kemasan
memeiliki perubahan tercepat pada plastik untuk produk segar tersebut
plastic HDPE yaitu plastic yang dapat menyebabkan adanya perubahan
memiliki ketebalan sangat tipis. atau modifikasi konsentrasi CO2 dan O2
Pemilihan ketebalan kemasan plastik sekitar produk di dalam kemasan,
untuk buah-buahan adalah hal yang dimana konsentrasi CO2 akan
kritis karena berhubungan dengan meningkat dan O2 menurun akibat
permeabilitas terhadap O2, CO2, dan interaksi dari respirasi komoditi yang
uap air (Pantastico, 1986) dan secara dikemas dan permeabilitas bahan
bersamaan dipengaruhi pula oleh kemasan terhadap kedua gas tersebut.
aktivitas respirasi dari produk yang Plastic LDPE memiliki ketebalan
dikemas tersebut. Berkenaan dengan hal plastic sehingga dapat mempengaruhi
tersebut maka penelitian ini bertujuan daya simpan sayuran atau buah buahan.
untuk mempelajuri pengaruh ketebalan Begitupula kemasan kemasan yang
plastik polietilen densitas rendah rapih juga mempengaruhi produt.
sebagai bahan pengemas buah manggis Namun tidak hanya pengemasan yang
terhadap modifikasi gas O2 dan CO2 harus diperhatikan melainkan juga
selama penyimpanan (Roosmalasari, penanganan sebelum pengemasan yakni
2009). pencucian sawi itu sendiri dan juga
Untuk memperlambat pengeringannya.
kemunduran pasca panen komoditas KESIMPULAN
buah-buahan diperlukan suatu cara Dari praktikum tersebut dapat
penanganan dan perlakuan yang dapat disimpulkan bahwa pencucian dan jenis
plastic yang digunakan dalam
penanganan pasca panen sangat Jurnal Teknologi Pertanian 14(2):
berpengaruh. Pencucian bersih dan 10-18.
pengeringan akan lebih bisa menyimpan Muhtadi. 1995. Teknologi Pemroses,
lama hasil panen. Begitu pula pemilihan Pengemasan dan Penyimpanan
jenis plastic yang digunakan, yakni Benih. Yogyakarta: Kanisius.
semakin tebal plastic yang di gunakan Pantastico, E.B., T.K. Chattopadhay dan H.
maka semakin lama daya simpan suatu Subramaryam. 1986. Penyimpanan dan
Operasi Penyimpanan Secara Komersil.
produk hasil panen.
Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Roosmalasari, A.A. 2009. Pengaruh Beberapa Jenis
Bourne. 1999. Teknologi Pangan Jilid 1. Plastik Untuk Pengemasan Individu
Jakarta: Departemen Pendidikan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah
Nasional. Manggis. Skripsi Sarjana, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.
Hotton. 1986. Pengembangan Model
Tekstur Dan Umur Simpan Buah Rosalina, Yessy. 2011. Analisis Konsentrasi Gas
Dengan Variasi Suhu Dan Tekanan Sesaat dalam Kemasan Melalui Lubang
Pada Penyimpanan Hipobarik. Berukuran Mikro Untuk Pengemasan Buah
Segar dengan Sistem Kemasan Atmosfer
Termodifikasi. Agrointek 5(1): 53-58.

Anda mungkin juga menyukai