Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengaruh globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi, dan industri

telah banyak menbawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta

situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makan,

berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran atau polusi

lingkungan. Perubahan tersebut telah memberi pengaruh pada transisi

epidemiologi yaitu beban ganda penyakit dengan meningkatnya beberapa penyakit

menular dan penyakit tidak menular atau degeneratif. Salah satu jenis penyakit

tidak menular adalah penyakit pada saluran pencernaan.

World Health Organization (WHO) tahun 1998, memperkirakan penyakit

pada saluran pencernaan akan tergolong 10 besar penyakit penyebab kematian di

dunia pada tahun 2020 mendatang. Di antara negara SEAMIC (Southeast

Asian Medical Information Center) tahun 2002, Indonesia menempati urutan ke-2

negara yang memiliki angka insiden rate akibat penyakit saluran pencernaan.

Proporsi kematian akibat penyakit saluran pencernaan di Indonesia meningkat

dari hasil SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun 1992 sebesar 5,1% menjadi

6,6% pada SKRT tahun 1995 dan dari SUKERNAS (Survei Kesehatan Nasional)

tahun 2001 menjadi 7,0%. Ditjen Bina Yanmedik Depkes RI, penyakit saluran

pencernaan menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit utama penyebab kematian di

rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kematian 6.590 dari 225.212 kasus dengan

Case Fatality Rate (CFR) 2,93% tahun 2007 dan 6.825 dari 234.536 kasus dengan

CFR 2,91% tahun 2008.


Ileus adalah gangguan atau hambatan pasase isi usus yang merupakan tanda

adanya obstruksi usus akut yang segera membutuhkan pertolongan atau tindakan.

Ileus berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi dua yaitu ileus obstruksi dan ileus

paralitik.

Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik adalah keadaan dimana isi lumen

saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena adanya

sumbatan/hambatan mekanik yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding

usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus

yang menyebabkan nekrose segmen usus tersebut. Sedangkan ileus paralitik atau

adynamic ileus adalah keadaan di mana usus gagal atau tidak mampu melakukan

kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya akibat kegagalan neurogenik atau

hilangnya peristaltik usus tanpa adanya obstruksi mekanik.

Ileus merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering dijumpai 60-

70% dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan apendisitis akut. Ileus memiliki

mortalitas tinggi jika tidak segera didiagnosis dan ditangani dalam 24 jam. Setiap

tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di

Amerika diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya

(Jeekel, 2003).

Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia

yang di rawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004. Obstruksi usus

halus menempati sekitar 20% dari seluruh pembedahan darurat,dan mortalitas dan

morbiditas sangat bergantung pada pengenalan awal dan diagnosis yang tepat.

Perlekatan usus sebagai penyebab dari Ileus saat ini menempati urutan pertama.

Maingot melaporkan bahwa sekitar 70% penyebab dari Ileus adalah perlekatan.

Survey Ileus Obstruksi di RSUD DR. Soetomo pada tahun 2001 mendapatkan 50%
dari penyebabnya adalah perlekatan usus, kemudian diikuti Hernia 33,3%, keganasan

15%, Volvulus 1,7%. (Departemen Kesehatan Indonesia)

Trichobezoar merupakan kondisi dimana terbentuk gumpalan atau bola rambut

yang ditemukan pada saluran pencernaan yang dapat menyebabkan terjadinya

sumbatan, umumnya sering ditemukan pada wanita muda. Hal ini disebabkan oleh

trichotillomania, yaitu suatu gangguan kejiwaan dimana penderita akan mencabut

rambut maupun bulu yang ada di tubuh bagian lainnya dan kemudian memakannya

(tricophagia). Pada umumnya penderita dengan gangguan ini memiliki gangguan

emosional seperti gangguan depresi dan gangguan cemas. Suatu kumpulan gejala

yang terdiri dari adanya gangguan kejiwaan seperti gangguan depresi atau gangguan

cemas yang disertai dengan mencabut rambut maupun bulu di bagian tubuh lainnya

(trichotillomania) dan kemudian memakannya (tricophagia) lebih dikenal dengan

Rapunzel syndrome.

Tubuh manusia pada dasarnya adalah benda yang suci sebagaimana firman

Allah swt:Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. (QS Al Isra:

70). Para ulama ahli fiqih umumnya mengartikan maksud bahwa Allah Subhanahu Wa

Taala memuliakan anak-anak Adam bahwa tubuh manusia itu mulia, artinya tubuh-

tubuh manusia hukum bukan termasuk benda najis. Maka hukum tubuh manusia itu

adalah suci.

Juz al-Jism al-Basyari (organ tubuh manusia) disini adalah setiap potongan

atau bagian yang terpisah dari tubuh manusia atau jasadnya, baik laki-laki maupun

perempuan, muslim atau kafir, dan terpisahnya organ itu, baik ketika manusia itu

masih hidup, maupun sesudah meninggal dunia. Para Ulama fiqih, khususnya pada

masa klasik, belum banyak membahas tentang hukum memakan bagian dari organ

tubuh manusia. Karena masalah tersebut belum dikenal pada masa itu dan mereka pun
tidak memprediksikannya akan terjadi di masa mendatang.

Imam Jalal al-Din al-Suyuthi dalam kitabnya al-Asybahwal al-Nazhair,ketika

menjelaskan kaitah: (Darurat itu membolehkan hal-hal yang dilarang) berkata,

berdasarkan kaidah tersebut, diboleh memakan bangkai (mayat) manusia ketika dalam

keadaan kelaparan, sementara makanan yang lain tidak ada. Kemudia beliau

berkata,pernyataan kami, dengan syarat tidak mengurangi kemuliaannya, adalah

untuk mengecualikan mayat seorang nabi. Maka orang yang berada dalam kondisi

darurat tidak diperbolehkan memakannya. Karena dalam pandangan syariat,

kemuliaan nabi lebih agung nilainya dari pada jiwa orang yang berada dalam keadaan

darurat.

Semua bagian dari bangkai adalah najis tanpa ada rincian kecuali rambut

manusia. Ini pendapat yang masyhur dari madzhab asy-Syafiiyah (lihat al-Majmu

1/291) dan satu riwayat dari Ahmad bin Hambal (al-Inshaaf 1/92)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membahas

dan mengkaji lebih dalam mengenai trichobezoar sebagai penyebab terjadinya ileus

obstruksi pada rapunzel syndrome ditinjau dari kedokteran dan Islam sebagai judul

skripsi.

1.2 Permasalahan

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi saluran pencernaan?

2. Bagaimana pengaruh Rapunzel syndrome terhadap terjadinya

trichobezoar?

3. Bagaimana patofisiologi trichobezoar pada Rapunzel syndrome sebagai

penyebab terjadinya ileus obstruksi?

4. Bagaimana pandangan Islam mengenai kemuliaan tubuh manusia?


5. Bagaimana pandangan Islam tentang trichobezoar pada rapunzel

syndrome sebagai penyebab terjadinya ileus obstruksi.

1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Memahami dan mampu menjelaskan mengenai trichobezoar sebagai

penyebab terjadinya ileus obstruksi pada rapunzel syndrome ditinjau

dari kedokteran dan Islam.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Mengetahui tentang anatomi dan fisiologi saluran pencernaan.

1.3.2.2. Mengetahui tentang pengaruh Rapunzel syndrome terhadap

terjadinya trichobezoar.

1.3.2.3. Mengetahui tentang trichobezoar pada rapunzel syndrome

sebagai penyebab terjadinya ileus obstruksi.

1.3.2.4. Mengetahui pandangan Agama Islam tentang hukum memakan

rambut manusia.

1.3.2.5. Mengetahui pandangan Agama Islam tentang trichobezoar

pada rapunzel syndrome sebagai penyebab terjadinya ileus

obstruksi.

1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
Mendapatkan informasi mengenai trichobezoar sebagai penyebab

terjadinya ileus obstruksi pada rapunzel syndrome, serta menambah

pengalaman dalam membuat karangan ilmiah yang baik dan benar.

2. Bagi Universitas YARSI


Diharapkan skripsi ini dapat memberikan masukan dan sumber informasi

bagi seluruh civitas akademi Universitas YARSI mengenai trichobezoar


sebagai penyebab terjadinya ileus obstruksi pada rapunzel syndrome

ditinjau dari kedokteran dan Islam.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan skripsi ini dapat menambah pengetahuan mengenai

trichobezoar sebagai penyebab terjadinya ileus obstruksi pada rapunzel

syndrome.

Anda mungkin juga menyukai