Mega 2
Mega 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
larutan dan pengenceran. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir selalu dilakukan
menambahkan pelarut. Selain itu melalui praktikum ini mahasiswa juga diperkenalkan
dengan berbagai macam jenis zat larutan dan pelarut, serta tingkat bahaya dari masing
masing larutan.
pengenceran larutan sebab pembuatan dan pengenceran larutan merupakan hal yang
paling dasar dalam praktikum Aplikasi Teknologi Laboratorium, juga pada kenyataannya
tidak semua mahasiwa mampu serta menguasai cara untuk membuat suatu lalrutan
dan cara melakukan pengenceran yang baik. Berdasarkan hal di atas maka dilakukan
praktikum mengenai pembuatan larutan dan pengenceran agar praktikan mengerti cara
Kegunaan dari parktikum ialah agar setiap praktikan dapat mengerti cara untuk
membuat larutan serta pengenceran denga baik dan benar, sehingga dapat diterapkan
A. Na2SO4
Natrium sulfat, dengan rumus kimia Na 2SO4, atau sering disebut dengan salt
cake, merupakan padatan berbentuk kristal putih, yang larut dalam air dan gliserol.
Natrium sulfat tidak beracun and tidak mudah terbakar. Natrium sulfat banyak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri, antara lain di industri pulp dan kertas,
Selain melalui proses Hargraves, natrium sulfat juga dapat dihasilkan dengan
cara pemurnian garam natrium sulfat (pertambangan) atau sebagai produk samping
B. Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun
ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya
dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak
dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis
sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya
udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain.
Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain (Faizal, 2011).
berikut
1) Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.
Molaritas Zat = w/Mr x 1000/v
2) Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan.
N= gr ekivalen/liter larutan
3) Molalitas (m)
Molalritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilogram larutan.
m = gr/Mr
4) Persen massa (%(b/b))
Adalah berat bahan yang terkandung dalam 100 gram larutan.
%(massa) = gr/100 gr x 100%
5) Persen volume (%(v/v))
Adalah volume bahan yang terkandung di dalam 100 ml larutan.
%(volume) = ml/100 ml x 100%
6) Persen berat per volume %(b/v))
Adalah berat bahan yang terkandung di dalam 100 ml larutan.
%(b/v) = gr/100 ml x 100%
7) Parts Per Million (ppm)
B. Pembuatan Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat
terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari
bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan atau
konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan
(Faizal,2013).
sebagai berikut.
1. Bacalah detil resep larutan yang ingin dibuat. Kalau ada yang perlu dihitung, siapkan
perhitungan dulu.
2. Kumpulkan bahan kimia yang akan dipakai dan letakkan dekat dengan timbangan
digital.
3. Siapkan alat lain yang dibutuhkan (misalnya kertas, sendok, sarung tangan, tisu,
beaker, dll)
5. Ketika semua bahan kimia diukur, kembalikan botol-botolnya ke rak, bersihkan alat
timbangan serta tempat sekelilingnya, dan bawalah beaker yang berisi bahan kimia ke
meja kerja.
6. Tuangkan akuades yang secukupnya (kurang dari yang ditentukan pada resepnya) ke
dalam beaker dan letakkanlah stir bar dengan ukuran yang sesuai kedalamnya.
Pakailah alat otomatik stirer dengan kecepatan sedang untuk mengencerkan bahan
kimia.
C. Pengenceran
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika
suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas
dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar
panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan
ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat,
panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak
mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya,
M1 x V1 = M2 x V2
Dimana :
Praktikum pembuatan larutan dan pengenceran yang dilakukan pada hari Rabu,
09 Oktober 2013 pukul 08.00 11.00 WITA di Laboratorium Kimia Analisa dan
Pengawasan Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan
- erlenmeyer
- labu ukur
- pipet
- pipet volume
- batang pengaduk
- timbangan analitik
- bulp
- lemari asam
- gelas kimia
- botol larutan
- H2SO4
- HCL
- Na2SO4
- aquadest
- aluminium foil
- gula
- tissu
C. Prosedur praktikum
Pembuatan larutan :
1. Na2SO4 yang telah diketahui normalitas larutan yang ingin dibuat, dihitung berat
tera.
4. Labu ukur dikocok untuk menghomogenkan larutan.
5. Larutan dimasukkan ke dalam botol larutan.
Pengenceran larutan :
1. Na2SO4 yang telah diketahui normalitas larutan dan volume larutan yang ingin
A. Hasil
Tabel 03. Hasil dari praktikum ini adalah :
N Senyawa Konsentras Vol Massa Vol Konsentrasi
o i 2
1 H2SO4 2M 50 ml - 9.8 ml 18,22 M
2 H2SO4 0,75 M 50 ml - 18,75m 2M
l
3 Gula 10% 50 ml 5 gr - -
4 Na2SO4 1,5 N 50 ml 5,325 - -
gr
5 Na2SO4 0,75 M 50 ml -
25 ml 1,5 N
6 HCL 1,5 M 50 ml -
6,2 ml 12,06 M
7 HCL 0,5 M 50 ml -
16,6 ml 1,5 M
8 Gula 20% 50 ml 10 gr
- -
9 HCL 1M 50 ml -
4,14 ml 12,06 M
10 HCL 0,5 M 50 ml -
25 ml 1M
11 Gula 15% 50 ml 7,5 gr
- -
12 Gula 50 % 50 ml 25 gr
- -
13 H2SO4 0,7 M 50 ml -
17,5 ml 2M
Sumber : Data sekunder praktikum ATL, 2013.
B. Pembahasan
Bahan yang digunakan kelompok dua pada praktikum adalah Na 2SO4.
sarung tangan karena Na2SO4 bukanlah senyawa berbahaya dan tidak mudah
terbakar. Hal ini sesuai dengan Anonim (2008) yang menyatakan bahwa Natrium
Sulfat merupakan padatan berbentuk kristal putih, yang larut dalam air dan gliserol.
akan digunakan untuk membuat larutan Na 2SO4 1,5 N sebanyak 100 ml., dengan
cara mengalikan normalitas dengan volume dan nilai bst Na 2SO4. Kemudian bahan
ditimbang dan dimasukkan dalam labu takar, lalu ditambahkan sedikit air dan
aquadest hingga tanda tera. Lalu homogenkan dan masukkan ke dalam botol kaca.
Suatu campuran dapat dikatakan sebagai larutan apabila telah homogen sehingga
tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan zat terlarut. Hal ini sesuai dengan
Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan adalah campuran homogen antara
dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
molaritas akhir dikali volume akhir kemudian dibagi dengan nilai molaritas awal.
ke dalam labu ukur kemudian tambahkan aquadest hingga batas tera. setelah itu
homogenkan dan dimasukkan ke dalam botol kaca lalu diberi label. Pada proses
pengenceran ini terjadi proses pencampuran larutan pekat (Na 2SO4) dengan cara
menambahkan pelarut (aquadest). Hal ini sesuai dengan Brady (2000) yang
(konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum pembuatan larutan dan pengenceran, maka
Setelah itu campur dengan menggunakan zat pelarut aquadest lalu homogenkan.
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah agar semua praktikan dapat
mengikuti prosedur pada percobaan, sehingga praktikan dapat mengerti akibat dari
ml
N =
1,5 =
g = 5,325
Lampiran 02. Perhitungan Pengenceran Larutan Na 2SO4
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Mengenal Natrium Sulfat (Na2SO4).
http://anekailmu.blogspot.com/2008/12/mengenal-natrium-sulfat na2so4. html.
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013, Makassar.
Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Brady, J. E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
No comments:
Post a Comment
twitter
Fb
Thrysiade'Mrz MisskalaBur
Blog Archive
2014 (21)
2013 (4)
o December (3)
o May (1)
2012 (3)
About Me..
Thry Siade
Universitas Hasanuddin, Ilmu dan Teknologi Pangan. Really love: Komik Conan,
Sherlock Holmes, Diary of a wimpy kid, Mazzy star and Jejak Petualang !!
Naturelovers. Can you describe Indonesia in 3 word?? "HEAVEN ON EARTH" :)
View my complete profile