Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Pengertian Satistika


Pengertian Statistika secara umum adalah, ilmu yang membahas metode dan teknik
pengumpulan atau pengambilan, pengolahan, pengujian, dan penyimpulan kelompok data.
Pengumpulan data meliputi penentuan seberapa banyak data yang harus diambil agar mewakili
(representative), dan bagaimana cara pengambilannya agar objektif, relevan, sehingga nantinya
didapat data yang memiliki tingkat kesalahan yang seminimal mungkin.

Geostatistik tidaklah sekedar menggunakan statistik untuk untuk menangani data


geologi/geofisika, karena metode statistik yang umum tidak menampung masalah masalah
variasi spasial yang banyak dijumpai dalam geologi dan geofisika. Isacks dan Srivastava (1989):
geostatistik adalah statistik ditambah dengan informasi spasial. Deutsch dan Journel (1992):
geostatistik adalah statistik untuk menangani data yang berfluktuasi dalam ruang maupun waktu.
Datta dan Gupta (dalam Yuwono, 2003): geostatistik adalah statistik yang diterapkan pada
geodata yang menerus dalam ruang maupun waktu. Krige, RG, seorang ahli geomatematik
Perancis memperkenalkan suatu cara statistik untuk menangani variable teregionalisasi. Cara
khusus ini kemudian dinamakan Kriging Setelah kriging muncul konsep konsep geostatistik
baru yang lebih canggih, seperti Simulated Annealing, Sequential Gaussian Simulation, Bayesian
Simulation, dan sebagainya.

Berkaitan dengan pengambilan data, maka masing masing bidang bisa saja memiliki
teknik tersendiri. Teknik pengambilan data yang dilakukan pada industri pertambangan atau
yang sejenisnya, akan berbeda dengan bidang pertanian. Di industri pertambangan, misalnya
untuk mengetahui kadar unsur kimia tertentu yang terkandung di dalam bahan galian atau
mineral, atau untuk mengetahui berapa ketebalan lapisan batubara, maka perlu dilakukan
pemboran.

1
BAB II
PEMBAHASAN MINERAL

II.1 Model Genetik Endapan

Batuan induk bijih nikel adalah batuan peridotit. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi
kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg.
Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe dan Mg dapat diterangkan karena radius ion dan
muatan ion yang hampir bersamaan di antara unsur unsur tersebut. Proses serpentinisasi yang
terjadi pada batuan peridotit akibat pengaruh larutan hydrothermal, akan mengubah batuan
peridotit menjadi batuan serpentinit atau batuan serpentinit peroditit. Sedangkan proses kimia
dan fisika dari udara, air serta pergantian panas dingin yang bekerja kontinu, menyebabkan
disintegrasi dan dekomposisi pada batuan induk.

Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari udara dan
pembusukan tumbuh tumbuhan menguraikan mineral mineral yang tidak stabil (olivin dan
piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut; Si cenderung membentuk
koloid dari partikel partikel silika yang sangat halus. Didalam larutan, Fe teroksidasi dan
mengendap sebagai ferri hydroksida, akhirnya membentuk mineral mineral seperti geothite,
limonit, dan haematit dekat permukaan. Bersama mineral mineral ini selalu ikut serta unsur
cobalt dalam jumlah kecil.

Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama larutannya
bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral akibat adanya kontak
dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk membentuk endapan hydrosilikat.
Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau hydrosilikat dengan komposisi yang mungkin
bervariasi tersebut akan mengendap pada celah celah atau rekahan rekahan yang dikenal
dengan urat urat garnierit dan krisopras. Sedangkan larutan residunya akan membentuk suatu

2
senyawa yang disebut saprolit yang berwarna coklat kuning kemerahan. Unsur unsur lainnya
seperti Ca dan Mg yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai batas
pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit, magnesit yang biasa mengisi celah celah atau
rekahan rekahan pada batuan induk. Dilapangan urat urat ini dikenal sebagai batas petunjuk
antara zona pelapukan dengan zona batuan segar yang disebut dengan akar pelapukan (root of
weathering).

Estimasi proporsi sumber daya hingga saat ini:


- 60% saprolit
- 40% limonit

Gambar II.1 Model genetik dari endapan nikel laterit.

Faktor faktor yang memengaruhi pembentukan bijih nikel laterit ini adalah:

a. Batuan asal. Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan nikel
laterit, macam batuan asalnya adalah batuan ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra basa
3
tersebut: (a.) terdapat elemen Ni yang paling banyak di antara batuan lainnya (b.) mempunyai
mineral mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan piroksin (c.)
mempunyai komponen komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan
pengendapan yang baik untuk nikel.

b. Iklim. Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi kenaikan dan
penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadinya proses pemisahan dan
akumulasi unsur unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya
pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan rekahan dalam batuan yang akan
mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.

c. Reagen reagen kimia dan vegetasi. Yang dimaksud dengan reagen reagen kimia adalah
unsur unsur dan senyawa senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. Air
tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting di dalam proses pelapukan kimia.
Asam asam humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat mengubah pH larutan.
Asam asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal ini, vegetasi akan
mengakibatkan:

Penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon
pohonan.

Akumulasi air hujan akan lebih banyak.

Humus akan lebih tebal.

Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik
akan terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi. Selain itu,
vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan terhadap erosi mekanis.

d. Struktur. Struktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah ini adalah struktur kekar (joint)
dibandingkan terhadap struktur patahannya. Seperti diketahui, batuan beku mempunyai
porositas dan permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan

4
adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses
pelapukan akan lebih intensif.

e. Topografi. Keadaan topografi setempat akan sangat memengaruhi sirkulasi air beserta reagen
reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan lahan sehingga
akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan
rekahan atau pori pori batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah daerah
yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan
mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, jumlah air yang
meluncur (run off) lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan
kurang intensif.

f. Waktu. Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif karena
akumulasi unsur nikel cukup tinggi.

Profil nikel laterit keseluruhan terdiri dari 4 zona gradasi sebagai berikut :

a. Iron Capping: Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang laterit.
Komposisinya adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa sisa organik lainnya.
Warna khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat gembur. Kadar nikelnya sangat rendah
sehingga tidak diambil dalam penambangan. Ketebalan lapisan tanah penutup rata-rata 0,3 s/d
6 m. berwarna merah tua, merupakan kumpulan massa goethite dan limonite. Iron capping
mempunyai kadar besi yang tinggi tapi kadar nikel yang rendah. Terkadang terdapat mineral
mineral hematite, chromiferous.

b. Limonite Layer: Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku ultrabasa. Komposisinya
meliputi oksida besi yang dominan, goethit, dan magnetit. Ketebalan lapisan ini rata rata 8 -
15 m. Dalam limonit dapat dijumpai adanya akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang
sangat kecil. Kemunculan bongkah bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini tidak
dominan atau hampir tidak ada, umumnya mineral mineral di batuan beku basa - ultrabasa
telah terubah menjadi serpentin akibat hasil dari pelapukan yang belum tuntas. fine grained,
merah coklat atau kuning, lapisan kaya besi dari limonit soil menyelimuti seluruh area.
Lapisan ini tipis pada daerah yang terjal, dan sempat hilang karena erosi. Sebagian dari nikel

5
pada zona ini hadir di dalam mineral manganese oxide, lithiophorite. Terkadang terdapat
mineral talc, tremolite, chromiferous, quartz, gibsite, maghemite.

c. Silika Boxwork: putih - orange chert, quartz, mengisi sepanjang fractured dan sebagian
menggantikan zona terluar dari unserpentine fragmen peridotite, sebagian mengawetkan
struktur dan tekstur dari batuan asal. Terkadang terdapat mineral opal, magnesite. Akumulasi
dari garnierite - pimelite di dalam boxwork mungkin berasal dari nikel ore yang kaya silika.
Zona boxwork jarang terdapat pada bedrock yang serpentinized.

d. Saprolite: Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya berupa oksida besi,
serpentin sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur batuan asal yang masih terlihat.
Ketebalan lapisan ini berkisar 5 - 18 m. Kemunculan bongkah bongkah sangat sering dan
pada rekahan rekahan batuan asal dijumpai magnesit, serpentin, krisopras dan garnierit.
Bongkah batuan asal yang muncul pada umumnya memiliki kadar SiO2 dan MgO yang tinggi
serta Ni dan Fe yang rendah. campuran dari sisa sisa batuan, butiran halus limonite,
saprolitic rims, vein dari endapan garnierite, nickeliferous quartz, mangan dan pada beberapa
kasus terdapat silika boxwork, bentukan dari suatu zona transisi dari limonite ke bedrock.
Terkadang terdapat mineral quartz yang mengisi rekahan, mineral mineral primer yang
terlapukkan, chlorite. Garnierite di lapangan biasanya diidentifikasi sebagai kolloidal talc
dengan lebih atau kurang nickeliferous serpentin. Struktur dan tekstur batuan asal masih
terlihat.

e. Bedrock: bagian terbawah dari profil laterit. Tersusun atas bongkah yang lebih besar dari 75
cm dan blok peridotit (batuan dasar) dan secara umum sudah tidak mengandung mineral
ekonomis (kadar logam sudah mendekati atau sama dengan batuan dasar). Batuan dasar
merupakan batuan asal dari nikel laterit yang umumnya merupakan batuan beku ultrabasa
yaitu harzburgit dan dunit yang pada rekahannya telah terisi oleh oksida besi 5 - 10%,
garnierit minor dan silika > 35%. Permeabilitas batuan dasar meningkat sebanding dengan
intensitas serpentinisasi. Zona ini terfrakturisasi kuat, kadang membuka, terisi oleh mineral
garnierite dan silika. Frakturisasi ini diperkirakan menjadi penyebab adanya root zone yaitu
zona high grade Ni, akan tetapi posisinya tersembunyi.

6
BAB III
ANALISIS STATISTIKA DAN GEOSTATISTIKA

III.1 STATISTIKA
Statistik merupakan ilmu yang membahas metode-metode ilmiah untuk pengorganisasian,
penyajian, analisis, dan pengumpulan data. Fungsi analisis statistika adalah untuk menjelaskan
korelasi dan kecenderungan data sebelum memilih metode penaksiran yang sesuai, terutama
untuk cebakan dengan variabilitas kadar yang tinggi. Dari hasil analisis statistika diharapkan
diperoleh pola penyebaran suatu data mineralisasi. Statistika dasar yang digunakan adalah
statististik univariat, bivariat, dan ruang (spatial).

7
Statistika univariat
Statistika univariat ini digunakan untuk menggambarkan distribusi peubah-peubah
(variables) tunggal, yang ditampilkan dalam bentuk tabel frekuensi dan histogram. Perangkat
statistika untuk menggambarkan letak data antara lain adalah rerata (mean), nilai tengah
(median), modus (mode), nilai maksimum dan minimum, kuartil atas dan bawah, desil (decile)
dan persentil (percentile). Perangkat statistika untuk menggambarkan penyebaran data adalah
variansi (2), simpangan baku (), simpangan kuartil (interquartile range, IQR). Variansi
digunakan untuk mengukur pencaran contoh acak (random sample), didefinisikan sebagai :

1
2 xi m 2
n
(1)

Keterangan : n = jumlah data xi = nilai data ke-i


i = bilangan asli : 1,n m = rerata

Simpangan baku adalah akar kuadrat dari variansi. Simpangan kuartil adalah
jarak antara kuartil atas dengan kuartil bawah, dinyatakan sebagai :

IQR Q3 Q1
(2)

Keterangan : Q3 = kuartil atas data


Q1 = kuartil bawah data

Populasi data dapat dibagi menurut desil, persentil, dan kuantil. Desil
membagi data menjadi persepuluhan (tenths). Persepuluhan pertama data
merupakan desil paling bawah, persepuluhan kedua adalah desil kedua. Desil
kelima merupakan median dari data tersebut. Analisis desil dapat digunakan untuk
menentukan pemotongan kadar-kadar yang tinggi (erratic) dalam suatu cebakan
mineral.
Perangkat statistika untuk menggambarkan bentuk distribusi data yaitu :
angka ketaksimetrisan (coefficient of skewness), kurtosis, dan koefisien variasi
(coefficient of variation, CV). Angka ketaksimetrisan adalah perangkat statistika
untuk menggambarkan simetri atau taksimetri suatu penyebaran data, dinyatakan
sebagai :

8
Angka ketaksimetrisan
1
n x i m
3

3
(3)

Sekumpulan data disebut taksimetris positif yaitu kurva histogram


mempunyai nilai tengah kurang dari nilai rerata, sedangkan kumpulan data
mempunyai nilai tengah lebih dari nilai rerata disebut taksimetris negatif.

Taksimetri Taksimetri
s s

x
x m
m

GAMBAR 1
TAKSIMETRI POSITIF DAN TAKSIMETRI NEGATIF

BAB IV
DATA OLAHAN

Pada bagian ini adalah bagian proses pengolahan data. Informasi data olahan ini
merupakan berasal dari data pengeboran nikel dengan infill 100. Dalam proses analisis yang
pertama perlu dilakukan adalah meregister seluruh data yang diperlukan. Hal ini sagat penting

9
dilakukan untuk dapat menggunakan data data tersebut pada tahapan selanjutnya.
Kompatibilitas data untuk dapat dianalisis lebih lanjut apabila menggunakan GIS tentu sangat
penting.

Gambar IV.1 Proses yang menggambarkan pemindahan data awal dari Excel ke GS+ dengan cara copy paste
dimana berisi informasi penyebaran titik titik bor yaitu data x, y, z.

Gambar IV.2 Dalam Program GS+ ini mengambarkan penyebaran titik titik bor dimana dari titik bor
memperlihatkan satu (peta) estimasi spasial secara statistik.

10
55500

55000

54500

54000

53500

53000

52500
381000381200381400381600381800382000382200382400382600382800

Gambar IV.3 Penyebaran titik titik bor dengan menggunakan program excel.

Gambar IV.4 Merupakan data summary dari Z (Ni). Evaluasi data upaya perbaikan kenampakannya dalam hal
tertentu dapat dilakukan tanpa melihat tampilannya, melainkan hanya dengan menganalisis

11
histogramnya. Sehinga histogram yang terdistribusi normal: Kurtosis = 0 maka diartikan sempurna,
Kurtosis >0 dan besar maka semakin curam, dan jika Kurtosis <0 dan kecil maka akan semakin
landai.

Gambar IV.5 Grafik batang ini dapat dikembangkan lagi menjadi grafik balok (tiga dimensi). Suatu grafik selalu
menunjukkan hubungan antara jumlah dengan variabel lain.

Trend Ni
2.5
2
1.5
Kadar Ni 1
0.5 0.2
0

Gambar IV.8 Memperlihatkan variabel acak stasioner.

12
Gambar IV.9 Model spasial terplotkan secara tepat pada data, dan struktur spasialnya terkuantifikasi. Dari tampilan
ini memberikan deskripsi tak bias mengenai skala dan pola variabilitas spasial di seluruh wilayah
kajian.

Gambar IV.10 Analisis autokorelasi adalah tempat berbagai pilihan untuk perhitungan variogram dan hasil akhir,
melihat ringkasan analisis semivarian untuk mendefinisikan semivarian dan interval jarak.

13
Gambar IV.11 Cross validation analysis

Gambar IV.13 Anisotropic Semivariance Surface (3D Variogram Map)

14
Gambar IV.14 Rona Anisotropic Semivariance Surface (2D Variogram Map)

Tabel IV.1 Data kadar Ni pada daerah (X)


Z
Hole ID X Y
Ni Co Al2O4 Fe2O3
GS001 382473 54188,21 1,8 0,14 8,24 38,1
GS001R 382477 54189,63 1,5 0,06 2,36 32,7
GS002 382378 54194,36 1,1 0,04 1,6 43,95
GS003 382277 54198,17 1,3 0,03 1,05 38,46
GS004 382178 54202,17 1,5 0,04 0,94 32,85
GS005 382079 54204,15 1,1 0,05 1,49 20,94
GS006 381974 54205,29 0,8 0,05 1,78 19,48
GS007 381880 54207,14 0,9 0,02 0,69 22,33
GS008 381782 54208,3 0,8 0,08 2,79 26,06
GS009 381693 54507,47 0,5 0,11 4,25 19,12
GS010 381594 54507,78 1,3 0,09 3,43 46,63
GS011 381494 54509,43 1,1 0,08 2,6 32,84
GS012 381396 54510,59 0,8 0,09 2,53 52,75
GS013 381297 54513,73 0,9 0,1 2,42 52,48
GS014 382386 54492,02 1,1 0,08 2,79 18,86
GS015 382384 54392,56 1,6 0,07 2,66 36,75

15
GS0 16 382381 54295,99 2 0,04 1,92 24,05
GS017 382371 54092,83 1,7 0,11 5,39 22,04
GS018 382370 53999,26 1,1 0,13 2,62 40,05
GS019 382183 54396,78 0,8 0,17 2,81 27,25
GS020 382180 54300,9 0,8 0,12 3,14 46,31
GS021 382175 54104,04 1,2 0,06 2,18 17,29
GS022 382172 54000,97 1,5 0,04 1,82 32,15
GS023 382169 53902,17 1,6 0,03 1,64 36,32
GS024 381995 54502,3 1 0,03 0,44 51,07
GS025 381989 54402,03 0,4 0,02 0,35 12,5
GS026 381983 54302,82 1,1 0,02 0,31 33,2
GS027 381974 54108,44 0,8 0,03 9,18 26,68
GS028 381971 54006,93 1 0,05 8,97 24,75
GS029 381969 53909,12 0,8 0,07 8,08 17,27
GS030 381963 53811,89 1,2 0,16 7,11 11,74
GS031 381959 53713,52 0,9 0,18 5,54 15,28
GS032 382367 53899,98 1,3 0,33 5,19 31,73
GS033 382164 53805,99 1,2 0,3 4,97 18,48
GS034 382161 53714,21 0,6 0,12 4,7 12,67
GS035 382363 53829,11 0,9 0,19 3,47 16,59
GS036 381794 54593,99 0,9 0,39 3,01 27,95
GS037 381792 54505,23 0,4 0,03 0,8 10,6
GS038 381788 54406,77 0,3 0,02 0,46 10,14
GS039 381785 54306,37 1 0,02 0,57 22,48
GS040 381778 54109,72 1 0,01 0,35 33,07
GS041 381775 54010,63 0,5 0,02 0,88 13,38
GS042 381771 53913,67 1,5 0,02 0,88 25,34
GS043 381597 54606,87 0,9 0,01 0,53 22,9
GS044 381590 54406,34 1,2 0,07 10,5 50,23
GS045 381587 54308,78 1 0,24 5,52 37,02
GS046 381584 54211,52 0,7 0,15 3,82 18,31
GS047 381578 54111,01 0,7 0,07 1,41 20,12
GS048 381406 54808,13 1,6 0,02 0,66 26,38
GS049 381403 54707,49 0,9 0,05 1,76 54,78
GS050 381399 54610,04 0,7 0,04 1,29 49,54
GS051 381390 54410,95 1 0,03 0,94 32,15
GS052 381389 54317,94 1 0,03 11 19,75
GS053 381384 54216,98 0,8 0,05 6,34 18,41
GS054 381203 54611,91 0,8 0,19 6,62 19,39
GS055 381196 54516,77 0,9 0,19 5,22 18,97
GS056 382486 54487,45 1,6 0,12 2,31 32,52

16
GS057 382289 54496,68 0,9 0,06 1,37 19,42
GS058 382173 54054,89 1,2 0,05 1,33 21,21
GS059 382177 54154,74 1,3 0,05 1,5 33,46
GS060 382179 54254,22 1,2 0,04 1,32 34,04
GS061 382181 54354,11 1,1 0,03 1,45 22,23
GS062 382326 54196,79 1,6 0,03 0,86 27,91
GS063 382227 54201,6 1 0,03 0,89 23,19
GS065 382153 54204,58 1,3 0,03 0,68 45,17
GS066 382127 54204,68 1,3 0,04 1,02 25,99
GS067 382028 54205,58 1,3 0,02 0,63 29,76
GS068M 382169 53899,99 2 0,03 1,12 31,29
GS069M 382169 53904,21 1,6 0,03 0,99 35,91
GS070M 382176 54202,14 1,3 0,27 8,27 25,9
GS071M 382180 54202,23 0,8 0,5 6,69 39,57
GS100 382058 53617,78 0,4 0,03 0,99 10,9
GS101 382060 53716,52 0,9 0,05 1,72 20,9
GS102 382062 53809,34 0,8 0,03 1,21 26,21
GS103 382259 53804,25 0,4 0,04 1,32 13,74
GS104 381672 53914,95 0,2 0,03 0,7 8,54
GS105 381874 53913,88 0,7 0,02 0,85 11,95
GS106 382068 53910,28 0,4 0,01 0,38 16,64
GS107 382273 53901,78 0,6 0,03 1,15 23,52
GS108 382463 53896,09 0,4 0,01 0,57 11,7
GS109 381876 54007,71 1 0,02 0,41 23,05
GS110 382070 54003,82 0,6 0,03 0,92 18,83
GS111 382271 53998,11 0,7 0,02 0,59 26,77
GS112 382470 53987,9 0,8 0,01 0,36 17,62
GS113 381484 54114,34 0,7 0,09 9,54 20,5
GS114 381892 54110,15 0,1 0,07 10,2 29,72
GS115 382076 54105,13 0,7 0,11 4,97 23,53
GS116 382272 54104,14 0,7 0,06 0,91 10,55
GS117 382469 54093,7 0,7 0,02 0,81 15,84
GS119 381486 54214,08 0,6 0,02 0,83 18,93
GS120 381678 54211,59 0,5 0,02 0,96 14,35
GS121 381496 54315,49 0,7 0,01 0,65 16,77
GS122 381687 54309,1 0,8 0,01 0,47 13,89
GS123 381884 54303,25 0,4 0,01 0,68 14,99
GS124 382083 54299,24 0,4 0,01 0,49 43,97
GS125 382280 54298,07 0,8 0,01 0,69 11,35
GS126 382485 54293,43 0,4 0,01 0,73 12,37
GS127 382572 54290,12 0,4 0,01 0,53 42,09

17
GS129 381494 54409,11 0,8 0,01 0,35 19,36
GS130 381690 54404,35 0,8 0,01 0,23 18,75
GS131 381887 54404,17 0,6 0,01 0,42 11,84
GS132 382084 54397,18 0,6 0,26 9,41 16,55
GS133 382274 54397,12 0,7 0,27 9,1 29,09
GS134 382496 54387,6 1 0,12 3,08 8,14
GS135 381891 54503,16 0,2 0,03 0,96 8,55
GS136 381098 54615,01 0,2 0,03 0,93 20,99
GS137 381297 54611,48 0,7 0,03 0,92 50,46
GS138 381513 54614,67 0,9 0,02 0,87 15,5
GS139 381696 54604,36 0,5 0,03 1,09 13,01
GS141 382292 54595,96 0,4 0,02 0,78 25,49
GS142 381231 54711,33 0,5 0,02 0,47 30,38
GS143 381502 54705,11 0,5 0,01 0,35 29,29
GS144 382292 54690,1 0,8 0,01 0,44 8,91
GS145 381307 54814,33 0,3 0,01 0,55 29,62
GS146 381506 54801,97 0,6 0,01 0,49 8,34
GS147 381410 54907,73 0,2 0,13 4,82 25,85
GS148 381509 54905,51 0,7 0,06 2,16 38
GS149 381098 54907 1,8 0,05 2,2 32
GS150 381098 54764 1,5 0,05 1,57 43
GS151 381098 54477 1,1 0,04 1,46 38
GS152 381098 54334 1,3 0,03 1,08 32
GS153 381098 54190 1,5 0,02 0,57 20
GS154 381098 54047 1,1 0,02 0,44 19
GS155 381098 53903 0,8 0,03 0,98 22
GS156 381098 53760 0,9 0,01 0,43 26
GS157 381098 54907 0,8 0,05 8,71 19
GS158 381231 54907 0,5 0,27 7,49 46
GS159 381231 54763 1,3 0,02 0,74 32
GS160 381231 54410 1,1 0,02 0,72 52
GS161 381231 54317 0,8 0,02 0,89 52
GS162 381231 54216 0,9 0,01 0,36 18
GS163 381231 54114 1,1 0,02 0,84 36
GS164 381231 54010 1,6 0,01 0,5 24
GS165 381231 53914 2 0,01 0,54 22
GS166 381231 53811 1,7 0,01 0,26 40
GS167 381231 53713 1,1 0,01 0,46 27
GS168 381231 53617 0,8 0,01 0,4 46
GS169 381297 54410 0,8 0,02 16,5 17
GS170 381297 54317 1,2 0,14 4,07 32

18
GS171 381297 54216 1,5 0,04 10,6 36
GS172 381297 54114 1,6 0,11 6,06 51
GS173 381297 54910 1 0,18 4,02 12
GS174 381297 53914 0,4 0,01 0,62 33
GS175 381297 53811 1,1 0,06 2,42 26
GS176 381297 53713 0,8 0,03 0,86 24
GS177 381297 53617 1 0,24 6,21 17
GS178 381384 54114 0,8 0,13 1,87 11
GS179 381384 54010 1,2 0,17 2,88 15
GS180 381384 53914 0,9 0,14 3,15 31
GS181 381384 53811 1,3 0,15 0,72 18
GS182 381384 53713 1,2 0,1 0,74 12
GS183 381384 53617 0,6 0,05 0,42 16

GS184 381484 54010 0,9 0,04 6,18 27


GS185 381484 53914 0,9 0,17 3,45 10
GS186 381484 53811 0,4 0,15 3,33 10
GS187 381484 53713 0,3 0,24 3,46 22
GS188 381484 53617 1 0,31 2,7 33
GS189 381578 54010 1 0,15 2,77 13
GS190 381578 53914 0,5 0,33 2,48 25
GS191 381578 53811 1,5 0,24 1,43 22
GS192 381578 53713 0,9 0,03 0,4 50
GS193 381578 53617 1,2 0,01 9,65 37
GS194 381678 54109 1 0,04 7,43 18
GS195 381678 54010 0,7 0,05 5,46 20
GS196 381678 53811 0,7 0,04 4,42 26
GS197 381678 53713 1,6 0,01 4,02 54
GS198 381678 53617 0,9 0,03 4,11 49
GS199 381771 53811 0,7 0,03 3,08 32
GS200 381771 53713 1 0,02 0,87 19
GS201 381771 53617 1 0,02 0,47 18
GS202 381874 53811 0,8 0,05 2,22 19
GS203 381874 53713 0,8 0,11 3,32 18
GS204 381874 53617 0,9 0,13 1,89 32
GS205 381959 53617 1,6 0,24 0,5 19
GS206 382161 53617 0,9 0,03 1,4 21
GS207 382259 53714 1,2 0,1 1,64 33

19
GS208 382259 53617 1,3 0,06 0,82 34
GS209 382363 53714 1,2 0,04 0,82 22
GS210 382363 53619 1,1 0,06 27
GS211 382463 53829 1,6 0,01 7,98 23
GS212 382463 53714 1 0,07 11 45
GS213 382463 53617 1,3 0,08 8,36 25
GS214 382572 54189 1,3 0,06 7,98 29
GS215 382572 54093 1,3 0,08 0,63 31
GS216 382572 53987 2 0,07 2,83 35
GS217 382572 53896 1,6 0,03 1,79 25
GS218 382572 53829 1,3 0,02 1,97 39
GS219 382572 53714 0,8 0,02 2,24 10
GS220 382572 53617 0,4 0,09 0,55 20
GS221 382572 54387 0,9 0,02 3,08 26
GS222 382572 54487 0,8 0,01 3,12 13
GS223 382572 54595 0,4 0,06 2,62 8
GS224 382572 54690 0,2 0,02 2,79 11
GS225 382572 54801 0,7 0,02 2,61 16
GS226 382572 54907 0,4 0,02 1,61 23
GS227 382486 54595 0,6 0,02 0,85 11
GS228 382486 54690 0,4 0,04 0,75 23
GS229 382486 54801 1 0,02 5,96 18
GS230 382486 54907 0,6 0,18 0,8 26
GS231 382386 54595 0,7 0,23 0,89 17
GS232 382386 54690 0,8 0,1 1,04 20
GS233 382386 54801 0,7 0,34 8,78 29
GS234 382386 54907 0,1 0,62 0,68 23
GS235 382292 54801 0,7 0,08 0,54 10
GS236 382292 54907 0,7 0,08 4,13 15
GS237 382183 54489 0,7 0,04 1,32 18
GS238 382183 54595 0,6 0,04 1,13 14
GS239 382183 54690 0,5 0,03 1,1 16
GS40 382183 54801 0,7 0,02 1,36 13
GS241 382183 54907 0,8 0,01 2,53 14
GS242 382084 54496 0,4 0,02 1,38 43
GS243 382084 54595 0,4 0,05 9,48 11
GS244 382084 54690 0,8 0,05 6,61 12
GS245 382084 54801 0,4 0,02 5,72 42
GS246 382084 54907 0,4 0,04 5,38 19
GS247 381995 54593 0,8 0,06 5,47 18
GS248 381995 54705 0,8 0,09 6,93 11

20
GS249 381995 54801 0,6 0,02 0,55 16
GS250 381995 54907 0,6 0,04 2 29
GS251 381891 54593 0,7 0,02 0,53 8
GS252 381891 54705 1 0,02 0,91 8
GS253 381891 54801 0,2 0,02 0,58 20
GS254 381891 54907 0,2 0,01 0,49 50
GS255 381794 54705 0,7 0,01 0,28 15
GS256 381794 54801 0,9 0,01 0,54 13
GS257 381794 54907 0,5 0,01 0,57 25
GS258 381696 54705 0,4 0,02 0,57 30
GS259 381696 54801 0,5 0,03 9,7 29

GS260 381696 54907 0,5 0,05 9,57 8


GS261 381597 54705 0,8 0,12 7,83 29
GS262 381597 54802 0,3 0,14 3,55 8
GS263 381597 54908 0,6 0,17 3,51 25
GS264 381297 54707 0,2 0,19 3,08 25
GS265 381297 54907 0,7 0,25 3,67 30
GS266 381297 54763 0,6 0,19 3,14 29
GS267 381297 54907 0,2 0,25 13,2 8
0,07470 2,8248 24,8794
0,88559322 3 9 1

Tabel IV.2 Summary Z Untransformed perhitungan dengan


menggunakan program Excel
0,8855932
A. Mean
0,4028147
B. Std Deviation
0,1622596
C. Sample Variance
0,1
D. Minimum Value
2
E. Maximum Value

F. Skewness 0,5015732

-0,024846
G. Kurtosis

21
Bab VI
KESIMPULAN

Analisis geostatistik sangat diperlukan dalam pemodelan geologi. Dengan penggunaan


statistik dapat diprediksi nilai dari daerah yang tidak memiliki data real sehingga dapat dibuat
hasil prediksi yang mendekati nilai penyebaran sebenarnya.

Secara umum (h) akan naik dengan bertambahnya harga h, artinya besarnya perbedaan
harga pada dua titik akan sangat tergantung dengan jarak ke dua titik tersebut. Kenaikan harga (h)
tersebut akan berlangsung selama masih terdapat pengaruh harga antar titik, daerah ini dikenal
dengan daerah pengaruh contoh, sampai akhirnya konstan disuatu harga () = C (sill) yang
merupakan varians populasi.

Daerah pengaruh suatu contoh ini mempunyai suatu jarak dengan notasi a yang dikenal
dengan nama daerah pengaruh (range). Diluar jarak ini maka rata rata variasi harga Z(x) dan
Z(x+h) tidak lagi tergantung dengan jarak, dengan kata lain Z(x) dan Z(x+h) tidak berkorelasi
satu dengan lainnya. Range adalah suatu ukuran untuk daerah pengaruh.

22

Anda mungkin juga menyukai