Anda di halaman 1dari 4

STROKE

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
SOP
Tanggal :
berlaku
Halaman :

UPT Dr.Suriani
Puskesmas NIP. 196212261999032001
Sangatta Selatan

1. Pengertian Stroke adalah deficit neurologis yang terjadi mendadak, lebih dari 24
jam dan disebabkan oleh factor vaskuler.
Stroke dibedakan menjadi dua, yaitu:
Stroke hemmoragik, biasanya disertai dengan sakit kepala,
muntah, penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi
Stroke non hemoragik, biasanya tidak disertai sakit kepala
hebat, muntah, penurunan kesadaran, dan tekanan darah
tidak tinggi.
2. Tujuan Agar petugas medis dan paramedis dapat memahami dan
memberikan penanganan yang tepat pada pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas . Nomor tentang
4. Referensi Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat Dan Bahan Alat :
- Spignomanometer (Tensimeter)
- Stetoskop
- Palu refleks
- Penlight
- Cairan Infus
Bahan
- RM Pasien
- Pulpen
6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik saat
menerima pasien.
3. Petugas menanyakan keluhan utama pada pasien/ keluarga
pasien apakah ada kelumpuhan anggota gerak satu sisi
(hemiparesis), gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopsi
(buta mendadak), penglihatan ganda (diplopia), vertigo, susah
berbicara (afasia), sulit menelan (disfagia), pelo (disartria),
ataksia, kejang atau penurunan kesadaran.
4. Petugas menyakan pada pasien/ keluarga pasien apakah pernah
mempunyai riwayat stroke sebelumnya, riwayat hipertensi,
riwayat DM, riwayat dislipedemi, kebiasaan merokok dan
konsumsi alcohol.
5. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran
dan tanda vital (nadi, suhu,dan frekuensi pernapasan)
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung
kaki.
7. Petugas melakukan pemeriksaan neurologis
a. Kesadaran: kualitatif dan kuantitatif (GCS)
b. Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, lasseque, kernig,
brudzinsky
c. Saraf kranialis : saraf I-XII
d. Motorik: kekuatan, tonus, reflex fisiologis, dan reflek patologis
e. Sensorik
f. Pemeriksaan fungsi luhur
g. Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan reflex batang otak meliputi reflex kornea, reflex
pupil terhadap cahaya, reflex okulosefalik, reflex respirasi.
8. Petugas menegakkan diagnosa stroke yang didapat dari
anamnesa dan pemeriksaan fisik.
9. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis
yang akan dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh
pasien atau keluarga pasien
7. Diagram Alir
Memanggilpasien sesuai Petugas melakukan Petugas menanyakan keluhan
nomor urut anamnesa pada pasien utama pasien

Petugas menegakkan Petugas melakukan Petugas melakukan pemeriksaan


diagnosa pemeriksaan fisik vital sign

Petugas mencatat hasil menulis diagnose pasien


Petugas memberikan di rekam medik kebuku register.
terapi berdasarkan
hasil pemeriksaan dan
diagnosa
8. Unit Terkait - Poli Umum
- Apotik
- Laboratorium
9. Dokumen Terkait - Rekam Medik
- Register
- Blanko resep

10. Rekaman historis perubahan


N Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
o

STROKE
No. :
Dokumen
No. Revisi :
Tanggal :
DAFTAR
Terbit
TILIK
Tanggal :
berlaku
Halaman :

UPT Dr.Suriani
Puskesmas NIP. 196212261999032001
Sangatta Selatan

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor
urut?
2 Apakah petugas memberikan salam sebagai
pendekatan terapeutik saat menerima
pasien?
3 Apakah petugas menanyakan keluhan utama pada
pasien/ keluarga pasien apakah ada
kelumpuhan anggota gerak satu sisi
(hemiparesis), gangguan sensorik satu sisi
tubuh, hemianopsi( buta mendadak),
penglihatan ganda (diplopia) , vertigo,
susah berbicara (afasia), sulit menelan
(disfagia), pelo (disartria), ataksia, kejang
atau penurunan kesadaran?
4 Apakah petugas menyakan pada pasien/ keluarga
pasien apakah pernah mempunyai riwayat
stroke sebelumnya, riwayat hipertensi,
riwayat DM, riwayat dislipedemi, kebiasaan
merokok dan konsumsi alcohol?
5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan tanda
vital pasien meliputi tekanan darah, nadi,
suhu dan frekuensi pernapasan?
6 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
pada pasien ?
7 Apakah petugas melakukan pemeriksaan
neurologis ?
8 Apakah petugas menegakkan diagnosa stroke
yang didapat dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik.
10 Apakah petugas memberikan informed consent
untuk tindakan medis yang akan dilakukan
kepada pasien dan ditandatangani oleh
pasien atau keluarga pasien?
11 Apakah petugas memberikan penjelasan mengenai
rencana terapi kepada keluarga pasien
dan memberikan penjelasan bahwa pasien
memerlukan pelayanan kesehatan
sekunder yang memiliki dokter spesialis
saraf sehingga setelah pasien dalam
keadaan stabil, pasien akan dirujuk
kepelayanan kesehatan sekunder?
12 Apakah petugas menulis hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi ke
dalam rekam medik?
13 Apakah petugas menandatangani rekam medik?
14 Apakah petugas menulis hasil diagnose pada buku
register ?

CR: %.

Sangatta,
Pelaksana/Auditor

()

Anda mungkin juga menyukai