Banyak orangtua, bahkan sebagian dokter masih meyakini bawah banyak minum air putih pada
bayi sama seperti orang dewasa akan sehat dan baik. Sebagian dari mereka masih meyakini
mitos tidak benar bahwa kalau bayi tidak minum air putih akan membuat ginjalnya rusak, bibir
kering, lidah putih atau sulit Buang Air Besar (BAB).
Ternyata pemberian air putih bisa berdampak tidak baik pada bayi mulai hal yang ringan sampai
yang berat. Pada kasus yang ringan, pemberian air putih seringkali membuat bayi minum susu
ASI atau formula menjadi berkurang dan berdampak gangguan kenaikkan berat badan. Karena,
air putih rasanya lebih segar dan enak bagi bayi sehingga bayi memilih air putih dan bila banyak
akan mengurangi jumlah susu. Kebanyakan air pada bayi juga dapat mengakibatkan intoksikasi
air atau keracunan air yang dapat berakibat kejang atau koma. Tidak pernah disadari sebenarnya
kandungan air dalam ASI dan susu formula sudah lebih dari cukup atau bila takaran pembuatan
susu formula sesuai anjuran.
Setelah bayi menginjak usia 6 bulan, dia harus minum 2 sampai 4 oz (60-120 cc) air dua kali
sehari sampai ia mencapai usia 1 tahun. Pada usia 12 bulan, anak harus minum minimal 4 oz per
hari, berdasarkan kehausan anak. Setelah sistem kekebalan tubuh telah matang sedikit, dan
makanan padat sudah mulai, ASI atau susu formula masih harus menjadi minuman utama.
Secara umum, bukan ide yang baik untuk memberikan air kepada bayi anda sampai berusia 6
bulan. Sampai usia 6 bulan bayi masih akan mendapatkan semua hidrasi yang ia butuhkan dari
ASI atau susu formula, meski dalam cuaca panas sekalipun. Memberikan bayi yang lebih muda
dari 6 bulan terlalu banyak air dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi
dalam ASI atau susu formula.
Pemberian air putih setelah usia 6 bulan pun ternyata dapat berpengaruh berkurangnya jumlah
minum ASI dan susu formula. Hal ini juga dapat menyebabkan perutnya merasa penuh, yang
mengekang keinginannya untuk makan atau minum susu formula atau ASI. Selain itu pemberian
air putih harus diwaspadai tentang kebersihan dan higienitasnya. Paparan bakteri dan bahan
mineral seperti fluroide harus selalu diwaspadai pada pemberian air putih pada bayi.
Menurut American Dietetic Association (ADA) dan American Academy of Pediatrics (AAP),
ASI dan susu formula bayi biasanya tak perlu air tambahan. Telah diperkirakan bahwa bayi
membutuhkan 1,5 mL air / kkal energi yang dikeluarkan untuk konsumsi yang cukup; ini rasio
air-to-energi sesuai dengan yang ditemukan dalam ASI dan susu formula umum. AAP
menyarankan air yang dapat ditawarkan untuk botol-makan bayi yang lebih tua dari 6 bulan,
tetapi mereka mungkin lebih memilih untuk mendapatkan cairan ekstra dari menyusui lebih
sering.
Bayi yang disusui biasanya tidak perlu air tambahan jika mereka makan sesuai permintaan.
Dalam cuaca sangat panas, bayi mungkin perlu air tambahan. Memperkenalkan bayi yang lebih
tua untuk sedikit air dapat membantu mereka belajar untuk minum air untuk memuaskan
kehausan. Perhatian harus digunakan sehingga air tidak menggantikan energi yang dibutuhkan
dan nutrisi dalam makanan. Beberapa pendapat tetap mengatakan bahwa susu formula bayi perlu
minum air ketika lebih tua dan saat suhu tinggi.
Sebenarnya, kandungan air dalam susu formula dan ASI mengandung cukup air untuk, bahkan di
tempat yang panas, iklim kering. Komposisi air dan dalam ASI sebenarnya sudah lebih dari
cukup. Saat mencampur susu formula, kandungan air akan mencukupi kebutuhan bayi bila
digunakan sesuai takaran yang dianjurkan. Demikian juga dalam ASI sudah terdapat sekitar 88%
air. Sehingga kalapun orangtua tetap memberi air putih sebiknya hanya seteguk atau dalam
beberapa sendok saja.
Rekomendasi ini tidak dimaksudkan untuk dijadikan sebagai petunjuk mutlak bahwa Anda harus
menawarkan air pada bayi anda. Jika Anda memutuskan untuk memberikan air pada bayi anda,
silakan membatasi berapa banyak yang Anda tawarkan. Pemberian air berlebihan nantinya secara
tidak disadari akan menggantikan asupan ASI atau susu formula. Bayi yang minum terlalu
banyak air dapat turun dengan intoksikasi air. Untuk anak-anak bawah usia 1 tahun - dan
terutama selama sembilan bulan pertama kehidupan - minum terlalu banyak air bisa menjadi
praktik berbahaya.
ASI menyediakan semua cairan bayi sehat yang dibutuhkan. Jika ibu merasa bayinya perlu
mengambil air tambahan, harus dibatasi dengan dua sampai tiga ons pada satu waktu, dan harus
ditawarkan hanya setelah bayi telah puas kelaparan dengan pemberian ASI atau susu formula.
Bagi orang tua yang melahirkan bayi mereka di bawah usia 12 bulan mengambil pelajaran
berenang, harap berhati-hati dari jumlah air yang bayi mungkin secara tidak sengaja menelan.
Keracunan air juga dapat terjadi karena bayi menelan terlalu banyak air saat berenang
Setelah bayi adalah masa lalu usia 6 bulan, mungkin saja bisa ditambahkan minum 60 sampai
120 cc air dua kali sehari sampai ia mencapai usia 1 tahun. Pada usia 12 bulan, anak harus
minum minimal 120 cc per hari, berdasarkan kehausan anak. Namun bila jumlah itu sudah
tercukupi dari susu formula dan ASi tidak harus ditambahkan. Pada anak dengan berat badan
tidak bagus sebaiknya lebih banyak diberikan susu.
- Bila kurang minum bibir kering dan lidah putih. Banyak mitos salah yang beredar bahwa
air putih bisa mengurangi atau membilas warna putih di lidah. Warna putih di lidah sebenarnya
bisa disebabkan karena gangguan hipersensitif saluran cerna atau karena timbulnya jamur atau
candidiasis. Air putih tidak bermanfaat untuk menghilanggkannya. Jangankan air putih, kadang
dibersihkan dengan kasa basah saja warna putih tersebut kadang tidak hilang.
- Bayi akan menjadi sulit BAB. Pemberian air putih untuk mengatasi gangguan sulit buang air
besar sampai saat ini masih belum dibuktikan dalam penelitian. Bahkan banyak kasus penderita
konstipasi minum air putih banyak, makan sayur dan buah banyak bahkan minum obat pencahar
jangka panjang tetapi keluhan tidak membaik bila penyebabnya tidak dicari. Sulit BAB harus
dicari penyebabnya. Pada penderita alergi susu sapi atau alergi makanan lainnya hanya dengan
dihindari penyebabnya atau menganggti jenis susu tertentu gangguan sulit BAB akan membaik.
Gangguan sulit BAB juga diperberat saat bayi sedang sakit. Sebagaan besar bayi yang hanya
minum ASI dan fusu formula sebelum usia 6 bulan tidak masalah dengan masalah BAB.
- Bayi kurang minum air putih ginjalnya rusak.
Orangtua tidak usah khawatir hanya dengan minum ASI dan susu formula kekurang aitr putih.
Karena, kandungan air dalam ASI dan susu formula sudah mencukupi bila diberikan dengan
sesuai takaran. Pada bayi dengan fungsi ginjal belum sempurnapun hanya minum ASI tidak
masalah bagi fungsi ginjalnya.
Rekomendasi
- Beri Air Putih hanya dalam sendok jangan melalui botol atau gelas
Dalam cuaca sangat panas atau saat sakit kadang mungkin dapat diberikan air tambahan (2
sampai 4 ons) kecil air dengan melalui sendok jangan memakai botol atau gelas. Saat sakit
kadang jumlah minum susu akan berkurang, kadang beberaopa bayi hanya mau air putih. Dalam
keadaan seperti ini air putih bisa saja diberikan, tetapi dalam keadaan sakit diare jangan diberi air
putih, tetapi diberi oralit. Dalam pemberian ini tidak harus memaksa, bila bayi tidak mau tidak
harus dipaksa. Kebanyakan bayi akan mau minum bila jika mereka tampaknya haus. Kecuali bila
dalam keadaan sakit atau kondisi badan terganggu nafsu minum bayi berkurang. Bayi yang
diberi ASI bahkan cenderung tidak membutuhkan ekstra air.
Referensi: