Jenis analisa yang dilakukan adalah Metode Kjedahl dan ekstraksi tanah dengan
tujuan untuk menganalisa nitrogen pada sampah tanah.
I. Dasar Teori
Analisis protein umumnya bertujuan untuk mengukur kadar protein dalam bahan
makanan. Analisis protein dapat dilakukan antara lain dengan metode Kjeldahl, Lowry,
Biuret, Bradford, turbidimetri dan titrasi formol (Sudarmadji dkk, 2007). Pada artikel
kali ini akan dibahas khusus metode Kjeldahl yang digunakan untuk mengukur
nitrogen pada sampah. Sampah organik biasanya mengandung protein dari sisa-sisa
makanan maka dari itu perlu diketahui prinsip metode pengukurannya.
Metode Kjeldahl biasanya dilakukan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam
bahan organik secara tidak langsung, karena yang dianalisis hanyalah kadar nitrogen
saja. Prinsip kerja dari Kjeldahl yaitu bahan organik misalnya hasil ekstraksi tanah
sampah dengan cara di desktuksi menggunakan larutan asam sulfat pekat sehingga
unsur-unsur dapat terurai dan di katalis dengan campuran (selenium). Atom karbon
menjadi CO2 dan nitrogen menjadi amonium sulfat. Larutan tersebut kemudian dibuat
alkalis dengan menambahkan NaOH berlebihan sehingga ion amonium bebas menjadi
amonia bebas. Amonia yang dipisahkan dengan cara distilasi kemudian ditampung ke
dalam larutan asam borat. Garam borat yang terbentuk dititrasi dengan HCl.
Banyaknya nilai asam klorida yang diperlukan untuk menghilangkan ikatan ammonium
menunjukkan jumlah nitrogen yang ada pada sampel sampah tanah (Fauzi, 2008).
Dari hasil titrasi dapat dihitung kadar % Nitrogen. Hasil % Nitrogen tersebut dapat
digunakan untuk memperkirakan kadar protein kasarnya. Umumnya campuran protein
murni terdiri dari 16% nitrogen. Apabila jumlah N dalam bahan telah diketahui, maka
jumlah protein dihitung dengan mengalikan jumlah N dengan faktor konversi 6,25
(100/16). Besarnya faktor konversi tergantung pada persentase nitrogen yang
menyusun protein dalam bahan organik. Kekurangan metode Kjeldahl ialah bahwa
purin, purimidin, vitamin-vitamin, asam amino besar, kreatin, dan kreatinin ikut
teranalisis dan terukur sebagai nitrogen protein (Meirinda, 2013).
Tugas Artikel Laboratorium Lingkungan
Muhammad Rasyad (H1E114209)
Arif Rahman (H1E114209)
B. BAHAN
1. Ekstraksi Tanah Sampah 6. Asam boraks (H3BO3) M
2. Aquades 7. HCl pekat 37 %
3. NaOH 50% M 8. Parafin cair (N-NH4)
4. Indikator Conway (N-NH4) 9. Selenium mixture
5. Devarda alloy (N-NO3) 10. H2SO4 pekat 98 % M
Suspensi contoh yang telah dingin dimasukkan kedalam tabung distilasi sambil
dibilas dengan air destilasi dan diletakkan pada alat destilasi. Tambahkan 10 mL
Larutan NaOH 50 % kedalam tabung destilasi. Destilat ditampung kedalam
Erlenmeyer yang berisi asam boraks serta larutan indikator campuran. Destilasi
dilakukan dalam waktu tertentu.
III.4 Tahap Titrasi
Destilat hasil destilasi dititrasi dengan HCl 0,01 N hingga warna larutan
berubah jenuh. Dilakukan juga penetapan blanko.
IV. Perhitungan
Contoh Kadar Nitrogen Contoh Tanah Sampah
Contoh Perhitungan;