Anda di halaman 1dari 85

FISIOLOGI KEHAMILAN

Desember 7, 2012 by nurhasanah776

1. A. SEKILAS TENTANG FISIOLOGI KEHAMILAN

1. 1. Pengertian

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam kandungan
yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita adalah alat pembuahan
atau kandungan bagian dalam yang meliputi ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ
reproduksi eksterna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi
mons veneris, labia mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar
bartholini dan anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di
atas otot dada.

Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel
telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat
berubah drastis.[1]

1. 2. Proses Kehamilan[2]

Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan
ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm :

1. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang kompleks.

1. Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium berasal


dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi
spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti
cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga dapat
bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa
yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.
1. Fertilisasi/ konsepsi

Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk membentuk
zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :

1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang mengandung
persediaan nutrisi

2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang dibentuk vitelus

3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi dialirkan ke
dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid

4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan dindingnya penuh
jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang mempunyai waktu terlama di dalam
ampula tuba

5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam

6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam
kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari lipoprotein sehingga mampu
mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup
selama 3 hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi
serta mengikis korona radioata dan zona pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase).
Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam
ovum, ekornya terlepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan
membentuk zigot.

1. Nidasi

Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Bagian-bagian
nidasi meliputi :

1) Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot

2) Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.

3) Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus

4) Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU
atau 0,1 mm dan disebut stadium morula
5) Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula
yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas

6) Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik


gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum

7) Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan
yang disebut blastula

8) Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis yang dilapisi
sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi

9) Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua

10) Sel trofoblas yang meliputi primer vili korialis melakukan destruksi enzimatik dan
proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium

11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi

12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi

13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda Hartman.

1. B. TANDA-TANDA KEHAMILAN[3]

Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda tersebut ada yang
merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan ada juga yang disebut tanda pasti
kehamilan.

1. 1. Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil

Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini memang sering di
jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat memastikan apakah wanita
tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai
pada wanita yang tidak hamil tapi mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak
pasti atau tanda mungkin kehamilandiantaranya adalah :

1. Amenore (Terlambat datang bulan)


Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi karena terjadi
hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama kehamilan. Hormone tersebut
mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga tidak menjadi menstruasi. Selain pada
wanita hamil, amenorejuga bisa terjadi pada wanita dengan anemia berat, gangguan hormone,
stress dan menopause.

1. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama
pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning sickness. Dalam batas-batas tertentu
keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut hiperemesis gravidarum.

1. Ngidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

1. Sinkope atau pingsan

Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna iskemia susunan
saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope sering terjadi pada awal kehamilan
dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu.

1. Sering miksi

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala bisa timbul karena janin mulai
masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.

1. Konstipasi atau Obstipasi

Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang
menyebabkan kesulitan buang air besar.

1. Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih.
Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi
lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

1. Epulis

Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.

1. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya penampakan
pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang
merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia
eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang
setelah persalinan.

1. Mamae

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae untuk persiapan ASI. Glandula
montgomeri tampak lebih jelas.

1. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena akibat ketidak seimbangan
hormone dalam tubuh tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan
sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.

1. 2. Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memang terdapat pada semua ibu hamil. Tanda
ini dapat memastikan seorang wanita memang benar hamil atau tidak.

Tanda pasti kehamilan :

1. Teraba bagian-bagian janin

Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).

1. Denyut Jantung Janin

Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan doppler
pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.

1. Adanya gerakan janin


Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk multigravida
dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.

1. Terlihat kerangka janin

Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.

1. Terlihat kantong janin

pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan. Bila terdapat kecurigaan seperti
kehamilan mola, kehamilan ganda, selain dengan USG dapat juga dilakukan fetoskopi.

1. C. PERKEMBANGAN JANIN[4]

1. Minggu ke-1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi, sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada
calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran
sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses
pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel
sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang
tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.

1. Minggu ke-2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam
setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastocyst terpaut pada endometrium ( Sri Maulani, 2008 ).

1. Minggu ke-3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur
yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

1. Minggu ke-4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai
membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta
jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

1. Minggu ke-5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang
paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk
otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.

1. Minggu ke-6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.

1. Minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru.

1. Minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa
melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan
bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.

1. Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler,
Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.

1. Minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti
manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

1. Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan
ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung,
atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan
tersendiri.

1. Minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil
terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14
gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
1. Minggu ke-13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar
dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.

1. Minggu ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun
dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum
tebal karena belum ada lapisan lemak.

1. Minggu ke-15

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup.

1. Minggu ke-16

Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini
system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak.
Tetapi tak perlu kuatir jika anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan
dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan
beratnya 80 gram.

1. Minggu ke-17

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat
mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

1. Minggu ke-18
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut
bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika
Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140
gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen
dan Progesteron semakin meningkat.

1. Minggu ke-19

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar
seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

1. Minggu ke-20

Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm.
Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen
kulit mulai terlihat.

1. Minggu ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari
cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

1. Minggu ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya
semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.

1. Minggu ke-23

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak
keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga
terbentuk sempurna.

1. Minggu ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk
persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga
kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal. dan mengeluarkan air ketuban. Jika
air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan
bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru
1. Minggu ke-25

Bayi cegukan, ibu merasakannya ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup bayi
sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi
menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-
670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

1. Minggu ke-26

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

1. Minggu ke-27

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa
mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

1. Minggu ke-28

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam
badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna,
namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

1. Minggu ke-29

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini
akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa
mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin
sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.
1. Minggu ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi
sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka
dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil
pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40
cm.

1. Minggu ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam
air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.

1. Minggu ke-32

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di
kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada
minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil
sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah
mulai bisa bermimpi.

1. Minggu ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin
mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi
sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi
badan sekitar 43-45 cm.

1. Minggu ke-34
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk
dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan
antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

1. Minggu ke-35

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim
bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

1. Minggu ke-36

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm.

1. Minggu ke-37

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna.
Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-
2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.

1. Minggu ke-38-40

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.

1. D. PERIODE KEHAMILAN MENURUT USIA[5]

1. Trimester pertama (0 12 minggu)


Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar, sering
buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah, penurunan libido
seksual.

1. Trimester kedua (13 -28 minggu)

Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu makan
yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan perut bagian bawah yang
terlihat semakin membesar. Bayi kadang kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat,
kaki, tumit, betis kadang membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang
disertai dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi
menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju pada sang bayi yang akan lahir.

1. Trimester ketiga (29-40 minggu)

Pada trimester III, bayi mulai menendang nendang, payudara semakin besar dan kencang,
puting susu semakin hitam dan membesar, kadang kadang terjadi kontraksi ringan dan suhu
tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan
gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi.

1. E. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA IBU HAMIL[6]

Salah satu perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

1. 1. Perubahan Sistem Reproduksi


1. Uterus

1) Terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus

2) Terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan

3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron :

Hipertrofi dan dilatasi otot

Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk menambah kekuatan dinding uterus

Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena

Dinding uterus semakin lama semakin menipis

Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan
bertambahnya umur kehamilan

1. Serviks

1) Terjadi perlunakan

2) Mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk perlindungan


terhadap infeksi

3) Estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda chadwick

4) Prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk perlunakan serviks

5) Effacement atau pemendekan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir

1. Vagina

1) Jaringan otot mengalami hypertrofi

2) Terjadi peningkatan vaskularisasi

3) Peningkatan pengeluaran pervaginam

1. Vulva

1) Vaskularisasi meningkat

2) Warna menjadi lebih gelap


1. Ovarium dan tuba falopi

1) ovulasi berhenti selama kehamilan

2) pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus luteum yang ditemukan dalam
ovarium

3) tuba fallopii mengalami hipertrofi

4) epitel mukosa menjadi gepeng

1. 2. Payudara

1. Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar

2. Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar

3. Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola, merupakan
kelenjar sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami
perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar keringat yang ada di puting) yang
menjaga agar mammae tetap lembut dan kenyal

4. Pada 12 minggu puting susu membesar dan melunak, areola meluas, terjadi
pigmentasi (berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm, diameter
maksimal 7 cm

5. Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum

Perubahan mammae selama kehamilan

Umur Kehamilan (minggu) Perubahan

3-4 minggu Rasa penuh pada payudara

6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri

8 minggu Pelebaran pembuluh darah vena disekitar mammae

8 minggu Kelenjar montgomery mulai tampak

12 minggu Penggelapan disekitar areola dan putting

16 minggu Colostrum sudah mulai dikeluarkan


1. 3. Perubahan Sistem Pencernaan

1. Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus

2. Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan waktu


pengosongan lambung menjadi lebih lama

3. Penyerapan makanan meningkat

4. Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid

5. Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis


(nyeri ulu hati)

6. Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)

7. 4. Perubahan Sistem Muskuloskeletal

1. Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan


sendi pubis karena pengaruh hormonal

2. Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di punggung bagian


bawah

3. Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada vena dan


tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki, vulva dan saluran anal,
sehingga beresiko terjadi varises vena dan sering hemoroid

[1] http://fannyvoice.blogspot.com/2010/06/fisiologi-kehamilan.html 15 Nop 2012 pukul 12.45

[2] http://fannyvoice.blogspot.com/2010/06/fisiologi-kehamilan.html 15 Nop 2012 pukul 12.45

[3] Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116

[4] http://arycoloum.blogspot.com/2010/08/kehamilan-perkembangan-janin.html 15 Nop 2012


pukul 15.15

[5] Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 116-123

[6] http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/12/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-fisiologis-
pada-ibu-hamil-2/ 15 Nop 2012 pukul 15.20
FISIOLOGI KEHAMILAN
Desember 7, 2012 by nurhasanah776

1. A. SEKILAS TENTANG FISIOLOGI KEHAMILAN

1. 1. Pengertian

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam kandungan
yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita adalah alat pembuahan
atau kandungan bagian dalam yang meliputi ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ
reproduksi eksterna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi
mons veneris, labia mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar
bartholini dan anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di
atas otot dada.

Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel
telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat
berubah drastis.[1]

1. 2. Proses Kehamilan[2]
Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan
ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm :

1. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang kompleks.

1. Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium berasal


dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi
spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti
cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga dapat
bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa
yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.

1. Fertilisasi/ konsepsi

Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk membentuk
zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :

1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang mengandung
persediaan nutrisi

2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang dibentuk vitelus

3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi dialirkan ke
dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid

4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan dindingnya penuh
jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang mempunyai waktu terlama di dalam
ampula tuba

5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam

6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam
kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari lipoprotein sehingga mampu
mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup
selama 3 hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi
serta mengikis korona radioata dan zona pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase).
Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam
ovum, ekornya terlepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan
membentuk zigot.

1. Nidasi

Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Bagian-bagian
nidasi meliputi :

1) Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot

2) Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.

3) Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus

4) Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU
atau 0,1 mm dan disebut stadium morula

5) Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula
yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas

6) Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik


gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum

7) Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan
yang disebut blastula

8) Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis yang dilapisi
sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi

9) Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua

10) Sel trofoblas yang meliputi primer vili korialis melakukan destruksi enzimatik dan
proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium

11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi

12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi

13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda Hartman.
1. B. TANDA-TANDA KEHAMILAN[3]

Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda tersebut ada yang
merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan ada juga yang disebut tanda pasti
kehamilan.

1. 1. Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil

Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini memang sering di
jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat memastikan apakah wanita
tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai
pada wanita yang tidak hamil tapi mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak
pasti atau tanda mungkin kehamilandiantaranya adalah :

1. Amenore (Terlambat datang bulan)

Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi karena terjadi
hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama kehamilan. Hormone tersebut
mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga tidak menjadi menstruasi. Selain pada
wanita hamil, amenorejuga bisa terjadi pada wanita dengan anemia berat, gangguan hormone,
stress dan menopause.

1. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama
pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning sickness. Dalam batas-batas tertentu
keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut hiperemesis gravidarum.

1. Ngidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

1. Sinkope atau pingsan

Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna iskemia susunan
saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope sering terjadi pada awal kehamilan
dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu.
1. Sering miksi

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala bisa timbul karena janin mulai
masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.

1. Konstipasi atau Obstipasi

Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang
menyebabkan kesulitan buang air besar.

1. Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih.
Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi
lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

1. Epulis

Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.

1. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya penampakan
pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang
merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia
eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang
setelah persalinan.

1. Mamae

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae untuk persiapan ASI. Glandula
montgomeri tampak lebih jelas.

1. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena akibat ketidak seimbangan
hormone dalam tubuh tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan
sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
1. 2. Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memang terdapat pada semua ibu hamil. Tanda
ini dapat memastikan seorang wanita memang benar hamil atau tidak.

Tanda pasti kehamilan :

1. Teraba bagian-bagian janin

Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).

1. Denyut Jantung Janin

Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan doppler
pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.

1. Adanya gerakan janin

Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk multigravida
dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.

1. Terlihat kerangka janin

Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.

1. Terlihat kantong janin

pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan. Bila terdapat kecurigaan seperti
kehamilan mola, kehamilan ganda, selain dengan USG dapat juga dilakukan fetoskopi.

1. C. PERKEMBANGAN JANIN[4]
1. Minggu ke-1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi, sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada
calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran
sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses
pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel
sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang
tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.

1. Minggu ke-2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam
setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastocyst terpaut pada endometrium ( Sri Maulani, 2008 ).

1. Minggu ke-3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur
yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

1. Minggu ke-4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai
membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta
jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

1. Minggu ke-5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang
paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk
otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.

1. Minggu ke-6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.

1. Minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru.

1. Minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa
melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan
bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.

1. Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler,
Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.

1. Minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti
manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
1. Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan
ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung,
atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan
tersendiri.

1. Minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil
terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14
gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

1. Minggu ke-13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar
dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.

1. Minggu ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun
dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum
tebal karena belum ada lapisan lemak.

1. Minggu ke-15

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup.

1. Minggu ke-16
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini
system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak.
Tetapi tak perlu kuatir jika anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan
dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan
beratnya 80 gram.

1. Minggu ke-17

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat
mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

1. Minggu ke-18

Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut
bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika
Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140
gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen
dan Progesteron semakin meningkat.

1. Minggu ke-19

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar
seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

1. Minggu ke-20

Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm.
Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen
kulit mulai terlihat.

1. Minggu ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari
cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

1. Minggu ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya
semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
1. Minggu ke-23

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak
keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga
terbentuk sempurna.

1. Minggu ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk
persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga
kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal. dan mengeluarkan air ketuban. Jika
air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan
bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru

1. Minggu ke-25

Bayi cegukan, ibu merasakannya ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup bayi
sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi
menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-
670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

1. Minggu ke-26

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

1. Minggu ke-27

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa
mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

1. Minggu ke-28

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam
badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna,
namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

1. Minggu ke-29

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini
akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa
mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin
sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.

1. Minggu ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi
sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka
dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil
pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40
cm.

1. Minggu ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam
air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.

1. Minggu ke-32

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di
kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada
minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil
sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah
mulai bisa bermimpi.

1. Minggu ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin
mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi
sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi
badan sekitar 43-45 cm.

1. Minggu ke-34

Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk
dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan
antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

1. Minggu ke-35

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim
bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

1. Minggu ke-36

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm.

1. Minggu ke-37

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna.
Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-
2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.

1. Minggu ke-38-40

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.

1. D. PERIODE KEHAMILAN MENURUT USIA[5]

1. Trimester pertama (0 12 minggu)

Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar, sering
buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah, penurunan libido
seksual.

1. Trimester kedua (13 -28 minggu)

Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu makan
yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan perut bagian bawah yang
terlihat semakin membesar. Bayi kadang kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat,
kaki, tumit, betis kadang membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang
disertai dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi
menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju pada sang bayi yang akan lahir.

1. Trimester ketiga (29-40 minggu)

Pada trimester III, bayi mulai menendang nendang, payudara semakin besar dan kencang,
puting susu semakin hitam dan membesar, kadang kadang terjadi kontraksi ringan dan suhu
tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan
gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi.

1. E. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA IBU HAMIL[6]


Salah satu perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

1. 1. Perubahan Sistem Reproduksi

1. Uterus

1) Terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus

2) Terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan

3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron :

Hipertrofi dan dilatasi otot

Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk menambah kekuatan dinding uterus

Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena

Dinding uterus semakin lama semakin menipis

Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan
bertambahnya umur kehamilan
1. Serviks

1) Terjadi perlunakan

2) Mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk perlindungan


terhadap infeksi

3) Estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda chadwick

4) Prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk perlunakan serviks

5) Effacement atau pemendekan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir

1. Vagina

1) Jaringan otot mengalami hypertrofi

2) Terjadi peningkatan vaskularisasi

3) Peningkatan pengeluaran pervaginam

1. Vulva

1) Vaskularisasi meningkat

2) Warna menjadi lebih gelap

1. Ovarium dan tuba falopi

1) ovulasi berhenti selama kehamilan

2) pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus luteum yang ditemukan dalam
ovarium

3) tuba fallopii mengalami hipertrofi

4) epitel mukosa menjadi gepeng

1. 2. Payudara

1. Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar

2. Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar

3. Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola, merupakan
kelenjar sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami
perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar keringat yang ada di puting) yang
menjaga agar mammae tetap lembut dan kenyal

4. Pada 12 minggu puting susu membesar dan melunak, areola meluas, terjadi
pigmentasi (berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm, diameter
maksimal 7 cm

5. Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum

Perubahan mammae selama kehamilan

Umur Kehamilan (minggu) Perubahan

3-4 minggu Rasa penuh pada payudara

6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri

8 minggu Pelebaran pembuluh darah vena disekitar mammae

8 minggu Kelenjar montgomery mulai tampak

12 minggu Penggelapan disekitar areola dan putting

16 minggu Colostrum sudah mulai dikeluarkan

1. 3. Perubahan Sistem Pencernaan

1. Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus

2. Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan waktu


pengosongan lambung menjadi lebih lama

3. Penyerapan makanan meningkat

4. Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid

5. Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis


(nyeri ulu hati)

6. Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)

7. 4. Perubahan Sistem Muskuloskeletal


1. Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan
sendi pubis karena pengaruh hormonal

2. Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di punggung bagian


bawah

3. Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada vena dan


tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki, vulva dan saluran anal,
sehingga beresiko terjadi varises vena dan sering hemoroid

[1] http://fannyvoice.blogspot.com/2010/06/fisiologi-kehamilan.html 15 Nop 2012 pukul 12.45

[2] http://fannyvoice.blogspot.com/2010/06/fisiologi-kehamilan.html 15 Nop 2012 pukul 12.45

[3] Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116

[4] http://arycoloum.blogspot.com/2010/08/kehamilan-perkembangan-janin.html 15 Nop 2012


pukul 15.15

[5] Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 116-123

[6] http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/12/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-fisiologis-
pada-ibu-hamil-2/ 15 Nop 2012 pukul 15.20
FISIOLOGI KEHAMILAN
Desember 7, 2012 by nurhasanah776

1. A. SEKILAS TENTANG FISIOLOGI KEHAMILAN

1. 1. Pengertian

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam kandungan
yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita adalah alat pembuahan
atau kandungan bagian dalam yang meliputi ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ
reproduksi eksterna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi
mons veneris, labia mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar
bartholini dan anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di
atas otot dada.

Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel
telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat
berubah drastis.[1]

1. 2. Proses Kehamilan[2]

Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan
ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm :

1. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang kompleks.

1. Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium berasal


dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi
spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti
cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga dapat
bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa
yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.
1. Fertilisasi/ konsepsi

Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk membentuk
zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :

1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang mengandung
persediaan nutrisi

2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang dibentuk vitelus

3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi dialirkan ke
dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid

4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan dindingnya penuh
jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang mempunyai waktu terlama di dalam
ampula tuba

5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam

6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam
kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari lipoprotein sehingga mampu
mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup
selama 3 hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi
serta mengikis korona radioata dan zona pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase).
Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam
ovum, ekornya terlepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan
membentuk zigot.

1. Nidasi

Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Bagian-bagian
nidasi meliputi :

1) Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot

2) Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.

3) Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus

4) Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU
atau 0,1 mm dan disebut stadium morula
5) Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula
yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas

6) Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik


gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum

7) Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan
yang disebut blastula

8) Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis yang dilapisi
sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi

9) Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua

10) Sel trofoblas yang meliputi primer vili korialis melakukan destruksi enzimatik dan
proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium

11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi

12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi

13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda Hartman.

1. B. TANDA-TANDA KEHAMILAN[3]

Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda tersebut ada yang
merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan ada juga yang disebut tanda pasti
kehamilan.

1. 1. Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil

Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini memang sering di
jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat memastikan apakah wanita
tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai
pada wanita yang tidak hamil tapi mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak
pasti atau tanda mungkin kehamilandiantaranya adalah :

1. Amenore (Terlambat datang bulan)


Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi karena terjadi
hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama kehamilan. Hormone tersebut
mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga tidak menjadi menstruasi. Selain pada
wanita hamil, amenorejuga bisa terjadi pada wanita dengan anemia berat, gangguan hormone,
stress dan menopause.

1. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama
pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning sickness. Dalam batas-batas tertentu
keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut hiperemesis gravidarum.

1. Ngidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

1. Sinkope atau pingsan

Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna iskemia susunan
saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope sering terjadi pada awal kehamilan
dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu.

1. Sering miksi

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala bisa timbul karena janin mulai
masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.

1. Konstipasi atau Obstipasi

Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang
menyebabkan kesulitan buang air besar.

1. Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih.
Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi
lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

1. Epulis

Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.

1. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya penampakan
pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang
merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia
eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang
setelah persalinan.

1. Mamae

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae untuk persiapan ASI. Glandula
montgomeri tampak lebih jelas.

1. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena akibat ketidak seimbangan
hormone dalam tubuh tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan
sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.

1. 2. Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memang terdapat pada semua ibu hamil. Tanda
ini dapat memastikan seorang wanita memang benar hamil atau tidak.

Tanda pasti kehamilan :

1. Teraba bagian-bagian janin

Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).

1. Denyut Jantung Janin

Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan doppler
pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.

1. Adanya gerakan janin


Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk multigravida
dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.

1. Terlihat kerangka janin

Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.

1. Terlihat kantong janin

pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan. Bila terdapat kecurigaan seperti
kehamilan mola, kehamilan ganda, selain dengan USG dapat juga dilakukan fetoskopi.

1. C. PERKEMBANGAN JANIN[4]

1. Minggu ke-1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi, sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada
calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran
sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses
pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel
sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang
tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.

1. Minggu ke-2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam
setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastocyst terpaut pada endometrium ( Sri Maulani, 2008 ).

1. Minggu ke-3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur
yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

1. Minggu ke-4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai
membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta
jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

1. Minggu ke-5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang
paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk
otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.

1. Minggu ke-6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.

1. Minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru.

1. Minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa
melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan
bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.

1. Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler,
Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.

1. Minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti
manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

1. Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan
ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung,
atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan
tersendiri.

1. Minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil
terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14
gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
1. Minggu ke-13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar
dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.

1. Minggu ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun
dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum
tebal karena belum ada lapisan lemak.

1. Minggu ke-15

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup.

1. Minggu ke-16

Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini
system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak.
Tetapi tak perlu kuatir jika anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan
dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan
beratnya 80 gram.

1. Minggu ke-17

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat
mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

1. Minggu ke-18
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut
bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika
Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140
gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen
dan Progesteron semakin meningkat.

1. Minggu ke-19

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar
seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

1. Minggu ke-20

Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm.
Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen
kulit mulai terlihat.

1. Minggu ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari
cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

1. Minggu ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya
semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.

1. Minggu ke-23

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak
keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga
terbentuk sempurna.

1. Minggu ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk
persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga
kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal. dan mengeluarkan air ketuban. Jika
air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan
bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru
1. Minggu ke-25

Bayi cegukan, ibu merasakannya ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup bayi
sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi
menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-
670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

1. Minggu ke-26

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

1. Minggu ke-27

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa
mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

1. Minggu ke-28

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam
badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna,
namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

1. Minggu ke-29

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini
akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa
mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin
sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.
1. Minggu ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi
sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka
dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil
pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40
cm.

1. Minggu ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam
air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.

1. Minggu ke-32

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di
kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada
minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil
sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah
mulai bisa bermimpi.

1. Minggu ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin
mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi
sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi
badan sekitar 43-45 cm.

1. Minggu ke-34
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk
dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan
antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

1. Minggu ke-35

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim
bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

1. Minggu ke-36

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm.

1. Minggu ke-37

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna.
Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-
2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.

1. Minggu ke-38-40

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.

1. D. PERIODE KEHAMILAN MENURUT USIA[5]

1. Trimester pertama (0 12 minggu)


Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar, sering
buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah, penurunan libido
seksual.

1. Trimester kedua (13 -28 minggu)

Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu makan
yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan perut bagian bawah yang
terlihat semakin membesar. Bayi kadang kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat,
kaki, tumit, betis kadang membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang
disertai dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi
menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju pada sang bayi yang akan lahir.

1. Trimester ketiga (29-40 minggu)

Pada trimester III, bayi mulai menendang nendang, payudara semakin besar dan kencang,
puting susu semakin hitam dan membesar, kadang kadang terjadi kontraksi ringan dan suhu
tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan
gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi.

1. E. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA IBU HAMIL[6]


Salah satu perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

1. 1. Perubahan Sistem Reproduksi

1. Uterus

1) Terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus

2) Terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan

3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron :

Hipertrofi dan dilatasi otot

Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk menambah kekuatan dinding uterus

Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena

Dinding uterus semakin lama semakin menipis

Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan
bertambahnya umur kehamilan

1. Serviks

1) Terjadi perlunakan

2) Mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk perlindungan


terhadap infeksi

3) Estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda chadwick

4) Prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk perlunakan serviks

5) Effacement atau pemendekan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir

1. Vagina
1) Jaringan otot mengalami hypertrofi

2) Terjadi peningkatan vaskularisasi

3) Peningkatan pengeluaran pervaginam

1. Vulva

1) Vaskularisasi meningkat

2) Warna menjadi lebih gelap

1. Ovarium dan tuba falopi

1) ovulasi berhenti selama kehamilan

2) pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus luteum yang ditemukan dalam
ovarium

3) tuba fallopii mengalami hipertrofi

4) epitel mukosa menjadi gepeng

1. 2. Payudara

1. Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar

2. Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar

3. Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola, merupakan
kelenjar sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami
perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar keringat yang ada di puting) yang
menjaga agar mammae tetap lembut dan kenyal

4. Pada 12 minggu puting susu membesar dan melunak, areola meluas, terjadi
pigmentasi (berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm, diameter
maksimal 7 cm

5. Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum

Perubahan mammae selama kehamilan

Umur Kehamilan (minggu) Perubahan


3-4 minggu Rasa penuh pada payudara

6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri

8 minggu Pelebaran pembuluh darah vena disekitar mammae

8 minggu Kelenjar montgomery mulai tampak

12 minggu Penggelapan disekitar areola dan putting

16 minggu Colostrum sudah mulai dikeluarkan

1. 3. Perubahan Sistem Pencernaan

1. Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus

2. Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan waktu


pengosongan lambung menjadi lebih lama

3. Penyerapan makanan meningkat

4. Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid

5. Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis


(nyeri ulu hati)

6. Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)

7. 4. Perubahan Sistem Muskuloskeletal

1. Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan


sendi pubis karena pengaruh hormonal

2. Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di punggung bagian


bawah

3. Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada vena dan


tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki, vulva dan saluran anal,
sehingga beresiko terjadi varises vena dan sering hemoroid

[1] http://fannyvoice.blogspot.com/2010/06/fisiologi-kehamilan.html 15 Nop 2012 pukul 12.45


[2] http://fannyvoice.blogspot.com/2010/06/fisiologi-kehamilan.html 15 Nop 2012 pukul 12.45

[3] Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116

[4] http://arycoloum.blogspot.com/2010/08/kehamilan-perkembangan-janin.html 15 Nop 2012


pukul 15.15

[5] Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 116-123

[6] http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/12/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-fisiologis-
pada-ibu-hamil-2/ 15 Nop 2012 pukul 15.20

FISIOLOGI KEHAMILAN
Desember 7, 2012 by nurhasanah776

1. A. SEKILAS TENTANG FISIOLOGI KEHAMILAN

1. 1. Pengertian

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam kandungan
yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita adalah alat pembuahan
atau kandungan bagian dalam yang meliputi ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ
reproduksi eksterna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi
mons veneris, labia mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar
bartholini dan anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di
atas otot dada.

Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel
telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat
berubah drastis.[1]

1. 2. Proses Kehamilan[2]

Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan
ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm :

1. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang kompleks.
1. Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium berasal


dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi
spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti
cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga dapat
bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa
yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.

1. Fertilisasi/ konsepsi

Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk membentuk
zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :

1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang mengandung
persediaan nutrisi

2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang dibentuk vitelus

3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi dialirkan ke
dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid

4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan dindingnya penuh
jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang mempunyai waktu terlama di dalam
ampula tuba

5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam

6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam
kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari lipoprotein sehingga mampu
mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup
selama 3 hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi
serta mengikis korona radioata dan zona pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase).
Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam
ovum, ekornya terlepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan
membentuk zigot.

1. Nidasi
Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Bagian-bagian
nidasi meliputi :

1) Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot

2) Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.

3) Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus

4) Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU
atau 0,1 mm dan disebut stadium morula

5) Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula
yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas

6) Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik


gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum

7) Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan
yang disebut blastula

8) Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis yang dilapisi
sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi

9) Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua

10) Sel trofoblas yang meliputi primer vili korialis melakukan destruksi enzimatik dan
proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium

11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi

12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi

13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda Hartman.

1. B. TANDA-TANDA KEHAMILAN[3]

Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda tersebut ada yang
merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan ada juga yang disebut tanda pasti
kehamilan.
1. 1. Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil

Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini memang sering di
jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat memastikan apakah wanita
tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai
pada wanita yang tidak hamil tapi mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak
pasti atau tanda mungkin kehamilandiantaranya adalah :

1. Amenore (Terlambat datang bulan)

Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi karena terjadi
hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama kehamilan. Hormone tersebut
mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga tidak menjadi menstruasi. Selain pada
wanita hamil, amenorejuga bisa terjadi pada wanita dengan anemia berat, gangguan hormone,
stress dan menopause.

1. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama
pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning sickness. Dalam batas-batas tertentu
keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut hiperemesis gravidarum.

1. Ngidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

1. Sinkope atau pingsan

Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna iskemia susunan
saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope sering terjadi pada awal kehamilan
dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu.

1. Sering miksi

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala bisa timbul karena janin mulai
masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.

1. Konstipasi atau Obstipasi


Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang
menyebabkan kesulitan buang air besar.

1. Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih.
Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi
lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

1. Epulis

Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.

1. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya penampakan
pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang
merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia
eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang
setelah persalinan.

1. Mamae

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae untuk persiapan ASI. Glandula
montgomeri tampak lebih jelas.

1. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena akibat ketidak seimbangan
hormone dalam tubuh tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan
sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.

1. 2. Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memang terdapat pada semua ibu hamil. Tanda
ini dapat memastikan seorang wanita memang benar hamil atau tidak.

Tanda pasti kehamilan :

1. Teraba bagian-bagian janin


Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).

1. Denyut Jantung Janin

Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan doppler
pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.

1. Adanya gerakan janin

Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk multigravida
dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.

1. Terlihat kerangka janin

Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.

1. Terlihat kantong janin

pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan. Bila terdapat kecurigaan seperti
kehamilan mola, kehamilan ganda, selain dengan USG dapat juga dilakukan fetoskopi.

1. C. PERKEMBANGAN JANIN[4]

1. Minggu ke-1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi, sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada
calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran
sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses
pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel
sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang
tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.

1. Minggu ke-2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam
setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastocyst terpaut pada endometrium ( Sri Maulani, 2008 ).

1. Minggu ke-3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur
yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

1. Minggu ke-4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai
membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta
jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

1. Minggu ke-5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang
paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk
otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.

1. Minggu ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.

1. Minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru.

1. Minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa
melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan
bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.

1. Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler,
Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.

1. Minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti
manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

1. Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan
ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung,
atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan
tersendiri.

1. Minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil
terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14
gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

1. Minggu ke-13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar
dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.

1. Minggu ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun
dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum
tebal karena belum ada lapisan lemak.

1. Minggu ke-15

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup.

1. Minggu ke-16

Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini
system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak.
Tetapi tak perlu kuatir jika anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan
dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan
beratnya 80 gram.

1. Minggu ke-17

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat
mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

1. Minggu ke-18

Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut
bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika
Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140
gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen
dan Progesteron semakin meningkat.

1. Minggu ke-19

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar
seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

1. Minggu ke-20

Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm.
Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen
kulit mulai terlihat.

1. Minggu ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari
cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

1. Minggu ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya
semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.

1. Minggu ke-23

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak
keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga
terbentuk sempurna.

1. Minggu ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk
persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga
kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal. dan mengeluarkan air ketuban. Jika
air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan
bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru

1. Minggu ke-25

Bayi cegukan, ibu merasakannya ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup bayi
sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi
menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-
670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

1. Minggu ke-26

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

1. Minggu ke-27

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa
mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

1. Minggu ke-28

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam
badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna,
namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
1. Minggu ke-29

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini
akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa
mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin
sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.

1. Minggu ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi
sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka
dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil
pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40
cm.

1. Minggu ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam
air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.

1. Minggu ke-32

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di
kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada
minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil
sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah
mulai bisa bermimpi.
1. Minggu ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin
mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi
sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi
badan sekitar 43-45 cm.

1. Minggu ke-34

Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk
dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan
antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

1. Minggu ke-35

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim
bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

1. Minggu ke-36

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm.

1. Minggu ke-37

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna.
Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-
2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.

1. Minggu ke-38-40
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.

1. D. PERIODE KEHAMILAN MENURUT USIA[5]

1. Trimester pertama (0 12 minggu)

Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar, sering
buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah, penurunan libido
seksual.

1. Trimester kedua (13 -28 minggu)

Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu makan
yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan perut bagian bawah yang
terlihat semakin membesar. Bayi kadang kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat,
kaki, tumit, betis kadang membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang
disertai dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi
menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju pada sang bayi yang akan lahir.

1. Trimester ketiga (29-40 minggu)

Pada trimester III, bayi mulai menendang nendang, payudara semakin besar dan kencang,
puting susu semakin hitam dan membesar, kadang kadang terjadi kontraksi ringan dan suhu
tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan
gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi.

1. E. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA IBU HAMIL[6]


Salah satu perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

1. 1. Perubahan Sistem Reproduksi

1. Uterus

1) Terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus

2) Terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan

3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron :

Hipertrofi dan dilatasi otot

Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk menambah kekuatan dinding uterus

Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena

Dinding uterus semakin lama semakin menipis

Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan
bertambahnya umur kehamilan

1. Serviks

1) Terjadi perlunakan

2) Mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk perlindungan


terhadap infeksi
3) Estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda chadwick

4) Prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk perlunakan serviks

5) Effacement atau pemendekan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir

1. Vagina

1) Jaringan otot mengalami hypertrofi

2) Terjadi peningkatan vaskularisasi

3) Peningkatan pengeluaran pervaginam

1. Vulva

1) Vaskularisasi meningkat

2) Warna menjadi lebih gelap

1. Ovarium dan tuba falopi

1) ovulasi berhenti selama kehamilan

2) pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus luteum yang ditemukan dalam
ovarium

3) tuba fallopii mengalami hipertrofi

4) epitel mukosa menjadi gepeng

1. 2. Payudara

1. Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar

2. Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar

3. Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola, merupakan
kelenjar sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami
perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar keringat yang ada di puting) yang
menjaga agar mammae tetap lembut dan kenyal

4. Pada 12 minggu puting susu membesar dan melunak, areola meluas, terjadi
pigmentasi (berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm, diameter
maksimal 7 cm
5. Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum

Perubahan mammae selama kehamilan

Umur Kehamilan (minggu) Perubahan

3-4 minggu Rasa penuh pada payudara

6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri

8 minggu Pelebaran pembuluh darah vena disekitar mammae

8 minggu Kelenjar montgomery mulai tampak

12 minggu Penggelapan disekitar areola dan putting

16 minggu Colostrum sudah mulai dikeluarkan

1. 3. Perubahan Sistem Pencernaan

1. Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus

2. Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan waktu


pengosongan lambung menjadi lebih lama

3. Penyerapan makanan meningkat

4. Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid

5. Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis


(nyeri ulu hati)

6. Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)

7. 4. Perubahan Sistem Muskuloskeletal

1. Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan


sendi pubis karena pengaruh hormonal

2. Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di punggung bagian


bawah
3. Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada vena dan
tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki, vulva dan saluran anal,
sehingga beresiko terjadi varises vena dan sering hemoroid

[1] http://fannyvoice.blogspot.com/2010/06/fisiologi-kehamilan.html 15 Nop 2012 pukul 12.45

[2] http://fannyvoice.blogspot.com/2010/06/fisiologi-kehamilan.html 15 Nop 2012 pukul 12.45

[3] Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116

[4] http://arycoloum.blogspot.com/2010/08/kehamilan-perkembangan-janin.html 15 Nop 2012


pukul 15.15

[5] Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 116-123

[6] http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/12/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-fisiologis-
pada-ibu-hamil-2/ 15 Nop 2012 pukul 15.20

About

Makalah Perubahan Fisiologis pada Kehamilan


Posted on October 25, 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini
merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua
perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan
menyusui selesai.

Perubahan tentang perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi selama kehamilan merupakan salah
satu tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mengerti proses penyakit yang terjadi
selama kehamilan tanpa disertai pemahaman mengenai perubahan anatomi dan fisiologi ini.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada trimester I ( Sistem Reproduksi,
Payudara dan Sistem Endokrin )
1.3 Tujuan

Mengetahui perubahan anatomi dan adapatasi fisiologi pada trimester I (Sistem Reproduksi,
Payudara dan Sistem Endokrin.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Trimester Pertama

Seluruh periode zigot embrionik dan dua minggu pertama periode janin ( dari total 10 minggu
kehidupan setelah fertilisasi ) berada pada 12 minggu pertama kehamilan dihitung dari masa
menstruasi terakhir yang merupakan trimester pertama.
Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan momen fertilisasi dan proses fungsi pronukleus
pada wanita dan pria masing-masing dari ovum dan sperma. Proses fungsi ini menghasilkan
sebuah sel tunggal yang disebut zigot. Pada saat ini individu baru terbentuk dengan gambar
uniknya, baru secara total kombinasi yang unik membentuk karena pronukleus pada masing-
masing gamet atau sel seks ( contohnya ovum dan sperma ) yang mengandung hanya setengah
(berjumlah 23 atau jumlah haploid) jumlah total ( 46 atau jumlah diploid ) kromosom pada
manusia. Jumlah kromosom yang setengah ini merupakan hasil gametogenesiss, yakni proses
ketika ovum matang dan sperma berkembang. Bersama dengan fertilisasi, fungsi pronukleus
kedua gamet mengembalikan jumlah kromosom diploid yang selanjutnya terlihat pada
pembelahan sel mitosis di setiap sel pada tubuh individu, kecuali sel- sel yang nantinya akan
mengalami gemetogenesis. Hal lain yang juga ditentukan saat fertilisaasi sebagai hasil fusi dan
pengembalian jumlah kromosom yang diploid adalah jenis kelamin individu baru ini. Jenis
kelamin ditentukan oleh gamet jantan yang membawa satu kromosom X atau kromosom Y.
Gamet betina hanya membawa kromosom X. Melalui proses fusi, kombinasi XX biasanya
berkembang menjadi perempuan sedangakan kombinasi XY biasanya berkembang menjadi laki-
laki.
Segera setelah fertilasi, zigot yang dihasilkan mulai mengalami pembelahan sel mitosis, yang
disebut pembelahan atau cleavage. Melalui serangkaian tahapan, masa sel yang membelah
disebut morula setelah mengalami reorganisasi sel dan cairan masuk kedalam sel, morula
menjadi blastula blastosit. Blatosit ini yang tertahan pada lapiasan uterus saat proses implantasi
berakhir pada hari ke-10 atau ke-11 setelah fertilisasi, embrionik telah dimulai.
Pada saat implantasi, embrio dikenal dengan sebutan embriobilaminar karena lingkaran embrio
terbentuk dari sel masa bagian dalam, yang terdiri atas dua lapisan sel, yakni (satu) epiblas,
lapisan tebal sel-sel slidris yang membentuk dasar rongga aminon dan pada akhirnya akan
menjadi endodermis, mesodermis dan ektodermis embrionik dan (dua) hipoblas, selapis tipis sel-
sel yang tersusun atas endodermis utama kantung kuning telur
Awal minggu ke-3 pascafertilisasi menandai dimulainya marfogenesis, yakni perkembangan
bentuk tubuh . Perkembangan ini diselesaikan melalui gastrulasi suatu proses yang
memungkinkan lempeng dilaminar embrionik diubah menjadi lempeng trilaminar embrionik.
Lapisan primitive terbentuk pada permukaan epiblas dan merupakan pusat embrio selama kurnag
lebih 2 minggu. Setelah lapisan ini, menjadi tidak begitu jelas dan akhirnya berpisah.
Menjelang akhir minggu ke-3, perkembangan somit dimulai, yang pada puncaknya akan
menghasilkan 42 hingga 44 pasang somit. Bermula dari mesodermism, somit bertanggung jawab
membentuk sebagian besar tengkorak kepala dan batanag tubuh, otot-otot tubuh terkait dan
sebagaian besar dermis yang berbatasasn dengan kulit. Somit berguna untuk mengetahui usia
embrio awal yang terbentuk kurang lebih 30 hari setelah fertilasi selama minggu ke 3, pembuluh
saraf (cikal bakal otak medulla spinalis), notokord (permulaan vertebra), rongga koelomik (cikal
bakal rongga tubuh) sel darah primitive dan kardiovaskular primitive mulai terbentuk.
Jantung mulai berdetak pada awal minggu ke empat pasca fertilisasi (6 minggu berdasarkan
masa menstruasi terakhir). Selama minggu ke empat terjadi perkembangan yang pesat dan
terbentuk lapisan lempeng embironik longitudinal dan transfersal. Lapisan longitudinal meliputi
lapisan kepala dan lapisan ekor yang mengubah embrio dari bentuk yang lurus menjadi bentuk
yang memiliki lekuk.
Lapisan transfersal meliputi lapisan transfersal kiri dan transfersal kanan yang melipat ke arah
garis tengah dan mengubah embrio dari bentuk datar menjadi bentuk silindris. Pada minggu ke
empat, embrio diperkirakan memiliki gambaran seperti kadal dan mempunyai bakal telinga
(lubang otis), lengan (bakar lengan), tungkai (bakar tungkai), dan struktur leher dan wajah
(tempat lekuk brakial pertama).
Selama minggu ke lima pasca fertilisasi, perkembangan pesat otak menghasilkan perkembangan
kepala yang membesar dan membuatnya menjadi bagian yang lebih besar dari pada anggota
tubuh lainnya. Perkembangan berlangsung dari kepala hingga bokong, dan tungkai perkembang
hampir satu minggu kemudian setelah lengan. Mata mulai berkembang berupa bakal lensa (mulai
tampak pada minggu ke empat), cangkir optik, dan pigmen retina .
Hidung , mulut,dan palatum mulai terbentuk selama minggu ke enam pasca fertilisasi (delapan
minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir) dan mata mulai terlihat. Lengan dan tungkai
mengalami banyak perkembangan dan sinar sinar di ginjal (jari-jari primordial) mulai
berkembang pada lempeng tangan. Bentuk kepala lebih besar dari pada batang tubuh.
Minggu ke tujuh pasca fertilisasi menandai perkembangan tungaki lebih lanjut dengan digital
rays (dari kaki primodial) berkembang pada lempemg kaki. Kelopak mata terbentuk dan dapat
terlihat. Aurikula telinga bagian luar telah terbentuk dan mulai tampak meski belum sepenuh nya
berkembang atau naik ke posisi seharus nya. Usus halus mengalami herniasi ke bagian belakang
tali pusat yang memiliki ruang untuk usus tersebut.
Pada akhir minggu ke delapan pascafertilisasi (sepuluh minggu berdasarkan masa menstruasi
terakhir), embrio telah memiliki gambaran manusia meski ukuran kepala nya yang besar masih
proporsional mencapai dan hampir separuh ukurn total. Tungkai , terutama bagian atas , telah
mengalami diferensiasi (contoh, pergelangan tangan, siku ,lutut) dan peningkatan panjang.
Osifikasi tulang di mulai dan area leher mulai terbentuk. Perkembangan urugenital telah terjadi ,
tetapi diferensiasi masih terlalu dini untuk dapat menentukan jenis kelamin.
Akhir minggu ke 8 pascafertilisasi juga menandai akhir perioadik embrionik. Semua struktur
eksternal dan internal yang penting sudah terbentuk dan mengalami perkembangan dan detail
lebih lanjut, termasuk penggantian kartilago oleh sel-sel tulang. Periode embrionik adalah masa
kritis yang memungkinkan teratogen apapun (seperti obat-obatan,sinat x,virus) dapat
menyebabkan kematian atau menyebabkan malformasi konginital.
Trimester pertama kehamilan juga mencakup dua miggu pertama periode janin. Pada akhir
minggu ke 10 pascafertilisasi, atau miggu ke 12 bila dihitung sejak masa menstruasi terakhir,
seluruh usus halus telah masuk kedalam abdomen dan keluar dari tali pusat, genitalia eksterna
telah memiliki karakteristik laki-laki atau perempuan ( meski karakteristik ini belum terbentuk
sempurna ) anus telah terbentuk, dan raut wajah janin sudah benar-benar tampak seperti manusia.
Janin, yang kini memiliki berat 0,5 hingga 1 ons mulai dapat menelan, melakukan gerak
pernapasan, berkemih, menggerakkan bagian tungkai tertentu, dapat mengedipkan mata dan
mengerutkan wajah. Mulut membuka dan menutup. Ukuran kepala sekitar sepertiga panjang,
yang kurang lebih 56 hingga 61mm.
( Sumber : Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC )

2.1.1 Sistem Reproduksi

2.1.1.1 Uterus

Perubahan uterus sepanjang kehamilan dan persalinan dan setelah melahirkan sangat mencolok.
Selama kehamilan, uterus mendukung perkembangan embrio dan janin, mempertahankan
struktur yang menjamin komunikasi janin-ibu. Selama proses persalinan, otot-otot uterus bekerja
secara serasi untuk mengeluarkan janin. Setelah melahirkan, otot-otot uterus bekerja mengontrol
perdarahan dan mengalami involusi sampai akhir nya kembali mendekati keadaan sebelum
hamil.
Pertumbuhan uterus. Uterus bertambah dalam berat dari massa sebelum hamil yaitu sekitar 70g
sampai massa aterm sekitar 1100g (Gabbe, Niebly, dan simpson ,1996). Volume pada waktu
aterm kira-kira 5 L ,tetapi dapat meningkat sampai 20 L pada kasus kehamilan multipel atau
hidramnion. Pertumbuhan uterus di mulai setelah implantasi dengan proses hiperplasia dan
hipertrofi sel. Setiap sel miometrium bertambah panjang 100 kali pada saat aterm. Karena proses
peningkatan masa miotrenium, dinding uterus mengalami peningkatan jumlah jaringan
penyambung berkolagen dan materi dasar interselulernya.
Pertumbuhan uterus pada awalnya distimulasi oleh peningkatan kadar estrogen. Sangat jelas
bahwa oleh pertumbuhan awal tersebut tidak begitu di perlukan sebagai respons terhadap distensi
mekanik pertumbuhan hasil konsepsi, karena pada kehamilan ektopik pun terjadi pembesaran
uterus. Selama 3 bulan pertama kehamilan berkembang , peregangan dinding uterus menebal
hingga 25 mm. Begitu kehamilan berkembang, peregangan dinding uterus sebagai akibat
pertumbuhan fetus menyebabkan penipisan dinding hingga 5- 15mm pada aterm (blackburn dan
loper ,1992 cunningham et al., 1997). Penipisan dinding uterus memungkinkan klinis untuk
meraba janin pada trimester ketiga.
Selama trimester pertama , uterus juga berubah bentuk nya. Pada awal kehamilan uterus tetap
berbentuk buah pir. Uterus perlahan berubah bentuk pada minggu ke 12 kehamilan. Setelah
minggu ke 12 bentuknya menjadi lebih elips atau ovoid.
Uterus tetap menjadi organ pelvis sampai 12 minggu pertama kehamilan, setelah 12 minggu akan
menjadi organ abdomen. Begitu mencapai abdomen ,akan menyebabkan distensi dinding
abdomen anterior , mendesak usus ke arah lateral dan supeior, dan pada aterm berada setinggi
hati.
Karena peregangan ligamen teres uteri dan ligamen rotundum, uterus aman dari pergerakan
abdomen. Pada saat wanita berdiri , sumbu panjang pintu atas panggul. Otot otot abdomen
mempertahankan posisi ini kecuali jika otot abdomen melemah. Pada posisi telentang uterus
berpindah ke posterior untuk menumpu pada tulang belakang dan pembuluh darah besar.
( Sumber : Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC )
Estrogen dan, barang kali, progesterone diduga terutama bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan uterus akibat hiperplasia (peningkatan jumlah sel) selama bulan-bulan awal
kehamilan. Pertumbuhan ini tidak dipengaruhi oleh efek mekanisme embrio yang berkembang.
Pertumbuhan ini membuat dinding uterus semakin kuat, bukan melemah, karena jumlah sel otot
juga meningkat disertai peningkatan jumlah jaringan elastis dan jaringan fibrosa. Oleh karena itu,
pembesaran uterus terjadi karena ada kombinasi antara hipertrofi (peningkatan ukuran sel) dan
pengaruh mekanis tekanan interior terhadap dinding uterus seiring perkembangan janin di dalam
kandungan. Selama bulan-bulan pertama kehamilan, terjadi peningkatan ukuran pembuluh darah
dan pembuluh limfe uterus. Akibatnya terjadi vaskularisasi, kongesti, dan edema. Ketiga hal ini
kemungkinan besar menyebabkan pelunakan uterus secara keseluruhan dan, bila dikombinasi
dengan hipertrofi kelenjar serviks, menyebabkan munculnya tanda Chadwick, Goodell, dan
Hegar. Tanda Chadwick merupakan warna kebiruan atau keunguan pada vulva dan mukosa
vagina, termasuk lubang vagina pada serviks. Tanda Goodell adalah pelunakan serviks dari yang
tadinya sekeras ujung hidung pada kondisi tidak hamil melunak menjadi seperti bibir pada
kondisi hamil. Tanda Hegar merupakan kondisi istmus menjadi lunak dan mudah tertekan.
Ketiga tanda ini merupakan bukti yang terdapat pada usia kehamilan sekitar enam minggu.
Pelunakan dan daya tertekan istmus uterus (tanda Hegar) mengurangi sokongan terhadap badan
uterus yang membesar karena berat fundus meningkat. Akibatnya, uterus mengalami antifleksi
belebihan selama tiga bulan pertama kehamilan, sementara uterus masih termasuk organ
panggul. Kondisi ini menyebabkan fundus menekan kandung kemih dan meningkatkan frekuensi
berkemih. Frekuensi berkemih akan menurun pada bulan ke empat kehamilan bersamaan dengan
uterus mulai keluar dari panggul sehingga tidak lagi menekan kandung kemih.

Seiring pembesaran, bentuk uterus berubah dari bentuk buah pir sebelum hamil menjadi bentuk
seperti bola pada awal kehamilan dan menjadi kantung yang semakin membesar setelah usia
kehamilan tiga bulan bersamaan dengan pembesaran tersebut, uterus tidak dapat lagi berada di
dalam panggul sehingga uterus akan keluar dari panggul dan menjadi salah satu organ abdomen.
Uterus akan melakukan sedikit rotasi ke kanan ketika mulai keluar dari panggul. Dekstrorotasi
ini diduga akibat ada rektosigmoid yang menempati bagian kiri rongga panggul. Uterus dapat
membesar pada kisaran waktu yang sedikit berbeda (variasi satu hingga dua minggu) bagi wanita
primigravida dan multigravida. Variasi ini dapat menyebabkan beberapa perbedaan pada ukuran
awal dan saat uterus mencapai batas anatomis tertentu, mis., umbilikus.

Pembesaran uterus pada awal kehamilan mungkin tidak simetris. Ovum pada kondisi normal
berimplantasi pada bagian atas dinding uterus, lebih sering pada posisi posterior. Jika lokasi
implantasi lebih dekat dengan salah satu area kornu tempat ovum berimplantasi membesar
sebagai respons terhadap perkembangan embriologi yang berlangsung di lokasi tersebut.
Implantasi ini dapat dideteksi saat dilakukan pemeriksaan panggul berdasarkan ketidaksimetrisan
uterus dan kontur yang tidak teratur dan kasar pada salah satu area kornu. Ketidakteraturan
uterus ini terjadi pada minggu ke-8 hingga minggu ke-10 usia kehamilan dan dikenal sebagai
tanda piskacek.

Tanda lain kehamilan yang diakibatkan oleh pembesaran uterus adalah pembesaran abdomen.
Pembesaran ini dimulai dari bulan ke empat kehamilan, yakni saat uterus semakin membesar dan
menjadi salah satu organ abdomen. Abdomen menjadi lebih menonjol saat wanita tersebut berdiri
dibanding ketika ia berbaring. Pembesaran uterus dapat lebih mudah terdeteksi pada multipara
daripada primigravida karena tonus otot pada dinding abdomen sudah menurun, terutama jika
wanita tersebut tidak melakukan latihan untuk memperoleh kembali bentuk tubuhnya setalah ia
hamil. Abdomen yang menggantung merupakan hasil dari uterus yang mulai menurun kedepan
dan kebawah. Hal ini dapat menimbulkan masalah saat persalinan berlangsung pada kasus-kasus
yang ekstrem.

( Sumber : Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC )

Perubahan konsentrasi hormon sirkulasi sangat mempengaruhi jaringan saluran genital. Uterus
terbentuk dari peleburan dua duktus Muller digaris tengah tubuh yang menghasilkan struktur
uterus orang dewasa yang terdiri atas tiga lapisan. Lapisan tersebut adalah: lapisan dalam yang
tipis, berupa serabut sirkular; lapisan luar yang tipis, sebagian besar tersusun atas serabut otot
longitudinal; dan lapisan tengah yang tebal, berupa serabut yang saling tekait. Selain itu, rasio
antara otot dan jaringan ikat dari bagian bawah uterus menuju fundus mengalami peningkatan.
Kadar estradiol dan progesteron yang tinggi dalam tubuh ibu merangsang proses hiperplasia dan
hipertrofi sel-sel miometrium sehingga berat uterus meningkat dari 50-60 g sebelum kehamilan
menjadi 1000 g saat aterm.
Diawal masa kehamilan, pertumbuhan uterus tidak bergantung pada janin yang tumbuh
didalamnya, dan proses ini berlangsung sama cepatnya dengan kehamilan ektopik. Seiring
dengan peningkatan usia gestasi, pembelahan sel miometrium tidak terlalu bermakna dan
peningkatan ukuran uterus sebagian besar dipengaruhi oleh hipertrofi masing-masing sel. Pada
tahap ini, peningkatan ukuran isi uterus merupakan stimulus yang penting, dan ini ditandai
dengan peningkatan panjang serabut otot yang mencapai lima belas kali lipat.
Selain perubahan ukuran dan jumlah sel miometrium, penghubung sel khusus juga berkembang
seiring peningkatan usia gestasi. Taut ruang interseluler ini memungkinkan perubahan pada
potensial membran untuk menyebar dengan cepat dari satu sel ke sel lain sehingga membantu
perluasan depolarisasi membran, dan akhirnya membantu kontraksi miometrium. Setelah taut
tersebut matur, kontraksi uterus menjadi semakin sering. Mula-mula, kontraksi berupa kontraksi
Braxton-Hicks yang tidak menimbulkan nyeri, dimulai sejak minggu kedelapan kehamilan dan
semakin jelas pada paruh kedua kehamilan. Kemudian, kontraksi ini mentruasi aktivitas pemacu
gerak pada fundus uterus untuk meningkatkan kontraksi terkoordinasi yang dominan difundus
yang penting untuk proses persalinan.
( Sumber : Holmes, Debbie dan Baker, Phillip N. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta :
EGC )

1.1.2. Serviks

Massa dan kandungan air pada serviks meningkat selama kehamilan. Peningkatan vaskulariasasi
dan edema, begitu juga hiperplasia dab hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan serviks melunak
(tanda Goodell) dan muncul nya kebiruan (tanda chadwick) pada suatu bulan setelah konsepsi.
Kurang lebih 85%-90% dari serviks dalah jaringan penyambung, sedangkan 10%-15% nya
adalah otot polos. Bagian serviks lebih atas memilik konsentrasi otot polos lebih besar (25%) dan
proporsinya makin menurun di bagian tengah (16%) dan dibagian bawah memiliki proporsi
terkecil (6%) (fuchs dan fuchs 1996).
Jaringan penyambung terdiri atas serat kolagen dan elastin yang membentuk jaringan dalam gel
yang mirip proteoglikan. Kolagen relatif kaku berbentuk seperti struktur batang yang membantu
mencegah terjadi nya dilatasi prematur. Elastin diperkirakan sebagai pemberi elastisitas sehinnga
serviks dapat di latasi selama persalinan dan kembali ke bentuk normal setelah melahirkan.
Kelenjar kelenjar serviks hanya menjadi bagian kecil serviks pada wanita yang tidak hamil.
Pada keadaan aterm , ia mengambil porsi hampir separuh dari semua mass serviks. Ruang
kelenjar terisi mukus dan segera setelah konsepsi mukus yang kental diproduksi mengisi kanal
serviks.
Epitel kolimnar dari kanal endroserviks dan kelenjar endroserviks berproliferasi sampai pada
titik melebarnya, dari eksternal ke bagian porsio vaginalis. Walaupun penipisan ini mungkin
tamapak seperti erosi, inflamasi jarang di temukan .
Agar terjadi persalinan, serviks harus lunak, menipis dan meningkatkan kelenturannya agar dapat
di lewati. Proses ini disebut pematangan serviks (ripening), ketika terjadi perubahan pada
jaringan kolagenase, proteoglikan dan otot polos. Enzim kolagen , elastase dan enzim lain
memguraikan kolagen menjadi lebih larut dan meningkatkan kadar serviks. Proses ini
menghasilkab berlanjutnya pelunakan serviks.
Pematangan serviks terjadi karena pengaruh dari beberapa dari hormon , yaitu estradiol,
progestrob , relaksin, prostasiklin , dan prostaglandin E2 (PGE2). Progesteron mnghambat
pemecahan kolagen, dan faktor-faktor yang dianggap menghambta progestron mungkin berperan
dalam pematangan serviks ini. Peningkatan relaksin serviks mungkin mempengaruhi perubahan
kadar air dan mukopolisakarida di serviks, walaupun peran relaksin pada manusia msih
didebatkan. Diperkirakan , prostaglandin mempunyai efek lokal pada pelunakan serviks.
Jumblah PGE2 pada mukus serviks meningktkan pada trimester kedua, mendorong perubahan
awal proses pematangan sebelum aterm (fuchs, Ivell, dan friedman, 1995).
( Sumber : Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC )
Selama kehamilan, serviks mulai membengkak dan menjadi lebih lunak karena pengaruh
estradiol dan progesteron. Estradiol mentruasi petumbuhan epitelium kolumnar pada saluran
serviks, yang mulai terlihat di ektoserviks dan disebut ektropion. Ektropion sangat penting
karena merupakan epitel yang tidak terlalu kuat dan cenderung bedarah saat disentuh. Serviks
sering kali terlihat membiru selama kehamilan. Ini terjadi karena peningkatan vaskularitas.
Selai perubahan diatas, kelenjar mukus diserviks mulai membesar dan semakin kompleks.
Prostaglandin menstimulasi remodeling kolagen serviks, terutama menjelang akhir periode
gestasi, sedangkan kolagenase yang dilepaskan dari leukosit juga membantu melunakkan
serviks ; selama kehamilan, progesteron menhambat proses tersebut.
Selama kehamilan, epitel vagina mulai menebal akibat pengaruh estrogen, dan kecepatan proses
deskuamasi selama periode tersebut juga meningkat, mengakibatkan peningkatan rabas vagina.
Rabas tersebut memili pH yang lebih asam dibandingkan sekresi vagina wanita yang tidak hamil
(4,5-5,0) dan dapat melindungi vagina dari infeksi asendens. Meskipun demikian, infeksi ragi
dapat berkembang dilingkungan tersebut dan mempredisposisi terjadinya kandidiasis. Seiring
peningkatan usia gestasi, vagina juga semakin kaya akan pembuluh darah.
( Sumber : Holmes, Debbie dan Baker, Phillip N. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta :
EGC )
2.1.1.3 0varium

Fungsi ovarium. Fertilisasi dn implantasi membjuat berhentinya maturasi folikel dan ovulasi.
Fungsi korpus lueteum selama 6-7minggu kehamilan , berkontribusi terhadap produksi
progestron. Hilangnya korpus lueteum sebelum minggu ke-7 kehamilan akan menyebabkan
turunnya progesteron materbal dan abortus spontan. Pengambilan korpus lueteum pada
kehamilan yang sudah matur tidak menyebabkan efek ini.
Relaksin adalah suatu hormon protein yang dikeluarkab oleh korpus luetum dan mungkin juga
oleh desidua uterus selama kehamilan. Hail penelitian mendukungb bahwa relaksin dapart
menyebabkan relaksasi otot uterus dan pelunakan atau pematangan serviks.
Otot polos pada tuba berkembang menjadi sedikit hipertrofi. Epitel epitel mukosa lebig datar di
bandingakn engan epitel pada wanita yang tidak hamil. Sel-sel desidua mungkin dapat
ditemukab di endosalping , tetapi tidak da membran desidua lanjutan yang terbentuk.
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum graviditatum, tetapi setelah bulan IV,
corpus luteum ini mengisut.
( Sumber : Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC )

2.1.1.4 Vagina

Dalam kehamilan, pembuluh darah dinding vagina bertambah sehingga warna selaput lendirnya
membiru ( tanda Chadwick ). Kekenyalan ( elastisitas ) vagina bertambah, artinya daya regang
bertambah, sebagai persiapan persalinan.
Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5 6,0.
Reaksi asam ini disebabkan terbentuknya asam laktat sebagai hasil penghancuran glikogen yang
berada dalam sel sel epitel vagina oleh basil Doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat
bakterisida.
( Sumber : Obstetric fisiologi: ilmu kesehatan reproduksi / editor, Firman F. Wirakusumah,
Johanes C. Mose, Budi Handono ; editor penyelaras, Husny Muttaqin, Loi indra. Ed. 2.
Jakarta : EGC, 2010. )
Vulva dan perineum menunjukkan peningkatan vaskulariasasi dan menjadi hiperemia selama
kehamilan. Peningkatan vaskularisasi menyebabkan timbulnya warna kebiruan (tanda
Chadwick), mirip dengan perubahan yang terjadi pada serviks. Peningkatan kadar estrogen
menstimulasi perubahan pada dinding vagina , termasuk peningkatan ketebalan mukosa,
pelunakan jaringan penyambung, dan hipertofi otot polos. Perubahan ini menyebabkan
bertambah panjangnya vagina. Rugae menjadi lebih nyata pada nulipara. Pada multipara,
peregangan sebelumnya pada otot polos menyebabkan vagina lunak daripada nulipara.

Sekresi vagina meningkat, dan peningkatan ini menghasilkan mukus yang banyak dan berwarna
keputihan. Banyak wanita hamil mengalami peningkatan jumblah cairan vagian ini pada
trimester ketiga sehingga perlu menggunakan pelapis atau pembalut untuk menyerap cairan.
Karena stimutasi estrogen, mukosa vagina memetabolisme glikogen.. Peningkatan laktobasilus
pada kehamilan juga meningkatkan metaboklisme ini. Hasil metabolisme glikogen adalah asam
laktat, yang berpengaruh menurunkan pH vagina. Pada introitus midvagina, forniks anterior dan
posterior, Ph berkisar antara 3,5-4,0 sebagai akibat dari meningkatnya asam laktat dari glikogen
pada epitel vagina. Perubahan juga terjadi pada serviks ketika Ph-nya berkisar antara 5,2 sampai
6,0. Peningkatan keasaman vagina berguna untuk mengontrol pefrtumbuhan bakteri patogen.
Peningkatan ph berhubungan dengan sejumblah flora pada vagina (Riedewald et ea., 1990)
( Sumber : Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC )

2.1.2 PAYUDARA DAN LAKTASI

Perubahan siklus terlihat pada jaringan payudara sebagai respon terhadap siklus menstruasi dan,
selama kehamilan, perubahan tersebut kian nyata. Terdapat banyak sekali simpanan lemak
disekitar jaringan glandular. Jumlah duktus glandular meningkat karena pengaruh estrogen,
segangkan jumlah alveoli kelenjar meningkat karena pengaruh progesteron ( dan laktogen
plasenta manusia, hPL ). hPL juga menstimulasi sintesis kasein, laktoglobulin, dan laktalbumin
di alveoli.
Meskipun konsentrasi prolaktin serum meningkat selama kehamilan, hal ini tidak menyebabkan
laktasi, sebab kerja hormon tersebut dihambat oleh estrogen di tingkat reseptor alveolar.
Penurunan drastis kadar estrogen dalam 48 jam pertama pasca-pelahiran menghilangkan
hambatan tersebut; dengan demikian, proses laktasi pun dimulai. Menjelang akhir periode
kehamilan dan diawal puerperium, payudara menghasilkan kolostrum, sejenis sekresi kental
kuning, yang kaya akan imunoglobulin.
Laktasi meningkat dengan aktivitas pengisapan yang sering sejak dini, sebab mengisap
menstimulasi hipofisis anterior dan posterior untuk melepaskan oksitosin dan prolaktin, secara
berturut-turut. Stres dan rasa takut mengurangi sintesis dan pelepasan prolaktin sebab kondisi
tersebut meningkatkan sintesis dopamin ( faktor penghambat prolaktin ). Selama dua atau tiga
hari pertama puerperium, prolaktin menyebabkan pembesaran payudara, karena alveoli terisi
penuh oleh susu. Oksitosin yang dilepaskan dari hipofis posterior menyebabkan kontraksi sel-sel
mioepitelium disekeliling alveoli dan duktus kecil. Kontraksi ini meremas susu kedalam duktus
yang lebih besar dan reservoir subareola. Selain itu, oksitosin dapat menghambat pelepasan
dopamin, yang akan meningkatkan keberhasilan proses laktasi.
( Sumber : Holmes, Debbie dan Baker, Phillip N. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta :
EGC)

Fungsi hormone yang mempersiapkan pemberian ASI antara lain sebagai berikut.
a. Esterogen
Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
Menimbulkan penimbunan lemak dan air,serta garam sehingga payudara tampak makin besar.
Tekanan saraf-saraf akibat penimbunan lemak,air,dan garam menyebabkan rasa sakit pada
payudara.
b. Progesteron
Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
Menambah sel asinus.
c. Somatomamotrofin
Memengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,laktabumin,dan laktoglobulin.
Penimbunan llemak sekitar alveolus payudara.

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada
jaringan payudara.

Dalam 3 bulan pertama,daerah sekitar putting dan putting susu akan terlihat bewarna lebih gelap,
karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan
tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.
Pada trimester pertama payudara akan terasa penuh, perih dan lebih sensitif pada saat usia 4
minggu kehamilan. Estrogen dan progesterone adalah hormone utama yang paling berpengaruh
terhadap perubahan payudara tersebut. Peningkatan estrogen menumbuhkan jaringan lemak,
saluran mamae, alveoli dan putting susu. Progesteron memicu dalam pertumbuhan jaringan
glandula dan alveoli lobular. Setelah dua bulan payudara akan mulai membesar dan sirkulasi
pembuluh darah meluas dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di bawah kulit. Puting susu
akan menjadi lebih besar dan lebih menonjol. Puting susu dan areola akan menjadi lebih gelap
warnanya.

Tanda tanda umum :


1. Peningkatan ukuran secara bilateral, seringkali disertai kesemutan tegang dan nyeri tekan.
2. Ketika diraba, nodular dan lobulus kasar semakin teraba akibat hipertropi alvioli mamae.
3. Muncul rabas kolostrum( cairan kental jernih ) dari puting susu, seiring berjalannya waktu
rabas kolostrum menjadi kuning dan kentalnya berkurang.
4. polikel montgomery kelenjar sebasea di areola.
5. Pembesaran dan peningkatan elektrilitas puting.
6. Perluasan dan peningkatan pigmen tasi areola (areola primere).
7. Vena subcutan yang melebar biasa terjadi dibawah kulit sebagai jejak vena kebiruan.
( Sumber : http://dinnamelanii.blogspot.com/2012/06/perubahan-anatomi-dan-
adaptasi_24.html, )

2.1.3 SISTEM ENDOKRIN


Perubahan Endokrin
Perubahan endokrin yang komplek terjadi selama kehamilan. Banyak hormon peptida dan
steroid, yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin pada kondisi tak-hamil, justru dihasilkan oleh
jaringan intra uterus selama kehamilan. Apa persisnya pengaruh sumber alternatif tersebut
terhadap konsentrasi hormon sirkulasi, juga aktivitas umpan balik yang mungkin muncul, belum
sepenuhnya dipahami. Banayk hormon melakukan aksinya secara tidak langsung, yakni dengan
berinteraksi dengan sitokin dan kemokin. Selama kehamilan, banyak dari substansi tersebut
banyak mengalami perubahan produksi dan aktivitan yang mencolok.
Banyak peptida khusus-kehamilan dihasilkan didalam uterus, namun tidak semua menunjukkan
fungsi endokrin yang jelas. Diantara peptida yang memiliki fungsi endokrin, salah satu yang
paling dikenal adalah hCG. Hormon ini tersusun atas subunit-alfa dan-beta; subunit-beta khusus
dihasilkan selama kehamilan dan banyak digunakan pada praktik modern sebagai uji kehamilan
yang sensitif. Hormon ini dihasilkan oleh sel trofoblas dan terdeteksi dalam kadar kecil selama
implantasi. Produksi hCG dipengaruhi oleh faktor inhibitor leukemia sitokin ( leukemia
inhibitory hormone, LIF ) dan isoform hormon pelepas-gonadotropin ( gonadotrophin-releasing
hormone, GnRH ) yang juga dihasilkan didalam diplasenta. Diawal periode kehamilan, hCG
sangat berperan dalam mempertahankan fungsi korpus luteum. Ketika fungsi sumber penghasil
progesteron di ovarium ini tidak lagi dominan ( setelah progestero yang dihasilkan plasenta
mulai mendominasi selam beberapa minggu terakhir di trimester pertama kehamilan ),
konsentrasi hCG sirkulasi menurun dari kadar puncak sekitar minggu kesepuluh kehamilan
menjadi kadar plateu setelah minggu ke-12 kehamilan.
Tiroid
Hormon gonadotrofin korion manusia (HCG) memiliki aktivitas tirotrofik (mungkin karena
subunit-alfanya homolog dengan TSH) dan produksi TSH maternal dapat ditekan pada trimester
pertama kehamilan, yakni ketika hCG mencapai kadar maksimal. TSH menunjukkan respon
yang lemah terhadap injeksi TRH pada trimester pertama, namun kemudian respons tersebut
kembali normal.
Beberapa peneliti mengungkap keterkaitan hCG atau TSH dengan gejalah mual dan muntah yang
kerap dialami oleh wanita hamil, yang biasanya membaik setelah trimester pertama. Hiperemesis
gravidarum, yang merupakan gejala mual dan muntah yang ekstrem dan patologis, dapat
disebabkan oleh hipertiroidisme biokimia yang ditandai dengan kadar T4 bebas yang tinggi dan
supresi TSH. Meskipun demikian, secara umum, fungsi tiroid masih dianggap normal selama
sisa periode kehamilan.
Kebutuhan yodium materna meningakat akibat proses transpor aktif ke unit fetoplasenta dan
karena peningkatan ekskresi yodium di urine. Penurunan kadar yodium dalam plasma
menyebabkan peningkatan ambilan yodium dalam darah. Jika diet sudah kekurangan yodium,
kelenjar titoid akan mengalami hipertofi untuk menangkap banyak yodium.
( Sumber : Holmes, Debbie dan Baker, Phillip N. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta :
EGC )
Tiroid
Pembesaran kelenjar tiroid pada kehamilan telah lama diketahui,dan penelitian terbaru
menyebutkan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami peningkatan hormon tiroid sebesar
18%. Sebagai informasi tambahan, beberapa peneliti menemukan bahwa seperempat subjek
penelitian mengalami peningkatan ukuran kelenjar sebesar 25%. Keadaan ini merupakan akibat
dari hipertrofi jaringan kelenjar dan peningkatan vaskularisasi. Kadar tiroksin (T) meningkat
dalam serum ibu mulai pada bulan kedua kehamilan. Kadarnya menetap pada 9 16 g/dl
dibandingkan dengan kadar pada wanita yang tidak hamil, yaitu 5 12 g/dl. Diperkirakan
bahwa esterogen sangat mempengaruhi sintetis protein-peningkatan T4 di hati, menghasilkan
suatu kapasitas peningkatan yang bertanggung jawab terhadap peningkatan kadar T4. Perubahan
kadar T4 yang tidak terikat masih di perdebatkan, dengan beberapa peneletian melaporkan tidak
ada perubahan, beberapa melaporkan ada penurunan, dan ada beberapa lainnya yang melaporkan
ada penurunan, dan ada beberapa lainnya yang melaporkan mengalami peningkatan. Glionoer
dan rekan (1990) beragumentasi bahwa ada penurunan kadar triodotironin bebas dan T4 selama
kehamilan jika di bandingkan dengan wanita yang tidak hamil, kemungkinan besar disebabkan
oleh peningkatan protein pengikat tiroid (Kotak riset 6-4).
Thyroid releasing hormone (TSH), yang mentimulasi sintesis dan melepaskan TSH, tidak
meningkat selama kehamilan, tetapi tetap dalam rentang nilai normal wanita yang tidak hamil.
Data-data mendukung bahwa karena hCG memiliki suatu aktivitas seperti THS intrisik, maka
hCG secara langsung akan menstimulasi tiroid untuk menyekresi T4. Sesungguhnya, mungkin
ada penurunan TSH saat kadar hCG mencapai puncaknya pada akhir trimester pertama, dan ada
hubungan linierantara konsentrasi hCG dan T4 bebas di dalam serum ibu.
Paratiroid
Data menunjukkan bahwa ada peningkatan hormon paratiroid (PTH), yang kemungkinan besar
disebabkan oleh hyperplasia. Mungkin saja perubahan kelenjar ini di pengaruhi oleh estrogen
dan human plasental lactogen. Kadar PTH meningkat secara progresif selama kehamilan
sehingga kadarnya pada kehamilan aterm kira kira 30% 50% di atas kadar wanita yang tidak
hamil.

Kelenjar Adrenal
Ada peningkatan kadar kortisol yang bersikulasi selama kehamilan, yang sebagian besar diikat
oleh globulin pengikat-kortisol. Peningkatan kadar ini kemungkinan besar disebabkan oleh
penurunan pengeluaran metabolisme kortisol, karena tidak dijumpai peningkatan sekresi sortisol
secara nyata oleh adrenal ibu. Kadar hormon adrenokortikotropik menurun selama kehamilan,
sementara kadar kortisol bebas meningkat. Mekanisme ini tidak dipahami secara jelas.
Pada bulan keempat kehamilan, adrenal ibu meningkatkan jumlah sekresi aldosteron.
Peningkatan ini bahkan lebih terlihat dengan pembatasan asupan garam peningkatan produksi
aldosteron ini mempengaruhi oleh peningkatan kadar angiotensin II, yang menstimulasi zona
glomerulosa dari adrenal untuk menyekresi aldosteron. Telah muncul dugaan bahwa mekanisme
ini menyeimbangkan efek pengeluaran garam (natriuretik)terhadap progesteron.
( Sumber : Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC )

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon diantaranya : estrogen, progesteron, human chorionic


gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb. Human Chorionic Gonadotropin
(hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi
kadarnya selama kehamilan. Perubahan anatomi dan fisiologi pada system reproduksi, payudara
dan system endokrin yang terjadi pada wanita hamil merupakan suatu perubahan yang normal

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.

3.2 Saran
Sebagai bidan perlu memberikan informasi kepada Ibu hamil agar ibu mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi pada anatomi dan adaptasi fisiologi pada payudara bahwa perubahan itu
normal dan ibu dapat mencegah terjadinya kelainan atau hal-hal yang tidak diinginkan terkait
masalah kehamilannya melalui perawatan payudara.

Persalinan adalah proses alamiah yang sudah digariskan Tuhan pada kaum ibu dan
tentunya tiap ibu ingin dapat melahirkan secara normal.
Setelah kehamilan mencapai aterm secara alamiah tubuh mempersiapkan diri untuk
proses kelahiran. Tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda persalinan, seperti adanya rasa mulas
yang sering dan teratur,keluar lendir, darah dan air ketuban. Fase pengeluaran bayi telah didesain
sedemikian rupa. Bayi keluar dari rahim ibu melewati tulang panggul ibu yang keras dan lubang
vagina yang sempit serta ada beberapa tahapan atau mekanisme persalinan normal.
1. Partus
Partus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup (viabel) daridalam uterus ke
dunia luar melalui jalan lahir.
2. Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup
bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan dengan selaput janin
dari tubuh ibu.
3. Kelahiran
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.
4. Persalinan dan Kelahiran Normal
5. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37 -42 minggu), lahir spontan dengan presentasi LBK yang berlangsung dalam 18
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu / janin.
2.2 Macam-macam persalinan
Macam-macam Persalinan berdasarkan Cara Pengeluarannya
1. Persalinan Spontan
Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui
jalan lahir.
2. Persalian Buatan
Persalinan buatan adalah persalinan dengan bantuan tenaga dari luar misalnya ektraksi dengan
forceps, atau dilakukan operasi Sectio Caesarea, dan vakum.
3. Persalinan Anjuran
Persalinan anjuran adalah persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup di luar,
tetapi tidaksedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Kadang-
kadang persalinan tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan
ketuban, pemberian pitocin atau prostagladin.
Macam-macam Persalinan berdasarkan Usia Kehamilan
1. Abortus
Abortus adalah pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 gr.
2. Persalinan Immaturus
Persalinan immaturus adalah pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau
bayi dengan berat badan antara 500 gr dan 999 gr.
3. Persalinan Prematurus
Persalinan prematurus adalah pengeluaran buah kehamilan antara 28minggu dan 37 minggu atau
bayi dengan berat badan antara 1000 gr dan 2499 gr.
4. Persalinan Maturus atau Partus Aterm
Persalinan maturnus atau partus aterm adalah pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan
42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gr atau lebih.
5. Partus Postmaturus atau Partus Serotinus
6. Partus postmaturus atau partus serotinus adalah pengeluaran buah kehamilan setelah 42 minggu.
2.3 Faktor faktor Penyebab Terjadinya Persalinan
1. Teori Keregangan
Otot-otot rahim mempunyai keregangan atau kemampuan meregang dalam batas-batas tertentu
setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
2. Teori Penurunan Progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Sebaliknya estrogen meninggikan
kerentanan otot-otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron
dan estrogen di dalam darah, tetapipada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
timbul his.
3. Teori Oksitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar Hipofisi Pars Posterior. Menurunnya konsentrasi progesteron
akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat
dimulai.
4. Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena pada
anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
5. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidus, disangka menjadi salah satu sebab permulaan
persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan
secara intravena dan ekstraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur
kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air
ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.
2.4 Tanda Persalinan
1. Tanda Persalinan Sudah Dekat
a. Terjadi Lightening
Yaitu kepala turun memasuki PAP terutama primigravida menjelang minggu ke 36.Listening
menyebabkan :
Terasaringan dibagian atas dan rasa sesaknya berkurang.
Dibagian bawah terasa sesak.
Terjadi kesulitan saat berjalan dan sering miksi.

b. Terjadi His permulaan


Sifat His permulaan atau palsu
Rasa nyeri ringan dibagian bawah.
Datangnya tidak teratur dan durasinya pendek.
Tidakadanya perubahan pada serviks dan tidak bertambah bila beraktivitas.

2. Tanda Pasti Persalinan


Terjadi his persalinan yang sifatnya :
a. Teratur,interval makin pendek,kekuatan makin bertambah jika beraktifitas danmempunyai
pengaruh pada perubahan serviks.
b. Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan.
c. Keluar lendir darah serta cairan ketuban.
Selama kehamilan terdapat kontraksi-kontraksi uterus yang dikenal dengan Kontraksi Braxton
Hicks.

Anda mungkin juga menyukai