id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat dibungkus oleh suatu kapsul yang terdiri dari kolagen,
lain yaitu zona preprostatik sfingter dan zona anterior. Klinis dari zona
tersebut adalah pada zona transisional dimana pada zona inilah Benign
bawah sejajar dengan uretra dan memberikan suplai darah pada zona
(Muruve, 2013).
yaitu sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang berasal dari pleksus
tonus dari otot polos prostat, kapsul prostat maupun leher kandung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Eroschenko, 2008).
semu. Namun di daerah lain epitel dapat berbentuk gepeng atau kuboid
(Eroschenko, 2008).
otot polos dengan campuran serat kolagen dan elastik yang tersebar di
cairan encer yang terdiri dari asam sitrat, fosfatase asam, amilase dan
terdiri dari 93% asam amino dan 7% karbohidrat. PSA disintesis dan
disekresikan oleh sel epitel (Malati et al., 2006). PSA berfungsi untuk
dilihat dari adanya peningkatan jumlah sel epitel dan sel stroma pada
bahwa peningkatan jumlah sel epitel maupun sel stroma pada kelenjar
itu, hormon androgen, hormon estrogen, interaksi antara sel stroma dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Hormon androgen
dalam sel prostat, testosteron akan diubah menjadi DHT oleh suatu
2008).
2) Hormon estrogen
2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) Growth Factor
proliferasi sel dengan proses apoptosis sel yang pada akhirnya dapat
5) Neurotransmiter
1) Usia
kurang lebih 0,6 ml pada kelenjar prostat. Pada pria berusia lanjut,
Purnomo, 2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) Hiperinsulinemia
c) Insulin
4) Dislipidemia
5) Genetik
lain. Hal ini berkaitan dengan komposisi gen yang terdapat di dalam
6) Diet
7) Merokok
kelenjar prostat. Oleh karena itu, sampai saat ini hubungan antara
8) Hipertensi
volume prostat melalui MRI lebih akurat namun pencitraan ini masih
(Shetty, 2015).
volume prostat:
Keterangan:
H : height (tinggi/anteroposterior)
W : width (lebar/transversal)
L : length (panjang/cephalocaudal)
a. Pengertian
commit
Pembesaran Prostat Jinak (PPJ)to adalah
user suatu pembesaran prostat non-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Sembulingam, 2012).
kurang tepat karena perubahan yang terjadi pada kelenjar ini adalah
b. Etiologi
c. Patofisiologi
1) Gambaran klinis
gejala LUTS menjadi 3 derajat, yaitu (1) ringan: skor 0-7, (2)
sedang: skor 8-19, dan (3) berat: skor 20-35 (American Urological
Association, 2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Pemeriksaan penunjang
e. Penatalaksanaan
hal yaitu usia, sifat dan berat gejala yang dialami, akibat pada kualitas
(Purnomo, 2011).
untuk skor 8-19, dan terapi pembedahan untuk skor 20-35 (Paolone,
2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Diabetes Mellitus
a. Pengertian
1) DM tipe 1
2) DM tipe 2
3) Gestational diabetes
masa kehamilan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Glukosa darah puasa atau fasting plasma glucose 126 mg/dl, atau
3) Glukosa darah post prandial atau 2-h plasma glucose 200 mg/dl,
atau
4) HbA1c 6,5%
sangat berperan yaitu hormon insulin dan glukagon. Kedua hormon ini
pankreas yang lebih aktif adalah sel dimana sel ini akan mensekresi
Mellitus. Penyakit ini ditandai dengan kadar glukosa darah puasa 126
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
insulin yang baru saja disintesis maupun yang telah disimpan dalam sel
penutupan kanal K+- ATP dependen. Hal ini terjadi karena proses
Selain faktor usia dan hormon, salah satu faktor risiko lain yang
dengan adanya hiperglikemia atau kadar glukosa dalam darah yang tinggi
serta resistensi insulin (Breyer dan Sarma, 2014). Glukosa darah yang
struktur yang mirip dengan insulin (Kemp, 2011). Hormon ini memiliki
pertumbuhan pada target sel harus berikatan dengan reseptor IGF yang
dapat berikatan dengan reseptor IGF dan memasuki sel prostat. Hal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Perubahan hormonal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Faktor risiko BPH:
Usia
Hormon androgen
Genetik
Hipertensi
Dislipidemia
Obesitas, BMI
Merokok
Diet
Diabetes
insulin (hiperinsulinemia)
aktivitas
aktivitas Perubahan DHT
Saraf
sinyal IGF Hormonal
simpatis
proliferasi
sel kelenjar
prostat
Volume
prostat
BPH/ LUTS
Keterangan:
: diteliti : diteliti
C. Hipotesis
volume prostat lebih besar daripada pasien Benign Prostate Hyperplasia tanpa
commit to user