Anda di halaman 1dari 8

The 6th Symposium and Workshop Jakarta Congress 2017 & The 2nd Jakarta Wound Congress 2017

: Changing
Paradigms in Burns and Wounds : Revisiting Pain Management
3rd 5th of March, 2017

Skill Station 2

CHRONIC WOUND MANAGEMENT

dr. Puri Ambar Lestari, SpBP-RE


Plastic Reconstructive & Aesthetic Surgeon
Luka Kronis
Definisi :
Luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali(rekuren)
dimana terjadi gangguan pada proses penyembuhan yang biasanya
disebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita.
Luka kronik disebut juga luka yang gagal sembuh pada waktu yang
diperkirakan, tidak berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi
untuk timbul kembali.
Contoh : Pressure ulcer, ulkus diabetikum, ulkus venous, luka bakar,
dll
Penanganan Luka
Secara umum meliputi :
1. Penilaian luka,
2. Preparasi bed luka
3. Dressing
4. Penutupan luka
Penilaian luka
Ukuran dan dalam luka : Tampak kulit, subkutan, fascia,
otot, tulang

Kulit sekitar luka : Warna,kelembaban, fleksibilitas

Tepi luka : Perlekatan ke dasar luka

Bed luka : Jaringan nekrotik, jaringan


granulasi, fibrin, Kolonisasi bakteri, eksudat
Dressing
Bertujuan melindungi luka dari trauma dan infeksi.

Dalam kondisi lembab (moist) penyembuhan luka lebih cepat 50%


dibanding luka kering dan peningkatan kecepatan re-epitelisasi.
Dressing
Prinsip pemilihan bahan untuk keseimbangan cairan pada luka :
Dapat mempertahankan kondisi luka tetap lembab dan kulit sekitar luka
tetap kering
Berdasarkan evaluasi klinis
Dapat mengontrol eksudat agar tidak menghasilkan kekeringan pada dasar
luka. Kelebihan eksudat yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan
maserasi disekitar luka dan membuat luka semakin parah.
Mudah digunakan, tidak terlalu sering diganti
Mengisi tiap rongga dalam luka yang dapat mencegah peningkatan invasi
bakteri.

Anda mungkin juga menyukai