Anda di halaman 1dari 5

Salah satu fenomena alam yang biasa terjadi di planet Bumi yang kita tempati ini adalah

Gerhana. Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek
yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang
hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan. Tau
dengan kata lain gerhana terjadi apabila posisi Matahari, Bumi, dan Bulan terletak pada garis
lurus.

Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup
sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan
mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak
384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata
149.680.000 kilometer.

Jenis Gerhana Matahari


Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh
bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan
Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada
masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang
tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menghalangi
sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil
dari bulatan Matahari. Sehingga ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari,
tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang
tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin
yang bercahaya.
Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di
permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain
muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.

Gambar Gerhana Matahari


Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,[1] sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan
mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak
384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata
149.680.000 kilometer.

Daftar isi
[sembunyikan]

1Jenis gerhana matahari

2Mengamati gerhana matahari

3Lihat pula

4Referensi

5Pranala luar

Jenis gerhana matahari[sunting | sunting sumber]


Gerhana matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:

Gerhana total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari
piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah
tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.

Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari
yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.

Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih
kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan
Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan
Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan
terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di
permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain
muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.

Mengamati gerhana matahari[sunting | sunting sumber]

Gerhana Matahari tahun 1999 di Perancis

Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) dapat
membahayakan, karena mengakibatkan kerusakan permanen retina mata akibat radiasi tinggi
yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat
mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus
atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Penggunaan kaca mata
untuk menyaksikan gerhana tidak aman karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat
merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari
tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik, sehingga pengamatan sebaiknya
dilakukan sesegera mungkin.[1]
Bagaimana mengamati Gerhana Matahari atau melihat Matahari dengan aman? Untuk itu dibutuhkan
filter yang aman untuk mata yang dapat memblok cahaya Matahari sehingga tidak merusak mata.

Tulisan ini akan mengajak kita semua untuk coba membuat kacamata yang aman untuk dapat melihat
Matahari.

Bahan :

1. Pola kacamata Matahari


2. Filter Matahari.
3. Gunting
4. Lem
pola kacamata matahari
Cara Pembuatan :

1. Potong gambar.1 sepanjang garis penuh terluar dan potong lubang untuk bagian mata.
Lipat sesuai garis putus?putus.
2. Gunting 2 persegi panjang filter matahari berukuran 5 cm x 3,5 cm.
3. Lem filter matahari di lubang bagian mata. Sebagai saran, jangan sampai filter
tergores. Setelah selesai mengelem, uji filter terhadap lampu. Bila terlihat goresan atau titik
cahaya melewatinya, filter tersebut rusak dan tidak dapat digunakan.
4. Gunting kedua gambar.2 sepanjang garis penuh terluar.
5. Luruskan garis abu?abu pada gambar.2 dengan garis pada gambar.1 dan lem gambar. 2
ke gambar.1 sesuai nomor. Ingat untuk menyesuaikan ukuran sebelum mengelem.
6. Lipat pada garis abu?abu dan lem sisi depan dan belakang bersama?sama.
Alternatif Filter Matahari
Jika anda tidak memiliki filter Matahari, alternatif lain yang bisa digunakan adalah menggunakan film
yang sudah dibakar / diekspos / dipapar di cahaya Matahari. Silahkan juga baca Cara Menikmati
Matahari dengan Aman sebagai referensi.

Bahan :

Film hitam putih KODAK T MAX asa 100. (harus film hitam putih dari seri yang
disebutkan)
Cara Pembuatan :

1. Ekspos / bakar / papar film hitam putih dibawah Matahari. (tarik / keluarkan film dari
gulungan film sampai habis)
2. Cuci film tersebut di tempat cuci cetak foto.
Peringatan : Jika anda membuat filter dari negatif film, pastikan setelah film dibakar dan di cuci di
tempat cuci cetak foto, hasilnya benar-benar gelap dan tidak ada sinar yang masuk serta tidak ada
goresan. Jika ada goresan maka negatif film tidak dapat digunakan lagi.
Bagaimana menggunakan kacamata ini ?
Ingatlah instruksi keamanan dasar mengamati Matahari: JANGAN PERNAH melihat langsung ke
Matahari, karena dapat mengakibatkan luka serius pada mata anda, bahkan dapat menimbulkan
kebutaan. Setiap kali sebelum pemakaian, pastikan anda mengecek goresan atau bintik pada filter.
Untuk melakukan hal ini, tempatkan kacamata di depan mata anda dan amati lampu. Jika anda
menemukan terdapat cahaya yang menembus kacamata, maka kacamata tersebut rusak dan tidak
dapat digunakan.

Pastikan kacamata anda selalu menutupi seluruh bagian mata anda sebelum anda melihat Matahari.
Anda juga harus selalu melepaskan kacamata hanya ketika setelah anda tidak lagi menatap Matahari.

Hal penting lainnya adalah jangan terlalu lama menatap Matahari menggunakan kacamata ini demi
kenyamanan mata anda. Selamat mengamat Matahari, bila beruntung, anda dapat menemukan
bintik Matahari.

Clear sky!

Anda mungkin juga menyukai