Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 4 SISTEM BERKAS

ORGANISASI BERKAS INDEXED SEQUENTIAL

Oleh:

Nama : Miftah Arrum Pramudita


NIM : 141051053
Dosen : Edhy Sutanta, S.T., M.Kom.

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah sistem berkas ini.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca

guna memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 27 Maret 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-

variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu

sama lain (Fatta, 2007). Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang

menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak

terkendali.

Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam

pada tempat penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas

merupakan bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak akan dapat

ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada dalam berkas. Biasanya

berkas merepresentasikan program (baik source maupun bentuk objek) dan data.

Data dari berkas dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik, ataupun biner.

Format berkas juga bebas, misalnya berkas teks. Secara umum, berkas adalah

urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas atau

pengguna. Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak

ragam jenis informasi yang dapat disimpan dalma berkas, sesuai dengan jenisnya

masing-masing. Contohnya text file: urutan karakter yang disusun ke dalam baris-

baris (Pangera dan Ariyus, 2005).

Sistem Berkas adalah sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan

data pada alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi

data tertentu. Organisasi berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan
menyimpan record-record dalam berkas/file. Record adalah merupakan kumpulan

dari data yang terstruktur. Dalam record setiap elemen bisa mempunyai data yang

berbeda antara satu dengan yang lainnya (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret

2015). Model dasar organisasi berkas/file terdiri atas 3 macam, yaitu: Sequential

File, Random File, dan Indexed Sequential File (Noersasongko dan Andoko,

2010). Pada makalah ini akan dibahas mengenai organisasi

berkas indexedsequential.

B. Batasan Masalah

Pada pembahasan makalah ini meliputi pengertian dari organisasi

berkas indexed sequential,struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi

berkas indexed sequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM),

pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM), implementasi indexed

sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index

sequential.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam makalah ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan organisasi berkas indexed sequential?

2. Apa itu struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi

berkas indexed sequential?

3. Apa yang dimaksud dengan Virtual Storage Access Method (VSAM)?


4. Apa yang dimaksud dengan Indexed Sequential Access Method (ISAM)?

5. Apa saja implementasi indexed sequential?

6. Apa keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential?

D. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari

organisasi berkasindexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam

organisasi berkas indexedsequential, pengertian Virtual Storage Access

Method (VSAM), pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM),

implementasi indexed sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi

berkas index sequential.

E. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat

memperoleh pengetahuan mengenai pengertian dari organisasi

berkas indexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi

berkas indexed sequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM),

pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM), implementasiindexed

sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index

sequential.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi Berkas Indexed Sequential

Noersasongko dan Andoko (2010) mengatakan bahwa index sequential

file merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik

penyimpanan yang dilakukan menggunakan suatu indeks yang isinya berupa

bagian dari data yang sudah disortir. Indeks ini diakhiri dengan adanya pointer

(penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya.

Indeks yang ada juga merupakan record key (kunci record), sehingga

kalau record key ini dipanggil, seluruh data juga akan ikut terpanggil.

Gambar 1. Index Sequential File, perpaduan antara Sequential File dan Random

File.

Jenis Acces yang di perbolehkan dalam Berkas Indeks Sequential yaitu

(anidotnet.blogspot.com/, 30 Maret 2015):

1. Akses Sekuensial

2. Akses Direct
Sedangkan jenis prosesnya yaitu:

1. Batch

2. Interactive

Struktur Berkas Indeks sekuensial yaitu:

1. Indeks

2. Binary Search Tree

3. Data

4. Sekuensial

B. Struktur Pohon dan Pohon Biner Dalam Organisasi

Berkas Indexed Sequential

Dalam dpratiwi.staff.gunadarma.ac.id (2015) dipaparkan bahwa sebuah

pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu

elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan

bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki,

dengan root sebagai puncaknya. Contoh umum dimana struktur pohon sering

ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi,

daftar isi suatu buku dan lain sebagainya. Contoh:

Gambar 6. Silsilah Keluarga.


Akar pohon (root) adalah Handoko. Secara rekursif suatu struktur pohon dapat

didefinisikan sebagai berikut:

1. Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.

2. Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak saling

berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1,n2,...,nk , dari simpul/sub

pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-

simpul n1,n2,...,nk.

Gambar 7. Definisi struktur pohon.

Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner.

Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua

buah cabang/anak.
Gambar 8. Beberapa contoh pohon biner.

Gambar 9.Contoh pohon biner.

Gambar 10. Pohon biner yang direpresentasikan dalam tabel.

Pada gambar tersebut memperlihatkan struktur berkas indeks sekuensial

dengan sebuah indeks berikut pointer yang menuju ke berkas data sekuensial.

Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree.

Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah

record tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung

akses sekuensial terhadap seluruh kumpulan record-record.

C. Virtual Storage Access Method (VSAM)

VSAM (Virtual Access Storage Method) adalah metode akses untuk

sistem IBM kerangka utama operasi, MVS, sekarang disebut z/OS. VSAM

berhasil dan diperluas metode akses file IBM sebelumnya, ISAM (Indexed
Sequential Access Method). Menggunakan VSAM, suatu perusahaan dapat

mengatur catatan dalam file dalam urutan fisik (urutan bahwa mereka masuk),

urutan logis menggunakan kunci (misalnya, nomor ID karyawan), atau dengan

jumlah record relatif pada perangkat penyimpanan akses langsung (DASD).

Ada empat jenis data set VSAM:

1. Entry Sequenced Data Set (ESDS)

2. Key Sequenced Data Set (KSDS)

3. Linear Data Set (LDS)

4. Relative Record Data Set (RRDS)

Catatan VSAM bisa panjang tetap atau variabel. Banyak perusahaan

menjalankan kedua aplikasi lama dan baru pada mainframe yang mengakses file

VSAM (disebut juga data set). IBM DB2 sekarang mempromosikan, sistem

manajemen database relasional, meskipun dataset linear VSAM masih digunakan

mengandung tablespace dan indexspaces dalam sistem. Mengetik urutan VSAM

juga digunakan oleh DB2 untuk Boot Strap Dataset (BSD)

(http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/VSAM, 30 Maret 2015).

D. Indexed Sequential Access Method (ISAM)

ISAM (Indexed Sequential Access Method) adalah sistem manajemen file

yang dikembangkan di IBM yang memungkinkan catatan untuk diakses baik

secara berurutan (dalam urutan mereka dimasukkan) atau secara acak (dengan

indeks). Setiap indeks mendefinisikan urutan yang berbeda dari catatan. Database

karyawan dapat memiliki beberapa indeks, berdasarkan informasi yang sedang

dicari. Sebagai contoh, indeks nama dapat memerintahkan karyawan berdasar


abjad lalu, sementara indeks departemen dapat memerintahkan karyawan dengan

departemen mereka. Kunci ditentukan dalam setiap indeks. Untuk indeks abjad

nama karyawan, kolom nama terakhir akan menjadi kunci. ISAM dikembangkan

sebelum VSAM (Virtual Storage Access Method) dan database relasional

(http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/ISAM, 30 Maret 2015).

E. Implementasi Indexed Sequential

Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari

organisasi berkas indeks sequential, yaitu (http://elearning.gunadarma.ac.id/, 29

Maret 2015):

1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)

2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)

Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan

sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.

Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data,

dimana masing-masing menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan

pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing file tersebut harus

menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access Storage

Device (DASD).

1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)

Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam

blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai

struktur sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke

data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke

dalam blok-blok. Blok-blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan

bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key

field dan pointer).

Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4

record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan

mendapatkan record yg dicari secara direct. Bila dilakukan penyisipan data dan

blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/

padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok

baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.

Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu)

sudah penuh (tidak ada tempat kosong/padding lagi), maka akan dilakukan

reorganisasi track dengan membentuk track baru. Tentu, track baru itu di luar

prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya. Contohnya pada gambar di

bawah ini.
Gambar 11. Contoh blok indeks & data (dinamic)

Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap

entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer

menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah.

Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada

tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.

Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin

mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini

blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari

AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak

tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok

indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi
BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan

mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record

tersebut ditemukan.

2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)

Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential

adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan

pada karakteristik hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan

distribusi secara logik dari nilai key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya

tingkat cylinder index dan tingkat track index. Berkas datanya secara umum

diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area danoverflow area.

Contohnya pada gambar di bawah ini.

Gambar 12. Contoh prime & overflow data area (static).

Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas

binatang ada 6cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama

(nomor 0) dari setiap cylinderberisi sebuah indeks pada record

key dalam cylinder tersebut. Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara

urut berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari indeks dalam berkas indeks

dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder

indeks: nilai key tertinggi, nomor cylinder.

Contoh pengaksesan, misal: mengakses dengan nilai key BAT

1. Pertama : Cari pada master indeks,

2. Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan

menunjuk ke cylinder index,

3. Ketiga : Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari

ELEPHANT akan menunjuk ke track 0 dari cylinder 1,

4. Keempat : Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka

pointer dari BABOON akan menunjuk ke track 2,

5. Kelima : Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.

Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara

sequential akan dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas

data prime secara urut.

F. Keuntungan Dan Kerugian Pada Organisasi Berkas Index Sequential

Dalam organisasi berkas index sequential terdapat keuntungan dan

kerugian, yaitu (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015):

1. Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File

1.1 Bentuk file yang paling banyak dipakai.

1.2 Dipakai bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.

1.3 Sebuah record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau

di retrieve(dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.


1.4 Sangat sesuai untuk proses secara on-line.

1.5 Bisa juga diakses secara sequential.

1.6 Mempunyai semua keunggulan dari sequential file

2. Kelemahan Index Sequential File

2.1 Search/pencarian hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang

mengurutkan filePerformance.

2.2 Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master

file ini, harus semuanya diproses terlebih dahulu.

2.3 Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted).

2.4 Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya

bisa berubah saat proses selesai dilakukan.

2.5 Tidak bisa dilakukan secara langsung.


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Organisasi berkas index sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian

rupa sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun

secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya.

2. Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu

elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan

bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki,

dengan root sebagai puncaknya.

3. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua

buah cabang/anak.

4. VSAM (Virtual Access Storage Method) adalah metode akses untuk sistem

IBM kerangka utama operasi, MVS, sekarang disebut z/OS.

5. ISAM (Indexed Sequential Access Method) adalah sistem manajemen file yang

dikembangkan di IBM yang memungkinkan catatan untuk diakses baik secara

berurutan (dalam urutan mereka dimasukkan) atau secara acak (dengan indeks).

6. Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi

berkas indeks sequential, yaitu Blok Indeks dan Data (Dinamik) dan Prime

dan Overflow Data Area(Statik).

7. Organisasi berkas index sequential memiliki keuntungan dan kerugian.


DAFTAR PUSTAKA

Fatta, H., A., 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: ANDI.

Noersasongko, E., dan Andoko, P., N., 2010, Mengenal Dunia Komputer, Jakarta: PT

Elex Media.

Pangera, A., A., dan Ariyus, D., 2005, Sistem Operasi, Yogyakarta: ANDI.

http://anidotnet.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-sequential_01.html

http://dpratiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/23468/bab5+Organisasi+Berkas+In

dex+Index+Sequential.DOC

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_berkas_&_akses/bab4_organisasi_

berkas_index_sequential.pdf

http://jagatsisteminformasi.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html

http://raodhotulm.blogspot.com/2014/05/organisasi-berkas-indeks-sequential.html

Anda mungkin juga menyukai