Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CA COLON
DI RUANG 28 RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Oleh :
Mahasiswa Profesi Ners Kelompok 1

M. Badrus Solikhin 150070300011127


Eriska Pratiwi 150070300011126
Ayu Rindu Lestari 150070300011130

RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR


MALANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CA COLON

Topik : Ca Colon
Sub Topik : Mengenal Ca Colon (Kanker Usus Besar)
Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2017
Waktu / Jam : 30 Menit / 10.00 10.30 WIB
Tempat : Ruang 28 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Peserta : Pasien dan Keluarga Pasien
Penyuluh : Mahasiswa

I. LATAR BELAKANG
Secara epidemiologis, karsinoma kolon (kanker usus besar) merupakan
kanker ketiga yang paling umum pada laki laki dan perempuan di Amerika
Serikat. Menurut World Health Organization pada April 2013 malporakan
terdapat lebih dari 940.000 kasus baru karsinoma kolon dan hampit 500.000
kematian dilaporkan di seluruh dunia setiap tahunnya. Secara umum
didapatkan kejadian kanker kolon meningkat tajam setelah usia 50 tahun.
Insiden puncaknya pada usia 60 dan 70 tahun (Diery, 2014).
Usus besar adalah bagian dari saluran cerna yang berfungsi untuk
penyerapan air. Usus ini berfungsi dengan rektum di bagian ujungnya yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dari feses yang selanjutnya
akan dibuang melalui anus. Dibandingkan penyakit jantung koroner, penyakit
keganasan atau kanker usus besar (kolon) kurang mendapat perhatian
masyarakat awam. Padahal angka kejadiannya cukup tinggi. Apalagi diikuti
dengan makin bertambahnya usia harpan hidup, penyakit penyakit
degeneratif seperti kanker juga akan semakin meningkat (Robbins, 2012)
Perkiraan insiden kanker di Indonesia adalah 100 per 100.000 penduduk.
Kanker kolon telah menjadi salah satu kanker yang banyak terjadi di
Indoneisa. Data yang dikumpulkan dari 13 pusat kanker menunjukkan bahwa
kanker kolon merupakan salah satu dari lima kanker yang sering terdapat
pada pria maupun wanita (Soeripto, 2003). Dari berbagai laporan, di
Indonesia terjadapat kenaikan jumlah kasus kanker kolon, meskipun belum
ada yang pastin namun data di Departemen Kesehatan (2006) didapatkan
angka 1,8 per 100 ribu penduduk. Sejak tahun1994 2003, terdapat 372
keganasam kanker kolon yang datang berobat ke RS Kanker Dharmais
(RSKD). Berdasarkan data rekam medik hanya didapatkan 247 penderita
dengan catatan lengkap, teridiri dari 203 (54,57%) pria dan 169 (43,45%)
wanita berusia antara 20-71 tahun (Kastomo, 2005).

II. TUJUAN UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien di
ruang 28 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mampu mengetahui tentang konsep
penyakit kanker kolon

III. TUJUAN KHUSUS


Serelah diberikan penyuluhan selama 30 menit peserta mampu :
Menjelaskan pengertian ca colon
Menjelaskan tentang penyebab ca colon
Menjelaskan tentang gejala ca colon
Menjelaskan cara menangani ca colon
Menyebutkan Komplikasi ca colon
Menjelaskan cara pencegahan ca colon

IV. MATERI
1. Pengertian ca colon
2. Penyebab ca colon
3. Tanda Gejala ca colon
4. Cara penanganan ca colon
5. Komplikasi ca colon
6. Pencegahan ca colon

V. METODE
Ceramah Dan Tanya Jawab
VI. MEDIA
1. Leflet
2. Power Point
3. LCD + Proyektor

VI. KEGIATAN PENYULUHAN


Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode/
Kegiatan media
Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Ceramah
dan memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri 3. Menjawab
2. Menjelaskan topik dan pertanyaan yang
tujuan penyuluhan diajukan penyaji
3. Menggali pengetahuan
tentang ca colon
4. Melakukan kontrak
waktu dengan peserta
5. Melakukan kontrak
bahasa yang akan
digunakan selama
penyuluhan
Pelaksanaa 20 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan Ceramah
n menit ca colon dan dan
2. Menjelaskan penyebab memperhatikan Tanya
ca colon 2. Mengajukan Jawab
3. Menjelaskan tanda dan pertanyaan bila
gejala ca colon kurang mengerti
4. Menjelaskan
penanganan ca colon
5. Menjelaskan komplikasi
6. Menjelaskan pencegahan
ca colon
7. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya atau berdiskusi
tentang materi yang telah
disampaikan
Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi 1. Memperhatikan Ceramah
dengan memberikan dan menjawab
pertanyaan pertanyaan
2. Menyimpulkan tentang 2. Menjawab salam
materi yang telah
disampaikan
3. Menutup dan
mengucapkan salam

VII. EVALUASI :
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan carsinoma colon (kanker
usus besar).
b. Penyelenggara penyuluhan pendidikan kesehatan dilakukan di
ruang 28 RSSA Malang.
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan sesuai rencana.
b. Peserta yang diundang terlihat antusias terhadap materi
penyuluhan.
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan dari
peserta yang datang semuanya mengikuti dari awal sampai
akhir kegiatan.
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta memahami dan mengetahui tentang cancer colon
(kanker usus besar) sebanyak 80 %.

A. MATERI PENYULUHAN CA COLON


1. PENGERTIAN CA COLON
Kanker colon/usus besar adalah timbulnya sel kanker yang ganas di
dalam permukaan usus bear/rectum. Cancer colon (kanker usus besar) adalah
suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan apendiks
(Robbins, 2012).

2. PENYEBAB CA COLON
Penyebab dari pada kanker Colon :
a. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan rendah serat (sayur-sayuran,
buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi, sumber
protein hewani, dan diet tidak sehat (fastford, pengawet, masakan
yang tidak matang dengan sempurna dan gorengan)
b. Kelainan kolon
c. Genetic
d. Radiasi dan paparan sinar zat kimia
e. Konsumsi alkohol
Resiko besar terutama pada peminum alkohol, karena usus mengubah
alkohol menjadi asetilaldehida yang dapat meningkatkan resiko
kanker kolon.
f. BAB tidak teratur
Kondisi usus yang kotor adalah satu penyebab kanker kolon.
Tumpukkan sisa makanan yang menempel di dinding usus akibat
konstipasi dapat membuat keracunan di usus besar (intensital
toxemia). Bila terjadi sumbatan di saluran pembuangan, kotoran akan
membusuk dan menghasilkan gas beracun.gas mudah terserap melalui
pori pori halus pada dinding usus, mengalir dalam darah, masuk ke
sel tubuh dan menyebabkan penyakit.
g. Asupan makanan tidak sehat
Makanan yang mengandung karsinogenik dan konsumsi makanan
cepat saji yang biasanya mengandung banyak zat kimia dan
kolesterol. Zat karsinogenik adalah suatu zat yang dapat mempercepat
pertumbuhan sel kanker, beberapa hal yang dapat bertindak sebagai
zat karsiogenik adalah makanan yang mengandung senyawa
hidrokarbon atau jelaga yang banyak ditemukan pada makanan yang
dibakar, aminoaromatik, hingga senyawa azo seperti zat pewarna
(Prince, 2005).
h. Merokok
Merokok berhubungan dengan kenaikan resiko terbentuknya adenoma
dan juga kenaikan resiko perubahan adenoma menjadi kanker kolon
hal ini berhubungan karena zat racun pada rokok yang menyebabkan
lesi/jaringan parut pada organ tubuh, termasuk usus besar.
Pembentukan jaringan parut pada kolon yang tidak terkendali akan
mencetuskan pembentukan karsinoma pada kolon. Penelitian terbaru
perokok jangka lama (periode induksi 30 40 tahun) mempunyai
resiko relatif berkisar 1,5 3 kali (Prince, 2005).

3. TANDA DAN GEJALA CA COLON


a. Berat badan turun tanpa seban yang jelas (ini adalah gejala yang palin
umum di semua jenis keganasan)
b. Pola BAB berubah
c. Anemia, pasien tampak pucat
d. Keluar darah dari anus
e. Perut membengkak secara tidak normal
f. Hilangnya nafsu makan
g. Sering merasa lelah

4. CARA PENANGANAN CA COLON

Pengobatan ca colon mempunyai 4 cara, yaitu :

a. Farmakologi
Penelitian di Eropa dan Amerika Serikat melaporkan bahwa respon
terhadap kombinasi dari 5 fluorouraci (5 FU), leucovorin, dan
irinotecan (CPT11) lebih baik dibandingkan dengan 5 fu/leucovin
atau CPT11 secara tungal dengan kombinasi 5 FU/LV dikenal dengan
Saltz Regimen. Obat ini kalau digunakan secara kombinasi dalam
pengobatan carcinoma colorectal.
Terapi dasar 5 FU diberikan secara infuse setiap hari selama 5
hari dalam 4 minggu (mayo klinik regimen) dan diteruskan secara
infuse setiap minggu untuk 6 minggu dalam 2 minggu off (rosell park
regimen).
Kategori obat: Antineoplastic Agents, merupakan standart terapi
dalam pengobatan ca colon termasuk kombinasi. Diare merupakan efek
samping yang biasa terjadi dalam oengobatan ini. Efek samping lain
termasuk mucositis, neutropenia kerontokan rambut dan reaksi
hipersensitivitas (Robbins, 2012).
b. Kemoterapi
Kemoterapi intrahepatic untuk carcinoma colon dengan metastase
ke hepar adalah intraarterial floxuridine (FUDR):
1) Diikuti reseksi karsinoma kolon primer dan nodus limfatikus, dengan
pilihan kemoterapi: kemoterapi sistemik menggunakan regimen 5
FU/leucovorin/CPT11 atau kemoterapi intahepatik dengan FUDR
2) Pilihan kedua untuk lesi hepar yang luas atau multiple sehingga
membutuhkan kemoterapi dosis yang tinggi. Prinsip terapi ini adalah
metastase ke hepar menerima supalai darah terutama dari sirkulasi
arteri hepatica, dimana hepar secara normal menerima darah melalui
vena porta. Efek samping utama pada intraarterial FUDR adalah
kolangitis sclerosis.
3) Terapi FUDR intraarterial biasanya diberikan melalui pompa yang di
tanam didaerah subcutan yang diganti secara periodik. Efek samping
utama yang bisa terjadi adalah sclerosing cholangitis (Robbins,
2013)
c. Pembedahan
Pengobatan utama pada kanker kolorektal adalah pengangkatan
bagian usus yang terkena dan sistem getah beningnya. 30% penderitan
tidak dapat mentolerasi pembedahan karena kesehatan yang buruk,
sehingga beberapa tumor diangkat melalui elektrokoagulasi. Cara ini
bisa meringankan gejala dan memperpanjang usia, tetapi tidak
menyembuhkan tumornya. Pada kebanyakan kasus kanker kolon,
bagian usus yang ganas diangkat dengan pembedahan dan bagian yang
tersisa disambungkan lagi (Kastomo, 2005).
Prosedur pembedahan klasik untuk karsinoma kolon adalah reseksi
anterior, abdomen dieksplorasi untuk menentukan letak tumor yang
akan direseksi, dan kemudian direseksi dilakukan secara segmental
(hemikolectomy kanan dan kiri) dengan end to end anastomosis.
Reseksi kolon total dilakukan terhadap pasien dengan polyposis
familial dan polip colon multiple.
Laparoscopic colon resection: menggunakan teknik laparoscopic
untuk melakukan reseksi colon.
Penggantian sphincter secara elektrik untuk menstimulasi
musculus neosphincter dan penambahan anal sphincter untuk
pasien dengan inkontinensia fecal stadium akhir (Kastomo, 2005).
d. Radiasi onkologi
Pasien dengan carsinoma rektal perlu dilakukan radiasi onkologi.
Radiasi bertujuan untuk mengurangai resiko kekambuhan dari
carsinoma rektal. Radiasi bermanfaat juga sebagai terapi paliatif. Terapi
ini juga dapat meningkatkan kualitas hidup. Terapi sinar setelah
pengangkatan tumor bisa mengendalikan pertumbuhna tumor yang
tersisa. Melambatkan kekambuhan dan meningkatkan harapan hidup.
Tetapi pengangkatan tumor dan terapi radiasi kurang efektif pada
penderita kanker rektum yang memiliki lebih dari 4 kanker kelenjar
getah bening (Robbins, 2013).

5. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi yang terjadi akibat kanker kolon diantaranya:
1. Perdarahan pada usus besar sehingga menimbulkan anemia
2. Ileus obtruksi yang menyebabkan mual dan muntah sehingga terjadi
ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
3. Peritonitis akibat penyebaran kuman dari kolon dan iritasi dari cairan
kolon yang menyebar pada rongga perut
4. Sepsis yang tidak tertolong sehingga menyebabkan kematian

6. PENCEGAHAN CA COLON

Untuk mencegah agar anda tidak terkena penyakit kanker colon, ada
baiknya anda menjauhi gaya hidup yang tidak sehat. Selain itu anda juga bisa
melakukan langkah-langkah seperti di bawah ini, yaitu :

1. Hindari makanan yang mengandung kimia yang berbahaya. Misalnya


bahan pengawet dan bahan pewarna

2. Hindari merokok dan asap rokok

3. Hindari mengonsumsi minuman yang beralkohol

4. Perbanyak minum air putih

5. Hindari stres dan Olahraga terartur

6. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran


DAFTAR PUSTAKA

Corwin. 2007. Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.


Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Interna
Publishing: Jakarta.
Sabiston, D. C. Jr., M.D. 2014. Buku Ajar Bedah Jilid 2. Jakarta: EGC.
Robbins, S. L., M.D, dan Kumar, V., M.D. 2012. Traktus Gastrointestinal dalam
Buku Ajar Patologi II, ed. 4. Jakarta: E GC.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologis: Konsep Klinis Proses Proses
Penyakit. Jilid II. Jakarta: EGC.
Kastomo DR, Soemardi A. 2005. Tindakan Bedah Pada Keganasan Kolorektal
Stadium Lanjut. Majalah Kedokteran Indonesia; Vol 55 No 7.

Anda mungkin juga menyukai