BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Sriwijaya
2
terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Selain itu juga praktikan akan mudah saat
melakukan praktikum. Itulah yang melatar belakangi praktikum
kali ini (Setiawati, 2002).
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum dasar-dasar mikrobiologi
akuatik adalah untuk mengetahui beberapa instrument
laboratorium seperti alat-alat kaca, bahan-bahan dalam
pembuatan media agar dan alat laboratorium yang digunakan
dalam mirobiologi akuatik serta mengetahui fungsi dan cara
penggunaannya.
2 Universitas Sriwijaya
3
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum DDMA ini adalah agar mahasiswa
mengetahui semua instrument laboratorium baik dari alat-alat yang digunakan
serta media yang dipakai dalam mirobiologi akuatik.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengenalan alat-alat
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu,
perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud. Alat-alat pada
laboratorium bermacam-macam jenis dan fungsi. Selama kegiatan percobaan pada
laboratorium, hal pertama yang harus diperhatikan oleh pengguna laboratorium
atau praktikan adalah mengenal bahan dan peralatan yang akan digunakan serta
mengetahui kegunaan bahan serta cara dari kerja alat alat yang digunakan.
Karena jika pengguna laboratorium tidak kegunaan bahan serta fungsi alat yang
digunakan akan menghambat jalannya kegiatan di dalam laboratorium (Mila &
Ermila. 2005).
Di laboratorium kita dapat meneliti berbagai hal dengan menggunakan
peralatan-peralatan yang tersedia. Sehingga, laboratorium dianggap sebagai suatu
tempat dimana para mahasiswa dan dosen serta para peneliti melakukan
percobaan (Mila & Ermila. 2005).
Berbagai percobaan yang dilakukan biasanya menggunakan alat-alat
dalam bentuk gelas. Alat-alat di laboratorium sangat mudah sekali pecah. Sering
kali para praktikan yang tidak berhati-hati dalam menggunakan peralatan di
laboratorium tersebut. Hal inilah yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan
pada saat kerja. Akan tetapi, bila dilakukan dengan cara yang benar atau sesuai
prosedurnya, kecelakaan-kecelakaan seperti itu dapat diminimalisir. Kecelakaan
itu juga dapat terjadi karena kelalaian para praktikan, ini dapat membuat orang
tersebut cidera, dan bahkan juga bagi orang-orang yang berada di sekitarnya (Mila
& Ermila. 2005).
3 Universitas Sriwijaya
4
4 Universitas Sriwijaya
5
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5%
laktosa.
2.2.3. NutrientAgar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak
selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media
sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah
satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa
dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan
sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air
desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan
5 Universitas Sriwijaya
6
2.2.4. NutrientBroth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk
cair.
2.2.6. TrypticaseSoyBroth(TSB)
TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan
penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk
isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan
mayoritas bakteri patogen. Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai
yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya
menjadi media bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme. Dekstrosa adalah
sumber energi dan natrium klorida mempertahankan kesetimbangan osmotik.
Dikalium fosfat ditambahkan sebagai buffer untuk mempertahankan pH.
2.2.7. PlateCountAgar(PCA)
PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di
atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic
hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L
kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 121C). Media PCA ini
baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya
mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam
6 Universitas Sriwijaya
7
amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai
vitaminB.
2.2.8. APDA
Media APDA berfungsi untuk menumbuhkan dan menghitung jumlah
khamir dan yeast yang terdapat dalam suatu sampel. Khamir dan yeast akan
tumbuh dengan optimal pada media yang sesuai. Adanya asam tartarat dan pH
rendah maka pertumbuhan bakteri terhambat. APDA dibuat dengan merebus
kentang selama 1 jam/45 menit, agar dilelehkan dalam 500 ml air. Campurkan
ekstrak kentang dalam agar lalu ditambahkan glukosa dan diaduk rata.
7 Universitas Sriwijaya
8
2.2.11. PGYA
Media ini berfungsi untuk isolasi, enumerasi, dan menumbuhkan sel
khamir. Dengan adanya dekstrosa yang terkandung dalam media ini, PGYA dapat
digunakan untuk mengidentifikasi mikroba terutama sel khamir. Untuk
membuatnya, semua bahan dicampur dengan ditambah CaCO3 terlebih dahulu
sebanyak 0,5 g lalu dilarutkan dengan akuades. Kemudian dimasukkan dalam
erlenmeyer dan disumbat dengan kapas lalu disterilisasi pada suhu 121C selama
15 menit.
8 Universitas Sriwijaya
9
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu
3.2.2. Oven
Cara kerja oven adalah pertama masukkan alat yang akan di sterilisasikan
lalu tekan tombol on/of, atur waktu pada tombol waktu, atur suhu yang di
inginkan dengan dua tombol suhu keatas dan kebawah, suhu yang dipakai dalam
sterilisasi menggunakan oven yakni 130-160 derajat celcius. lalu tekan tombol w/t
untuk menstabilkan suhu yang telah di tentukan, agar suhu tetap pada temperature,
tidak berkurang atau berlebih.
3.2.3. Mikroskop
Cara kerja mikroskop adalah pertama sambungkan kabel ke colokan
listrik. Lalu tekan tombol on. Taruh benda yang akan digunakan diatas meja
9 Universitas Sriwijaya
10
preparat. Setelah itu amati bahan yang akan diteliti sambil mengatur revolver,
mikrometer, makrometer, kondensor, dan diafragma sampai bahan terlihat dengan
jelas.
BAB 4
10 Universitas Sriwijaya
11
Digunakan untuk
membiakkan sel.
2. Cawan Petri Cawan petri selalu
berpasangan, yang
ukurannya agak kecil
sebagai wadah dan
yang lebih besar
merupakan tutupnya.
Menampung larutan
dalam jumlah yang
3. Tabung Reaksi sedikit.
11 Universitas Sriwijaya
12
penyaringan
12 Universitas Sriwijaya
13
Tanda A untuk
mengembalikan
16. Bola hisap kebentuk semula,
tanda S untuk
menghisap larutan,
13 Universitas Sriwijaya
14
4.2 Pembahasan
Pratikum mikrobiologi ini banyak menggunakan alat yang terbuat dari kaca.
Alat pratikum sangat penting sekali dalam berlangsungnya percobaan. Keakuratan
hasil pengamatan bisa ditentukan oleh alat-alat yang digunakan. Alat yang
digunakan dalam laboratorium bermacam-macah jenisnya.
14 Universitas Sriwijaya
15
15 Universitas Sriwijaya
16
kapas agar bakteri tidak dapat masuk ke dalam tabung reaksi, setelah itu ke dua
alat tersebut di bungkus dengan kertas bersih dengan teknik tersendiri.
Pada sterilisasi kering, alat yang akan di sterilkan sama seperti sterilisasi
basah yaitu tabung reaksi dan cawan petri. Pada sterilisasi ini menggunakan
pemanasan langsung dengan alat pemanas berbahan bakar spritus atau bunsen.
Bahan bakar pada bunsen yang di gunakan adalah spritus karena warna api yang
di hasilkan berwarna biru dan tidak menimbulkan bau serta asap sedangkan kalau
bunsen menggunakan minyak lampu maka akan menyebabkan bau dan asap yang
tidak di inginkan. Cara steril alat ini adalah pertama bunsen di nyalakan dan alat
tersebut di panaskan secara langsung pada api tetapi api tidak bersentuhan
langsung dengan alat yang akan di sterilkan. Setelah alat tersebut di panaskan lalu
di dinginkan dan alat-alat tersebut di bungkus dengan kertas bersih dengan teknik
tersendiri.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah pengenalan alat sangatlah penting
sebelum melakukan praktikum agar terjaminnya keselamatan kerja. Sebelum
melakukan praktikum alat yang akan digunakan haruslah di sterilkan terlebih
dahulu. Alat yang digunakan untuk sterilisasi kering adalah oven. Dan untuk
sterilisasi basah adalah autoclave. Alat-alat yang ada di laboratorium kebanyakan
terbuat dari kaca.
5.2. Saran
Saran dari saya untuk praktikum selanjutnya, sebaiknya praktikan lebih
mempersiapkan diri lagi untuk praktikum. Untuk asisten, tetap ramah dan sabar
dalam mengajarkan praktikan. Terimakasih.
16 Universitas Sriwijaya
17
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 2001. Penuntun Dasar-dasar Praktikum kimia. Bandung: ITB
Dwijosaputro, D. 2005. Dasar Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Fatiqin, Awalul dan Fitratul Aini. 2013. Panduan Praktikum Mikrobiologi Umum.
Palembang: IAIN Raden Fatah
Mila, Ermila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Prawirahartono, Slamet. 2003. Sains Biologi. Jakarta: Bumi Aksar.
Purnomo, B. 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Bengkulu: Fakultas
Pertanian UNIB.
Setiawati. 2002. Biokimia I. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
17 Universitas Sriwijaya
18
18 Universitas Sriwijaya