Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PENGAWASAN DAN DIREKSI PEKERJAAN

3.1.Tugas dan Tanggung Jawab

3.1.1. Tugas dan Wewenang Pengawas

1. Memberikan penjelasan pekerjaan dan mengawasi jalannya

pekerjaan proyek.

2. Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang terjadi dilapangan

sejauh tidak menyimpan dari dokumen yang ada.

3. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan mengenai

pelaksanaan pekerjaan proyek berdasarkan laporan kontraktor

pelaksana, yang kemudian diserahkan kepada pihak owner.

4. Membuat laporan tentang kemajuan proyek, pekerjaan tambahan

dan berita cara penyerahan pekerjaan, yang diserahkan kepada

pihak owner.

5. Memberikan teguran kepada pelaksana lapangan bila pekerjaan

yang dilakukan menyalahi aturan yang ada.

6. Meneliti, menyetujui atau menolak bahan dan contoh material serta

peralatan yang diajukan pelaksana lapangan jika tidak sesuai

dengan yang disyaratkan.

Laporan Kerja Praktek Convention Hall Universitas Bandar Lampung 72


3.1.2. Tugas pengawas lapangan

1. Mengadakan pengawasan dan mengecek pelaksanaan pekerjaan

proyek sesuai dengan rencana gambar dan spesifik teknik.


2. Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan

kelancaran proyek di lapngan.


3. Bekerjasama dengan konsultan untuk mengadakan pengecekan

mutu dan volume pekerjaan.


4. Melaporkan kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam pelaksanaan

dan dirundingkan dengan manajer proyek.


5. Membuat laporan tentang kemajuan pekerjaan.

3.2. Kejadian penting dalam pekerjaan

Kejadian-kejadian yang penting yang pernah dilakukan pada proses

pekerjaan berlangsung diantaranya adalah :

1. Tingginya muka air tanah dilapangan.


2. Pengontrolan pada saat pekerja sedang bekerja apakah pekerjaan

yang dikerjakan sudah sesuai yang dilakukan oleh koordinator

lapangan.
3. Pada saat pengecoran pondasi masih terdapat air yang

menggenang.
4. Pembobokan pedestal besar 30 cm.
5. Pembobokan pedestal besar 15 cm.
6. Penambahan galian sloof pada bagian tengah bangunan.
7. Pemecatan tenaga kerja diakibatkan, pekerjaan yang dilalukan

pekerja tidak sesuai dengan kinerja yang dibutuhkan.


8. Robohnya bekisting batu bata

3.3. Pekerjaan Konstruksi

Beton yang digunakan adalah beton ready mix dan adukan manual dengan

mutu beton K-250. Mutu beton tersebut dibuktikan dengan dilakukannya

Laporan Kerja Praktek Convention Hall Universitas Bandar Lampung 73


pengujian kuat tekan beton dan kuat lentur beton di laboratorium.Baja yang

digunakan adalah profil baja WF dan pipa, untuk profil WF digunakan

WF400.200 dan WF200.100. Panjang baja yang dibeli dari pabrik adalah

6m. Untuk penggunaan panjang baja yang lebih dari 6m, maka baja harus

dipotong dan disambung dengan las.Besi yang digunakan sebagai tulangan

dari pondasi, sloof, balok, kolom dan plat lantai serta keperluan lainnya yang

memerlukan tulangan pada proyek ini menggunakan besi tulangan ulir dan

polos. Diameter besi yang digunakan adalah D19, D16, D10, D12, D8.

3.4. Cara Mengevaluasi Kemajuan Pekerjaan oleh Pengawas

Untuk dapat mengetahui kebenaran pekerjaan, maka perlu dilakukan

beberapa evaluasi kemajuan pekerjaan. Keberhasilan pengawas ditentukan

apabila pekerjaan dapat selesai 100% dengan tepat waktu dan kualitas baik.

Setiap pekerjaan akan dievaluasi kebenarannya berdasarkan :

Kualitas Material Bahan Konstruksi

Kualitas material bahan konstruksi seperti semen, pasir, split, air, dll

harus dievaluasi apakah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada

dalam kontrak kerja. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara

pengamatan visual dan melakukan pengujian laboratorium.

Struktur Konstruksi

Evaluasi struktur konstruksi dilakukan dengan cara pengamatan

visual untuk membandingkan dimensi dan penulangan dari kolom

struktur, balok struktur dan pelat lantai apakah sesuai dengan

gambar kerja yang telah disepakati bersama.

Laporan Kerja Praktek Convention Hall Universitas Bandar Lampung 74


Peralatan Dan Perlengkapan Kerja

Penggunaan peralatan dan perlengkapan kerja akan mempengaruhi

kualitas pekerjaan.

3.4.1. Pengendalian Jadwal Pelaksanaan

Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan

menggunakan alat Bantu Jadwal Pelaksanaan seperti Bar Chart

Schedule, kurva S sebagai indicator terlambat/tidaknya proyek dan

formulir-formulir pengendalian jadwal yang lebih rinci, masing-masing

untuk bahan, alat, maupun subkontraktor. Keterlambatan yang

ditemukan kemudian dibahas dalam rapat-rapat proyek untuk dicari

penyelesaiannya, baik dalam rapat internal proyek dengan mengundang

unsur-unsur proyek yang terlibat termasuk para supplier, subkontraktor

dan para mandor maupun dalam rapat eksternal bersama pemilik

proyek atau pihak yang mewakilinya.

3.4.2. Pengujian bahan

Pengawasan lapangan berhak memerintahkan mengadakan pengujian

pada setiap bahan yang digunakan pada pelaksanaan konstruksi beton

untuk menentukan apakah bahan tersebut mempunyai mutu sesuai

dengan mutu yang telah ditetapkan.

3.4.3. Penyimpanan Bahan-Bahan

Aturan penyimpanan barang-barang adalah sebagai berikut:

Laporan Kerja Praktek Convention Hall Universitas Bandar Lampung 75


a. Bahan semen dan agregat harus disimpan sedemikian rupa untuk

mencegah kerusakan, atau terkontaminasi dari bahan yang

mengganggu.

b. Setiap bahan yang telah terganggu atau terkontaminasi tidak boleh

digunkan untuk pembuatan beton.

c. Pada proyek ini, bahan-bahan dan alat yang digunakan diletakkan

digudang penyimpanan, tempat ini sangat terlindung dari panas,

hujan, maupun kelembapan, setiap semen yang disimpan dilapisi

kayu terlebih dahulu. Sehingga sangat kecil kemungkinan terjadi

kerusakan.

Laporan Kerja Praktek Convention Hall Universitas Bandar Lampung 76

Anda mungkin juga menyukai