Anda di halaman 1dari 6

Laporan Modul 8, MG3017

FLOTASI MINERAL SULFIDA


LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI Putu Sandra Iswaramba (12114004) / 11/ Jumat, 24 Maret 2017
FAKULTAS TEKNIK PETAMBANGAN DAN

PERMINYAKAN Asisten: Trimoko Pamungkas (12513026)


Abstrak Praktikum modul 8 ini memiliki tujuan untuk mempelajari karakteristik dari flotasi pada mineral sulfida. Pada
praktikum ini pemisahan mineral dilakukan berdasarkan dengan sifat fisik dari mineral yang suka air dengan yang tidak suka
dengan air. Pada flotasi digunakan mineral sulfida karena mineral ini akan lebih mudah diubah menjadi hidrophobik
dibandingkan dengan mineral lainnya. Mineral yang akan di pisahkan dalam proses ini adalah Pb dengan menggunakan pH
regulator yaitu lime, kolektor xanthate, frother yaitu dow frother dan depressan berupa CuSO4 dan ZnSO4.

A. Tinjauan Pustaka mekanisme ini banyak terjadi pada material flok dimana
Flotasi adalah proses pemisahan fisik-kimia yang gelembung udara naik ke atas dan tertangkap atau terjebak
menggunakan perbedaan sifat permukaan pada mineral oleh struktur material flok. Pada proses ini peristiwa ikatan
berharga maupun pada gangue mineral. Pada flotasi ini terjadi antara gelembung udara dengan partikel adalah
dijalankan dengan memanfaatkan tiga fasa yaitu padat ,cair penangkapan secara fisik
dan gas. Flotasi adalah unit operasi yang digunakan untuk
memisahkan partikel padatan dari cairan. Pemisahan terjadi 2. Penyerapan
karena gelembung udara dimasukkan ke dalam cairan Penyerapan gelembung gas ke dalam struktur flok
(Metcalf,1972). Foltasi adalah suatu proses dimana padatan, padatan tersuspensi sehingga membentuk suatu struktur
cairan atau zat terlarut dibawa ke permukaan larutan dengan flok yang baru
memanfaatkan gelembung udara. Zat yang diflotasi
menempel pada permukaan gelembung udara sehingga
terangkat ke permukaan larutan yang untuk selanjutnya
dapat dipisahkan dari larutan (Rickard, 2007). Flotasi
adalah suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu
cairan atau larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan
dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat
hidrofilik tetap berada pada fasa cair sedangkan zat yang
bersifat hidrofbik akan terikat pada gelembung udara dan
akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih
sehingga dapat dipisahkan dengan cairan tersebut
(Prasetijo,2013) Gambar 2 . Mekanisme Penyerapan
Proses flotasi secara garis besar dapat dibagi menjadi 3. Pelekatan
tiga tahap yaitu liberasi , conditioning dan flotasi. Liberasi mekanisme ini terjadi karena adanya daya terik intra
dilakukan dengan mengecilkan ukuran material (crushing, molekuler yang digunakan pada suatu permukaan antara
grinding dan pengayakan) serta desliming agar slime tidak dua fase yang disebut dengan tegangan permukaan.
mengganggu proses flotasi. Lalu proses kedua adalah
conditioning yaitu proses dimana pulp mulai dibuat dan bisa
ditambahkan dengan reagen. Proses ketiga adalah proses
flotasi dimana gas sudah mulai di alirkan masuk ke dalam
alat. Mekanisme kontak gelembung dengan partikel
diterangkan oleh Nemerow (1978). Terdapat tiga
mekanisme yang memungkinkan terjadi salah satu atau
seluruhnya dalam proses flotasi.
1. Pengapungan

Gambar 3. Mekanisme Pelekatan


Pemisahan padatan tersuspensi dalam cairan dapat
dilakukan dengan bantuan gelembung yang dimasukkan ke
dalam tangki flotasi. Menurut Ives (1984) terdapat tiga jenis
flotasi yaitu:
1. Metode Dispersed Air Flotation
Pemberian udara dilakukan dengan menggunakan impeler
berputar. Gelembung udara terbentuk disebabkan adanya
Gambar 1. Mekanisme Pengapungan tekanan udara yang masuk ke dalam sistem melalui impeller
yang berputar. Ukuran gelombang udara yang dihasilkan
memiliki diameter 1000 mikron atau lebih - Kecepatan putaran pengaduk
2. Metode Vacuum Flotation - Reagen flotasi
Metode ini dilakukan dengan menjenuhkan cairan dengan - Waktu conditioning
udara pada tekanan atmosfer. Selanjutnya cairan
dimasukkan ke dalam sistem dengan penurunan tekanan. Terdapat tiga jenis reagen pada flotasi yaitu:
Sistem ini membutuhkan tangki tertutup yang 1. Collector
mempertahankan keadaan vacuum. Alat tambahan lain bahan yang dapat menyebabkan partikel mineral menjadi
adalah tangki aerasi yang berguna untuk menjenuhkan suka dengan udara dengan cara melapisi permukaan polar
limbah cair. dari partikel mineral dengan reagent. Sehingga pada bagian
3. Metode Dissolve Air Flotation luar mineral terjadi reaksi kimia yang membentuk lapisan
Udara di masukkan ke dalam tangki dengan menggunakan non-polar yang mudah menarik udara dan mineral akan
pompa. Udara yang masuk bersamaan dengan masukkan mudah menempel pada gelembung udara.
limbah cair. Pemasukkan udara dilakukan dengan tekanan 2. Frother
tertentu, yang diikuti dengan pelepasan tekanan sehingga adalah zat kimia yang digunakan untuk membantu
menjadi tekanan atmosfer. menstabilkan gelembung udara yang terbentuk, sehingga
Berdasarkan jenis sel flotasi yang digunakan, tidak mudah pecah. Gelembung-gelembung udara yang
flotasi dibedakan berdasarkan tiga jenis yaitu mekanikal terbentuk harus dapat bergerak bebas di dalam pulp dan
flotasi, kolom flotasi dan penumatik flotasi. Berdasarkan dapat mengambil partikel-partikel mineral berharga,
prosesnya flotasi dibedakan menjadi bulk flotasi, kemudian di apungkan ke dalam mineral pulp.
differential flotasi dan selective flotasi. 3. Modifier (modifying agent)
Faktor operasi yang mempengaruhi flotasi adalah : digunakan untuk mengembalikan sifat permukaan ke sifat
- Tekanan aslinya. Tujuan digunakan modifier adalah untuk
tekanan udara yang digunakan pada sistem flotasi meningkatkan selektifitas. Modifier di kelompokkan
merupakan faktor penting karena menetukan jumlah udara menjadi empat yaitu: (1) Regulator : berfungsi untuk
yang dijenuhkan dan gelembung udara yang dibentuk. Bila mengendalikan pH, menghilangkan pengaruh gangguan
tekanan dinaikkan maka kelarutan udara akan meningkat slime , koloid dan garam laut, (2) dispersing agent :
pula. Tekanan yang telalu tinggi akan menyebabkan melepaskan slime pada permukaan mineral, (3) aktivator :
gelembung menjadi pecah. Gelembung yang terlalu besar meningkatkan aktivitas permukaan mineral agar dapat
menyebabkan permukaan yang diperlukan untuk berinteraksi dengan kolektor, sehingga adsobsi kolektor
menggabungkan gelembung udara dan partikel menjadi pada permukaan partikel akan menjadi lebih baik dan (4)
tidak cukup. depresant : mencegah pengapungan mineral tertentu tanpa
- pH pulp atau slurry menghalangi pengapungan mineral lainnya.
- %solid. Yang mana persen solid yang baik adalah 25%-
45%
- Derajat oksidasi

B. Data Percobaan C. Pengolahan dan Percobaan


Hasil Flotasi Mineral Sulfida Pada percobaan ini diguanakan beberapa persamaan
Produk pH 6 (gr) pH 8 (gr) pH 9 (gr) pH 11 (gr) pendukung yaitu:

Konsentrat 1 29.1 35.1 40.2 34.2 % = 100%

Konsentrat 2 27.9 29.9 30.9 28.1
Konsentrat 3 19.9 21.6 26.0 20.1
Konsentrat 4 12.8 16.4 19.7 16.0 % = 100%

Tailing 210.2 196.7 183.3 201.6
Feed (Umpan) 299.9 299.7 300.1 300.0

Hasil Percobaan AAS % = 100%

Produk pH 6 (gr) pH 8 (gr) pH 9 (gr) pH 11 (gr)
PbS di Konsentrat 1 3.1 4.7 5.1 4.7
PbS di Konsentrat 2 2.4 4.0 4.4 4.1
PbS di Konsentrat 3 1.8 3.2 4.0 3.4
PbS di Konsentrat 4 1.4 2.4 3.6 3.0
PbS total di 8.7 14.3 17.1 15.2
PbSkonsentrat
total di Feed 20.0 19.9 20.1 19.8
Gerus contoh bijih sedemikian rupa sehingga
1 slime yang terbentuk minimum % PbS
%Recovery
Ayak untuk menghasilkan umpan -65# Produk
2 pH 6 pH 8 pH 9 pH 11
Aduk contoh bijih dengan baik dan ambil contoh Konsentrat 1 35.63218 32.86713 29.8246 30.92105
umpan untuk di analisis kandungan Konsentrat 2 27.58621 27.97203 25.731 26.97368
3 mineral/materialnya
Konsentrat 3 20.68966 22.37762 23.3918 22.36842
Isi cell flotasi sampai 2,5 cm di bawah bibir
overflow dan ukur volumenya dengan bantuan Konsentrat 4 16.09195 16.78322 21.0526 19.73684
4 tabung ukur
Hitung umpan yang diperlukan untuk
5 menghasilkan pulp dengan %berat 30

Masukkan pulp ke dalam cell flotasi


6
Hidupkan mesin flotasi dan atur speed menjadi
7 1500 rpm

Atur pH dengan lime dan H2SO4


8
Tambahkan collector 0.03 kg/ton condition 2
9 menit

tambahkan frother 0.03 kg/ton condition 2 menit


10 %Recovery
Buka kran udara dan kumpulkan apungan selama %Recovery
11 2 menit dan segera tutup kran udara Produk
pH 6 pH 8 pH 9 pH 11
Tambahkan kembali reagent-reagent . Ulangi Konsentrat 1 15.5 23.61809 25.3731 23.73737
12 prosedur 7-8-9 untuk mendapat konsentrat ke-2
Konsentrat 2 12 20.1005 21.8905 20.70707
Ulangi tahap 11 untuk mendapatkan konsentrat ke- Konsentrat 3 9 16.0804 19.9005 17.17172
13 3
Konsentrat 4 7 12.0603 17.9104 15.15152
Sama dengan tahap 12 untuk mendapatkan
14 konsentrat ke-4

Keringkan konsentrat dan tailing dan analisa


15 kandungan mineral sulfidanya

% Berat
% berat
Produk
pH 6 pH 8 pH 9 pH 11
Konsentrat 1 9.703234 11.71171 13.3955 11.4
Konsentrat 2 9.303101 9.976643 10.2966 9.366667
Konsentrat 3 6.635545 7.207207 8.66378 6.7
Konsentrat 4 4.268089 5.472139 6.56448 5.333333
%Recovery total
pH 6 pH 8 pH 9 pH 11
Total 43.5 71.859 85.075 76.768
konsentrat yang di dapatkan pada timbangan atau alat
pengukur lainnya.
Serta pada %recovery total dapat dilihat bahwa nilai pH 9
memberikan nilai %recovery total yang paling besar
dibandingkan dengan penggunaan nilai pH lainnya. Maka
dari itu dapat dilihat bahwa pada proses ini pH 9 merupakan
pH ideal dalam reaksi ini karena memberikan nilai recovery
yang paling besar.
Cara kerja dari kolektor adalah dengan melapisi
permukaan polar dari partikel mineral dengan reagent.
Sehingga pada bagian luar dari mineral terjadi reaksi kimia
yang membentuk lapisan non-polar yang mudah menarik
udara, dan mineral akan mudah menempel pada gelembung
udara. Cara kerja dari frother adalah dengan membuat
gelembung udara dan menstabilkan gelembung udara tersebut
D. Analisa Hasil Percobaan
agar tidak mudah pecah. Gelembung-gelembung tadi akan
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka
bergerak bebas di dalam pulp lalu mengambil partikel-
telah didapatkan nilai %berat, %PbS, % recovery dan
partikel mineral berharga dan mengapungkan mineral
%recovery total untuk setiap nilai pH yang digunakan pada
tersebut dalam pulp.
percobaan ini. Pada hasil perhitungan didapatkan nilai yang
tersedia pada tabel di atas. Dapat dilihat bahwa pada data
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
%berat konsentrat 1 memiliki nilai yang paling tinggi
1. Apa tujuan desliming pada umpan flotasi
dibandingkan dengan nilai pada konsentrasi lainnya, lalu di
Desliming merupakan proses dalam menghilangkan slime
susul dengn konsentrat 2 , konsentrat 3 lalu konsentrat 4. Hal
atau partikel hasul pada permukaan bijih yang akan
ini disebabkan karena pada konsentrat 1 jumlah pengambilan
digunakan sebagai feed. Desliming ini dilakukan karena
yang dilakukan memang lebih besar jika dibnadingkan
slime akan mengganggu proses flotasi yang mana adanya
dengan jumlah pengambilan pada konsentrat lain. Pada grafik
slime akan menghalangi gelembung yang akan menempel
%PbS dan %recovery juga terjadi pola yang sama dimana
pada partikel material.
konsentrat 1 memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan
dengan konsentrat lainnya. Serta pada grafik %recovery total
2. Tuliskan persamaan kimia yang menunjukkan ionisasi
nilai pH yang memiliki jumlah paling banyak adalah pH 9.
kalium ethyil xanthate ke dalam air
Nilai %PbS pada konsentrat 1 memiliki nilai yang paling
Reaksi awal :
tinggi disebabkan karena jumlah PbS yang ada pada
MS + 2H2O M(OH)2 +S +2H+ + 2e
konsentrat tersebut memang lebih besar jika dibandingkan
setelah ditambah dengan kalium ethyl xanthate maka reaksi
dengan nilai PbS pada konsentrat lain. Namun nilai tersebut
akan menjadi:
sempat menurun pada pH 9 karena jumlah pembagi atau
2MS + 2O2 + 2H2O MS2O3 + M(OH)2
jumlah PbS total pada feed pada pH tersebut memang sedang
MS2O3 + 2ROCS2- M(ROCS2)2 + S2O32-
sangat besar sehingga faktor pembagi yang digunakan juga
2MS +4ROCS2- + 3 H2O -> 2M(ROCS2)2 +S2O32- +6H+ +
menjadi lebih besar dan menghasilkan nilai persentase yang
8e
kecil namun masih di atas persentase dari konsentrat yang
lain.
M merupakan mineral logam dan ROCS2 adalah kalium
Pada %recovery nilai tertinggi jugas masih dipegang oleh
ethyl xanthate. Pada reaksi di atas terlihat bahwa pada
konsentrat 1 karena jumlah PbS dalam konsentrat tersebut
akhirnya mineral dapat terikat dengan ROCS2
memang lebih besar jika dibandingkan dengan konsentrat
lain. Nilai besar ini yang menyebabkan konsentrat 1 memiliki
3. Tuliskan tujuan konditioning pada umpan flotasi
%recovery yang lebih tinggi. Nilai yang besar ini juga
Conditioning merupakan tahap dalam flotasi yang mana
mungkin disebabkan karena pada proses percobaan faktor-
pada permukaan mineral yang berada dalam pulp
faktor yang mempengaruhi flotasi dapat diolah dan digunakan
dimanfaatkan sedemikian rupa dengan bantuan reagen
dengan baik sehingga %recovery yang di dapat menjadi lebih
kimia yang tepat sehingga jika diberi udara maka mineral
besar dibandingkan dengan nilai konsentrat lainnya. Kecilnya
tersebut akan mengapung dan mineral lainnya akan
nilai %recovery pada konsentrat lainnya juga dapat
tenggelam lalu proses flotasi dapat dilakukan dengan baik.
disebabkan oleh adanya gelembung udara yang tidak terambil
dalam proses flotasi ini sehingga PbS yang terdapat dalam
4. Tuliskan dan jelaskan macam-macam flotasi cell yang
konsentrat menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan
dipergunakan dalam flotasi komersial
konsentrat 1. Lalu dapat disebabkan pula penimbangan
- Mechanical vertical (agitation cell) shaft dan
reagen yang digunakan tidak tepat sehingga mengurangi
impeller terletak di tengah mesin, udara akan
efektifitas reagen tersebut atau saat penimbangan terjadi
dimasukkan melalui shaft dan didispersikan ke
kesalahan pengukuran serta bisa terjadi pengurangan
permukaan melalui impeller
konsentrat yang di dapat akibat masih menempelnya
- Pneumatic cell tidak ada impeller dan bekerja memiliki sifat suka akan udara akan menempel pada
dengan mengkompres udara untuk agitasi gelembung.
- Froth Separator Slurries yang memiliki prinsip
pemisahan feed dan slurry di dalam froth blanket F. Kesimpulan
- Colum Flotation yang mana dilakukan dalam sebuah Mineral yang akan di pisahkan dalam proses ini adalah Pb
kolom dan conditioning di lakukan di luar cell. dengan menggunakan pH regulator yaitu lime, kolektor
xanthate, frother yaitu dow frother dan depressan berupa
5. Apa yang dimaksud dengan zat surface aktif CuSO4 dan ZnSO4.
Zat surface aktif adalah zat aktif yang mana pada Pada proses flotasi ini mineral sulfida sering digunakan
permukaannya terdapat dua sisi berbeda yaitu sisi yang karena mineral sulfida ini merupakan salah satu jenis mineral
memiliki sifat hidrofilik dan sisi lain dengan sifat yang mudah untuk diubah sifat permukaannya dari hidrofilik
hidrofobik. menjadi hidrofobik.
Berdasarkan data yang telah di olah maka di dapat bahwa
6. Jelaskan kenapa air murni tidak membentuk froth pada %berat, %PbS dan %recovery konsentrat 1 memiliki
Air murni tidak membentuk froth karena air memiliki nilai yang paling tinggi jika di bandingkan dengan konsentrat
tegangan permukaan yang tinggi sehingga gelembung yang lainnya serta pada %total recovery didapatkan bahwa pH 9
terbentuk dari reaksi menjadi tidak stabil. Selain itu air merupakan pH yang akan menghasilkan recovery tertinggi
memiliki rumus H2O yang mana rumus ini membuat air pada proses ini.
dalam keadaan yang stabil sehingga froth tidak dapat
terbentuk. G. Daftar Pustaka
Materi Kuliah Pengolahan Bahan Mineral
7. Jelaskan mekanisme aksi pada proses flotasi Metcalf dan Eddy. 1972.Wastewater Engineering Collection
Conditioning : proses pertama dalam flotasi. Conditioning Treatment Disposal.New York: Mc Graw Hill Book
ini dilakukan dengan cara menambahkan zat-zat reagen Company.
seperti collerctor , depressan dan frother ke dalam pulp Prasetijo B. 2013.Flotasi.http://Smart-pustaka.com/flotasi
yang akan mengubah mineral berharga dengan sifat Putra,dkk.2013. "Teknik Pemisahan Limbah :
hidrofilik menjadi hidrofobik sehingga dapat dipisahkan flotasi". Departemen Teknologi Industri Pertanian
dengan menggunakan metode pengapungan. Pada proses Fakultas Teknologi Industri Pertanian. Institut
ini umpan di aduk agar reagen dapat bercampur merata Pertanian Bogor
selama selang waktu yang telah di tentukan Rickard, T.A. 2007.Flotation.California: University of
Aerasi : merupakan proses dalam memasukkan udara ke California, digitized by Microsoft
pulp secara mekanis baik dengan agitasi maupun dengan Wills B.A., Napier-Munn T.J., Wills Mineral Processing
injeksi udara. Saat aerasi, aliran udara yang bertekanan Technology 7th edition, Elsevier Science &
lebih besar akan mengalir ke dalam pulp dan membentuk Technology Books. 2006. page 265-290
gelembung-gelembung udara. Pada proses ini partikel yang
H. Lampiran

Gambar 4. Memasukkan depressan


Gambar 5. Injeksi Gas
Gambar 6. Material Hidrophobik
Gambar 7. Proses Pengadukan

Anda mungkin juga menyukai