Anda di halaman 1dari 12

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN

PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA

SHELLA KRIEKHOFF
Politeknik Negeri Ambon

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana penerapan audit
manajemen terhadap fungsi pemasaran pada PT. LG Electronics Indonesia, serta
mempelajari pelaporan hasil audit manajemen pada PT. LG Electronics Indonesia.
Dalam menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan metode analisis
deskriptif, yaitu menguraikan pelaksanaan fungsi pemasaran dengan standar fungsi
pemasaran yang digunakan oleh perusahaan. Dari hasil audit manajemen yang
menyebabkan tidak tercapainya target pada bulan November di karenakan: Perusahaan
kurang memperhatikan ketersediaan barang, dan adanya faktor musiman yang dapat
mengurangi penjualan serta adanya keterlambatan pengiriman barang.
Kata Kunci: Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya akan melibatkan banyak
pihak, tidak hanya dilaksanakan oleh seorang pimpinan atau dua orang bawahan saja.
Hendaknya aktivitas perusahaan dapat terorganisir dan terarah sehingga masing-masing
pihak dapat bekerja sama dengan baik dan dapat melaksanakan tugas yang telah
diwewenangkan oleh pimpinan. Oleh karena itu aktivitas perusahaan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi laba perusahaan, sedangkan laba merupakan faktor
yang sangat penting bagi perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
maka manajemen selalu berusaha mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat dicapai tingkat laba yang ditetapkan.
Berhasil tidaknya perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dalam persaingan saat ini tergantung pada kemampuannya memanfaatkan potensi dan
kesempatan yang ada serta kemampuannya dalam menghadapi perubahan-perubahan
yang terjadi. Perusahaan dalam memilih strategi pemasaran yang tepat dan keunggulan
dalam melaksanakan strategi tersebut, dapat menyebabkan tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, manajemen selalu berusaha agar kegiatan
pemasaran dilakukan secara ekonomis, efisien dan efektif. Menghadapi kenyataan itu,
manajemen membutuhkan pemeriksaan manajemen untuk menilai dan meningkatkan
keekonomisan, efisiensi dan efektivitas kegiatan manajemen.
Tujuan pemeriksaan manajemen secara keseluruhan adalah mengevaluasi
keberhasilan dan efisiensi pada perusahaan. Selain itu dapat juga digunakan untuk
mengevaluasi keseluruhan perusahaan atau untuk membatasi pemeriksaan status bagian
tertentu atau fungsi dari organisasi. Pemeriksaan manajemen dapat dilakukan oleh
pemeriksa internal maupun pemeriksa eksternal. Audit manajemen yang profesional
akan memerlukan berbagai macam ketrampilan atau melibatkan beberapa orang yang
terampil. Oleh karena itu harus mempunyai kemampuan untuk berhubungan secara
efektif dengan semua tingkatan pada organisasi tersebut dan memelihara proses
pemikiran serta dapat mengevaluasi dengan cermat setiap aspek dari organisasi tersebut.
Dengan demikian pemeriksaan manajemen diharapkan dapat memberikan petunjuk-
petunjuk untuk perbaikan operasional, sehingga dapat dicapai kegiatan yang lebih
ekonomis, efisien dan efektif.
Fungsi pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan
oleh manajemen dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan untuk berkembang dan mendapatkan laba. Agar dapat memasarkan produk
dengan sukses, perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang tepat yaitu
melakukan identifikasi yang tepat tentang kebutuhan para pelanggan dan menghasilkan
produk yang mampu memuaskan sebagian kebutuhan pelanggan, serta menjual dengan
harga sedemikian rupa sehingga menarik bagi pelanggan dan menguntungkan bagi
perusahaan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah penulisan
adalah : Apakah audit manajemen atas fungsi pemasaran yang telah ditentukan oleh
perusahaan pada PT. LG Electronics Indonesia berjalan secara efektif?.
Tujuan Penelitian
a. Mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana penerapan audit manajemen terhadap
fungsi pemasaran pada PT. LG Electronics Indonesia.
b. Mempelajari pelaporan hasil audit manajemen pada PT. LG Electronics Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Audit Manajemen
Menurut Assauri Sofjan dalam buku manajemen pemasaran (2009:431) Audit
manajemen adalah penilaian keberhasilan dan efisiensi manajemen dalam aspek-aspek
tujuan organisasinya, fungsi-fungsi manajemen serta keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan manajemen dalam menuju pencapaian tujuan organisasi. Yang
ditekankan dalam audit manajemen ini adalah menilai kemampuan para manajer dalam
melakukan pengelolaan/manajemen unit kerja yang dipimpinnya.
Adapun pengertian efisiensi dan efektivitas oleh Alma Buchari dalam bukunya
Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa (2007:130), Efektivitas artinya
memaksimalkan hasil yang hendak dicapai yang telah ditetapkan lebih dulu, sedangkan
efisiensi adalah meminimalkan pengeluaran lebih dulu, atau biaya yang digunakan
untuk mencapai hasil tersebut.
Sedangkan dalam buku audit manajemen prosedur dan implementasi oleh
Bayangkara IBK (2008:12) menjelaskan konsep efisiensi, efektivitas, ekonomisasi
sebagai berikut: Efisiensi (daya guna), efektivitas (hasil guna) dan ekonomisasi
(kehematan) merupakan tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai
perusahaan dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya. Efisiensi merupakan ukuran
proses yang berhubungan antara input dan output dalam operasional perusahaan.
Efektivitas merupakan ukuran dari output, sedangkan Ekonomisasi merupakan ukuran
input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola.
Karakteristik Audit Manejemen
Audit manajemen mempunyai beberapa karakteristik penting. Karakteristik
tersebut meliputi :
1. Tujuan Pemeriksaan.
Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu semua peringkat manajemen
dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara
mengidentifikasikan aspek aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada
manajemen untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kehematan.
2. Independensi.
Agar manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan tersebut
harus bersifat independen.
3. Pendekatan Sistematis.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu digunakan pendekatan
yang sistematis dan metode metode yang konsisten, untuk:
a. Memahami lingkungan pemeriksaan.
b. Menentukan tujuan pemeriksaan.
c. Menentukan apakah bukti yang tersedia dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pemeriksaan.
d. Mengumpulkan dan menilai bukti.
e. Menyusun laporan untuk manajemen.
f. Menentukan tindak lanjut atas laporan tersebut.
4. Kriteria Prestasi.
Pemeriksaan manajemen harus memiliki kriteria pengukur pretasi. Dengan kriteria
tersebut pelaksanaan kegiatan perusahaan dapat diperbandingkan dan dievaluasi.
Dalam menilai prestasi suatu pusat pertanggungjawaban digunakan kriteria berupa
anggaran atau standar untuk menilai pelaksanaan kegiatan.
5. Bukti Pemeriksaan.
Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang dirancang
untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan temuan dan
kesimpulan kesimpulan serta rekomendasi yang dibuatnya.
6. Pelaporan dan Rekomendasi.
Pemeriksaan harus dapat merencanakan dan melaksanaan prosedur yang dirancang
untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan-temuan dan
kesimpulan serta rekomendasi.
Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen
Didalam masyarakat kita terdapat beribu-ribu perusahaan yang bergerak
diberbagai bidang perekonomian, Saham-saham dari perusahaan mungkin saja dimiliki
oleh Negara maupun swasta. Pimpinan dari perusahaan tersebut diserahkan pada
sekumpulan orang yang dinamakan direksi perusahaan atau manajemen. Setahun sekali
manajemen harus mempertanggungjawabkan tugas yang telah diberikan, biasanya
bentuk pertanggungjawaban itu dilakukan dalam bentuk laporan keuangan.
Laporan keuangan (yang merupakan laporan keuangan dari hasil terakhir dari
proses akuntansi) disusun dan dibuat dari transaksi-transaksi yang terjadi dalam
perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Oleh karena itu prinsip-
prinsip akuntansi itu bukan merupakan runusan matematika tetapi merupakan campuran
dari fakta-fakta, kebiasaan-kebiasaan, asumsi-asumsi dan taksiran-taksiran, maka bagi
seorang yang bukan ahli adalah sangat sukar untuk menilai apakah pertanggungjawaban
manajemen telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan
aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang
diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan
aktivitas pada perusahaan tersebut. Audit manajemen juga bertujuan untuk menilai
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya. Auditor dalam menetapkan tujuan
audit harus terlebih dahulu mengumpulkan bukti dan menentukan sistem perencanaan
dan pengendalian manajemen telah dilaksanakan sehingga mencapai efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan organisasi atau bagian organisasi.
Selain bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian
manajemen. Audit manajemen memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, saran, peraturan, prosedur, dan struktur
organisasi yang belum ditentukan sebelumnya. Bila telah di tentukan sebelumnya
maka ditentukan apakah organisasi telah mematuhi hal hal tersebut.
2. Mengidentifikasikan kriteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan penilaian
manajemen.
3. Menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu.
4. Menentukan efisiensi, efektifitas, dan kehematan sistem perencanaan dan
pengendalian manajemen.
5. Menentukan reabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen.
6. Menentukan masalah masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin
menentukan penyebabnya.
7. Mengidentifikasikan kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang dan mengidentifikasikan cara cara mengatasinya.
8. Mengidentifikasikan kesempatan potensial untuk meningkatkan laba.
9. Mengidentifikasikan alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan.
10. Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana dengan
manajemen puncak.
Mengenai audit manajemen terdapat beberapa manfaat dari audit menurut
Assauri Sofjan dalam buku Manajemen Pemasaran (2009:432), yaitu:
1. Dapat diketahui sedini mungkin permasalahan manajemen dan berbagai kesulitan
pelaksanaan operasi perusahaan.
2. Sebagai alat pimpinan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
3. Dapat digunakan untuk menilai suatu fungsi tertentu dalam organisasi.
4. Untuk menghasilkan suatu penilaian objektif yang didukung oleh kejadian faktual.
Tahapan dalam Pelaksanaan Audit Manajemen
Manajemen audit yang disebut juga operasional audit, fungsional audit, sistem
audit adalah merupakan suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
termasuk didalamnya kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Dalam buku audit manajemen prosedur dan implementasi (2008:9), ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen, yaitu:
1. Audit Pendahuluan
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
3. Audit Terinci
4. Pelaporan
5. Tindak Lanjut
Peran Internal Audit
Menurut AAA (American Accounting Association) yang disadur oleh Sawyer
(2005), audit internal adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan
mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian akonomis untuk
meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan dan
mengkomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan.
Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit
yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan
aktivitas mereka. Tujuan-tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga
auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada
hal-hal yang dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi.
Kontribusi auditor internal menjadi semakin penting seiring dengan makin
berkembangnya dan makin kompleksnya sistem usaha dan pemerintahan. Tidak
mungkin eksekutif mengawasi semua kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Tetap
saja ada hal-hal yang luput dari perhatiannya. Kegiatan yang tidak diawasi akan
kehilangan efisiensi dan efektivitasnya. Sering dikatakan bahwa penyubur tanah terbaik
adalah bayangan pemiliknya sendiri, akan tetapi membutuhkan mitra yang berpikir
seperti mereka dapat diandalkan sepenuhnya. Dalam banyak kasus mitra tersebut adalah
auditor internal yang berorientasi manajemen.
Departemen audit internal dapat membantu manajemen dalam:
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen
puncak.
2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
Hipotesis
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini maka diduga bahwa Audit
Manajemen Terhadap Fungsi Pemasaran pada PT. LG Electronics Indonesia belum
berjalan secara efektif.

METODE PENELITIAN
Lokasi
Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penyusunan skripsi ini, maka
penulis melakukan penelitian di PT. LG Electronics Indonesia yang berlokasi di jalan
A.P.Pettarani blok b1 no.8, Makassar, dimana perusahaan ini bergerak dibidang usaha
penjualan alat elektronik.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode penelitian lapangan (Field Research)
2. Metode penelitian kepustakaan (Lybrary Research)
Metode Analisis
Dalam menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan metode analisis
deskriptif, yaitu menguraikan pelaksanaan fungsi pemasaran dengan standar fungsi
pemasaran yang digunakan oleh perusahaan.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Tahap Pelaksanaan Audit Manajemen Fungsi Pemasaran pada PT. LG
Electronics Indonesia
Dengan semakin berkembangnya kegiatan bisnis perusahaan, maka perlu adanya
manajemen yang efisien dan efektif, maka tidaklah mungkin tujuan dan sasaran dalam
perusahaan dapat tercapai. Untuk menunjang pengelolaan aktivitas usaha dalam
perusahaan, maka perlunya manajemen audit. Adapun peranan manajemen audit untuk
mengevaluasi fungsi tertentu dalam organisasi perusahaan. Tujuan dari pengendalian
atas pengendalian manajemen adalah untuk menentukan langkah-langkah yang harus
diambil dalam melakukan pemeriksaan terhadap fungsi pemasaran.
Langkah selanjutnya dalam melakukan pemeriksaan setelah pengujian
pengendalian manajemen adalah menilai apakah pengendalian fungsi pemasaran sudah
baik dan sudah diterapkan dengan pengendalian manajemen fungsi pemasaran
perusahaan. PT. LG Electronics Indonesia melaksanakan audit manajemennya tiap 6
(enam) bulan sekali, dimana audit manajemen ini dilaksanakan langsung dari kantor
pusat. Langkah-langkah audit manajemennya yaitu:
1. Menyediakan data-data yang dibutuhkan.
2. Mencocokkan data dengan keadaan yang sebenarnya.
Mencocokkan laporan yang ada dengan persediaan barang yang ada.
3. Menganalisa kondisi yang ada, memberikan masukan atau kesimpulan tentang
keadaan yang sebenanya.
Menganalisa keadaan perusahaan apakah berjalan secara efektif atau belum.
4. Hasil dari audit di laporkan ke cabang dan kantor pusat.
5. Membandingkan data-data antar cabang.
Tabel 1
HASIL REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
ATAS FUNGSI PEMASARAN PT. LG ELECTRONICS INDONESIA
Kekuatan kekuatan Sistem Pengendalian
1. Struktur organisasi telah mengatur tentang wewenang, tugas dan
tanggung jawab masing-masing bagian.
2. Budaya perusahaan telah terfomulasi dengan baik.
2. Tidak adanya perangkapan tugas pada fungsi pemasaran.
Kelemahan kelemahan Sistem Pengendalian
No Kelemahan- Kesalahan yang Pengujian yang dapat
kelemahan sistem dapat terjadi ditempuh
pengendalian
1. Ketersediaan barang Tidak tercapainya Melakukan pengecekan
yang tidak cukup target penjualan yang ketersediaan barang
pada saat target direncanakan. yang ada.
tinggi.
2. Faktor musiman yang Penjualan barang- Melakukan pengecekan
dapat mengurangi barang menurun. terhadap kebutuhan
penjualan. konsumen.
3. Adanya Tidak tersedianya Melakukan pengecekan
keterlambatan barang yang terhadap pengiriman
ekspedisi. dibutuhkan pasar. barang.
Sumber : PT. LG Electronics Indonesia
Tahap Evaluasi atas Pemeriksaan Terperinci
Untuk menunjang tercapainya sasaran daripada perusahaan, maka diperlukan
kerjasama yang terorganisir, sehingga tujuan perusahaan untuk terus mempertahankan
kontinuitas dengan berusaha memperoleh dan mendapatkan keuntungan yang optimal
dapat tercapai. Dengan adanya pengelolaan manajemen yang efektif maka dapat
menunjang tercapainya jalinan hubungan timbal balik dan saling menunjang antar
fungsi yang satu dengan fungsi yang lainnya.
Salah satu faktor yang menunjang suksesnya masing-masing bagian dalam
mencapai tujuannya adalah fungsi pemasaran. Dengan adanya fungsi pemasaran maka
perusahaan dapat memperoleh penghasilan guna menunjang kelangsungan hidup
perusahaan, khususnya dalam membiayai operasi perusahaan :
1. Ketersediaan barang yang tidak cukup pada saat target tinggi. Hal ini dapat
menyebabkan tidak tercapainya target penjualan yang direncanakan perusahaan.
Barang yang diinginkan pasar tidak sesuai dengan persediaan barang perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan perlu lebih efektif lagi memperhatikan kebutuhan pasar
dan menyediakan barang-barang yang dibutuhkan.
2. Faktor musiman yang dapat mengurangi penjualan. Faktor musiman yang dimaksud
adalah pada saat musim anak-anak masuk sekolah, penjualan barang-barang
elektronik berkurang. Ini dikarenakan banyaknya kebutuhan primer yang harus
dipenuhi daripada kebutuhan sekunder. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan dapat
mencari solusi dalam mengatasi masalah seperti ini, misalnya pada saat musim anak-
anak masuk sekolah perusahaan lebih menarik perhatian pasar dengan permainan
harga, yaitu menurunkan harga penjualan.
3. Adanya keterlambatan ekspedisi. Ekspedisi merupakan salah satu jembatan
perusahaan dalam menjalankan usahanya, pengiriman barang dari pabrik ke kantor-
kantor cabang. Untuk menghindari keterlambatan pengiriman barang, perusahaan
perlu lebih memperhatikan ketersediaan barang jauh sebelum barang tersebut habis.
Sehingga pada saat barang dibutuhkan oleh konsumen, barang tersebut tersedia.
Ringkasan Pemeriksaan terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2
PT. LG ELECTRONICS INDONESIA
RINGKASAN PEMERIKSAAN TERPERINCI FUNGSI PEMASARAN
No. Kondisi Kriteria Rekomendasi
1. Ketersediaan barang Sebaiknya lebih Perusahaan perlu lebih
yang tidak cukup pada memperhatikan efektif lagi
saat target tinggi. produk yang memperhatikan
disediakan. kebutuhan pasar dan
menyediakan barang-
barang yang
dibutuhkan.

2. Faktor musiman yang Sebaiknya perusahaan Perusahaan dapat


dapat mengurangi lebih memperhatikan mencari solusi dalam
penjualan. kebutuhan pasar. mengatasi masalah
pengurangan penjualan
karena faktor musiman.

3. Adanya keterlambatan Sebaiknya perusahaan Perusahaan perlu lebih


ekspedisi. memperhatikan waktu memperhatikan
pengiriman barang ketersediaan barang jauh
dari pabrik. sebelum barang tersebut
habis

Namun ada pula kendala-kendala atau masalah-masalah yang sering dihadapi,


seperti:
1. Faktor cuaca yang kurang mendukung. Cuaca yang sering berubah-ubah dapat
menjadi salah satu kendala penjualan barang. Sebagai contoh berkurangnya
penjualan kulkas dan AC pada saat musim hujan. Oleh karena itu perusahaan perlu
lebih efektif dalam menyusun strategi penjualan, misalnya pada saat musim hujan
perusahaan lebih memfokuskan penjualan barang-barang elektronik lain selain
kulkas dan AC.
2. Persaingan yang cukup ketat. Adanya persaingan dapat membantu peningkatan mutu
dari satu perusahaan, karena dengan adanya persaingan perusahaan mampu berusaha
untuk menjadi yang terbaik dari perusahan-perusahaan lainnya. Untuk mengatasi
persaingan-persaingan dalam dunia bisnis, perusahaan dapat lebih fokus bagaimana
mencuri minat pasar terhadap barang yang dipasarkan. Cara yang paling baik dengan
meningkatkan promosi-promosi untuk menarik perhatian pasar.
Untuk menunjang efektivitas fungsi pemasaran dalam manajemen audit,
sehingga dapat diketahui efisiensi dalam fungsi pemasaran, maka akan disajikan
besarnya target penjualan perbulan dari keseluruhan produk tahun 2009 yang dapat
dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 3
PT. LG ELECTRONICS INDONESIA
TARGET PENJUALAN TAHUN 2009
No. Bulan Anggaran
Januari Rp. 18.000.000.000,-
Februari Rp. 17.500.000.000,-

Maret Rp. 19.500.000.000,-


April Rp. 18.500.000.000,-

Mei Rp. 19.500.000.000,-


Juni Rp. 19.500.000.000,-

Juli Rp. 20.500.000.000,-


Agustus Rp. 22.500.000.000,-

September Rp. 20.300.000.000,-


Oktober Rp. 19.300.000.000,-
November Rp. 20.000.000.000,-
Desember Rp. 18.900.000.000,-
Jumlah Rp. 234.000.000.000,-
Sumber : PT. LG Electronics Indonesia (Makassar)
Dari target penjualan pada PT. LG Electonics Indonesia (Makassar), maka untuk
melihat efektivitas target penjualan maka terlebih dahulu akan disajikan ralisasi
penjualan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4
PT. LG ELECTRONICS INDONESIA
REALISASI PENJUALAN TAHUN 2009
No. Bulan Realisasi
Januari Rp. 19.700.000.000,-
Februari Rp. 19.100.000.000,-

Maret Rp. 19.700.000.000,-


April Rp. 19.800.000.000,-

Mei Rp. 21.800.000.000,-


Juni Rp. 26.100.000.000,-

Juli Rp. 24.800.000.000,-


Agustus Rp. 29.000.000.000,-

September Rp. 24.400.000.000,-


Oktober Rp. 21.500.000.000,-
November Rp. 18.000.000.000,-
Desember Rp. 20.400.000.000,-
Jumlah Rp. 264.000.000.000,-
Sumber : PT. LG Electronics Indonesia (Makassar)

Dari data tentang target dan realisasi penjualan, maka berikut ini akan disajikan
perbandingan antara target penjualan dengan realisasi penjualan yang dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 5
PT. LG ELECTRONICS INDONESIA
PERBANDINGAN
ANTARA TARGET DAN REALISASI PENJUALAN
TAHUN 2009
Bulan Anggaran Realisasi Persentase Keterangan
Jan Rp. 18.000.000.000,- Rp. 19.700.000.000,- 110 % M

Feb Rp. 17.500.000.000,- Rp. 19.100.000.000,- 109 % M

Mar Rp. 19.500.000.000,- Rp. 19.700.000.000,- 101 % M


Apr Rp. 18.500.000.000,- Rp. 19.800.000.000,- 107 % M

Mei Rp. 19.500.000.000,- Rp. 21.800.000.000,- 112 % M

Jun Rp. 19.500.000.000,- Rp. 26.100.000.000,- 134 % M

Jul Rp. 20.500.000.000,- Rp. 24.800.000.000,- 121 % M

Agt Rp. 22.500.000.000,- Rp. 29.000.000.000,- 129 % M

Sep Rp. 20.300.000.000,- Rp. 24.400.000.000,- 120 % M

Okt Rp. 19.300.000.000,- Rp. 21.500.000.000,- 111 % M

Nov Rp. 20.000.000.000,- Rp. 18.000.000.000,- 90 % TM

Des Rp. 18.900.000.000,- Rp. 20.400.000.000,- 108 % M

Jumlah Rp. 234.000.000.000,- Rp. 264.000.000.000,- 113 % M


Keterangan :
- TM : Tidak Mencapai
- M : Mencapai
Dari hasil analisis perbandingan antara target dengan realisasi penjualan produk
dari tahun 2009 menunjukkan bahwa terdapat realisasi penjualan sebesar 113%. Tidak
tercapainya target pada bulan November disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Ketersediaan barang yang tidak sesuai dengan target yang diharapkan.
2. Adanya keterlambatan ekspedisi.
3. Adanya persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan lain.
Namun tidak tercapainya target pada bulan November tidak mempengaruhi
pencapaian target per tahunan, karena dapat dilihat bahwa realisasinya sudah
melampaui dari target yang diinginkan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan maka
dapatlah disajikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil audit manajemen yang menyebabkan tidak tercapainya target pada bulan
November di karenakan:
- Perusahaan kurang memperhatikan ketersediaan barang.
- Adanya faktor musiman yang dapat mengurangi penjualan.
- Adanya keterlambatan pengiriman barang.
2. Dari hasil analisis perbandingan antara target penjualan dengan realisasi penjualan
tahun 2009 menunjukkan bahwa realisasi penjualan sebesar Rp.234.000.000.000,
yang berarti target yang diinginkan tercapai. Ini dikarenakan sudah efektifnya
pelaksanaan fungsi pemasaran dalam perusahaan.
3. Dari segi keefisiensinya, PT. LG Electronics Indonesia sudah cukup efisien, karena
banyaknya sales yang ada sudah sesuai dengan banyaknya produk yang dipasarkan
dan area atau daerah yang harus dijangkau.
4. Kendala-kendala yang masih ditemui seperti: faktor cuaca yang kurang mendukung
dan persaingan yang cukup ketat.

Saran
Setelah penulis menyimpulkan hasil analisis maka selanjutnya penulis akan
memberikan saran-saran yaitu sebagai berikut:
1. Agar lebih memperhatikan ketersediaan barang yang ada.
2. Perlu mempelajari faktor-faktor cuaca yang dapat menghambat penjualan.
3. Perlu lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan konsumen.
4. Lebih memperhatikan proses pengiriman barang agar tidak terjadi keterlambatan.
5. Lebih meningkatkan promosi dalam mengambil daya tarik pasar.

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2007, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Penerbit :
Alfabeta, Bandung.
Assauri, Sofjan, 2009, Manajemen Pemasaran Dasar , Konsep, dan Strategi, Penerbit:PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Bayangkara, IBK, 2008, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Penerbit: Salemba
Empat, Jakarta.
Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi 11, jilid 1, Penerbit : PT. Indeks,
Kotler, Philip dan Keller, Lane, Manajemen Pemasaran, 2009, Edisi 13, jilid 1, Penerbit:
Erlangga, Jakarta.
Sawyer, Lawrence dan Dittenhofer, Mortimer dan Scheiner, James. 2005, Audit Internal,
Edisi 5, Buku 1, Penerbit: Salemba Empat, The Institute of Internal Auditors, Jakarta.
Tunggal Amin. W, 2000, Manajemen Suatu Pengantar, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.
Konsep Dasar Audit Manajemen | Ferry Ferdian, ferry.adsnimation.com
Tujuan dan Manfaat Audit Indrabexs's Blog indrabexs.wordpress.com
MANAJEMEN AUDIT masodah.staff.gunadarma.ac.id
Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas / dewi.students-blog.undip.ac.id
Efektivitas dan Efisiensi / By Wibisono / aguswibisono.com
Pengertian efektivitas dan efisiensi / www.damandiri.or.id

Anda mungkin juga menyukai