Studi Kelayakan Bisnis merupakan metode ilmiah. Salah satu syarat metode ilmiah
adalah sistematis. Penyusunan studi kelayakan bisnis sebagai salah satu metode ilmiah
pada umumnya meliputi beberapa langkah kegiatan
Tahap penemuan ide merupakan tahap seseorang menemukan sebuah ide bisnis.
Ide bisnis muncul karena peluang bisnis yang dipandang memiliki prospek yang baik
terlihat. Penemuan ide bisnis ini dapat bersumber dari bacaan, hasil pengamatan,
informasi dari orang lain, media masa, hoby maupun berdasarkan pengalaman .
Setelah gambaran umum tentang peluang bisnis dari ide bisnis yang akan
dijalankan diperoleh, langkah selanjutnya adalah membuat desain studi kelayakan
yang meliputi penentuan aspek-aspek yang akan diteliti, responden, teknik
pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data, penyusunan anggaran
untuk melakukan studi kelayakan, sampai dengan penentuan desain laporan akhir .
5. Pengumpulan data.
6. Tahap analisis
Menganalisis pemenuhan faktor ekonomi, manajerial, teknis, hukum,
budaya, dan etika dari rancangan keputusan
Menganalisis kemungkinana resiko atau tantangan yang mungkin muncul
di tahap awal dan alternatif solusinya
Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif
maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan
berupa data kualitatif (judgement), sedangkan analisis kuantitatif dilakukan jika
data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif
7. Tahap keputusan
Setelah gambaran umum tentang peluang bisnis dari ide bisnis yang akan
dijalankan diperoleh, langkah selanjutnya adalah membuat desain studi kelayakan
yang meliputi penentuan aspek-aspek yang akan diteliti, responden, teknik
pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data, penyusunan anggaran
untuk melakukan studi kelayakan, sampai dengan penentuan desain laporan akhir.
https://indonesiancharcoal.wordpress.com/2010/10/11/proses-dan-tahapan-studi-
kelayakan-bisnis/
Langkah-langkah Studi Kelayakan Bisnis
Langkah-langkah Studi Kelayakan Bisnis - Studi Kelayakan Bisnis merupakan metode ilmiah.
Salah satu syarat metode ilmiah adalah sistematis. Penyusunan studi kelayakan bisnis sebagai salah
satu metode ilmiah pada umumnya meliputi beberapa langkah kegiatan, yang secara umum dapat
Keterangan:
Tahap penemuan ide merupakan tahap seseorang menemukan sebuah ide bisnis. Ide bisnis muncul
karena peluang bisnis yang dipandang memiliki prospek yang baik terlihat. Penemuan ide bisnis ini
dapat bersumber dari bacaan, hasil pengamatan, informasi dari orang lain, media masa, maupun
berdasarkan pengalaman.
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran umum peluang bisnis dari ide bisnis yang
akan dijalankan, termasuk di dalamnya prospek dan kendala yang dapat muncul dari bisnis yang akan
dilakukan. Jika berdasarkan studi pendahuluan suatu ide bisnis yang akan dijalankan memiliki kendala
yang besar dan kurang prospek maka penyusunan studi kelayakan yang lebih mendalam tidak perlu
dilakukan. Sebaliknya, jika berdasarkan studi pendahuluan sebuah ide bisnis memiliki prospek yang
baik dan pelaku bisnis memiliki keyakinan untuk mengatasi kendala yang mungkin muncul maka
Setelah gambaran umum tentang peluang bisnis dari ide bisnis yang akan dijalankan diperoleh,
langkah selanjutnya adalah membuat desain studi kelayakan yang meliputi penentuan aspek-aspek
yang akan diteliti, responden, teknik pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data,
penyusunan anggaran untuk melakukan studi kelayakan, sampai dengan penentuan desain laporan
akhir.
d.Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, maupun kuesioner,
sedangkan sumber data dapat berupa data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data
seringkali merupakan pekerjaan yang paling memerlukan waktu dan biaya yang besar untuk
penyusunan studi kelayakan bisnis sehingga proses pengumpulan data harus didesain sebaik
mungkin.
Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif maupun kuantitatif. Analisis
kualitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa data kualitatif (judgement), sedangkan analisis
Kesimpulan didasarkn pada hasil analisis data untuk memutuskan suatu ide bisnis layak atau tidak
layak berdasarkan setiap aspek yang diteliti. Sedangkan rekomendasi memberikan arahan petunjuk
tentang tindak lanjut ide bisnis yang akan dijalankan serta memberikan catatan-catatan jika ide bisnis
Format maupun desain laporan akhir harus disesuaikan dengan pihak-pihak yang akan menggunakan
studi kelayakan bisnis. Selain itu, besarnya anggaran untuk menyusun studi kelayakan bisnis juga
harus dipertimbangkan.
Kegiatan penyusunan studi kelayakan bisnis tidak hanya dilakukan pada saat ada ide untuk merintis
bisnis yang benar-benar baru, tetapi studi kelayakan bisnis juga diperlukan ketika pelaku bisnis akan
Ketika seorang pelaku bisnis akan merintis usaha baru, studi kelayakan bisnis dilakukan untuk
mengetahui apakah ide pengembangan bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.
Ketika seorang pelaku bisnis akan mengembangkan usaha, studi kelayakan bisnis dilakukan untuk
mengetahui apakah ide pengembangan bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.
c.Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan.
Seringkali investor dan pelaku bisnis dihadapkan pada masalah untuk menentukan pilihan jenis bisnis
atau investasi/proyek karena terbatasnya biaya untuk investasi. Agar pilihan investasi dapat optimal
maka diperlukan adanya studi kelayakan bisnis untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis,
dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui
suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan
dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan
apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya.
Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai
aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan
dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau
bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba,
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara
ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang
menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis,
yaitu:
1. Aspek hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang
meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
Izin lokasi
o Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan
hukum lainnya.
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Surat tanda daftar perusahaan
Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
Surat tanda rekanan dari pemda setempat
SIUP setempat
Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat, kebiasaan adat
setempat, dan lain-lain.
Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, apakah proyek
dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat, pendapatan nasional
atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
Dan dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin
lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat dan
untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk
melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau
pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
5. Aspek manajemen
Menyangkut pembangunan dan operasional.
6. Aspek keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya
modal dan sumber dana yang bersangkutan
Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis
1. Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk laku untuk dijual dan
menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang
memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:
ide proyek sesuai dengan kata hatinya
pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah:
mengumpulkan data
mengolah data
menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
menyimpulkan hasil
membuat laporan hasil
3. Tahap Evaluasi.
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat
kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
mengevaluasi proyek yang akan dibangun
mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan
bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang diperlihatkan
bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan
dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.
Aspek moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis (SKB) menjadi hal yang
penting. Perilaku etis mengacu pada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dalam
hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin tidak seorangpun yang akan dirugikan.
4. Etika klien
Sering terjadi peneliti kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data, mengartikan data dari
segi yang menguntungkan atau menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis yang dianggap
merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan tersebut bisa jadi profesi peneliti akan hancur. Manfaat studi
kelayakan bisnis
1. Pihak Investor
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan
studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang
keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.
2. Pihak Kreditor
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan
bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk laku untuk
dijual danmenguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta
dukungansumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih
denganmemperhatikan:
keyakia aka k
emampuan proyek menghasilkan laba.2. Tahap PenelitianSetelah ide proyek terpilih, dilakukan
penelitian yang lebih mendalam dengan metodeilmiah:
egupulka data
egolah data
eyipulka hasil
3.Tahap Evaluasi.
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria
yangbersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
akan didirikan
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akanditimbulkan
oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan
akandiperoleh.4. Tahap Pengurutan Usulan yang LayakJika terdapat lebih dari satu usulan
rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukanpemilihan rencana bisnis yang mempunyai
skor tertinggi jika dibanding usulan lainberdasar kriteria penilaian yang telah
ditentukan.5. Tahap Rencana PelaksanaanSetelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana
kerja pelaksanaan pembangunanproyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan
kualifikasi tenaga perencana,ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan
manajemen.6. Tahap PelaksanaanDalam realisasi pembangunan proyek diperlukan
manajemen proyek. Setelah proyekselesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan
operasional bisnis secara rutin.Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam
rangka meningkatkan laba perusahaan,dalam operasional perlu kajian-kajian untuk
mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan,pemasaran, produksi dan operasi.Hasil Studi
Kelayakan BisnisHasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis
yangdiperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek
yangditeliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.Etika dalam Studi
Kelayakan Bisnis
Aspek moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis (SKB) menjadihal
yang penting. Perilaku etis mengacu pada norma-norma atau standar-standar moralpribadi
dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin tidak seorangpun yangakan
dirugikan.1. Etika peneliti pada respondenDalam pengumpulan data dari para responden, perlu
diingat hak atas kebebasan pribadisehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik
maupun mental.2. Etika peneliti pada klienDalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-
pertimabangan etis terhadap klienperlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas
penelitian yang dilakukan secaraetis.3. Etika peneliti pada asistenPeneliti biasanya asisten
peneliti, tidak etis jika menugaskan seorang asisten melakukansuatu wawancara yang bisa
membahayakan.4. Etika klienSering terjadi peneliti kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk
mengubah data,mengartikan data dari segi yang menguntungkan atau menghilangkan bagian-
bagian darihasil analisis yang dianggap merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan tersebut
bisa jadi profesi peneliti akan hancur.