Anda di halaman 1dari 50

MATERI 2

PERSIAPAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
BAGIAN-1

PERATURAN PRESIDEN RI
NOMOR 54 TAHUN 2010
versi_9.1 beserta perubahannya
1
DAFTAR ISI

TUJUAN PELATIHAN

PENDAHULUAN

PENGKAJIAN ULANG RENCANA UMUM PENGADAAN

SPESIFIKASI DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

JENIS KONTRAK DAN BUKTI PERJANJIAN

JAMINAN PENGADAAN & SERTIFIKAT GARANSI

versi_9.1 2
TUJUAN PELATIHAN

SETELAH MATERI INI DISAMPAIKAN, DIHARAPKAN PESERTA


MAMPU:

Memahami tahapan persiapan dalam pengadaan barang /jasa


Memahami proses kaji ulang RUP
Memahami proses penyusunan spesifikasi dan HPS
Memahami pemilihan jenis kontrak
Memahami ketentuan jaminan pengadaan & sertifikat
garansi

versi_9.1 3
TAHAPAN PERSIAPAN PBJ

Rencana Umum Pengadaan


PA/ KPA
Identifikasi Kebutuhan, Anggaran, Kebijakan dan KAK

Penyusunan dan Penetapan Rencana Pelaksanaan


Pengadaan yang terdiri dari:
Pengkajian ulang RUP PPK
Spesifikasi Teknis, Penetapan HPS, dan Rancangan (Jenis)
Kontrak, Tanda Bukti Perjanjian, Surat Pesanan

Perencanaan Pemilihan Penyedia B/J


Pengkajian ulang spesifikasi dan HPS
Pemilihan Sistem Pengadaan B/J
o Penetapan metode pemilihan ULP/
o Penetapan metode penyampaian dokumen Pejabat
o Penetapan Metode Evaluasi Penawaran Pengadaan
Pemilihan metode penilaian kualifikasi pengadaan
Penyusunan Tahapan dan Jadwal Pengadaan
Penyusunan Dokumen Pengadaan

versi_9.1 4
RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP)

Merupakan tahap awal dalam kegiatan pengadaan barang/


jasa pemerintah
Peranannya sangat strategis dan menentukan dalam
menjadi acuan kegiatan pengadaan
Harus bisa memberikan informasi mengenai target, lingkup
kerja, SDM, waktu, mutu, biaya dan manfaat pengadaan
Disusun oleh PA/KPA dan diumumkan oleh PA K/L/D/I

versi_9.1 5
LANGKAH MENYUSUN RUP

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4


Menetapkan
Kebijakan Umum Menyusun KAK, berisi :
Menyusun dan
Identifikasi Pengadaan : 1. Uraian Kegiatan;
menetapkan
Kebutuhan 1. Pemaketan; 2. Waktu pelaksanaan;
rencana
Barang/Jasa 2. Cara Pengadaan; 3. Spek teknis;
penganggaran
3. Pengorganisasian; 4. Total perkiraan biaya.
4. PPDN.

versi_9.1 6
Pasal 22 Ayat 3
LANGKAH PENGKAJIAN ULANG RUP

1 2 3 4 5
PPK dapat Hal-hal yang Penyusunan PPK PA/KPA
mengundang dikaji ulang : Berita Acara mengajukan menetapkan
ULP/Pejabat Rencana hasil Kaji usulan Rencana
Pengadaan dan penganggaran. Ulang RUP. perubahan Umum
tim teknis untuk RUP kepada Pengadaan
Kebijakan
melakukan umum PA/KPA. yang sudah
pengkajian ulang pengadaan dikaji ulang.
RUP. (hanya
Pemaketan).
KAK

versi_9.1 7
KETENTUAN DALAM KAJI ULANG
RENCANA PENGANGGARAN
Materi yang dikaji:
Rencana biaya paket pekerjaan
Rencana biaya pendukung pelaksanaan pengadaan
Pengkajian ulang rencana pembiayaan pengadaan dilakukan untuk memastikan:
Kode akun yang tercantum dalam dokumen anggaran sesuai dengan
peruntukan dan jenis pengeluaran;
Perkiraan jumlah anggaran yang tersedia untuk paket pekerjaan dalam
dokumen anggaran mencukupi kebutuhan pelaksanaan pekerjaan atau biaya
paket pekerjaan;
Tersedia biaya pendukung pelaksanaan pekerjaan
Apabila kurang dianggarkan dan atau terdapat kesalahan administrasi dalam
dokumen anggaran, maka PPK dan/atau ULP/Pejabat Pengadaan mengusulkan
revisi dokumen anggaran, dokumen kaji ulang RUP ditanda tangani oleh pihak
yang membahas.

versi_9.1 8
KETENTUAN DALAM KAJI ULANG
KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN
Pada kebijakan umum, yang bisa dikaji hanya pemaketan saja
Tujuannya meneliti dan memastikan apakah pemaketan yang
ditetapkan telah mendorong persaingan sehat, efisien,
meningkatkan peran usaha kecil dan memaksimalkan
penggunaan produksi dalam negeri
Hasil survei pasar dapat digunakan sebagai dasar pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian ulang, PPK dan/atau
ULP/Pejabat Pengadaan dapat mengusulkan untuk
menggabungkan atau memecah paket.

versi_9.1 9
PROSEDUR PEMAKETAN
Menetapkan sebanyak-banyaknya paket yang
bisa dilaksanakan untuk Usaha Mikro dan
Usaha Kecil serta koperasi kecil dengan tetap
memperhatikan prinsip efisiensi, persaingan
Barang/PK/JL
sehat, kesatuan sistem, dan kualitas
2,5 Milyar kemampuan teknis

Usaha Mikro/
Kecil/Koperasi
TIDAK
Menuntut kompetensi kecil
teknis yang hanya
dimiliki oleh usaha
non kecil dan/atau
kesatuan sistem
dan/atau kualitas
YA Untuk Usaha
Non-Kecil

versi_9.1 10
Pasal 24 Ayat 2
LARANGAN PEMAKETAN

Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di


beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat
efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-masing

Menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis


pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya
dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil

Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket


untuk menghindari pelelangan

Menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang


diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif

versi_9.1 11
Pasal 24 Ayat 3
KETENTUAN DALAM KAJI ULANG
KAK
Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan dokumen yang memuat
uraian tentang acuan-acuan yang harus menjadi pedoman
dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa

Kerangka Acuan Kerja memuat 5W + 1H

Latar belakang/tujuan kegiatan (Why?)


Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan, Spesifikasi teknis Barang/Jasa yang
akan diadakan, Besarnya total perkiraan biaya pekerjaan (What?)
Waktu pelaksanaan yang diperlukan serinci mungkin dengan memperhatikan
batas-batas tahun anggaran (When?)
Siapa yang akan melaksanakan (Who?)
Lokasi dilaksanakan pekerjaan (Where?)
Tahapan/metodologi pelaksanaan pekerjaan (How?)

versi_9.1 12
KETENTUAN DALAM KAJI ULANG
KAK
Hal yang harus dikaji dalam Kerangka Acuan Kerja
Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan sudah jelas
Jenis, isi dan jumlah laporan yang harus dibuat (apabila diperlukan) cukup jelas
Spesifikasi teknis barang/jasa
Total perkiraan biaya pekerjaan
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
Pencantuman syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
Pencantuman kriteria kinerja produk yang diinginkan
Bila diperlukan dilengkapi dengan gambar-gambar brosur barang
Persyaratan penyedia dan kualifikasi tenaga ahli serta jumlah personil inti
Kejelasan analisa kebutuhan tenaga ahli. Pengecualian untuk pekerjaan yang bersifat
rahasia, tidak perlu analisis tersebut
Dokumen-dokumen pendukung

versi_9.1 13
PENETAPAN RUP SETELAH
DI KAJI ULANG
TAHAPAN OUTPUT

Apabila PPK dan ULP/Pejabat


Pengadaan sepakat untuk mengubah Berita Acara rapat koordinasi antara
Rencana Umum Pengadaan PPK dengan ULP/Pejabat Pengadaan
dalam rangka mengkaji ulang
rencana umum pengadaan.
Apabila ada perbedaan pendapat Usulan PPK kepada PA/KPA tentang
perubahan terhadap rencana umum
antara PPK dengan ULP/Pejabat
pengadaan
Pengadaan terkait Rencana Umum
Pengadaan maka PPK mengajukan
permasalahan ini kepada PA/KPA
untuk diputuskan

Putusan PA/KPA bersifat final Ketetapan PA/KPA terhadap usulan


perubahan RUP

versi_9.1 14
KETENTUAN PENGUMUMAN RUP
MELALUI APBN/ABPD

Setelah Rencana Kerja dan anggaran K/L/D/I


APBN disetujui oleh DPR, kemudian
PA mengumumkan RUP Barang/Jasa pada
masing-masing K/L/D/I

Pada Pemerintah Daerah, setelah rancangan


APBD
peraturan daerah tentang APBD dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD,
PA mengumumkan RUP Barang/Jasa

versi_9.1 15
Bab IV Pasal 25
MEDIA PENGUMUMAN RUP

Diumumkan di masing-
Tujuan di umumkan masing Website K/L/D/I
melalui media ini :

Mewujudkan keterbukaan
informasi publik dalam Papan Pengumuman Resmi
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, sesuai
dengan prinsip-prinsip
pengadaan
Portal Pengadaan Nasional
(INAPROC)

versi_9.1 16
Bab IV Pasal 25
MEDIA PENGUMUMAN - SIRUP

versi_9.1 17
Bab IV Pasal 25
MEDIA PENGUMUMAN RUP

Pengumuman RUP
melalui Website

versi_9.1 18
Bab IV Pasal 25
CONTOH PENGUMUMAN RUP

2
1

Pengumuman, paling kurang berisi :


1. Nama dan Alamat PA
2. Paket Pekerjaan
3. Lokasi Pekerjaan
4. Perkiraan Besaran Biaya

versi_9.1 19
Latihan 1
Pendahuluan dan Pengkajian Ulang RUP

versi_9.1 20
SPESIFIKASI BARANG/JASA

Ketentuan Umum
Spesifikasi teknis benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pengguna/penerima akhir;
Tidak mengarah kepada merek/produk tertentu, kecuali untuk
pengadaan suku cadang;
Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri;
Memaksimalkan penggunaan Standar Nasional Indonesia
(SNI)

versi_9.1 21
SPESIFIKASI BARANG/JASA

Tujuan
Menyediakan informasi tentang barang/jasa yang dibutuhkan
oleh pengguna barang/jasa
Spesifikasi ini digunakan oleh:
Penyedia barang/jasa sebagai acuan dalam menyampaikan
penawaran
ULP dalam menyusun dokumen pengadaan dan
mengevaluasi penawaran

versi_9.1 22
Penyusunan Spesifikasi Barang/Jasa

Apa akibatnya bagi organisasi Anda, jika spesifikasi


yang ditetapkan tidak sesuai

versi_9.1 23
SPESIFIKASI BARANG/JASA

Tahapan dan Pihak Terkait

Rencana
Kaji Menetapkan Persyaratan Dokumen
Umum Ulang Teknis
Spesifikasi Pengadaan
Pengadaan

PA PPK ULP/PP

Perubahan terhadap Spesifikasi


harus dengan persetujuan PPK
versi_9.1 24
JENIS SPESIFIKASI BARANG/JASA

Kualitas

Kuantitas/Jumlah

Tempat

Harga

Waktu

versi_9.1 25
MODEL PENYUSUNAN
SPESIFIKASI BARANG/JASA

Teknikal Conformance

Contoh/sample

Komposisi

Merek

Fungsi
Performance
Kinerja
versi_9.1 26
HARGA PERKIRAAN SENDIRI

HPS ditetapkan oleh PPK, kecuali untuk


kontes/sayembara dan pengadaan langsung yang
menggunakan bukti pembelian.
Ketentuan Umum

ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS

Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia, sedangkan


rinciannya bersifat rahasia

HPS disusun paling lama 28 hari kerja sebelum batas


akhir pemasukan penawaran (untuk pasca kualifikasi)

HPS bukan sebagai dasar untuk menentukan besaran


kerugian negara

Riwayat HPS harus didokumentasikan

versi_9.1 27
Pasal 66
HARGA PERKIRAAN SENDIRI

Penyusunan HPS
Tahapan dan Pihak Terkait

Usulan
Usulan
Usulan
Dokumen Diumumkan
Dokumen
Dokumen Ditetapkan Nilai Total
HPS
HPS HPS
HPS
PPK ULP/PP

Dokumen
Dokumen SAH jika ditandatangani oleh PPK
Dokumen
HPS SAH
HPS
HPSSAH
SAH (sebagai yang menetapkan)

versi_9.1 28
FUNGSI HARGA PERKIRAAN SENDIRI

Alat untuk menilai kewajaran penawaran harga


termasuk rinciannya
Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran
yang sah, kecuali dalam seleksi dengan evaluasi
kualitas, kualitas dan biaya serta biaya terendah
Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan
Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya lebih
rendah dari 80% nilai total HPS
Dasar menentukan harga timpang dan KD
Dasar melakukan negosiasi harga

versi_9.1 29
DATA DAN INFORMASI PENYUSUNAN HPS (1)

a. Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa dilokasi barang/jasa


diproduksi/diserahkan/ dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya
Pengadaan Barang/Jasa;
b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan
Pusat Statistik (BPS);
c. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi
terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
d. Daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh
pabrikan/distributor tunggal;
e. Biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya;
f. Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah
Bank Indonesia;

versi_9.1 30
Pasal 66 ayat (7)
DATA DAN INFORMASI (2) HPS

g. Hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan


dengan instansi lain maupun pihak lain;
h. Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana
(engineers estimate);
i. Norma indeks; dan/atau
j. Informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan
HPS untuk pelelangan/seleksi internasional dapat menggunakan
informasi harga barang/jasa di luar negeri

HPS telah memperhitungkan PPn


HPS telah memperhitungkan overhead + profit yang wajar
HPS TIDAK BOLEH memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-
lain dan PPh penyedia barang/jasa
Harga Optimal/ Wajar dan TIDAK MARK UP

versi_9.1 31
Pasal 66 Ayat (7)
PENYUSUNAN HPS BARANG/JASA LAINNYA

Mempelajari Menghitung/
Mengecek Dokumen menetapkan harga
besarnya pagu Perencanaan satuan
dana dari DIPA/PO Umum (DIPA/DPA,
KAK dan RAB)

Menjumlahkan
Menghitung jumlah
Menghitung PPN semua biaya untuk
biaya untuk setiap
seluruh mata
mata pembayaran
pembayaran

Jika HPS lebih besar dari Pagu Dana,


Menentukan maka dapat dilakukan:
besarnya HPS 1. Perubahan spesifikasi teknis
2. Revisi PO/LK (jumlah atau biaya)

versi_9.1 32
PENYUSUNAN HPS PEKERJAAN KONSTRUKSI

Mempelajari Hitung analisa


Mengecek
Dokumen harga untuk setiap
besarnya pagu
Perencanaan mata pembayaran
dana dari DIPA/PO
Umum (pay-item)

Menjumlahkan Menjumlahkan
semua biaya untuk jumlah biaya Menghitung/
seluruh mata untuk setiap mata menetapkan harga
pembayaran pembayaran satuan

Menentukan
Menghitung PPN besarnya HPS

versi_9.1 33
PENYUSUNAN HPS JASA KONSULTANSI

Mempelajari Menghitung Komponen


Mengecek Dokumen Biaya (Biaya Langsung
besarnya pagu Perencanaan Personil/Remuneration)
dana dari DIPA/PO Umum antara lain: dan Biaya Langsung
KAK dan RAB Non Personil (Direct
Reimbursable Cost)

Menjumlahkan
semua biaya untuk
Menghitung PPN
seluruh item Menghitung jumlah
pembayaran biaya untuk setiap
item pengeluaran

Biaya langsung non-personil tidak


Menentukan melebihi 40% dari biaya total, kecuali
besarnya HPS untuk pekerjaan yang bersifat khusus

versi_9.1 34
Latihan 2
Spesifikasi dan HPS

versi_9.1 35
PENYUSUNAN RANCANGAN KONTRAK/
BUKTI PERJANJIAN
Bukti
Pembelian
E-Purchasing (s/d 10 juta)
Pembelian secara
online

Surat Kuitansi
Pesanan (s/d 50 juta)
Bukti
Perjanjian
Jasa Konsultansi
Jasa Konsultansi
di atas Rp 50 juta Surat
Surat s.d Rp 50 juta
Barang/Pek. Perintah
Perjanjian Barang/Pek. Konstruksi/
Konstruksi/Jasa Kerja (SPK) Jasa Lainnya
Lainnya
s.d Rp 200 juta
di atas Rp 200 juta

versi_9.1 36
Pasal 55
PEMILIHAN JENIS KONTRAK

1
Mengidentifikasikan
barang/jasa yang
akan diadakan

LANGKAH-
LANGKAH
PEMILIHAN
JENIS
KONTRAK
Memilih dan Mengenali
menetapkan masing-
3 salah satu masing 2
jenis jenis
kontrak kontrak

versi_9.1 37
JENIS KONTRAK

Tahun tunggal
Lump sum PEMBEBANAN
TAHUN
ANGGARAN
Harga satuan Tahun jamak

CARA Gabungan lump sum


PEMBAYARAN dan harga satuan

Terima jadi (turnkey)

Kontrak pengadaan
Persentase tunggal

SUMBER Kontrak pengadaan


Pekerjaan tunggal PENDANAAN bersama

JENIS
PEKERJAAN Kontrak payung
Pekerjaan
terintegrasi

versi_9.1 38
Pasal 50
ISI MINIMAL KONTRAK

Identitas penyedia
Bukti Nilai pembelian
Pembelian Jenis dan jumlah barang/jasa
Tanda tangan PPK sebagai tanda mengetahui

Identitas para pihak


Nilai pembelian
Jenis dan jumlah barang/jasa
Kuitansi Tanda tangan penyedia di atas materai sesuai ketentuan
yang berlaku
Tanda tangan PPK sebagai tanda mengetahui

Identitas para pihak


Surat Nilai pembelian/nilai kontrak
Jenis dan jumlah barang/jasa
Perintah Hak dan kewajiban melekat dalam surat perjanjian
Kerja (SPK) Kata penutup dan ruang tanda tangan para pihak di atas
materai sesuai ketentuan yang berlaku

versi_9.1 39
Pasal 55
ISI MINIMAL KONTRAK

Identitas para pihak


Nilai pembelian/nilai kontrak
Jenis dan jumlah barang/jasa
Surat Hak dan kewajiban menjadi lampiran dari surat
Perjanjian perjanjian dalam bentuk yang lebih rinci (SSUK,
SSKK, Spesifikasi, dan Dokumen lain)
Kata penutup dan ruang tanda tangan para pihak di
atas materai sesuai ketentuan yang berlaku

Identitas para pihak


Nilai pembelian
Surat Jenis dan jumlah barang/jasa
Pesanan Hak dan kewajiban

versi_9.1 40
JAMINAN PENGADAAN DAN
SERTIFIKAT GARANSI
Ketentuan Umum Surat Jaminan

Jaminan tertulis yang dikeluarkan bank


umum/lembaga keuangan lainnya yang
diberikan oleh penyedia barang/jasa kepada
SURAT JAMINAN
pengguna barang/jasa untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan/kewajiban penyedia
barang/jasa.

PENERBIT Bank Umum/ Perusahaan Penjaminan/


Perusahaan Asuransi (yang memiliki produk
SURAT JAMINAN
jaminan/ suretyship)

versi_9.1 41
JENIS JAMINAN

Jaminan Pelaksanaan

Jaminan
Pemeliharaan Jaminan
Uang Muka

versi_9.1 42
Pasal 67
JAMINAN PELAKSANAAN DAN
PENGEMBALIANNYA
Jaminan Pelaksanaan

Surat Jaminan Pelaksanaan harus diberikan setelah SPPBJ dan


sebelum kontrak ditandatangani
Nilainya 5% dari kontrak atau 5% x HPS jika kontrak dibawah 80%
HPS
Masa berlaku s.d. tanggal serah terima Barang/Jasa Lainnya atau
serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi
Untuk kontrak diatas 200 juta, kecuali untuk Pekerjaan Tertentu
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan

Pengembalian Jaminan Pelaksanaan


Penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan Sertifikat Garansi; atau
Penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
kontrak khusus bagi Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya

versi_9.1 43
Pasal 70
PEMILIHAN PENYEDIA YANG TIDAK
MEMERLUKAN JAMINAN PELAKSANAAN

a. Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang


dilaksanakan dengan metode Pengadaan Langsung,
Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat, Kontes,
atau Sayembara;
b. Pengadaan Jasa Lainnya, dimana aset Penyedia sudah
dikuasai oleh Pengguna; atau
c. Pengadaan Barang/Jasa dalam Katalog Elektronik melalui
E-Purchasing.

versi_9.1 44
JAMINAN UANG MUKA (JUM)

JUM harus diberikan sebesar uang muka yang disetujui :


Pengembalian uang muka diperhitungkan secara
proporsional pada setiap tahapan pembayaran
Diberikan bila dicantumkan di kontrak

versi_9.1 45
Pasal 69
JAMINAN PEMELIHARAAN

Jaminan Pemeliharaan dibutuhkan untuk:


a. Pekerjaan Konstruksi
b. Pengadaan Jasa Lainnya yang membutuhkan masa
pemeliharaan
Diberikan dalam meminta pembayaran 100% karena ada
pekerjaan pemeliharaan
Nilainya 5% dari kontrak
Dapat berbentuk Jaminan pemeliharaan atau retensi
pembayaran. Retensi dapat diberikan apabila masa
pemeliharaan tidak melebihi tahun anggaran berjalan.

versi_9.1 46
Pasal 71
SERTIFIKAT GARANSI

Dalam pengadaan barang, penyedia barang


menyerahkan Sertifikat Garansi

Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan


penggunaan barang hingga jangka waktu
tertentu sesuai dengan ketentuan dalam kontrak

Sertifikat Garansi diterbitkan oleh produsen atau


pihak yang ditunjuk secara sah oleh produsen

versi_9.1 47
Latihan 3
Kontrak/Bukti Perjanjian,
Jaminan dan Sertifikat Garansi

versi_9.1 48
TES

versi_9.1 49
versi_9.1 50

Anda mungkin juga menyukai