PROPOSAL PENELITIAN
A. Identitas Mahasiswa
Nama : xxxx.xxxxxxxx
No. Pokok / NIM : 07 10710 041
Jurusan : Pendidikan MIPA
Program Studi : Pendidikan Biologi
mah : Perumnas Tomalia, Kecamatan Turikale Kabupaten Maros.
C. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dinegara kita, maka
sudah merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk segera menyusun strategi
penyediaan bahan pemenuh kebutuhan hajat hidup masyarakat.
Untuk menentukan jenis tanaman bahan pangan yang akan
dikembangkan, terlebih dahulu harus dipertimbangkan segi kandungan
gizinya, kemudahan untuk diusahakan dan sesuai dengan kondisi ekonomi
masyarakat umumnya. Dari alternatif pemilihan tanaman yang
memungkinkan untuk dikembangkan, tanaman kacang kedelai yang
merupakan salah satu jenis tanaman kacang-kacangan yang cukup memenuhi
persyaratan yang dipertimbangkan tersebut.
Bagi sebagian masyarakat, kacang kedelai sudah tidak asing lagi bagi
mereka. Hampir semua orang pasti sudah mengenal tanaman ini. Dalam
kehidupan sehari-hari kacang kedelai memang peranan yang penting kacang
kedelai sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kecap, tempe dan
tahu. Sering pula dicampur dalam masakan dan minuman.
Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan
sejak 3000 tahun yang lalu di Asia Timur. Ada dua jenis kedelai yang dikenal
di masyarakat yaitu kedelai putih dan kedelai hitam.
Kedelai putih diperkenalkan ke nusantara oleh pendatang dari cina
sejak maraknya perdagangan dengan tiongkok, sementara kedelai hitam
sudah lama dikenal oleh orang penduduk setempat.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati
dunia (Iswara,1985).
Menanam kacang kedelai dapat dilakukan oleh siapapun, baik laki-laki
maupun perempuan, tua maupun muda. Tanaman kacang kedelai dipandang
dari segi kesehatan banyak sekali manfaatnya.
Sekam merupakan bagian dari bulir padi-padian berupa lembaran yang
kering, bersisik dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam.
Sekam dapat dijumpai pada hampir semua anggota rumput-rumputan.
Meskipun pada beberapa jenis budidaya ditemukan pula variasi bulir tanpa
sekam.
Sekam merupakan salah satu pemanfaatan limbah pabrik dari
penggilingan padi yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Sebelum sekam
digunakan dalam campuran tanah sebagai pupuk sebaiknya sekam tersebut
diolah atau dibakar sehingga menjadi abu sekam.
Abu sekam dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko pertanian.
Namun tidak ada salahnya memproduksi sendiri abu sekam untuk keperluan
sendiri bahkan mungkin dapat menjualnya nanti.
Ada dua cara pembuatan abu sekam yaitu :
a. Pembuatan abu sekam dengan cara disangrai
b. Pembuatan abu sekam dengan cara dibakar dalam tong
c. Pembuatan abu alamiah yang berasal dari pabrik penggilingan padi yang
sudah digunakan
Abu sekam tersebut merupakan hasil pembakaran sekam padi (oriza
sativa L) yang dapat diperoleh dari limbah pabrik tempat penggilingan padi.
Dimana padi ini merupakan tanaman pertanian yang banyak terdapat di
Sulawesi Selatan dan hampir seluruh daerah di Indonesia.
Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu Abu sekam
berfungsi untuk mengemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar
tanaman menyerap unsur hara didalamnya, sehingga masih perlu campuran
media lain dalam media tanaman tersebut bagus dicampur dengan pupuk
kompos.
Abu sekam yang berasal dari padi ini sangat kaya akan silica yang
dalam oksidanya dikenal dengan silica dioxide. Tujuan dari pemberian abu
sekam pada suatu tanaman agar pertumbuhan tanaman menjadi baik dan
normal.
Unsur C, H, dan O diudara cukup banyak sehingga orang jarang
mempermasalahkannya. Tetapi tidak demikian halnya dengan 13 unsur kimia
lainnya yang ada dalam tanah zat-zat itu akan habis bila tidak diganti.
Kekurangan zat hara dalam tanah akan menyebabkan tanaman menjadi
kurus, berpenyakit, tidak berbuah, dan tidak tumbuh dengan semestinya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa abu sekam dapat dipakai sebagai
campuran pakan, alas kandang, dicampur tanah sebagai pupuk, dibakar, atau
arangnya dijadikan media tanam. Abu sekam memiliki peranan penting
sebagai media tanam pengganti tanah. Abu sekam bersifat porous, ringan dan
tidak kotor, dan cukup dapat menahan air, penggunaan abu sekam cukup
meluas dalam budidaya tanaman hias maupun sayuran.
Oleh karena itu dalam penelitian ini dicoba untuk mencari alternatif
lain yang relatif lebih murah dan cukup handal. Salah satu diantaranya adalah
penggunaan abu sekam dalam bercocok tanam khususnya pada tanaman
kacang kedelai (Glycine), sebagai limbah yang cukup melimpah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian
mengenai Pengaruh Penggunaan Abu Sekam terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Kedelai.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka permasalahan pokok dalam proposal penelitian ini adalah
Bagaimana pengaruh abu sekam terhadap pertumbuhan tanam kacang
kedelai (Glycine) pada beberapa konsentrasi perlakuan?.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah :
Mengetahui pengaruh abu sekam terhadap pertumbuhan tanaman kacang
kedelai pada beberapa konsentrasi perlakuan.
2. Manfaat Penelitian
a. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca maupun penelitian
tentang pemanfaatan limbah pabrik tempat penggilingan padi yakni abu
sekam sebagai media tanam.
b. Sebagai bahan informasi khususnya bagi para mahasiswa dan masyarakat
tentang pemanfaatan limbah pabrik tempat penggilingan padi sebagai bahan
yang dapat digunakan kembali.
c. Memberikan suatu metode alternatif baru dalam bercocok tanam khususnya
pada tanaman kacang kedelai.
F. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir
1. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Abu Sekam
Abu sekam adalah sekam padi yang dibakar yang berwarna hitam yang
dihasilkan dari pembakaran sekam yang tidak sempurna. (Zainuddin Dwi
Judho P, S.Hut, 2006).
b. Botani Kacang Kedelai (Glycine)
Berdasarkan sistem klasifikasi, tumbuhan, tanaman kacang kedelai
termasuk kelas Dycotyledoneae (berkeping dua). Klasifikasi tanaman kacang
kedelai menurut Adi Sarwanto (2005) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisoo : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosale
Family : Leguminosae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine Soya
Dari beberapa spesies, hanya ada 2 (dua) spesies yang umum
dibudidayakan yaitu kedelai putih dan kedelai hitam.
c. Kandaungan Gizi Kacang Kedelai
Kandungan gizi yang cukup tinggi pada kacang kedelai, berbeda
banyaknya untuk tiap jenis. Adapun kandungan nutrisi kacang kedelai per 100
gram dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Kandungan Gizi pada Tanaman Kacang Kedelai
No Kandungan Gizi Banyaknya
1 Kalori (kal) 286,00
2 Protein (g) 30,20
3 Lemak (g) 15,60
4 Karbohidrat (g) 30,10
5 Kalsium (mg) 196,00
6 Fosfor (mg) 506,00
7 Zat besi (mg) 6,90
8 Vitamin A (si) 95,00
9 Vitamin B1 (mg) 0,93
10 Vitamin C (mg) -
11 Air (g) 20,00
12 Bagian yang dapat dimakan (Bdd)% 100,00
2. Kerangka Pikir
Abu sekam merupakan limbah pabrik penggilingan padi yang berasal
dari kulit biji padi yang telah dibakar, yang dibuat menjadi pupuk abu sekam
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produktivitas dan pertumbuhan
tanaman kacang kedelai.
Bagan Kerangka Pikir Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Terhadap Tanaman
Kacang Kedelai dapat dilihat pada Gambar 1 :
Pemilihan Bibit Unggul
Penyiapan Polybag
3. Hipotesis
Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan, dan tujuan
penelitian, maka dapat dirumuskan hipotes sebagai berikut :
a. Diduga pemberian abu sekam dengan konsentrasi tertentu berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai (Glycine).
G. Metode Penelitian
1) Jenis dan waktu penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian murni yang dilakukan dilahan
terbuka dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu sekam
terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai.
Waktu penelitian ini adalah dilakukan pada bulan April sampai Juni
2011 yang berlokasikan di Perumnas Tumalia Kecamatan Turikale Kabupaten
Maros.
2) Pelaksanaan penelitian
a. Persiapan media tanam
Media yang digunakan berupa polybag yang telah diisikan tanah,
kompos dan abu sekam.
b. Penanaman
Penanaman dilakukan apabila benih telah siap. Benih tersebut ditanam
pada polybag yang sudah diisikan tanah, kompos dan abu sekam.
c. Pemeliharaan
Untuk mendapatkan hasil pertumbuhan yang baik, harus dilakukan
pemeliharaan secara intensif. Pemeliharaan meliputi penyinaran, pemupukan,
penyiangan, dan pemberantasan hama dan penyakit (bila ada).
d. Parameter pengamatan
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah : (1) Tinggi
tanaman, (2) jumlah cabang, dan (3) Jumlah daun. 7 hari setelah tanam maka
pengamatan pertama dilakukan untuk pertumbuhan tanaman dan
pengamatan selanjutnya dilakukan secara berkala dengan kurun waktu satu
kali dalam tiap minggunya.
3) Variabel dan desain penelitian
a. Variabel penelitian
Untuk memberikan pemecahan yang tepat terhadap permasalahan
seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang
pertumbuhan, yaitu dengan melihat pertumbuhan tanaman kacang kedelai
pada medium abu sekam. Dengan mengamati tingkat pertumbuhan tanaman
yakni tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah daun.
b. Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian murni yang bertujuan untuk
membuktikan pengaruh baik dengan abu sekam pada pertumbuhan tanaman
kacang kedelai (Glycine) pada tiap konsentrasi perlakuan yang baik.
Adapun prosedur pelaksanaan ini yaitu melalui tahap :
a. Pembukaan lahan
b. Pemilihan bibit unggul
c. Pemupukan dasar
d. Penyiapan media tanam
e. Penanaman
f. Pengambilan data
g. Hasil pengamatan
4) Definisi Operasional Variabel
a. Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran baik bobot ataupun
tinggi akibat pertumbuhan sel yang semakin banyak. Para ahli biologi
mempertimbangkan bahwa paling sedikit ada empat definisi yang
menyangkut pertumbuhan yakni penggandaan protoplasma, perbanyakan sel,
pertumbuhan ruang, dan pertumbuhan bobot kering.
b. Abu sekam
Abu sekam adalah sekam padi yang sudah dibakar berwarna hitam yang
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna.
5) Instrumen Penelitian
Perlakuan dan perawatan adalah segala sesuatu yang diberikan kepada
objek penelitian dalam penelitian ini. Perlakuan dan perawatan dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang pertumbuhan tanaman
kacang kedelai (Glycine) dengan penggunaan abu sekam sebagai pemupukan.
6) Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman kacang kedelai dengan area
luas penanaman sekitar 10 m x 10 m dengan jumlah 3 larikan, dimana setiap
larikan terdiri dari 6 polybag.
b. Sampel
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah seluruh populasi atau
tanaman kacang kedelai yang ditanami diareal penelitian
7) Rancangan penelitian
Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
yang terdiri dari 6 perlakuan dengan masing-masing 3 kali ulangan.
Gambar Rancangan
D1 Ulangan I
D3
Do
D5
D2
D4
D2
Do
D4
D3
D5
D1
D3
D1
D4
D2
Do
D5
Ulangan II
Ulangan III
PROPOSAL PENELITIAN
DIAN INDRIANI
NIM : 07 10710 041