S
P1 A0 UMUR 24 TAHUN DENGAN KISTA OVARIUM
DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
Disusun Oleh :
Dika Sensia Wirandani
B11 131
Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan
maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ibu Ambarsari, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
pengambilan kasus.
5. Ny. S yang telah bersedia menjadi pasien dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan Karya
Tulis Ilmiah selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014
Dika Sensia Wirandani
B11 131
xi + 74 halaman + 12 lampiran
INTISARI
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
x Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa
keengganan.
x Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.
x Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas
kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula.
x Musuh yang paling berbahaya diatas dunia ini adalah penakut dan
bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan
yang teguh.
x Jadi diri sendiri, cari jati diri dan dapetin hidup yang mandiri, optimis,
karena hidup terus mengalir dan kehidupan terus berputar
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan teruntuk :
1. Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Jumain Mardani dan Ibunda Ninuk
Widiriani ini anakmu mencoba memberikan yang terbaik untukmu. Betapa
diri ini ingin melihat kalian bangga padaku. Betapa tak ternilai kasih
sayang dan pengorbanan kalian padaku. Terima kasih atas dukungan moril
maupun material untuk ku selama ini.
3. Kakak ku Sandha Nara Pristiana dan adikku Hening Nindy Kusuma Ayu
Ardani atas dukungan dan doa untuk kesuksesan
4. Dosen-dosenku yang telah menjadi orang tua kedua ku yang namanya tak
bisa ku sebutkan satu per satu, ucapan terima kasih yang tak terhingga atas
ilmu yang telah kalian berikan sangatlah bermanfaat untukku.
5. Dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah, Ibu Ambarsari, SST yang telah
memberikan bimbingan, dan saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ku sehingga menjadi sebuah Karya Tulis Ilmiah yang sempurna.
6. Sahabat-sahabatku seperjuangan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kusuma Husada Surakarta.
7. Almamater tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
viii
DAFTAR ISI
Halaman
INTISARI ................................................................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN
ix
2. Proses Manajemen Kebidanan .................................... 16
B. Pembahasan ...................................................................... 64
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 71
B. Saran ................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Manuaba, 2009).
dengan AKI tahun 2011 yang sebesar 228/100.000. Penyebab AKI selain
eklampsia dan infeksi. Perdarahan juga dapat disebabkan oleh pecahnya kista.
/100.000 dan pada wanita di atas 50 tahun sebanyak 41,4 / 100. Kista ovarium
ini. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun
1
2
Angka kematian yang tinggi ini di sebabkan karena penyakit ini pada awalnya
(Binmuhsin, 2011).
(Essawibawa, 2011).
dan kanker pada endometrium. Gangguan sistem reproduksi yang sering terjadi
Kista adalah setiap rongga atau kantong tertutup, baik normal maupun
padat (Dorland, 2008). Ovarium adalah suatu organ terdiri atas 2 yang
3
terletak dikiri dan kanan antara uterus dan dinding panggul. Besarnya kurang
lebih sebesar ibu jari tangan dengan panjang 4 cm, lebar dan tebalnya kira-
Salah satu bahaya yang ditakuti ialah kista tersebut menjadi ganas.
Bahaya lain dari kista adalah terpuntir, kejadian ini akan menimbulkan rasa
sakit yang sangat dan memerlukan tindakan darurat untuk mencegah kista
jangan sampai pecah. Dalam jangka waktu tertentu, kista terus tumbuh hingga
November 2013 di RSUD Dr. Moewardi dari bulan Januari sampai dengan
167 orang. Pasien gangguan reproduksi dengan mioma uteri sebanyak 108
pasien gangguan reproduksi dengan kista ovarium maka penulis tertarik untuk
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu
1. Bagi Penulis
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
Keaslian studi kasus pada Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul asuhan
dan TTV, beri dukungan moril, pemeriksaan dengan USG dan CT-Scan,
Hasil dari asuhan yang telah diberikan selama 4 minggu yaitu perdarahan
menstruasi sudah tidak banyak, kista ovarium telah teratasi setelah dilakukan
tindakan histerektomi.
7
bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang tinjauan teori medis yang meliputi pengertian
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek
jadwal penelitian.
8
tentang ada tidaknya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada
dilapangan.
BAB V PENUTUP
dari kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Gangguan Reproduksi
a. Pengertian
(Kasdu, 2005).
1) Gangguan menstruasi
a) Amenore
b) Dismenorhoe
c) Menoragia
difungsional.
d) Metroragia
menstruasi.
e) Oligomenore
f) Sindrom pramenstruasi
a) Nyeri akut
kesehatan wanita.
11
b) Nyeri kronis
3) Kista ovarium
ultrasonografi.
dari 50 tahun.
5) Kista vagina
vagina yang berisi cairan atau bahan semi padat (Nugroho, 2012).
2. Kista Ovarium
a. Pengertian
berlapis epitel dan cairan atau semi cairan dengan berbagai bentuk,
permukaanya bisa rata, halus, licin, dan ada yang dapat di gerakan
abnormal yang tumbuh tak hanya di indung telur (ovarium) atau ujung-
(Chyntia, 2009).
12
kadar hormone yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan
b. Etiologi
kista, meliputi :
banyak lemak dan kurang serat, zat tambahan pada makanan, kurang
2) Faktor genetik.
sekitar 10% dari kista ovarium yang terdeteksi pada stadium awal,
abdomen.
13
6) Lelah
1) Kista folikel
robek. Dimana kasus ini paraf jika tedapat nyeri pada panggul. Jika
mens dan siklus mens yang tidak teratur atau terlalu panjang.
infertelitas.
gonadotropine (HCG).
e. Komplikasi
2) Perputaran tangkai
Terjadi pada kista pada usia sebelum menarche dan pada usia diatas
45 tahun.
f. Pemeriksaan penunjang
massa.
endometrial.
g. Penatalaksanaan
salpingooforektomi.
biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat
operasi.
yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien
(Sulistyawati, 2009).
aman dapat tercapai. Selain itu metode ini memberikan pengertian untuk
a. Langkah 1 : Pengkajian
yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien
(Anggraini, 2010).
1) Data Subyektif
suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Pada kasus yang
antara lain :
a) Identitas Pasien
(Anggraini, 2010).
(2) Umur
(Anggraini, 2010).
18
(3) Suku/Bangsa
(Anggraini, 2010).
(4) Agama
(Anggraini, 2010).
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
(7) Alamat
b) Keluhan Utama
merasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri saat haid, sering
ingin buang air besar atau kecil dan teraba benjolan pada daerah
c) Riwayat Haid
d) Status Perkawinan
syah atau tidak, sudah berapa kali menikah, pada umur berapa
f) Riwayat KB
g) Riwayat Kesehatan
(Anggraini, 2010).
20
(Anggraini, 2010).
(3) Istirahat
i) Data Psikologis
2) Data Obyektif
a) Status generalis
composmentis.
(a) Tensi
(Lynn, 2008).
(b) Suhu
(c) Nadi
(d) Respirasi
b) Pemeriksaan Sistematis
(1) Kepala
(a) Rambut
(b) Muka
(c) Mata
(d) Hidung
(e) Telinga
(Alimul, 2006).
24
(Nursalam, 2008).
(2) Leher
(Nursalam, 2008).
(Anggraini, 2010)
(4) Axilla
(Nursalam 2008).
(5) Abdomen
tumor atau benjolan, ada nyeri atau tidak, ada luka bekas
(6) Anogenital
(b) Inspekulo
(Widjanarko, 2011)
(d) Anus
(Nursalam, 2008).
(7) Ekstremitas
c) Pemeriksaan Penunjang
1) Diagnosa Kebidanan
Data Subjektif :
a) Pasien merasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri saat haid,
sering ingin buang air besar atau kecil dan teraba benjolan pada
Data Objektif :
b) Kesadaran : Composmentis
bagian bawah
2) Masalah
Pada kasus kista ovarium masalah yang dihadapi pasien yaitu pasien
(Chyntia, 2009).
3) Kebutuhan
(Prawirohardjo, 2011).
d. Langkah 4 : Antipasi
yang diberikan yaitu kolaborasi dengan dokter bedah, bila tidak terjadi
e. Langkah 5 : Perencanaan
meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap
1) Pre Operasi
tindakan histerektomi.
2) Post Operasi
f. Langkah 6 : Pelaksanaan
setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh ke dua belah pihak yaitu
bidan dan pasien, agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena pasien
(Chyntia, 2009).
g. Langkah 7 : Evaluasi
2) Kesadaran : Composmentis
meliputi :
S : Subyektif
O : Obyektif
hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
A : Assesment
kolaborasi
P : Planning
Vamey.
C. Landasan Hukum
praktek bidan. Dalam kasus ini pelayanan kebidanan sesuai dengan pasal 12
yang isinya :
Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan menggunakan
(Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini dilakukan pada ibu dengan gangguan
Subyek studi kasus adalah orang yang akan dijadikan subjek untuk
dilakukan studi kasus (Notoatmodjo, 2010). Yang akan menjadi subyek studi
kista ovarium.
data kasus diambil (Notoatmodjo, 2010). Waktu studi kasus ini dilaksanakan
33
34
data. Instrumen yang penulis pakai dalam pengambilan data adalah format
asuhan kebidanan pada ibu dengan gangguan reproduksi dan lembar status
1. Data primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
tenaga kesehatan.
c. Observasi
lain meliputi, melihat, mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang
perut bagian bawah, nyeri saat haid dan hasil pemeriksaan penunjang.
2. Data sekunder
a. Studi dokumentasi
ini contohnya yaitu status / catatan pasien, rekam medik di RSUD dr.
Moewardi Surakarta.
37
b. Studi kepustakaan
berikut :
2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan dan observasi pra operasi
b. Kapas alkohol
c. Kapas kering
d. Bengkok
b. Buku tulis
c. Bolpoint
BAB IV
Ruang : Mawar 1
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Surakarta
1) Keluhan utama
merasakan ingin buang air kecil dan besar serta teraba benjolan pada
daerah perut sejak 3 hari yang lalu yaitu tanggal 8 Mei 2014.
38
39
2) Riwayat menstruasi
merah.
3) Riwayat perkawinan
tahun dengan suami umur 24 tahun, lama menikah 4 tahun dan sudah
6) Riwayat penyakit
ringan.
mmHg.
41
dan gonorhoe.
Ibu mengatakan baik dari pihak suaminya atau pun dari pihak
e) Riwayat operasi
a) Pola nutrisi
sendok, jenis nasi sayur, lauk tahu dan minum 1 gelas air
b) Pola eliminasi
jernih
c) Pola istirahat
8 jam sehari.
nyaman.
d) Personal hygiene
e) Pola aktivitas
lainnya.
f) Pola seksual
8) Data psikososial
Ibu mengatakan saat ini merasa cemas dengan keadaan yang sedang
dialaminya.
1) Status generalis
b) Kesadaran : Composmentis.
R : 18 x/menit S : 370C.
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala
rontok.
(3) Mata
ada benjolan.
ada serumen.
berdarah.
b) Leher
kelenjar gondok.
kelenjar limfe.
45
(2) Mammae
(3) Axilla
d) Abdomen
bagian bawah.
operasi.
e) Anogenital
iritasi.
kelenjar bartholini.
(2) Inspekulo
nyeri goyang.
segar.
goyang.
infeksi.
(4) Anus
f) Ekstremitas
3) Pemeriksaan penunjang
Hematokrit : 34 % Normal : 35 45 %
Golongan darah :A
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data dasar
Data subjektif
keguguran.
6) Ibu mengatakan sering ingin buang air besar dan air kecil.
Data objektif
2) Kesadaran : Composmentis.
R : 18 x/menit S : 370C
4) TB : 156 cm
5) BB : 54 kg
b. Masalah
c. Kebutuhan
Memberi dukungan moril dan spiritual kepada ibu agar tidak cemas
4. Antisipasi
cara operasi.
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
b. Pukul 10.15 WIB menjelaskan pada ibu tentang keadaannya saat ini.
Mei 2014.
500 mg / 8 jam.
tindakan.
7. Evaluasi
Kesadaran : composmentis
R : 18 x/menit S : 370C
2014.
52
DATA PERKEMBANGAN I
Subjektif
1. Ibu mengatakan masih lemah dan merasakan nyeri pada luka bekas
operasi.
kiri.
Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 18 x/menit S : 36,70C
4. Abdomen : Tampak luka post operasi tertutup perban dan bising usus (+)
5. Ekstremitas atas simetris, tidak ada oedema, pada tangan sebelah kanan
tidak oedema
Assesment
ovarium.
53
Planning
1. Pukul 17.10 WIB mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu.
4. Pukul 17.40 WIB menganjurkan ibu untuk berpuasa 5 jam atau sebelum
flatus.
500 mg / 8 jam.
Evaluasi
Kesadaran : composmentis
R : 18 x/menit S : 36,50C
7. Ibu belum diperbolehkan makan dan minum sebelum flatus dan ibu sudah
kencing 2 kali.
54
DATA PERKEMBANGAN II
Subjektif
2. Ibu mengatakan sudah flatus tanggal 10 Mei 2014 pukul 23.00 WIB.
4. Ibu mengatakan sudah minum dan makan menu dari rumah sakit.
Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 20 x/menit S : 36,50C
5. Ekstremitas atas simetris, tidak ada oedema, pada tangan sebelah kanan
tidak oedema
Hemoglobin : 11 gr%
Hematokrit : 35%
Golongan darah :A
Assesment
ovarium hari ke 2
Planning
tiap 4 jam.
dengan makan makanan sesuai kebutuhan yang telah disedia rumah sakit.
5. Pukul 07.45 WIB Melakukan medikasi luka jahitan post operasi dengan
6. Pukul 08.05 WIB Memberikan terapi obat sesuai advis dokter yaitu injeksi
/ 8 jam.
Evaluasi
Kesadaran : Composmentis
R : 20 x/menit S : 36,50C
kateter + 300 cc
3. Ibu sudah makan 1 piring bubur nasi, 1 mangkok sayur, telur, buah pisang
dan minum air putih) jam 09.00 WIB dari rumah sakit
5. Medikasi sudah dilakukan, keadaan luka masih basah dan tidak ada pus
Subjektif
Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 22 x/menit S : 36,70C
5. Ekstremitas atas simetris, tidak ada oedema, pada tangan sebelah kanan
tidak oedema
Hemoglobin : 11 gr%
Hematokrit : 35%
Golongan darah :A
58
Assesment
ovarium hari ke 3
Planning
1. Pukul 07.40 WIB menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi
2. Pukul 07.50 WIB melakukan medikasi luka jahitan post operasi dengan
4. Pukul 08.10 WIB meminta ibu meminum terapi obat dari dokter
6. Pukul 08.30 WIB melaksanakan advis dokter untuk melepaskan infus dan
dower kateter
Evaluasi
2. Medikasi sudah dilakukan, keadaan luka agak kering dan tidak ada pus
Kesadaran : Composmentis
R : 22 x/menit S : 36,70C
DATA PERKEMBANGAN IV
Subjektif
2. Ibu mengatakan sudah makan makanan dari rumah sakit dan tidak ada
pantangan makanan
6. Ibu mengatakan sudah BAB dan BAK di kamar mandi dan sudah tidak ada
keluhan
Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 24 x/menit S : 36,40C
Assesment
ovarium hari ke 4
Planning
2. Pukul 08.50 WIB menjelaskan pada ibu bahwa luka jahitan operasi sudah
mulai membaik.
3. Pukul 09.00 WIB menjelaskan kepada ibu untuk menjaga luka tetap kering
selama dirumah
4. Pukul 09.10 WIB menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi
5. Pukul 09.20 WIB memberikan terapi obat sesuai advis dokter untuk
dibawa pulang
b. Vitamin C 10 2x1
c. Cefadroxil 10 2 x1
6. Pukul 09.30 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 4 hari lagi
Evaluasi
DATA PERKEMBANGAN V
Subjektif
2. Ibu mengatakan luka jahitan sudah kering dan tidak ada rasa nyeri
Objektif
2. Kesadaran : composmentis
R : 22 x/menit S : 36,50C
4. Keadaan luka : kering, tidak ada pus dan tertutup kasa steril
Assesment
ovarium hari ke 8
Planning
1. Pukul 09.40 WIB mendampingi dokter melakukan heating aff post operasi
2. Pukul 09.50 WIB menganjurkan ibu untuk merawat luka agar tetap kering.
3. Pukul 10.00 WIB menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi
Asam mefenamat 15 3 x 1
63
Vitamin C 10 2x1
Cefadroxil 10 2 x1
Evaluasi
B. PEMBAHASAN
kebidanan ini penulis akan menguraikan kesenjangan antara teori dan kasus
1. Pengkajian
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Pada kasus yang diambil
kista ovarium pasien merasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri saat
haid, sering ingin buang air besar atau kecil dan teraba benjolan pada
daerah perut. Pola seksual terganggu pada penderita kista ovarium karena
mengalami nyeri saat senggama (Chyntia, 2009). Data objektif adalah data
kasus kista ovarium terdapat nyeri perut bagian bawah. Pada pemeriksaan
pada kasus kista ovarium dilakukan pemeriksaan pap smear dan CT-scan
(Chyntia, 2009).
mengalami nyeri pada perut bagian bawah, merasakan ingin buang air
kecil dan besar serta teraba benjolan pada daerah perut sejak 3 hari yang
65
lalu yaitu tanggal 8 Mei 2014, sedangkan pada data objektif didapatkan
abdomen didapatkan hasil ada benjolan didalam rongga abdomen dan ada
nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pengeluaran pervaginam berupa
papsmear dengan hasil negatif yaitu tidak adanya sel-sel servik yang
2. Interpretasi Data
(Varney, 2007). Pada kasus kista ovarium masalah yang dihadapi pasien
dengan melakukan analisa data (Varney, 2007). Pada kasus kista ovarium
adalah ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah dan teraba benjolan
spiritual kepada ibu agar tidak cemas dengan keadaannya dan agar ibu
lebih tenang.
teori dan kasus yang ada di lapangan yaitu pada kasus masalah yang
timbul adalah ibu merasakan nyeri pada perut bagian bawah dan teraba
3. Diagnosa Potensial
potensial pada kasus kista ovarium yang mungkin terjadi yaitu terjadi
mungkin terjadi yaitu kanker ovarium, sehingga pada langkah ini penulis
tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di
lapangan.
67
4. Tindakan Segera
tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau
dokter bedah, bila tidak terjadi keganasan bisa diobati secara operasi atau
kista atau operasi dan diberi obat-obat anti kanker (Chyntia, 2009).
5. Rencana Tindakan
a. Pre Operasi
tindakan histerektomi.
b. Post Operasi
observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu, jelaskan pada ibu
teori dan kasus yang ada di lapangan yaitu pada kasus diberikan informed
consent pada keluarga dan anjurkan ibu untuk berpuasa sedangkan pada
abdomen atau tehnik relaksasi nafas dalam dan lakukan perawatan post
6. Pelaksanaan
teori dan kasus yang ada di lapangan yaitu pada kasus memberikan
kompres hangat pada abdomen atau tehnik relaksasi nafas dalam dan
7. Evaluasi
kista ovarium telah teratasi dengan cara operasi histerektomi dan tidak ada
operasi sudah dilepas sesuai advis dokter, keadaan luka sudah kering dan
tidak ada pus. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya
PENUTUP
tahun dengan kista ovarium di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang meliputi :
A. KESIMPULAN
kebidanan menurut Varney pada Ny. S dengan kista ovarium, maka penulis
mengambil kesimpulan :
1. Pengkajian pada kasus Ny. S dengan kista ovarium keluhan utamanya ibu
mengalami nyeri pada perut bagian bawah, merasakan ingin buang air
kecil dan besar serta teraba benjolan pada daerah perut sejak 3 hari yang
lalu yaitu tanggal 8 Mei 2014, sedangkan pada data objektif didapatkan
abdomen didapatkan hasil ada benjolan didalam rongga abdomen dan ada
nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pengeluaran pervaginam berupa
papsmear dengan hasil negatif yaitu tidak adanya sel-sel servik yang
ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah dan teraba benjolan serta
71
72
USG.
ovarium.
operasi.
tanda-tanda vital ibu, jelaskan pada ibu tentang keadaannya saat ini,
jam, kolaborasi dengan dokter untuk melakukan tindakan dan anjurkan ibu
sudah dilepas sesuai advis dokter, keadaan luka sudah kering dan tidak ada
pus.
73
8. Pada kasus ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan
kasus yang ada di lapangan yaitu pada interpretasi data, perencanaan dan
pelaksanaan.
pada tanggal 10 Mei 2014 serta beri dukungan moral dan spiritual
B. SARAN
sebagai berikut :
1. Bagi Profesi
2. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
3. Bagi Pasien
bila mengenali tanda bahaya, menjaga kebersihan diri sendiri dan dapat
Alimul, H. AA. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Varney, H. 2006. Varneys Midwiffery Text Book Third Edition. London. James
and Barbell Publisher.