Anda di halaman 1dari 3

ETIKA PROFESI

TUGAS TENTANG KEWIRAUSAHAAN

Kelompok :
Bobby aulia (133419004)
Ilham zhuri (1334190013)
Pierre fernando lie (1334190011)
Raka erlangga (1334190015)
Etika Profesi & Kewirausahaan

ada seorang wanita namanya Ibu E yang memulai karirnya di perusahaan developer
ternama di Indonesia. Dia mengayomi bidang tersebut cukup lama, belasan tahun lamanya.
Kemudian setelah itu barulah delapan tahun belakangan ini dia mulai bekerja di kantor
konsultan, yang dimana ia harus berkecimpung langsung di bidang konsep desain itu sendiri.
Tidak tanggung-tanggung, ia pun menjadi direktur dari sebuah perusahaan konsultan ini.

Pada awalnya Ibu E sempat merasa kikuk dengan status barunya menjadi direktur,
juga berkecimpung langsung pada bidang desain. Ia juga sempat merasakan keterpurukan
ketika kerja menjadi direktur di perusahaan di tempat ia bekerja sekarang ini. Perusahaan itu
sempat di blacklist' oleh klien nomor satu nya. Kecewa dan sedih tentunya, karena selama ini
banyak proyek-proyek berdatangan dari klien tersebut. Karena kondisi yang turun tersebut,
banyak karyawan yang mengundurkan diri.

Namun akhirnya, Ibu E mencari solusi yang tepat agar bagaimanapun caranya
perusahaan yang ia pimpin ini bisa dipandang lagi oleh klien-kliennya dan juga bisa bersaing
secara global. Perlahan tapi pasti, ia bangkit kembali dengan kondisi perusahaan yang
semakin baik seiring berjalannya waktu. Ia mulai mencari SDM-SDM baru. Klien nomor
satunya itu pun melihat itikad baik yang dilakukan oleh perusahaan yang Ibu E pimpin itu.

Perusahaan yang semula diisi hanya beberapa karyawan, kini berkembang menjadi
hampir 30 orang karyawan, yang dibagi menjadi beberapa divisi; perencanaan, struktur, dan
mekanikal elektrikal. Lantas bagaimana cara pembagian pekerjaan pada perusahaan yang
dipimpin Ibu E ini? Menurut ibu E, cara pembagiannya tergantung pada proyek yang di
dapat. Jika proyek yang didapat berhubungan dengan desain perancangan suatu bangunan,
maka prosesnya akan diserahkan ke divisi perencanaan terlebih dahulu untuk proses konsep
desainnya, kemudian akan diserahkan kepada bagian struktur dan ME. Tentunya selama
proses-proses tersebut tidak lepas dari pengawasan Ibu E langsung. Juga ketika proses
presentasi desain juga tender, Ibu E akan mengirim Person In Charge (PIC) nya untuk
mengikuti proses tender tersebut, sehingga yang membuat desain tender tersebutlah yang
akan bertanggung jawab dengan hasil kerjanya itu.

Ibu E selalu berpesan bahwa dalam suatu perusahaan, perlu ada pendekatan antara
pimpinan dan juga karyawannya, sehingga tidak ada jarak diantaranya. Karena menurut
beliau, karyawan-karyawan mempunyai andil besar dalam memajukan sebuah perusahaan
tersebut.

Kesimpulan dari keduanya ialah jangan pernah takut akan kegagalan ketika merintis
perusahaan. Entah darimana datangnya kegagalan tersebut, tapi anggap saja kegagalan
tersebut merupakan awal pembelajaran bagi para pemula di bidang kewirausahaan. Tanpa
kegagalan, bisa saja seseorang menjadi tinggi hati tanpa memikirkan kondisi karyawan
sekitarnya itu. Dengan kegagalan, seseorang akan belajar menjadi lebih baik lagi dari
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai