Anda di halaman 1dari 4

SCIENCE PAPER

Aplikasi Bioteknologi

SUMBER : http://aichatwins.blogspot.com/2012/05/aplikasi-bioteknologi.html

Bioteknologi dapat diaplikasikan di beberapa bidang antara lain pangan, pertanian,


kesehatan, dan lingkungan.

1. Bidang Pangan

Bidang Contoh Produk Mikroorganisme


Makanan Yogurt Lactobacillus bulgaricus

Keju Lactobacillus lactis


Penicillium cammemberti
Penicillium roqueforti

Tempe Rhizopus sp.

Oncom Neurospora sitophila

Kecap Aspergillus soyae


Saccharomyces rouxii
Pediococcus soyae

Tauco Aspergillus wentii

Tape Aspergillus oryzae


Saccharomyces cerevisiae
Rhizopus sp.

Nata De Coco Acetobacter xyilium

Industri MSG (Monosodium glutamat) Corynebacterium glutamicum

Contoh yang dapat diambil dari implikasi bioteknologi dibidang pangan adalah pembuatan
keju. Pada dasarnya proses pembuatan keju akan melalui lima tahap, yaitu:
1. tahap persiapan susu.
2. koagulasi atau penggumpalan susu menggunakan enzim atau asam yang kelak menghasilkan
curd (bagian susu yang tergumpalkan) serta whey (bagian susu yang berbentuk cairan setelah
curd terbentuk dan dipisahkan).
3. pemisahan whey untuk mendapatkan curd.
4. pengolahan curd.
5. pematangan keju.

Pada tahap persiapan susu, dilakukan penjernihan susu agar susu bebas kotoran,
standarisasi komposisi susu. Juga pasteurisasi (pemanasan pada suhu dan waktu tertentu)
guna membunuh bakteri patogen (kuman yang dapat menyebabkan penyakit) dan bakteri
yang dapat merusak susu.
Pada tahap koagolasi, terdapat 3 cara yaitu:
1. menggunakan enzim salah satu protein yang berkemampuan mempercepat reaksi biologis
yang kemudian disebut sebagai koagulan. Koagulan yang digunakan adalah yang berasal
dari perut sapi muda (anak sapi) yang disebut dengan rennet. Pada saat ini rennet tak hanya
diperoleh dari perut sapi muda melainkan juga perut sapi dewasa, anak kambing, kambing
dewasa, domba dan babi. Koagulan juga ada yang berasal dari mikroorganisme, tumbuh-
tumbuhan dan hasil fermentasi GMO (Genetically-Modified Organism mikroorganisme yang
telah diubah genetiknya).
2. melalui penambahan asam yang dihasilkan bakteri asam laktat (Lactobacillus lactis) ke
dalam susu. Bisa juga asam organik, seperti asam sitrat, asam asetat, asam tartarat, atau whey
yang telah diasamkan. Dari segi kehalalan, perlu dicermati media yang digunakan untuk
pertumbuhan bakterinya, karena biasanya terdiri dari komponen susu dan nutrien lain seperti
ekstrak khamir (yeast extract), mineral, dan vitamin.
3. menggumpalkan susu dengan menggunakan asam dan pemanasan tinggi.

Setelah tahap koagulasi selesai, maka akan menghasilkan curd. Tahap pengolahannya
bergantung tergantung pada jenis keju yang akan dihasilkan. Pada tahap ini dapat dilakukan
penambahan garam atau perendaman dalam larutan garam, penambahan kapang (jamur)
seperti pada pembuatan keju Camembert/Brie, pengepresan (untuk menghasilkan keju Gouda
dan Edam), pemanasan, pengadonan, dan penarikan (stretching) seperti pada pembuatan keju
pasta filata (keju piza atau Mozarella).
Tahap terakhir dalam pembuatan keju adalah tahap pematangan. Untuk beberapa jenis
keju, tahap ini tak dilakukan. Misalnya, keju pasta filata (Mozarella), cottage dan krim.
Dalam tahap pematangan, keju disimpan pada suhu rendah dan kelembaban tinggi. Kisaran
waktu pemeraman 1-2 minggu hingga 8 bulan. Pemeraman bertujuan menumbuhkan dan
menghambat mikroorganisme yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Hal tersebut terkait
dengan pembentukan citarasa serta tekstur yang sesuai keinginan.

2. Bidang Pertanian
Melalui bioteknologi dalam bidang pertanian, dapat dikembangkan varietas-varietas
baru dengan produksi yang lebih tinggi dan lebih bergizi, lebih tahan terhadap serangan hama
dan penyakit, serta terhadap keadaan lain yang merugikan.
Teknologi rekombinasi AND di bidang pertanian ialah untuk menghasilkan tanaman
yang resisten terhadap hama serangga, yakni dengan memanfaatkan bakteri Bacillus
thuringiensis. Bacillus thuringiensis adalah bakteri yang mampu menghasilkan suatu
protein Kristal yang bersifat racun terhadap serangga dan larva berbagai Lepidoptera dan
larva coleoptera, dan tidak beracun terhadap hewan dan manusia.
3. Bidang Medis
Bioteknologi dalam bidang medis mengalami kemajuan sangat pesat. Salah satu
contohnya adalah Bayi tabung. Bayi tabung adalah bayi yang awal proses fertilasinya terjadi
diluar tubuh (invitro) yaitu didalam tabung. Proses pembuatan bayi tabung memang masih
tergolong sulit. Untuk itu sebelum melakukan program bayi tabung, biasanya pasien (suami-
istri) melakukan beberapa rangkaian prosedur dari dokter atau rumah sakit. Sebab, tidak
semua wanita mempunyai sel telur yang subur setiap bulannya. Berikut tahapan-tahapan yang
harus dilakukan:

1. Dokter akan melakukan seleksi pasien terlebih dahulu, apakah masih layak untuk mengikuti
program bayi tabung atau tidak. Bila layak, barulah pasien bisa masuk dan mengikuti
program bayi tabung.
2. Kemudian, dilakukan stimulasi dengan merangsang indung telur si calon ibu untuk
memastikan banyaknya sel telur. Karena secara alami, sel telur hanya satu. Namun untuk bayi
tabung, diperlukan sel telur lebih dari satu untuk memperoleh embrio.
3. Pemantauan pertumbuhan folikel berupa suatu cairan berisi sel telur di indung telur yang bisa
dilihat dengan USG. Pemantau tersebut bertujuan untuk melihat apakah sel telur tersebut
sudah cukup matang untuk dipanen.
4. Menyuntikkan obat untuk mematangkan sel telur yang belum dipanen agar siap.
5. Setelah itu dokter atau tenaga medis akan melakukan proses pengambilan sel telur untuk di
proses di laboratorium.
6. Pengambilan sperma dari suami pada hari yang sama. Bagi suami yang tidak memiliki
masalah dengan spermanya, maka pengambilan sperma umumnya dilakukan dari hasil
masturbasi. Tapi jika ternyata ada masalah dengan sperma atau masturbasi, sperma diambil
dengan cara operasi untuk mengambil sperma langsung dari buah zakar.
7. Baru dilakukan proses pembuahan (fertilisasi) di dalam media kultur di laboratorium untuk
menghasilkan zigot. Zigot tersebut dipelihara di dalam tabung, dan melakukan pembelahan
beberapa kali. Biasanya dipelihara di dalam tabung selama tiga hari hingga berbentuk
blastula.
8. Pada hari keempat, diadakan pemilihan blastula. Blastula yang terpilih
dimasukkan/ditransfer kedalam rahim ibunya. Proses ini disebut implantasi.
9. Penunjang fase luteal untuk mempertahankan dinding rahim. Pada tahap ini, biasanya dokter
akan memberikan obat untuk mempertahankan dinding rahim si ibu supaya bisa terjadi
kehamilan.
10. Yang terakhir, proses simpan beku embrio untuk waktu tertentu. Hal ini dilakukan jika ada
embrio yang lebih, sehingga bisa dimanfaatkan kembali bila diperlukan untuk kehamilan
selanjutnya.

Selain bayi tabung, bioteknologi yang bermanfaat di bidang medis adalah pembuatan
antibiotika dengan menggunakan mikroorganisme.contohnya:
Jenis antibotika Mikroorganisme Mekanisme kerja
Penisilin Penicilium Menghambat sintesis dinding sel.
chrysogenum
Streptomisin Streptomyces griseus Menginduksi sintesis protein normal.
Spektinomisin Streptomyces sp.
Neomisin Streptomyces fradiae
Kanamisin Streptomyces
kanomyceticus
4. Bidang Lingkungan
Pencemaran lingkungan akibat limbah industry sering membuat manusia kesulitan.
Agar tidak terjadi pencemaran, pengolahan limbah dilakukan dengan menggunakan bakteri
untuk mencernakan limbah tersebut. Salah satu bakteri yang digunakan untuk mereduksi
limbah logam berat yang bersifat racun (Chromium) adalah bakteri Enterobacter
cloacae.
Dalam UPL (Unit Pengolah Limbah), bakteri pencerna dimaksuklan kebak berisi
limbah, yang diberi aerator (alat pemasok udara) untuk memasukkan oksigen guna
pernapasan bakteri. Limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan setelah air
dipisahkan dari endapan limbah yang tidak berbahaya lagi.

Anda mungkin juga menyukai