Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS INDONESIA

EVALUASI KEEKONOMIAN SUATU PROYEK LAPANGAN GAS


KULIAH EKSPLORASI DAN PRODUKSI HIDROKARBON

GROUP 2
Akbar Hasani
Cipta Widya
G.M. Widhi Kusuma
Ichwan Sangiaji R. S.
Samuel Edo Pratama

CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT


ENGINEERING FACULTY
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2014
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................2
DAFTAR TABEL....................................................................................................2
BAB I KEEKONOMIAN PROYEK.......................................................................3
1.1 Data-data yang Diketahui..............................................................................3
1.2 Production Rate..............................................................................................4
1.3 Cash Flow......................................................................................................6
1.4 Perhitungan Government and Contractor Take..............................................9
1.5 Analisis Profit.................................................................................................9
1.6 Kesimpulan dan Saran.................................................................................12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Variasi Laju Produksi Lapangan Offshore X 5


Gambar 1.2 Alur Pembagian Hasil Antara Pemerintah Dengan Kontraktor 6
Gambar 1.3 Accumulative Cash Flow Proyek Lapangan Gas X 6
Gambar 1.4 Laju Produksi terhadap IRR dan PP 11

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Detail data-data yang Diketahui untuk Perhitungan 4


Tabel 1.2 Laju Produksi Lapangan Offshore X 5
Tabel 1.3 Cash Flow 7
Tabel 1.4 Government dan Contactor Take Calculation 27
Tabel 1.5 Nilai IRR, NPV dan PP pada Laju Produksi Awal 50
Tabel 1.6 Perhitungan Analisis Profit 59

2 Universitas Indonesia
BAB I
KEEKONOMIAN PROYEK

Pada dasarnya dalam mengevaluasi suatu keekonomian dari proyek, maka


kita nantinya akan menentukan apakan proyek kita akan menghasilkan laba atau
malah merugikan bagi kita. Sebelum menentukan hal tersebut maka sebelumnya
kita harus mengetahui komponen biaya apa saja yang diperlukan dalam
menjalankan proyek tersebut, mulai dari captital investment yang dibutuhkan
sampai dengan biaya operasi yang harus dikeluarkan dalam memproduksi proyek
kita dalamn satuan waktu tertentu. Kemudian ketika semua komponen biaya yang
kita butukan maka dengan demikian kita bisa membuat analisa cash flow dari
proyek tersebut mulai dari proyek dimulai sampai dengan akhir dari umur manfaat
proyek tersebut. Dengan adanya cash flow tersebut maka kita kemudian bisa
menentukan dan menganalisa kedepannya proyek kita akan untuk atau tidak
dengan melihat paling tidak dua parameter yaitu IRR (Internal Rate of Return)
dan PP (Payback Period).

1.1 Data-data yang Diketahui


Plan of Development (POD) dari sebuah lapangan gas X lepas pantai
dengan kapasitas 1,5 mpta (juta ton per tahun) dengan umur manfaat selama 30
tahun, diketahui data-data berikut:
a. Biaya Modal dan Biaya Operasi
Exploration : 1000 MM$
Development Wells : 277 MM$
Sub-sea : 404 MM$
Logistic : 120 MM$
FLNG : 2500 MM$
Total CAPEX : 3996 MM$
Opex : 150 MM$/years
b. Product Price
Harga LNG : 10 USD/MMBtu
Kondensate : 90 USD/bbl
CGR : 7 bbl/MMscfd
c. Rate
Loan Interest Rate : 8%
Discount Rate : 10%

3 Universitas Indonesia
Tabel 1.1 Detail data-data yang Diketahui untuk Perhitungan

Gas Reserve (BCF) 2463,75


Production Rate (MMSCFD) 710
Investation Cost MM$ 3996
Operational Cost MM$/year 150
DMO (%) 25%
FTP (%) 20%
Gas Price ($/MMBTU) 10
Investment Credit (%) 17%
Equity (Contractor/Govn) 52/48

Nilai Gas reserve atau cadangan diatas didapatkan dengan cara


mengkonversi nilai yang telah diketahui yaitu 1,5 mpta menjadi bcf dengan factor
konversi yaitu 1 tpa adalah setara dengan 135-150 MMBtu. Kemudian untuk laju
produksi pada tabel diatas adalah ditentukan sendiri oleh kelompok kami dengan
menyesuaikan cadangan yang dimilki oleh lapangan gas tersebut. Data-data lain
pada tabel diatas didapatkan dari kebijakan pemerintah ataupun informasi yang
ada dan teraktual saat ini.

1.2 Production Rate


Pada sub-bab ini kita menentukan laju produksi dari lapangan gas yang
kita miliki. Laju produksi yang kita tentukan pada akhirnya sampai dengan tahun
ke 30 (akhir dari umur manfaat lapangan) tidak boleh melebihi data cadangan gas
yang telah diketahui pada soal diatas. Sehingga kita harus menentukan serta men-
trial error sedemkian sehingga kita mendapatkan nilai laju produksi yang optimal
namun tidak melebihi cadangan gas yang kita punyai serta akan menghasilkan
nilai keuntungan yang maksimal.
Tabel 1.2 Laju Produksi Lapangan Offshore X

Year Range Annual Production


0-1 54750 MMSCF
1-2 118625 MMSCF
2-3 133225 MMSCF
3-4 142350 MMSCF
4-20 1168000 MMSCF

4 Universitas Indonesia
20-21 146000 MMSCF
21-22 118625 MMSCF
22-23 100375 MMSCF
23-24 82125 MMSCF
24-25 63875 MMSCF
25-26 45625 MMSCF
26-27 27375 MMSCF
27-28 14600 MMSCF
28-29 7300 MMSCF
29-30 1825 MMSCF
Total 4509575 MMSCF

Berdasarkan data diatas bisa kita lihat bahwa ketika dengan skenario diatas maka
menghasilkan produksi selama 50 tahun adalah lebih kecil dari jumlah cadangan
yang kita miliki. Berikut merupakan grafik yang menunjukan variasi laju produksi
dari lapangan migas tersebut.

450
400
350
300
250
(Prod. Rate
200
MMSCFD/y)
150
100
50
0

Year

Gambar 1.1 Variasi Laju Produksi Lapangan Offshore X


1.3 Cash Flow
Pada sub-bab ini kita membuat suatu tabel yang berisikan pengeluaran dan
pendapatan kita selama 30 tahun yang disajikan dalam bentuk tabel pengeluaran
dan pemasukan tahunan dari lapangan gas yang kita miliki. Untuk hal terkait
pendapatan maka nilai harga produkdan rate dari lapangan miogas tersebut

5 Universitas Indonesia
menyesuaikan dengan data yang sudah dijelaskan diatas. Kemudian berikut
merupakan alur pembagian hasil antara pemerintah dengan kontraktor.

Gambar 1.2 Alur Pembagian Hasil Antara Pemerintah Dengan Kontraktor

Detail dari cash flow akan disajikan pada tabel dibawah ini, berikut merupakan
accumulative cash flow dari proyek lapangan gas X tersebut.
$1,000,000,000.00

$-

$(1,000,000,000.00)

Cumulative PW $(2,000,000,000.00)

$(3,000,000,000.00)

$(4,000,000,000.00)

$(5,000,000,000.00)
Year

Gambar 1.3 Accumulative Cash Flow Proyek Lapangan Gas X

6 Universitas Indonesia
Tabel 1.3 Cash Flow

Year 1 2 3 4-20 21 22
491.940.00 1.065.870.00 1.197.054.00 1.279.044.00 1.311.840.00 1.065.870.00
Dry Gas Lifting (Gross Revenue) 0 0 0 0 0 0
FTP 98.388.000 213.174.000 239.410.800 255.808.800 262.368.000 213.174.000
393.552.00 1.023.235.20 1.049.472.00
852.696.000 957.643.200 852.696.000
Gross Revenue After FTP 0 0 0
121.875.00
136.875.000 146.250.000 150.000.000 121.875.000 150.000.000
56.250.000 0
Cost
79.920.000 79.920.000 79.920.000 79.920.000 79.920.000 79.920.000 79.920.000
Recovery
144.958.32
162.799.344 173.949.984 178.410.240 144.958.320 316.678.176
66.903.840 0
203.073.84
Total Recoverable 346.753.320 379.594.344 400.119.984 408.330.240 346.753.320
0
190.478.16
Equity to Be Split 505.942.680 578.048.856 623.115.216 641.141.760 505.942.680
0
Contractor 263.090.19
300.585.405 324.019.912 333.393.715 263.090.194 684.431.604
Share 99.048.643 4
110.850.48
124.493.616 133.020.576 136.431.360 110.850.480 242.165.664
51.161.760 0
138.563.10
155.617.020 166.275.720 170.539.200 138.563.100 302.707.080
63.952.200 0
12.790.440 27.712.620 31.123.404 33.255.144 34.107.840 27.712.620 60.541.416
408.048.51 1.001.109.78
463.384.749 497.969.896 511.803.955 408.048.514
165.952.483 4 0
73.019.093 179.541.34 203.889.290 219.106.754 225.193.740 179.541.346 440.488.303
6

7 Universitas Indonesia
0 0 0 0 0 0 0
26.029.551 83.548.848 96.696.116 104.913.158 108.199.975 83.548.848 243.943.301
430.302.16
229.103.391 8 476.290.460 505.033.142 516.530.215 430.302.168 790.541.477
242.852.48
91.429.517 6 277.463.451 575.151.080 627.063.691 631.783.020 631.783.020
102.323.52
47.226.240 0 114.917.184 204.647.040 221.963.328 223.537.536 223.537.536
110.850.48
Indonesia
51.161.760 0 124.493.616 221.700.960 240.460.272 242.165.664 242.165.664
Share
179.541.34
73.019.093 6 203.889.290 401.718.670 437.257.501 440.488.303 440.488.303
0 0 0 0 0 0 0
635.567.83 1.403.217.75 1.526.744.79 1.537.974.52 1.537.974.52
262.836.609 2 720.763.540 0 2 3 3
Tabel 1.3 Cash Flow (cont)

Year 23 24 25 26 27 29 30
Dry Gas Lifting (Gross Revenue) 901.890.000 737.910.000 573.930.000 409.950.000 245.970.000 65.592.000 16.398.000
FTP 180.378.000 147.582.000 114.786.000 81.990.000 49.194.000 13.118.400 3.279.600
Gross Revenue After FTP 721.512.000 590.328.000 459.144.000 327.960.000 196.776.000 52.473.600 13.118.400
Current Year OC 103.125.000 84.375.000 65.625.000 46.875.000 28.125.000 7.500.000 1.875.000
Cost
Recovery Depreciation 79.920.000 79.920.000 79.920.000 79.920.000 79.920.000 79.920.000 79.920.000
Investment Credit 122.657.040 100.355.760 78.054.480 55.753.200 33.451.920 8.920.512 2.230.128
Total Recoverable 305.702.040 264.650.760 223.599.480 182.548.200 141.496.920 96.340.512 84.025.128
Equity to Be Split 415.809.960 325.677.240 235.544.520 145.411.800 55.279.080 -43.866.912 -70.906.728
Contractor Contractor Equity Share 216.221.179 169.352.165 122.483.150 75.614.136 28.745.122 -22.810.794 -36.871.499

8 Universitas Indonesia
Contractor Equity Share from FTP 93.796.560 76.742.640 59.688.720 42.634.800 25.580.880 6.821.568 1.705.392
Gross Dom. Req. 117.245.700 95.928.300 74.610.900 53.293.500 31.976.100 8.526.960 2.131.740
Dom. Req. Adj. 23.449.140 19.185.660 14.922.180 10.658.700 6.395.220 1.705.392 426.348
Taxable Share 338.878.219 269.707.925 200.537.630 131.367.336 62.197.042 -13.890.282 -34.641.371
Share
Gov. Tax. Entitlement 149.106.416 118.671.487 88.236.557 57.801.628 27.366.698 -6.111.724 -15.242.203
Carry Forward Interest 0 0 0 0 0 0 0
Net Contractor Share 67.114.763 50.680.678 34.246.593 17.812.508 1.378.423 -16.699.070 -21.629.296
Total Contractor Share 372.816.803 315.331.438 257.846.073 200.360.708 142.875.343 79.641.442 62.395.832
Gov. Equity Share 199.588.781 156.325.075 113.061.370 69.797.664 26.533.958 -21.056.118 -34.035.229
Gov. Equity Share from FTP 86.581.440 70.839.360 55.097.280 39.355.200 23.613.120 6.296.832 1.574.208
Indonesia Domestic Req. 93.796.560 76.742.640 59.688.720 42.634.800 25.580.880 6.821.568 1.705.392
Share Gov. Tax. Entitlement 149.106.416 118.671.487 88.236.557 57.801.628 27.366.698 -6.111.724 -15.242.203
Carry Forward Interest 0 0 0 0 0 0 0
Total Indonesia Share 529.073.197 422.578.562 316.083.927 209.589.292 103.094.657 -14.049.442 -45.997.832

9 Universitas Indonesia
1.4 Perhitungan Government and Contractor Take
Perhitungan ini dilakukan untuk menentukan dari keuntungan atau laba
yang diterima oleh pemerintah dan juga kontraktor. Secara umumnya
(berdasarkan rule of thumb) nilai yang optimal adalah 70:30 dengan 70% unttuk
pemerintah.

Tabel 1.4 Government dan Contactor Take Calculation

Year Gov. Take Con. Take


1 262.836.609 229.103.391
2 635.567.832 430.302.168
3 720.763.540 476.290.460
4 774.010.858 505.033.142
5 795.309.785 516.530.215
21 795.309.785 516.530.215
22 635.567.832 430.302.168
23 529.073.197 372.816.803
24 422.578.562 315.331.438
25 316.083.927 257.846.073
26 209.589.292 200.360.708
27 103.094.657 142.875.343
28 28.548.412 102.635.588
29 (14.049.442) 79.641.442
30 (45.997.832) 62.395.832
TOTA 18.097.933.7 12.385.948.2
L 92 08
% 59,4% 40,6%

Berdasarkan perhitungan diatas maka bisa kita lihat bahwa nilai pembagian
hasilnya adalah 60:40, tidak sesuai dengan nilai yang ditetapkan. Padahal
kontraktor hanya bisa dapat 30 sedangkan dengan perhitungan diatas
mendapatkan sebanyak 40. Maka harusnya ditinjau ulang lagi perhitungan
ekonomi yang kita lakukan.

1.5 Analisis Profit


Berdasarkan data dengan cash-flow diatas bisa kita hitung komponen yang
menentukan suatu proyek menjadi bernilai menarik dalam segi ekonomi atau
tidaknya yaitu nilai IRR, PP dan NPV. Kemudian untuk melihat sensitivitas dari

10 Universitas Indonesia
ketiga nilai diatas maka akan divariasikan nilai laju produksi sehingga bisa kita
lihat variasi nilai ketiga parameter ekonomi diatas terhadap laju produksi.

Tabel 1.5 Nilai IRR, NPV dan PP pada Laju Produksi Awal

Parameter Nilai
Internal Rate of Return 10,887%
Net Present Value 294.398.351
PayBack Period 12,51

Kemudian untuk melihat analisis keuntungan yang didapatkan pada


proyek lapangan gas ini maka kita melihat variasi laju produksi dari gas tersebut.
Dengan demikian nantinya kita akan mengetahui nilai keuntungan terhadap nilai
IRR dan PP kita. Untuk laju produksi yang berbeda, maka akan menghasilkan
komponen biaya investasi yang berbeda sehingga kita perlu menghitung terlebih
dahulu perubahan dari komponen biaya tersebut. Untuk komponen biaya tersebut
ada dua yaitu capital investment dan operating cost. Keduanya perubahannya
berbeda, jika untuk capital investment maka menggunakan seventh ten rule
sedangkan untuk operating cost menggunakan linear rule. Berikut merupakan
persamaan yang digunakan:
0,7
Laju Produksi 1 Capex 1 Opex 1
= (
Laju Produksi 2 Capex 2 ) =
Opex 2

Dengan demikian kita bisa melakukan perhitungan dan merubah kompnen biaya
dalam excel kita. Berikut merupakan tabel perhitungannya.

Tabel 1.6 Perhitungan Analisis Profit

LajuProduksi(%) Capex(MUSD) OPEX(MUSD/Y) IRR(%) PP(Tahun)


75% 2649,36 112,5 12,32 14,85
90% 3437,62 135 11,4 17,2
95% 3713,66 142,5 11,13 18,44
100% 3996,00 150 10,887 19,23
105% 4284,46 157,5 10,65 20,23
110% 4578,87 165 10,43 21,95
125% 5496,27 187,5 9,85 >30
Dari tabel diatas angka laju produksi sebesar 100% adalah laju produksi yang kita
miliki. Presentasi yang terteta di laju produksi diatas adalah presentasi dari laju

11 Universitas Indonesia
produksi sekarang. Misalkan untuk 75% maka laju produksinya adalah 75% dari
laju produksi yang lapangan gas kita miliki sekaranf. Berikut merupakan grafik
nilai laju produksi terhadap IRR dan PP.

Gambar 1.4 Laju Produksi terhadap IRR dan PP

Berdasarkan grafik pada gambar 1.4 dan tabel 1.6 diatas bisa kita lihat bahwa
perubahan laju produksi yang kita variasikan diatas secara umum tidak
mempengaruhi nilai IRR terlalu besar karena memang variasinya cukup kecil.
Sedangkan terhadap nilai PP, laju produksi ini cukup berpengaruh sekali, bisa kita
lihat bahwa range waktu PP dengan variasi yang kita lakukan adalah sangat besar,
bahkan untuk laju produksi 125% PP nya lebih dari 30 tahun dan untuk 12,5% PP
nya 14,85 tahun. Dengan demikian laju produksi sangat mempengaruhi payback
paeriod dari lapangan gas ini. Namun yang perlu dilihat disini adalah semakin
besar laju produksi maka nilai IRR semakin kecil dan PP semakin besar. Hal ini
menandakan bahwa nilai keekonomian akan berkurang ketika laju bertambah. Hal
ini bisa disebabkan oleh karena mahalnya komponen biaya produksi yang nilainya
akan bertambah seiring dengan bertambahnya laju produksi.

1.6 Kesimpulan dan Saran

12 Universitas Indonesia
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan proyek kita memiliki nilai IRR
10,8% dengan PP nya 19 tahun. Menurut kami tidak terlalu menarik dari
segi ekonomi karena PP nya lebih dari setengah tahun umur proyek.
Nilai keekonomian dari proyek ini jika kita variasikan laju produksinya
sangat sensitif terhadap PP, namun terhadap IRR tidak terlalu signifikan.
Pada perhitungan ini pendapatan terhadap kondesnsat tidak dihitungan,
pada kasus ini asumsinya semua adalah gas methane, jika dihitung akan
menghasilkan nilai keuntungan yang lebih besar. Kedepan perhitungan
sebaiknya memperhitungkan nilai kondensat juga.

13 Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai