Oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-
variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu
sama lain (Fatta, 2007). Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang
menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak
terkendali.
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam
merupakan bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak akan dapat
berkas merepresentasikan program (baik source maupun bentuk objek) dan data.
Data dari berkas dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik, ataupun biner.
Format berkas juga bebas, misalnya berkas teks. Secara umum, berkas adalah
urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas atau
ragam jenis informasi yang dapat disimpan dalma berkas, sesuai dengan jenisnya
masing-masing. Contohnya text file: urutan karakter yang disusun ke dalam baris-
data tertentu. Organisasi berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan
menyimpan record-record dalam berkas/file. Record adalah merupakan kumpulan
dari data yang terstruktur. Dalam record setiap elemen bisa mempunyai data yang
2015). Model dasar organisasi berkas/file terdiri atas 3 macam, yaitu: Sequential
File, Random File, dan Indexed Sequential File (Noersasongko dan Andoko,
berkas indexedsequential.
B. Batasan Masalah
sequential.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah
D. Tujuan
E. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat
berkas indexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi
sequential.
BAB II
PEMBAHASAN
file merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik
bagian dari data yang sudah disortir. Indeks ini diakhiri dengan adanya pointer
(penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya.
Indeks yang ada juga merupakan record key (kunci record), sehingga
kalau record key ini dipanggil, seluruh data juga akan ikut terpanggil.
Gambar 1. Index Sequential File, perpaduan antara Sequential File dan Random
File.
1. Akses Sekuensial
2. Akses Direct
Sedangkan jenis prosesnya yaitu:
1. Batch
2. Interactive
1. Indeks
3. Data
4. Sekuensial
pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan
dengan root sebagai puncaknya. Contoh umum dimana struktur pohon sering
2. Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak saling
pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-
simpul n1,n2,...,nk.
Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner.
Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua
buah cabang/anak.
Gambar 8. Beberapa contoh pohon biner.
dengan sebuah indeks berikut pointer yang menuju ke berkas data sekuensial.
Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree.
sistem IBM kerangka utama operasi, MVS, sekarang disebut z/OS. VSAM
berhasil dan diperluas metode akses file IBM sebelumnya, ISAM (Indexed
Sequential Access Method). Menggunakan VSAM, suatu perusahaan dapat
mengatur catatan dalam file dalam urutan fisik (urutan bahwa mereka masuk),
menjalankan kedua aplikasi lama dan baru pada mainframe yang mengakses file
VSAM (disebut juga data set). IBM DB2 sekarang mempromosikan, sistem
secara berurutan (dalam urutan mereka dimasukkan) atau secara acak (dengan
indeks). Setiap indeks mendefinisikan urutan yang berbeda dari catatan. Database
departemen mereka. Kunci ditentukan dalam setiap indeks. Untuk indeks abjad
nama karyawan, kolom nama terakhir akan menjadi kunci. ISAM dikembangkan
Maret 2015):
Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data,
Device (DASD).
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam
blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai
struktur sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke
data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke
bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4
record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan
mendapatkan record yg dicari secara direct. Bila dilakukan penyisipan data dan
blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/
padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok
baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu)
sudah penuh (tidak ada tempat kosong/padding lagi), maka akan dilakukan
reorganisasi track dengan membentuk track baru. Tentu, track baru itu di luar
prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya. Contohnya pada gambar di
bawah ini.
Gambar 11. Contoh blok indeks & data (dinamic)
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap
entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer
menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah.
Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin
mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini
blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari
AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak
tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok
indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi
BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan
mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record
tersebut ditemukan.
adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan
distribusi secara logik dari nilai key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya
tingkat cylinder index dan tingkat track index. Berkas datanya secara umum
binatang ada 6cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama
key dalam cylinder tersebut. Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara
urut berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari indeks dalam berkas indeks
dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder
2. Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan
4. Keempat : Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka
sequential akan dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas
2.1 Search/pencarian hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang
mengurutkan filePerformance.
2.2 Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master
2.4 Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya
PENUTUP
A. Simpulan
2. Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan
3. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua
buah cabang/anak.
4. VSAM (Virtual Access Storage Method) adalah metode akses untuk sistem
5. ISAM (Indexed Sequential Access Method) adalah sistem manajemen file yang
berurutan (dalam urutan mereka dimasukkan) atau secara acak (dengan indeks).
berkas indeks sequential, yaitu Blok Indeks dan Data (Dinamik) dan Prime
Fatta, H., A., 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: ANDI.
Noersasongko, E., dan Andoko, P., N., 2010, Mengenal Dunia Komputer, Jakarta: PT
Elex Media.
Pangera, A., A., dan Ariyus, D., 2005, Sistem Operasi, Yogyakarta: ANDI.
http://anidotnet.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-sequential_01.html
http://dpratiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/23468/bab5+Organisasi+Berkas+In
dex+Index+Sequential.DOC
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_berkas_&_akses/bab4_organisasi_
berkas_index_sequential.pdf
http://jagatsisteminformasi.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html
http://raodhotulm.blogspot.com/2014/05/organisasi-berkas-indeks-sequential.html